Anda di halaman 1dari 33

JANGAN SEPELEKAN DEMAM

Nama : Abdul Aziz Hidayat

Bagi banyak orang demam adalah penyakit yang tidaklah berbahaya.Namun,bagiku demam
adalah gejala penyakit yang tidak dapat dianggap sepele.Ketika aku mendengar bahwa anak dari
teman ayahku meninggal karena demam berdarah,akupun mengingat masa-masa itu yang hampir saja
membuat saya hampir saja merenggut meninggal dunia.
27 November 2013,8 hari sebelum kejadian itu aku pulang ke rumah setelah bermain bersama
teman-teman.Pada saat itu aku merasa tenggorokan seperti ada yang menyangkut dan itu terasa
sangat menyakitkan dan juga badan saya yang terasa agak panas ,padahal aku tidak meminum atau
makan yang aneh.Hal itu aku sampaikan kepada orang tua.
"Bu ,badanku kok terasa panas dan juga tenggorokanku sakit",ucapku kepada ibuku dengan
suara yang serak.
"Wah, iya yat kok badanmu panas?Pasti kamu habis minum es.Ibu sudah bilang jangan
minum es terus"Ujar ibuku dengan gelisah dan sedikit marah.
"Nggak buk,dayat nggak ada minum es sebelumnya"jawabku kepada ibuku.
Setelah ibuku mengetahui bahwa aku mengalami demam.Ia langsung memanggil ayahku
untuk segera membawaku ke rumah sakit.Sesampainya di rumah sakit,ibuku langsung mengambil
nomor antrian.Dan ketika nama saya dipanggil, kamipun langsung masuk ke ruang dokter.Di dalam
ruang, aku di periksa seperti dicek suhu tubuh,detak jantung,dan berbagai macam
pemeriksaan.Berdasarkan pemeriksaan, dokter mendiagnosisku mengalami penyakit demam biasa dan
memberikan resep obat yang harus diambil di apotek.Setelah mengambil obat dari dokter,kamipun
pergi pulang ke rumah dan meminum obat sesuai ketentuan dokter.Pada paginya efek dari obat itu
bekerja,sehingga saya bisa pergi sekolah.
Namun,ketika pada siang hari,badanku kembali merasa panas,sehingga aku pulang cepat dari
sekolah.sesampainya dirumah, panas badanku semakin bertambah dan munculnya ruam berwarna
merah di seluruh tubuhku.Awalnya ibuku merasa bahwa ini hanya alergi dari obat yang di berikan
dokter kemarin.setelah meminum obat kembali, gejala itu kembali kurang.Namun ketika dimalam
hari,gejala itu kembali kambuh dan bertambah parah.Hal itu membuat ibuku merasa cemas akan
penyakit yang aku derita semakin parah,sehingga kami kembali pergi ke rumah sakit.Dan
sama,diagnosis dari dokter,aku mengalami demam yang biasa dan dokter menduga bahwa ruam itu
disebabkan karena alergi dari obat yang di berikannya.
Setelah dari rumah sakit,kami pulang kerumah dan meminum obat yang berikan.Pada paginya
obat itu tidak memberikan dampak yang berarti,karena demam yang aku derita memiliki gejala baru
yang membuat aku sering mengalami kejang-kejang dan melamun.Namun orang tuaku berfikir bahwa
hal tersebut adalah efek dari obat yang di berikan oleh dokter.
Sudah 6 hari aku mengalami demam yang membuat suhu tubuhku naik turun.Hal itu membuat
orang tuaku menjadi cemas dan gelisah,karena sudah 6 hari namun demam yang aku alami tidak
kunjung berkurang.Sampai pada tanggal 5 Desember 2013 yang bertepatan pada hari pertama ujian
semester 1,pada dini hari,aku merasakan dada yang terasa sangat sesak,hal tersebut aku beritahukan
kepada orang tuaku.Setelah itu,orang tuaku membawaku langsung ke Rumah Sakit
Dr.M.Djamil.Sesampainya di rumah sakit, pihak dari rumah sakit langsung membawaku ke ruangan
ICU.Hal yang aku ingat ketika masuk kedalam ruang itu,aku melihat banyak sekali dokter
memasangkan aku alat dan kemudian menyuntikkan sesuatu yang membuatku tidak sadarkan
diri.Setelah aku sadar,ternyata aku tidak sadarkan diri selama 2 hari dan sudah tidak berada di ruang
ICU.Kemudian ibuku menghampiriku dengan ekspresi yang sangat bahagia."Bu,dimana kita
sekarang?"ucapku dengan bingung."Kita sudah berada dalam ruang pasien setelah kamu mengalami
masa kritis selama 1 hari.Ibu merasa cemas karena kamulah satu-satunya anak yang ibu miliki."ucap
ibuku dengan rasa sedih.
Kemudian aku bertanya kepada ibuku tentang penyakit yang aku derita.Ibuku menjelaskan
bahwa aku mengalami demam berdarah yang hampir saja membuat aku meninggal jika orang tuaku
terlambat mengantarkan aku kerumah sakit.Selama 5 hari aku berada di rumah sakit,akhirnya aku di
perbolehkan untuk pulang ke rumah.
Kenangan itu tetaplah membekas dalam hidupku yang membuat aku selalu menjaga
kebersihan lingkungan dan menjalankan gaya hidup sehat supaya terhindar dari penyakit yang hampir
saja merenggut nyawaku.Dan hal itu jua membuatku menjadi waspada terhadap gejala demam.
RIVER FLOWS IN YOU
Karya: Adinda Aini Arief

Pada saat libur panjang setelah lulus sekolah dasar aku dan keluargaku memutuskan untuk pergi
berlibur ke tempat tinggal sepupu-ku yang berada di sebuah desa yang terletak di kota Pariaman Ibuku
pernah berkata kalau desa itu memiliki sungai yang jernih serta lingkungan yang asri dan bebas dari
polusi karena itu ia ingin kita menghabiskan liburan tahun ajaran baru disana. Setiba di sana kami
memutuskan untuk istirahat terlebih dahulu, Aku berniat untuk menghabiskan waktu istirahatku
dengan bermain GTA dikomputer sepupuku namun di tengah aku asyik bermain sepupuku
mengejutkanku dari belakang, seketika wajah aku pun pucat pasi ya aku sangat takut dengan hantu.
dan hal-hal mistis lainnya lalu sepupuku ini tiba-tiba mengejutkan aku, itu sangat membuatku kesal
tidak lama setelah itu dia mencoba menghiburku dan berkata "Aku minta maaf sebagai gantinya
Aku akan menunjukkanmu sungai yang paling jernih disini ". karena aku penasaran aku menerima
ajakannya
Setelah itu kami pergi dari rumah diam-diam tanpa sepengetahuan orang tua kami aku. berjalan
mengikut sepupu-ku yang melewati semak belukar di belakang rumahnya. Untungnya kami tidak
menemukan ular kami hanya menemukan serangga serangga biasa seperti ulat, lintah dan cacing dan
capung tapi tetap saja mereka itu menjijikan bagi kami tapi hal itu tidak membuat kami menyerah
untuk mencapai tujuan kami setelah beberapa saat aku menemukan padang rumput gang luas serta
sungai yang jernih aku benar-benar tidak Percaya bahwa ada pemandangan sebagus ini yang terletak
di belakang rumah sepupuku disaat yang sama sepupu-ku berkata "bagaimana dinda apakah kamu
akan memaafkan ku?" "Tentu saja aku memaafkanmu, Nayna "Jawabku
Waktu demi waktu kami menikmati pemandangan yang indah itu dengan berenang di sungai tersebut
sambil menceritakan kejadian yang kami alami di sekolah akhir-akhir ini tanpa sadar langit mulai
gelap dan kami pun segera bergegas untuk ke rumah sebelum itu kami melihat dulu di sekitar untuk
memastikan agar barang kami tidak tertinggal barang setelah itu kami pun berlari dengan cepat
menuju ke rumah agar tidak terlambat dan tidak dimarahi oleh orang tua walau begitu pada akhirnya
kami telat, untungnya orang tua kami tidak marah dan menyuruh kami untuk tidak lupa waktu untuk
kedepannya
Pada hari selanjutnya aku dan sepupuku menghabiskan waktu dengan bermain di dekat sawah, pada
hari itu cuaca sangat panas sehingga membuatku kehausan, Nayna,sepupu-ku yang peka itu
memberikanku buah-buah yang segar dari hasil panen kebun ayah ah rasanya aku ingin muda selama-
lamanya dan menghabiskan masa hidupku untuk bermain dengan sepupuku lalu berenang di sungai
bersama-sama "Hai yang apa yang kamu pikirkan sampai bengong gitu sehabis ini kita harus
berenang di sungai lagi ya jangan sia-siakan waktu libur-mu dengan bermain game saja "Aku pun
senang karena keinginanku terwujud walau hanya setengah saya "' Tentu saja aku mau, tapi di sungai
mana kita akan berenang bersama sungai di sini kan banyak "jawabku lalu dengan cepat Nayna
merespon "Aku akan menunjukkanmu semua sungai yang disini sebelum liburan mu berakhir, jadi
nanti aku akan membawamu ke sungai yang lain dari kemarin " Jawab Nayna "ah baiklah aku tidak
sabar" jawabku
Hari demi hari kami menghabiskan masa-masa libur dengan bermain bersama dan menjelajahi sungai
yang ada di desa tersebut akhirnya masa liburanku habis saat kami masih melanjutkan penjelajahan
sungai di desa tersebut di desa kami pun terpaksa menghentikan penjelejahan itu dan fokus pada
kehidupan kami masing-masing karena kami harus mempersiapkan hal-hal penting seperti seragam,
buku dan tugas untuk tahun ajaran baru. Namun pada suatu hari kedua orang tua kami bertengkar
parahnya mereka tidak mau berkomunikasi satu sama lain lagi sehingga aku dan sepupuku, Nayna
tidak mempunya waktu untuk bermain bersama lagi aku menyesal tidak memanfaatkan waktu dengan
baik dan beberapa kali menolak ajakan dari Nayna untuk bersama karena kesal dengan sikapnya yang
.jahil ,aku hanya berharap keadaan dia baik-baik seperti dulu
INSIDEN PULAU DEWATA
Karya: Agni Rinjani Palar

Aku dan keluargaku baru saja tiba di Bali. Aku sangat senang karena ini adalah liburan
.pertamaku ke Bali. Aku berharap bisa menikmati liburan ini sebaik mungkin
Akhirnya, tiba waktunya bagi kami untuk menikmati angin laut. Kami melintasi selat bali
dengan Feri. Perjalanan sekitar lima belas menit itu telah menghamburkan logam-logam yang
memadati dompet. Logam-logam kecil itu menjadi rebutan anak-anak pantai. Atraksi yang menarik.
Tubuh mereka yang kurus dan hitam berada di dalam air. Di sisi kapal, lambaian tangan mereka
menyita perhatian kami. “Koin… koin…koin…,” teriak mereka. Sayup sayup suaranya terdengar
bercampur dengan suara mesin kapal dan angin. Spontan para penumpang kapal pun bergantian
melempar koin pada sekawanan anak-anak itu, dekat ataupun jauh dari jangkauan mereka, tertangkap
tangan atau tenggelam ke dalam laut. Anak-anak itu bagai ikan saja. Lincah memburu koin yang
.tenggelam
Saatnya kapal merapat di pelabuhan. “Akh, akhirnya kakiku sampai juga di pulau Bali,”
ujarku dalam hati. Lalu, bis melaju membawa kami menuju hotel untuk beristirahat. Aku takut banyak
temanku yang mengatakan, “Bali itu banyak hantunya dan hantu tersebut menyerupai reog Bali.” Aku
.segera tidur dan tidak ingin membayang bayangkan hantu hantu yang diceritakan oleh temanku
Pada hari kedua di Bali setelah sarapan di hotel kami melanjutkan wisata ke Watersport
Tanjung Benoa, kami memainkan banyak permainan air seperti Banana Boat, Rolling Donut, Flying
Fish, Dan lain lain. Pada saat kami ingin beristirahat bermain papaku menawarkanku bermain Jet Ski
yang langsung aku iyakan. aku dan kakakku menaikin Jet Ski yang berbeda karna kami di dampingi
guide sendiri, itu adalah pengalaman pertamaku bermain Jet Ski. Guide mengajariku cara
membawanya dan terkadang menyuruhku untuk membawa sendiri. Ketika ombak besar guide ku
mengambil alih stir Jet Ski itu dan itu terasa menyenangkan, namun ikat rambutku akan terlepas karna
terlalu cepat Jet Ski itu melaju, ketika aku berniat memperbaiki agar rambutku tidak menghalangi
pandangan guide ku ketika itu ombak datang dan Jet Ski ku menghentak ombak tersebut sehingga aku
yang kurang berpegangan mendapati luka di hidungku, aku merasakan hidungku yang sakit namun
aku tidak menghiraukannya dan meneruskan bermain Jet Ski, sesudah bermain Jet Ski baru aku
.mengobati hidungku yang terkena luka
Pada hari ketiga kami di Bali kami menonton atraksi tari Barong dan Keris, pertunjukan ini
membuat kami lebih mengenal budaya Bali Tari Barong merupakan salah satu bentuk seni yang
sering diasosiasikan dengan spiritual. Tarian yang menggambarkan pertempuran klasik antara
"Kebaikan dengan Kejahatan". Setelah menonton pertunjukan itu kami melanjutkan perjalanan
menuju Uluwatu Temple. sebelum masuk kami di beri kain dan kain tersebut harus dipasang di
pinggang wisatawan supaya kera tidak menggangu wisatawan, guide juga melarang kita
menggunakan kacamata dan topi. Ada seorang wisatawan, ia tidak mendengarkan penjelasan dari
guide Uluwatu Temple wisatawan memakai kacamata dan topi dan akhirnya wisatawan tersebut
.mendapat pengalaman buruk yaitu kacamatanya di ambil oleh kera dan patah
Pada hari terakhir kami bersiap siap untuk kembali ke Padang . kami di antarkan ke bandara I
Gusti Ngurah Rai dan langsung pula ke Padang. aku sangat bangga dengan Pulau Bali karena
memiliki banyak sekali keindahan alam. Liburan ini benar-benar menyenangkan bagiku walaupun
terdapat insiden kecil. Aku sangat berterima kasih kepada orang tuaku yang telah membuat liburan ini
.terjadi. Aku akan selalu mengingat liburan ini dengan senyuman di wajahku
TARUNA IMPIAN
Karya: Ardon Ghiosia Harefa

Taruna Akpol, sebuah kata yang menjadi impian banyak orang dan karena kata itulah yang
membuat semangat saya timbul dan ingin juga menggapainya. Saat pertama kali mendengarnya kata
itu masih terasa asing di telinga saya. Tetapi karna rasa ingin tahu yang besar saya pun mencaritaunya
.dengan bertanya kepada orang tua saya
Paa, taruna Akpol itu apa?” sontak papa terkejut dan sambil tersenyum tipis menjawab “Akpol ya, ’‘
itu adalah sebuah akademi yang melahirkan orang-orang hebat dan setelah lulus dari sana akan
dilantik langsung menjadi perwira kepolisian”. Setelah mendengar itu saya pun terdiam seakan tidak
percaya kalau polisi juga memiliki jenjang akademi tersendirinya. “Tetapi apakah kamu tau pangkat
apa yang disandang ketika baru lulus dari Akademi Kepolisian tersebut?” tanya papaku. “IPDA atau
.Inspektur Polisi dua, paa” jawabku
Waw, ternyata aku menemukan sesuatu yang hebat” kataku. “Kenapa memangnya, apakah kamu “
ingin juga menggapainya anakku?” tanya papa saya. “Iya pa, aku akan menggapainya tetapi, apa
saja yang harus dipersiapkan untuk lolos dari sana pa?” tanyaku. “Banyak yang harus kamu
.persiapkan mulai dari fisikmu, akademikmu, kesehatanmu, dan banyak lagi” jawab papaku
Setelah mendengar itu saya pun berpikir dan akan berusaha untuk menggapainya juga. Dari sumber
yang saya baca, untuk menjadi Taruna Akpol itu membutuhkan usaha dan pengorbanan yang besar
dan harus bersaing dengan orang-orang dari seluruh daerah di Indonesia. Walau terasa mustahil, itulah
.yang membuat persaingan ini menjadi lebih menantang
Saya mulai mempersiapkan diri dari kelas 3 SMP, dan mulai melatih fisik, belajar, menjaga
kesehatan, dan lain sebagainya. Terkadang ada juga timbul rasa lelah, jenuh, dan merasa itu mustahil.
Tetapi saya sadar banyak orang di luar sana berlatih lebih keras dan lebih serius dari pada saya hingga
.tidak mengenal siang dan malam, agar dapat lolos menjadi Taruna Akpol
Aku dan Keborosanku
Karya : Alief Alfath Setiawan

Aku adalah Alief Alfath Setiawan. Aku merupakan anak ke – tiga dari keluargaku. Aku
mempunyai dua orang kakak. Kakakku yang pertama telah bekerja di Badan Pusat Statistik (BPS) dan
kakakku yang kedua kuliah di Universitas Andalas (UNAND). Aku bercita – cita menjadi Akpol dan
kakakku sering menyuruhku untuk giat belajar. Selain itu, aku juga mau kuliah di teknik mesin
Universitas Andalas (UNAND). Saat sekarang ini aku menyukai motor. Aku sering menyisihkan uang
jajanku untuk ditabung. Aku merasa boros karena uang jajanku itu habis untuk motor. Setiap sekolah
aku membawa bekal supaya uang jajanku tetap terkumpul. Aku orangnya tidak sabaran untuk
mendapatkan sesuatu yang aku inginkan. Aku tidak bisa memegang uang banyak karena aku
.memegang uang banyak uangku habisnya tak tau kemana

Tepat pada tanggal 24 Agustus, aku dan teman-teman bermain futsal. Pada hari itu aku
berulang tahun dan usiaku bertambah 1 tahun tepatnya berumur 16. Selesai bermain futsal aku dan
teman - teman bersantai - santai serta kami bercerita tentang main futsal tadinya. Setelah itu, kami
memutuskan untuk pergi ke rumah Rasya. Yang ikut pergi ke rumah Rasya yaitu : Bintang, Dalti,
Depin, Zharif, Fajar, Radha, dan Ardon. Sesampai di sana kami berbincang – bincang. Beberapa saat
itu keadaan menjadi heboh karena aku dilempari telur sebanyak 5 buah dan tepung, serta aku juga
disiram dengan air. Setelah itu, kami foto – foto. Karena hari sudah semakin malam aku memutuskan
untuk pulang dengan bajuku yang basah dan bau amis. Saya mengucapkan terima kasih banyak
.kepada teman saya karena telah merayakan ulang tahun saya

Tepat pada tanggal 11 – 12 November 2023 kemaren sekolahku mengadakan acara turnamen
antar kelas yang dinamakan Toursix. Acara ini diadakan setiap tahunnya. Pada hari Sabtu tepatnya
tanggal 11 kelas kami melawan kelas 12 IPS 2 dan kelas kami kalah karena lawannya lumayan berat.
Tibalah saatnya hari Minggu, dimana hari ini kelas kami melawan kelas E9 dan kelas kami
dinyatakan menang. Setelah itu kelas kami masuk ke dalam 12 besar dan kelas kami mendapat lawan
kelas 11 IPS 4. Ketika melawan kelas 11 IPS 4 kami kekurangan pemain karena Ardon dan Fajar
melaksanakan sidi dan kami mengalami kekalahan. Walaupun kami kalah setidaknya kami masuk 12
besar dan kami berterima kasih kepada panitia dan teman – teman yang sudah mendukung kami
selama dua hari yang telah memberikan kami konsumsi. Kami mempunyai uang jaminan futsal.
Karena waktu main futsal hanya satu orang yang kena kartu kuning yaitu Farel, maka uang jaminan
futsal kami itu berlebih dan kami membeli nasi bungkus buat makan pemain futsal yang tadi. Setelah
.makan kami pulang ke rumah masing – masing karena semuanya sudah capek
Petualangan di Hari Ulang Tahun
Karya : Aliffadisa Nur Syahbani

Namaku Karin, sekarang Aku duduk di bangku SMA. Tak terasa waktu cepat berlalu, dan
sekarang Aku berusia 17 tahun. Aku jadi teringat kisah dihari ulang tahunku yang ke-9. Pada waktu
itu aku masih tinggal di Rawang bersama Ayah, Bunda dan dua orang Adik perempuan. Aku tau, dulu
sepertinya Aku terlalu nekat dan sangat nakal. Ada banyak sekali cerita waktu bersama Bunda dan
Ayah, namun yang paling ku ingat adalah hari ulang tahunku yang ke-9. Ayah yang kukenal dulu,
orangnya keren dan suka bercanda, sedangkan Bunda orang yang sangat cantik, ramah, dan mudah
tersenyum. Kedua orang tuaku sangat baik hati, namun ada kalanya juga mereka akan memarahiku
saat Aku mulai nakal. Aku menganggap hal tersebut sebagai bentuk rasa kasih sayang mereka yang
.ingin menjagaku
Pagi itu sinar matahari menyinari halaman rumahku. Semua orang beraktivitas seperti biasanya,
termasuk juga orang tuaku. Hari itu, Ayah bekerja dan Bunda memulai aktivitas memasak di dapur.
Aku bangun dari tidurku dan membantu Bunda mengerjakan pekerjaannya. Siang harinya, teman-
temanku yang bernama Salmi dan Dayat datang ke rumahku untuk bermain. Kami bermain bersama
di teras rumahku. Bermacam-macam permainan Kami mainkan, seperti permainan masak-masak yang
sering Kami sebut “ alek-alek ”. Aku bermain sembari menunggu kedatangan Kakek ke rumah.
Lama-kelamaan Aku merasa bosan dan jenuh menunggu Kakek datang ke rumah. Kakek yg sudah
Aku tunggu sejak tadi belum juga datang menjemput Aku. Alasan Aku menunggu Kakek, karena dia
.janji akan memberikan kado ulang tahun untukku
Aku yang sudah bosan bermain dan tak sabar ingin bertemu Kakek pun akhirnya berdiri dari
tempat dudukku. Aku berkata kepada teman-temanku “ Salmi,Dayat kita akhiri mainnya sampai sini
saja ya! aku ingin ke rumah Kakek ”. Teman-temanku yang mendengar ucapanku pun sontak kaget,
mereka berkata “ loh sekarang?? kamu ke sana pakai apa? ” ucap mereka berdua bingung. Aku pun
dengan percaya diri berkata “ jalan kaki ” ucapku ceria dengan menampakkan deratan gigiku.
Setelah mendengar hal itu pun, temanku menjawab “ jalan kaki?? memangnya nggak jauh? ”. Aku
tersenyum dan menjawab “ nggak kok! rumah Kakek dan Nenekku ada di Cendana. Sebenarnya Aku
mau mengajak kalian pergi bersamaku dan Kakek naik mobil.Tapi Kakekku tak kunjung datang
kemari, mungkin Kakek lupa kalau hari ini ulang tahunku. Soalnya Aku telepon-telepon juga nggak
diangkat ” ucapku kepada temanku tak sabaran. Teman-temanku yaitu Salmi dan Dayat juga ingin
pergi menemaniku. Mereka berkata kepada ku “ kalo begitu, mari pergi bersama! ”. Aku terkejut dan
bertanya memastikan kepada mereka “ kalian yakin mau ikut? memangnya nggak papa?? ”.
mendengar ucapanku, teman-temanku sontak mengangguk dengan cepat dan berkata “ iya kami mau
ikut! masa kamu Kami biarkan pergi sendiri ”. Mendengar ucapan mereka, aku terharu sambil
.mengucapkan terima kasih dan tambah bersemangat untuk pergi ke rumah Kakek
Aku dan teman-temanku pun pergi tanpa pamitan dengan Ayah dan Bunda. Kami berjalan
mengendap-ngendap keluar dari kawasan rumahku, dan Aku berkata secara pelan saat ingin pergi dan
menjawabnya sendiri “ Bun....yah...Kakak izin pergi ya ke rumah Kakek ” “ iya hati hati ” ucapku
sambil berlari keluar. Sesampainya di luar Kami berbincang, bercanda, dan berlari seperti ayam lepas
dari kandangnya. Aku berjalan sambil memandu teman-temanku untuk menunjukkan arah yang harus
Kami lalui. Kami berjalan di pinggir jalan, seperti anak ayam yang dipandu oleh Ibunya. Ketika
hendak melintasi jalan, banyak mobil-mobil besar dan motor yang melaju kencang seperti siap untuk
menabrak Kami jika tidak berhati-hati. Tapi mau tidak mau Kami harus tetap menyeberangi jalan itu.
Aku membantu teman-temanku melintasi jalan, jujur saja ini pertama kalinya Aku melintas sendiri di
jalan yang ramai kendaraan. Alhamdulillah syukurnya, Aku dan teman-temanku melintas dengan
selamat. Walau sebenarnya jantungku dibuat hampir lepas, karena ada salah satu temanku yang
hampir ditabrak saat melintas namun Aku berhasil menyelamatkannya. Aku dan teman-teman
melanjutkan perjalanan dan menemukan uang sebesar Rp20.000, persis ditempat Kakak cantik yang
berdiri dan menaiki angkot tadi. Pas sekali, waktu itu Kami haus karena lelah berjalan kaki ditambah
terik sinar matahari hari itu. Bagaikan rezeki turun tiba-tiba dan direspon dengan candaan oleh
temanku “ Alhamdulillah, bisa nih buat beli es teller ” mendengar itu Kami tertawa bersama.“ yah
tapi sayangnya bukan uang Kita, jadi kita kembalikan saja ya" ucapku kepada temanku yang dibalas
anggukkan, Kami hendak mengembalikan uang tersebut. Namun sayangnya Kami tidak tau pasti
siapa pemiliknya? karena tidak ada lagi orang terlihat kecuali para pengendara, sepertinya Kakak
cantik yang sudah naik angkot tadi adalah pemiliknya, tapi entahlah siapa yang punya dan di mana
orang yang punya uang itu sekarang. Karena kejadian itu teman-temanku pun berkata kepadaku “
uangnya Kita simpan saja dulu, nanti kalo sampai di rumah Kakekmu Kita sumbangkan ke mesjid
saja”. Kami pun membawa uangnya dan melanjutkan perjalanan menuju rumah Kakekku. Tidak
terasa sebentar lagi Kami akan sampai di tempat tujuan. Kami saling menyemangati agar tidak
.menyerah hingga sampailah di tempat tujuan Kami, yaitu rumah Kakek dan Nenekku
Sesampainya di sana, senyumku yang awalnya merekah pudar karena melihat rumah yang kosong.
Tidak ada sama sekali mobil Kakek terparkir di depan rumah, ku ketok ketok pintu rumah Kakek
sambil mengucapkan salam namun tidak ada reaksi apapun. Lalu seseorang Ibuk- Ibuk
memberitahuku katanya tidak ada orang di rumah, dengan perasaan sedih Aku dan temanku duduk di
teras rumah Nenek dan Kakek. Kami berbaring di sana dengan nafas yang sudah terengah-engah,
sambil melepas lelah karena sudah berjalan ke sini. Aku menunggu Kakek pulang dan berdo'a agar
ada yang datang. Namun rasa haus yang sudah tidak tahan lagi, dan tidak ada yang datang membuatku
dan teman-temanku akhirnya memutuskan untuk pergi jajan di dekat rumah Nenek dan Kakekku.
Kami sepakat menggunakan uang Rp20.000 tadi, Aku juga sudah tidak tega melihat temanku yang
sudah kehausan. Dengan persaan bersalah dan meminta maaf di dalam hati, Kami membeli makanan
dan minuman lalu memasukannya ke dalam kantong plastik. Kami membawa jajan tersebut ke teras
.rumah Kakek dan Nenekku lalu memakannya bersama
Waktu terus berjalan, namun tidak ada tanda-tanda Kakek dan Nenekku datang. Melihat cuaca
yang kurang bersahabat, akhirnya Aku mengajak teman-temanku untuk pulang karena waktu itu
cuacanya mendung pertanda sebentar lagi akan hujan. Aku dan teman-temanku pulang jalan kaki,
yang mana disepanjang perjalanan diiringi gelak tawa dan candaan. Bagiku petualangan hari ini
sangat menyenangkan, walau Aku sedikit khawatir. Ditengah perjalanan Kami, rintik-rintik hujan
mulai turun sehingga membuat Aku dan teman teman pulang dalam keadaan basah kuyup. Kami
berjalan menerobos hujan dengan gelak tawa, namun jantungku semakin berdegup kencang karena
tahu pasti orang tua Kami khawatir, karena Kami tidak mengabari mereka. Saat berjalan bersama
ditengah hujan, satu persatu dari Kami bertemu orang tua dari teman temanku yang datang untuk
menjemput anak mereka, aku yakin pasti dengan perasaan marah dan khawatir. Aku tau Aku salah,
dan pasti mereka akan di marahi karena ulahku. Lalu sekarang, giliranku yang dijemput oleh Ayah
sembari dimarahi. Ayah datang dengan motor scoopy-nya dan marah kepadaku, Aku terus menekuk
wajahku takut dengan perasaan bersalah. Sesampainya di rumah, kemarahan orang tuaku yang sudah
tidak tahan lagi diiringi rasa cemas memuncak. Ayah dan Bunda memarahiku disertai raut wajah yang
aku mengerti kalau mereka khawatir, Aku menangis tersedu sedu dengan pakaianku yang masih basah
kuyup. Ayah membawaku ke dalam rumah dan memarahiku, Ayah memukulku dengan gantungan
baju plastik hingga semua gantungan baju plastik tersebut patah-patah. Sebagai hukuman agar aku
jera, setelah itu aku dikunci di kamar mandi. Beberapa jam setelah kejadian itu, Kakek datang ke
rumahku untuk bertemu denganku. Aku disuruh berganti pakaian dan Kakek menenangkanku yang
masih menangis tersedu sedu, Aku memeluk Kakek dengan erat sembari menyesali perbuatanku.
Kakek meminta maaf kepadaku karena datang terlambat sehingga membuatku lama menunggu,
Kakek sebenarnya hampir lupa sekarang ulang tahunku tapi Aku memahaminya, karena diumur
Kakek yang sudah tua itu bisa saja terjadi. Setelah tangisku reda, Kakek mengajakku pergi membeli
hadiah ulang tahun. Adikku juga meminta ikut bersamaku dan Kakek, sehingga pada akhirnya Aku
pergi bersama Kakek dan Adikku. Kami pergi menaiki mobil avanza berwarna biru muda, sebelum itu
Kakek membujuk ku dengan berbelanja di mini market, lalu kami pergi ke toko baju. Aku membeli
baju gaun putih kembang yang cantik sebagai hadiah ulang tahunku. Walaupun sebenarnya Aku ragu
dan takut akan membebani Kakek, tapi Kakek tersenyum kepadaku dan berkata “ tidak papa, kalo
kamu mau ambil saja". Itu adalah gaun ulang tahun pertama dan terakhir yang Aku miliki, serta gaun
.yang sangat aku sayangi dan kujaga baik baik-baik karena pemberian berharga dari Kakek untukku
.KELUARGAKU
Karya: Citra Handayani Fici

Saya Citra, saya mempunyai keluarga yang sederhana. Walaupun sederhana, banyak kasih sayang
di dalam nya. Saya bersyukur karena mempunyai keluarga yang mengajari saya tentang banyak hal
.seperti, mengajari tentang kesabaran dan selalu bersyukur
Pada tahun 2012 saya kehilangan sosok yang paling berharga di hidup saya. Tahun itu adalah tahun
terberat bagi saya, karena saya harus mengikhlaskan sosok ibu yang sangat saya cintai. Pada saat itu
saya masih berusia lima tahun. Pada saat usia saya yang masih kecil, saya belum mengerti apa-apa
tentang pentingnya sosok ibu di dalam hidup saya. Namun, semakin hari semakin terasa begitu
pentingnya sosok ibu di dalam hidup saya. Ibu adalah sosok yang begitu mulia dengan kasih
.sayangnya yang begitu tulus
Hanya kepada ibulah tempat bercerita yang paling nyaman. Bercanda dan bercerita dengan ibu
hanyalah mimpi bagi saya, mimpi yang tidak akan pernah menjadi kenyataan di dalam hidup saya.
Saya sangat ingin merasakannya tapi, hanya kata "Rindu" yang dapat saya ucapkan dan hanya lewat
doa-doa saya melepaskannya. Setelah beberapa tahun saya dapat merasakan kasih sayang seorang ibu
lewat ibu sambung saya. Namun, kasih sayang yang ia berikan tidak dapat menggantikan sosok ibu
kandung saya karena, sampai kapan pun sosok seorang ibu tidak dapat digantikan oleh siapa pun.
.Tapi, kehadirannya dapat mengurangi rindu saya kepada ibu kandung saya
Semangat dan kasih sayang dari keluarga juga membuat saya bisa menerima keadaan semuanya.
Saya merasa sangat bersyukur memiliki keluarga yang dapat mengerti keadaan saya dan selalu
menjadi pendengar keluh kesah saya. Keluarga juga selalu mengajarkan tentang sabar dalam
.melakukan sesuatu dan selalu sabar saat mendapatkan cobaan yang berat
Keluarga juga mengajarkan kepada saya selalu berusaha hingga mencapai apa yang saya inginkan
seperti, saya ingin mempunyai suatu barang maka saya harus menabung hingga saya bisa dapat
.memiliki barang yang saya inginkan itu
Keluarga juga mengajarkan selalu merasa bersyukur apapun itu keadaannya. Saat senang ataupun
sedih, cukup ataupun tidak cukup saya harus tetap selalu merasa bersyukur. Dengan selalu merasa
.bersyukur semuanya akan terasa lebih indah
Terlahir di dalam lingkungan keluarga yang serba sederhana dan di penuhi dengan rasa kasih
sayang membuat saya kuat dan bersemangat walaupun, tanpa adanya sosok ibu yang mendampingi
saya. Bahkan, terlahir di dalam keluarga yang sederhana banyak menciptakan kebahagian. Keluarga
yg sederhana tidak akan pernah menjamin bahwa tidak akan merasakan kebahagian. Kebahagian
.terletak di dalam keluarga yang penuh dengan kasih sayang
MENENTUKAN ARAH
Karya : Devin Aldovan

Suatu hari yang cerah, aku sedang duduk di tepi pantai dan berpikir tentang masa depanku. Aku
tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Aku melihat beberapa anak kecil yang sedang
bermain pasir putih bersama teman-temannya. Dia tampak bahagia dan aku merasa iri padanya. Aku
.ingin seperti dia, yang tidak memikirkan masa depan
Namun, aku tahu tidak mungkin. Aku harus memikirkan masa depanku. Aku harus menentukan apa
yang ingin aku lakukan dengan hidupku aku mulai memikirkan cita-cita dan impian yang kuraih. Aku
mempunyai cita-cita yang ingin kuraih adalah TNI, dan aku ingin kedua orang tuaku bangga dan
senang melihatku tapi aku tahu bahwa cita-cita yang aku impikan itu sangat sulit aku harus banyak
belajar banyak hal seperti banyak berolahraga, berenang, konsumsi makanan yang sehat dan pola
.tidur teratur

Namun, aku tidak menyerah. Aku akan terus berusaha mewujudkan cita citaku dan beberapa menit
,aku melihat anak-anak itu aku berjalan ke arahnya dan aku tersenyum padanya dan berkat “ Hai dik
-apa yang sedang kamu lakukan?” adik itu melihatku dan tersenyum. “ Aku sedang bermain pasir
pasiran bang “ katanya. Aku duduk di sampingnya dan berkata : “ Aku sepertimu dan ingin menjadi
orang bahagia dan tidak memikirkan masa depan “. Adik itu menatapku dan menjawab : abang bisa
menjadi sepertiku tapi abang hanya perlu percaya dan yakin pada diri Abang sendiri. Aku tersenyum
aku tahu bahwa adik itu benar. Aku hanya perlu percaya dan yakin pada diri sendiri. Aku berdiri dan
pergi melambaikan tangan pada adik itu. “Terima kasih atas nasehatmu ya “, Kataku. Aku pergi
berjalan kembali ke tempatku semula. Pemandangan pantai dan lautan yang indah membuatku
seakan akan terus berpikir tentang masa depan walaupun adik yang menasihati aku tadi, setelah
melihat pantai dan ombak. Pantai membuatku berpikir terus tentang masa depan dan akan tetapi
.banyak tantangan yang aku hadapi. Namun, aku yakin bahwa aku akan dapat melewatinya

Akan tetapi, ada juga yang membuatku melamun tentang keluargaku. Aku terdiri dari keluarga yang
sangat tidak beruntung dari keluarga teman-temanku, aku adalah seorang anak yang keluarga tak
utuh. Karena aku terdiri dari keluarga yang tak utuh mentalku menjadi turun buat memikirkan masa
depan. Aku harus kasih sayang dari kedua orang tuaku karena apa?? Cuma aku anak yang dibedakan
...dari adik sama abang yang membuatku tidak tahu arah aku mau ke mana
Andai papa dan mama tahu bagaimana mentalku hancur dibandingkan adik sama abang yang
begitu penuh kasih sayang. Aku sering iri pada mereka berdua misalnya, setiap ada masalah di
sekolah atau pengambilan rapor disekolah papa atau mama sempatkan buat jemput rapor abang
atau adik sedangkan aku??? Cuma terdiam dan memendam, karena tidak pernah sekalipun
menjemput raporku. Aku, marah tidak?? Tapi untuk anak walaupun anak kandung tetap
.sempatkanlah buat jemput rapor anak, bukan abang atau adik saja
Aku tahu, kalian berpisah saat aku belum sekolah tapi jangan sibuk dengan diri kalian masing-masing
yang namanya anak, perlu kasih sayang yang sangat tulus. Suatu saat aku akan berusaha semampuku
buat biasa saja dan tegar walaupun ada masalah, akan tetapi aku butuh tempat curahan hati yang
.membuatku nyaman yaitu mama

Tapi, mama sudah sibuk dengan keluarga barunya dan jarang buat memberi kabar kepadaku, setiap
aku menanya kabar ke mama lumayan lama buat balas pesan dari aku mungkin mama sibuk dengan
anak barunya, tapi tidak apa-apa seburuk-buruknya mama, mama tetaplah mamaku aku tidak perlu
dendam pada mama. Suatu saat jika impian atau cita-citaku terwujud aku hanya minta satu kepada
Allah” yaitu semoga semua keluargaku bisa utuh dan berkumpul seperti keluarga teman-temanku “
yang lain. Sesampai itu aku sudah melamun aku pulang ke rumah dengan hati yang bersedih dan
pikiran yang membuatku kacau. “Selagi keluarga kalian utuh dan cemara sayangilah mereka
dengan tulus, maka kalian akan dapat dukungan dari orang tua kalian dan tidak akan memikirkan
masa depan jika orang tua kalian memberi dukungan maka orang tua kalian akan banyak berdoa
untuk kalian dan apa yang kalian cita-citakan bisa terwujud dengan doa orang tua kalian yang
”.tulus
SEMUA AKU DIRAYAKAN
Karya: Eci Naiyala

Hai aku Cichan di sini aku akan menceritakan kisah hidupku yang sangat istimewa yang selalu
.dirayakan dalam hal apapun, mereka adalah keluarga dan sahabat-sahabat yang aku sayangi
Di keluargaku, aku adalah anak terakhir yang sering disebut dengan anak bungsu, yang masih
dianggap anak kecil oleh keluargaku. Aku mempunyai satu saudara laki-laki yang umurnya tidak
begitu jauh denganku. saudara laki-lakiku yang selalu usil denganku kadang juga tidak mau
mengalah. Walaupun saudara laki- lakiku usil terhadapku tetapi dia selalu membantu dan
.menemaniku setiap aku membutuhkannya
Papaku adalah laki-laki terbaik yang pernah aku temui yang selalu mengabulkan apa yang selalu
aku inginkan. Papa adalah orang yang paling sabar dalam menghadapi tingkahlaku ku. Yang paling
istimewa yaitu orang telah melahirkanku yaitu mama. Mama yang selalu menyiapkan bekal buat aku
sekolah dan mempersiapkan pakaian yang akan aku pakai. Mama adalah tempat yang paling terbaik
untuk bertukar cerita mau itu cerita tentang pertemanan ataupun cerita lainnya. Orang tuaku selalu
meluangkan waktunya untuk berkumpul bersama mau itu dalam hal makan malam bersama,
berkumpul pada hari minggu. Kami juga selalu menghabiskan waktu bersama pada hari minggu untuk
.bermain, bercerita atau hal yang lainnya yang membuat kami bahagia
.Terimakasih telah melahirkanku
Tepat pada hari kelahiranku orang-orang terdekatku selalu mengucapkan "Selamat ulang tahun."
Dan setiap aku melakukan suatu perlombaan yang hasilnya kadang memuaskan kadang tidak, orang-
."orang di sekelilingku selalu mengucapkan, "Kamu sudah melakukan yang terbaik
Aku lahir tanggal 12.12 dimana kebanyakan orang-orang menilai tanggal itu cantik, bahkan
menurutku juga begitu. Di setiap tahunnya orang-orang di sekelilingku selalu merayakan hari
kelahiranku terutama keluargaku yang tidak lupa dengan hari kelahiranku. Walaupun dirayakan
dengan sederhana tetapi aku merasa itu sudah luar biasa. Aku selalu merasa menjadi orang yang
paling beruntung disetiap hari ulang tahunku. Dimana keluargaku selalu memberi kejutan, hadiah, dan
beberapa kue. Begitu juga dengan sahabatku yang selalu memberi kejutan secara diam-diam kepada
.ku. Di perayaan ulang tahunku semua orang tampak bahagia begitu pun denganku
Pernah suatu ketika aku mengikuti ajang perlombaan yang dinamakan Purna Paskibra Indonesia.
Acara ini menyeleksi siapa-siapa saja yang pantas untuk menjadi seorang Purna Paskibra Indonesia.
Aku menyambutnya dengan antusias berbagai usaha yang banyak aku lakukan agar dapat lolos
menjadi seorang Paskibraka. Jogging yang kulakukan setiap hari sepulang sekolah, pemantapan PBB,
dan latihan fisik lainnya, itu semua aku lakukan demi impianku. Malam hari sebelum melakukan tes,
mama dan papa memberiku semangat. "Tetap semangat jangan berkecil hati apabila hasilnya tidak
sesuai dengan keinginan kamu. Mama tau kamu sudah melakukan yang terbaik, jangan pesimis
sayangku!" kata-kata dari mama dan papa yang sangat menyentuh hatiku. Keesokan harinya aku
melakukan tes untuk menjadi seorang Paskibraka. Beberapa tes yang di lakukan pada hari itu dan
pengumuman juga di sampaikan pada hari yang sama. Hal yang aku tidak inginkan terjadi. Namaku
terletak di urutan calon-calon orang gugur. Aku merasa sedih dengan apa yang aku dengar, aku pun
langsung menghubungi mama untuk memberi tahu berita ini. Ucap mama di telefon sambil
menenangkanku, "Gapapa nak, mungkin ini belum rezekimu, kamu harus berlapang dada. Mama
bangga sama kamu dan usaha yang kamu lakukan selama ini!!". Kata-kata tersebut sedikit membuat
hati dan pikiranku tenang. Tak lama itu aku menelfon papa untuk menjemputku, sampainya papa
menjemputku, aku pun menangis kembali. Papa menenangkanku dengan mengajakku membeli
makanan favoritku. Sesampainya di rumah papaku mengajakku bermain dan menonton film agar aku
.tidak sedih lagi dengan yang aku alami pada hari itu
Terimakasih kuucapkan untuk keluarga dan sahabatku, karena berkat kalian aku selalu merasa
bahagia dan tertawa. Ada pula dimana masa aku merasa sedih kalian selalu menghiburku dengan
berbagai lelucon. Senang sekali rasanya bisa kenal dan bertemu dengan kalian. Aku juga berani
mengambil segala kesempatan baru yang datang. Berbagai hal baru yang sudah aku rasakan. Masih
banyak hal lain yang ingin aku lakukan dan yang ingin aku capai. Terutama aku ingin membalas
.kebaikan yang diberikan kepadaku
Perjalananku masih sangat panjang dan aku sangat tidak sabar bagaimana perayaanku ke
depannya. Akan seperti apa aku nanti, ya? Aku harus selalu ingat, bahwa yang penting sekarang aku
sudah merayakan semua yang ada pada diriku, dan mempunyai banyak orang yang juga ikut
.merayakannya
.Terimakasih
KETAKUTAN YANG HILANG
Karya: Fabio Lodi

Setiap orang punya ketakutan dan ketakutan mustahil dihilangkan dari setiap orang akan tetapi
.bukan berarti kita tidak bisa melewatinya
.Ah hari ulang tahun ku." Kata Ryo saat dia mau berulang tahun "
Selamat ulang tahun ryo." Jawab keluarga Ryo sambil menyiapkan pesta ulang tahun pada hari "
.ini
Semua orang datang ke pesta ulang tahun tersebut. Kue dan makanan semua ada di pesta tersebut
.tanpa terkecuali badut yang ditakuti Ryo
.Badut!" kata Ryo yang ketakutan sambil bersembunyi belakang orang tuanya "
Ryo yang ketakutan karena badut tidak menikmati perstanya karena hal yang paling ditakuti Ryo
.dari pada hantu adalah badut itu sendiri
.kanapa sembunyi Ryo?" tanya kakak Ry yang melihat Ryo menghindari badut "
.Ah gak apa apa kok." Malu Ryo saat sadar dilihat kakaknya "
.Takut badut ya?" ledek kakak Ryo dengan wajah tertawa "
.Gak kok." Balas Ryo dengan wajah yang malu"
Gak apa apa kok, semua orang punya rasa takut jadi kita hanya bisa melawatinya." Kata kaka Ryo "
.dengan ketawa
Ryo kebeingun saat kakanya mengatakan untuk melewati rasa takut tersebut, dia berpikir sambil
.berjalan menghindari badut yang sedang bermain dengan anak anak
Ryo berjalan ke kamar sambil bermain game di kamarnya sendiri, dia tidak suka badut karena
pernah dibuat takut saat saudaranya menceritakan film horor bertema badut yang membunuh anak
.anak. Karena film itulah Ryo takut dengan badut
.Ryo, lagi main sama badut ya?" tanya mama Ryo melihat Ryo mendapat balon dari badut "
Ryo juga tau bukan karena film itu saja yang membuatnya takut badut, hal lain membuat Ryo takut
.adalah wajah dari badut yang selalu tersenyum
.Melampui ketakutan ya." Pikir Ryo sambil menghindari badut "
.Badutnya lucu ya." Kata seorang anak bermain dengan badut "
Apanya lucu, itu menyeramkan tahu." Jawab Ryo diam diam sambil melihat badut bermain "
.dengan anak anak
Ryo menghampiri badut dan badut tersebut memberikan Ryo sebuah balon, Ryo menerima ini
.mulai kehilanga rasa takutnya kepada badut saat badut memberikanya sebuah balon
.Ah, iya ma lagi main sama badut." Jawab Ryo sedang gemeteran sambil dipegang sama badut "
Ryo mulai bermain dengan badut sedikit demi sedikit kehilanga rasa takutnya dan karena itu dia
.sadar bahwa rasa takutnya dengan badut mulai menghilang sedikit demi sedikit
Setelah kejadian itu Ryo tidak takut badut lagi, dia cuma sekarang gak suka deket sama badut
.walaupun dia tidak takut lagi dengan melampaui rasa takutnya
SELALU BERMALAS-MALASAN
Karya: Fajar Beni Aman Gea

Namaku adalah Fajar Beni Aman Gea, aku berusia 17 tahun. Aku mempunyai pengalaman
tentang hari libur, aku hanya bermalas-malasan aku selalu di rumah dan hanya menghabiskan
waktuku di rumah saja selalu bersantai-santai di rumah dan bermain game online. Aku lebih memilih
.seperti ini dibandingkan melakukan hal-hal yang bermanfaat
Aku sangat malas sekali melakukan sesuatu di saat libur, aku bisa saja memanfaatkan waktu itu
untuk mendapatkan uang jajan tambahan darinya, akan tetapi aku selalu bermalas-malasan dan pada
.suatu ketika aku mulai berpikir aku memiliki fisik yang sehat tetapi aku masih bermalas-malasan
Dari situ aku mulai berpikir dan aku harus melakukan sesuatu untuk memulai jalan yang baru,
dan aku mulai bangun dan memilih untuk tidak bermalas-malasan dan mengisi waktu-waktu luangku
dengan hal-hal yang bermanfaat. Aku mulai sadar saat aku mulai menginjak kelas 1 SMA, dan aku
.mulai membangun karakterku untuk menjadi yang lebih baik lagi
Aku mulai dari hal-hal yang kecil dulu seperti membantu ibuku, mengerjakan pekerjaan rumah
dan berolahraga jika ingin berolahraga, dan aku harus sadari mencari uang itu sangatlah sulit dan aku
.harus lebih giat dalam melakukan sesuatu dan tidak boleh bermalas-malasan lagi
Aku juga sangat beruntung mempunyai keluarga yang lengkap saat sekarang ini, mereka masih
sayang kepadaku dan masih bisa memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang aku butuhkan. Aku bangga
bisa mempunyai keluarga yang selalu mendukungku dalam hal-hal yang bermanfaat. Dan harapanku
.ke depannya semoga apa yang aku inginkan bisa tercapai dan terwujud
MASA KECILKU
Karya: Fricely Aurelian

Namaku Fricely Aurelian, aku lahir di Kota Padang pada tanggal 9 Februari 2007. Aku
merupakan anak pertama dan anak perempuan satu-satunya. Nama panggilanku Aurel, tetapi ada juga
.teman-temanku yang memanggil dengan panggilan Aweng
Aku memiliki seorang adik laki-laki, ia bernama Radhival Ahza Alvaro, yang biasa kupanggil
Radhiv. Adikku ini sangat usil, ia selalu mengganggu aku ketika aku bermain dengan temanku atau
pun ketika aku sedang belajar. Karena keusilannya aku dan adikku sering bertengkar, karena dia yang
selalu mengganggu dan membuatku marah. Tetapi walaupun adikku ini usil, aku tetap menyayangi
.adikku
Di keluargaku beranggotakan mama, bapak, aku dan adikku. Aku memiliki mama yang sangat
menyayangiku, tetapi mamaku begitu cerewet. Dan aku memiliki bapak yang juga sangat
menyayangiku. Bapakku selalu membela aku ketika aku dimarahi oleh mama. Pada suatu hari ketika
aku membuat kesalahan dan dimarahi mama aku pun menangis, bapakku datang dan menggendong
aku keluar dari rumah untuk menenangkan aku yang sedang menangis. Menurutku bapakku adalah
superheroku. Dan mama adalah bidadari yang baik hati yang akan selalu ada saat situasi apa pun yang
.terjadi padaku. Dan mama orang pertama yang akan datang ketika aku dalam masalah
Aku juga memiliki lingkungan pertemanan yang baik di rumah. Aku memiliki teman kecil yang
selalu baik dan mau menolongku ketika aku kesusahan. Kami selalu bermain bersama setiap hari.
Teman-temanku sangat baik kepadaku. Kami selalu bermain sepeda setiap sorenya di lapangan depan
.rumahku. Aku merasa sangat beruntung dalam pertemananku
Sewaktu kecil aku menyukai beberapa hal. Salah satunya aku menyukai makanan cepat saji seperti
donat, pizza dan spaghetti. Aku juga menyukai sate, mieso, mie ayam, ayam geprek dan soto. Dari
banyaknya makanan ini yang sangat aku sukai adalah soto. Pertama kali aku mencoba soto ini
sewaktu pulang dari kantor tempat kerja bapakku, bapak membawa aku makan soto di Sebrang
Padang. Waktu pertama kali aku mencoba soto di sana aku langsung menyukainya. Dari sana aku
.selalu minta dibelikan soto ketika bapakku pergi ke kantornya
Selain itu, sewaktu kecil ketika hari Minggu, aku juga sering pergi ke taplau bersama bapak dan
adikku. Kami pergi ketaplau untuk mencari sarapan, setelah sarapan kami selalu bermain ombak di
.Pantai Padang
Dahulu aku juga sering ikut bapak aku pergi bekerja ke luar kota dengan Tronton Wingbox atau
yang biasa aku sebut "Oto Box". Sembari keluar kota untuk bekerja bapakku juga menyempatkan
waktunya untuk singgah di salah satu tempat wisata di Kota Bukittinggi yaitu Jam Gadang. Setelah
dari Jam Gadang aku juga diajak oleh bapak ke Pasa Ateh yang ada di Jam Gadang, aku berkeliling
bersama bapakku dan bapakku membelikan aku baju untuk diriku di Pasa Ateh, tidak lupa bapak aku
.juga membelikan baju untuk adek dan mamaku yang dirumah
Setelah dari Pasa Ateh, aku di ajak bapakku ke kebun binatang. Dari kebun binatang aku dan
bapakku kembali ke kantor bapakku. Setelah itu kami pulang ke Padang. Aku sangat senang karena
aku diajak berkeliling kota Bukittinggi oleh bapakku. Karena jalan-jalan adalah hal yang paling aku
.sukai
Semasa kecil hal yang paling berkesan bagi aku adalah pergi berdua dengan bapakku bekerja ke
Bukittinggi, karena disana aku diajak berkeliling kota Bukittinggi dengan angkot bersama bapak, dan
pergi ke beberapa teman wisatanya. Setelah pulang dari Bukittinggi aku pulang dengan motor dari
kantor bapak yang di Padang ke rumah dan se sampai di rumah aku pun langsung tidur. Setelah saat
itu sampai sekarang aku pun tidak bisa lagi pergi berdua seperti waktu kecil karena sekarang aku
.sudah sekolah
MELAWAN PENYAKIT
Karya : Hasbi Aprilian

Pada awal Desember tahun 2019 aku terkena sakit batuk, awalnya ku kira Itu hanya batuk biasa
yang akan hilang dalam beberapa hari dan aku tidak begitu menghiraukannya. Setelah 2 minggu
berlalu batuk itu belum juga reda dan akhirnya aku dibawa ibuku berobat ke puskesmas. Di
puskesmas dokter di sana hanya memberi resep obat batuk biasa dan antibiotik yang harus di
.habiskan
Namun setelah semua obat itu habis, batukku masih belum juga mereda, dan ibuku membawaku
lagi pergi berobat, tapi sekarang ke klinik. Di klinik dokter praktek di sana memeriksaku dan
memberikan obat batuk. Dokter juga berpesan, "Jika obat batuknya sudah habis dan belum juga
."sembuh segera periksakan ke rumah sakit
Lagi-lagi obat yang diberikan tidak juga membuat batukku sembuh. Seperti yang dipesankan
oleh dokter di klinik untuk memeriksakan ke rumah sakit. Namun ibuku membawaku ke puskesmas
kemarin terlebih dahulu. Di puskesmas tersebut dokter kembali memeriksaku dan menanyakan
beberapa hal. Ketika memeriksa dengan stetoskop dokter mengatakan ada cairan di paru-paruku. Dari
situlah duga'an awal penyakitku adalah paru-paru basah. Lalu dokter meminta sample dahak dan
.sample darahku untuk diperiksa
Setelah diperiksa dokter belum bisa memastikan penyakitku. Lalu barulah aku dirujuk ke rumah
sakit. Besoknya ibuku langsung membawaku ke rumah sakit yang disuruh. Di sana kami menunggu
nomor antrian dan setelah beberapa lama menunggu akhirnya namaku dipanggil dan aku memasuki
.ruangan dokter bersama ibu
Dokter menanyakan keluhanku, lalu ibuku menjelaskan tentang penyakitku dan dokter segera
memeriksaku. Setelah memeriksa, dokter meminta aku untuk dironsen dan mengecek darah. Setelah
keluar dari ruangan dokter, aku dan ibu segera ke ruangan ronsen. Di ruang ronsen aku diminta
membuka bajuku sebelum dironsen. Setelah dironsen, hasil ronsenannya baru bisa dilihat besok dan
.setelah dari ruang ronsen aku dan ibu pergi ke ruangan selanjutnya untuk mengecek darah
Di ruangan cek darah, sample darahku diambil dan hasilnya juga baru bisa dilihat besok. Besok
harinya aku dan ibu kembali ke rumah sakit dan mengambil hasil ronsen dan juga hasil cek darah.
Setelah mendapat keduanya aku dan ibu mengantri untuk bertemu dokter. Ketika sudah di ruangan
.dokler ibuku memberikan hasil ronsen dan cek darahku kepada dokter
Setelah melihat kedua hasil tersebut, dokter menyatakan penyakitku ini adalah Tuberkulosis
(TBC), namun untuk lebih yakinnya dokter merujukku kerumah sakit lain untuk melakukan tes
mantoux dengan kenalannya di rumah sakit tersebut. Besoknya pergilah aku dan ibu ke rumah sakit
yang ditunjukkan. Ketika bertemu dokter kami berbincang sebentar dan dokter kemudian
melaksanakan tesnya. Dokter mengambil cairan yang disebut PPD, yang kemudian obat tersebut
.disuntikan ke lenganku

Obatnya akan bereaksi dalam beberapa hari, jika dibekas suntikan terdapat benjolan merah "
dengan diameter lebih dari 5 mm, maka artinya hasil tesnya positif dan periksakan kembali ke dokter"
.kata dokter tersebut
Benar saja, setelah 2 hari terdapat benjolan merah di bekas suntikan tersebut dan langsung
diperiksakan oleh ibuku ke dokter yang sebelumnya. Dokter mengatakan ini memang TBC, lalu
dokter memberikan surat yang akan diberikan ke puskesmas yang merujukku. Setelah diserahkan ke
.puskesmas dokter di puskesmas memberikan obat, itu obat untuk penyakit TBC
Dokter menjelaskan obat tersebut harus dimakan sebanyak 4 butir sehari selama 6 bulan. Obat
yang diberikan tidak langsung diberikan untuk 6 bulan, tapi harus diambil seminggu sekali ke
puskesmas. Di hari itu juga aku mulai mengonsumsi obat yang diberikan. Meski sedang sakit aku
masih tetap melaksanakan kegiatan sehari-hari seperti biasa dan aku tidak memberitahu ke teman
.temanku tentang penyakitku
Setelah 6 bulan mengonsumsi obat, aku dan ibu kembali ke rumah sakit untuk mengecekkan
kondisiku ke dokter yang memeriksaku dulu. Di sana aku diminta untuk dironsen lagi, dan setelah
hasil ronsennya keluar langsung dilihatkan ke dokter. Setelah dilihat oleh dokter, dokter menyatakan
aku telah sembuh dan tidak usah lagi mengonsumsi obat. Mendengarnya aku sangat senang dan lega,
.akhirnya setelah 6 bulan melawan penyakit aku akhirnya sembuh
MY OCTOBER
Karya: Irvina Zefni

Pada bulan Oktober, sepulang sekolah aku merasa ada yang aneh dengan tubuhku. Waktu itu
aku tengah memerhatikan seluruh bagian tubuh di depan cermin. Setelah itu aku baru menyadari
pinggangku beda sebelah. Awalnya aku tidak merasa cemas karena mungkin itu adalah proses dari
pubertas secara fisik. Tetapi setelah dibaca di berbagai sumber situs media aku tersadar itu bukanlah
proses pubertas secara fisik melainkan kelainan. Kemudian aku turun dari kamar menghampiri mama
.dan memberitahunya
Mama, coba lihat pinggangku apakah ini normal?” tanyaku kepada mama yang tengah “
.menatap layar televisi bersama papa. Sontak papaku ikut melihatnya
Pinggangmu beda sebelah. Ini mungkin engga normal. Mama coba tanya abang ya...” jawab “
.mama setelah meraba pinggangku
Setelah mendengar respon mama tadi papa langsung menyanggah, “Pinggangmu itu normal.
Papa juga dari kecil pinggangnya seperti itu. Mungkin karena tidur tidak lurus makanya jadi beda
.sebelah. Nanti juga lurus sendiri.” sanggahan papa membuatku bingung
”.Engga papa..., itu engga normal. Mungkin saja anak kita kena skoliosis “
Mendengar dugaan mama membuatku merasa sedih. Mama dan papa berdebat tentang
pinggangku ini hingga pukul 21.00 WIB abang pulang ke rumah dan menyuruhku untuk konsul ke
.dokter Roni di rumah sakit Siti Rahmah
Besoknya aku ke rumah sakit dan mengantre dari sore hingga malam. Aku duduk dibangku
urutan paling belakang sambil memainkan handphone bersama mama di sebelahku. Pasien di rumah
sakit ini cukup ramai sampai sampai aku merasa jenuh untuk menunggu giliranku. Sesekali melihat
layar handphone, tak lama kemudian aku dikagetkan dengan suara perempuan yang memanggil
namaku. Jantungku berdegub kencang karena ini saatnya aku diperiksa. Setelah dari ruangan dokter,
aku diminta untuk segera dirontgen. Lalu pada malam itu juga aku menguatkan mentalku karena ini
juga pertama kalinya bagiku melakukan rontgen tulang. Setelah dirontgen aku pulang ke rumah
.dengan mata kantuk dan tubuh yang lelah
Sembari menunggu hasil rontgenku keluar, aku mulai memperbaiki kebiasaan buruk yang telah
kulakukan. Seperti sering membungkuk, kini aku berusaha untuk selalu berdiri tegap. Posisi tidurku
yang biasanya selalu menghadap ke kiri kini berubah posisi menjadi lurus terlentang. Aku yang
biasanya jarang meminum susu kini mulai rajin meminum susu calsium tinggi, makan makanan
.bergizi seimbang, dan rajin berolahraga. Selama dua minggu aku harus rutin menerapkan hal tersebut
Hingga akhirnya pada hari Kamis di sore harinya aku sudah mendapatkan hasil rontgenku. Aku
merasa lega dan ada sedikit kecewa. Hatiku sedih tapi tak ada air mata yang keluar sedikit pun.
Perkataan mamaku benar, aku didiagnosis penyakit skoliosis. Aku berusaha untuk sabar dan ikhlas
atas apa yang telah diberikan oleh yang maha kuasa serta dokter yang memeriksa. Dokter memberiku
obat dan menyuruhku untuk sering berenang sebagai alternatif terapi pengobatan. Bukan hanya terapi
tapi dokter juga menegaskanku untuk selalu makan tepat waktu, memperbanyak makan agar berat
.badanku bertambah, mengurangi membawa beban berat dan rajin berolahraga
Akhir dari cerita ini aku meminum obat rutin yang diberikan oleh dokter dan melakukan apa
saja yang telah disarankan. Seperti berenang di setiap hari Sabtu atau Minggu, memperbanyak makan
.dan rajin berolahraga agar tulangku bisa kembali normal
MENANTI MATAHRI DI SEKUMPULAN AWAN
Karya : Jaza Qaira

Aku Aira, aku di besarkan oleh kedua orang tuaku. Aku mempunyai satu orang kakak
laki-laki dan dua orang kakak perempuan. Aku sangat bahagia memiliki mereka sebagai keluargaku.
.Kali ini aku akan menceritakan sedikit tentang hidupku kepada teman-teman semua
Pada tahun 2013, Aku menginjakkan kakiku di sebuah sekolah kanak- kanak yang bernama
Tk Bhayang Kari. Waktu itu aku berumur enam tahun. Aku sangat senang bisa bersekolah di sana,
karena ada banyak sekali permainan yang bisa dimainkan. Waktu itu aku dan keluargaku masih
tinggal di Payakumbuh. Setelah satu tahun lamanya aku bersekolah di sana, Aku pun naik ke tingkat
sekolah dasar, yang letaknya tidak jauh dari rumahku. Lima tahun aku menimba ilmu di sana, ada
banyak sekali suka dan duka yang aku alami, Apalagi dalam urusan pertemanan. Waktu itu aku hanya
memiliki satu teman dekat yang bernama Fani. Kami sering bermain Bersama apalagi jarak rumah
kami berdua lumayan dekat, tapi semua itu hanya sementara, keluarga Fani pindah ke Pariaman karna
ada suatu hal. Karena Fani pergi, Aku sangat jarang memiliki teman, sampai pada tahun 2018 aku
naik ke kelas Lima, itu adalah tahun yang paling aku benci. Dimana sesuatu yang aku takuti akhirnya
terjadi. Itu adalah pembullyan yang dilayangkan kepadaku, mulai dari ejekan, cemooh, hingga
merusak barang- barang yang ada di dalam tasku. Aku pernah sekali memberi tahu itu kepada orang
tuaku, dan mereka datang ke sekolah. Tapi dari pihak sekolah tidak adanya upaya atau solusi yang
kami dapatkan. Sejak itu aku tidak pernah lagi memberi tahukan hal ini kepada orang tuaku. Hari-hari
yang aku lalui sangat berat, sampai-sampai aku mengurung diri di kamar dan tidak mau
mendengarkan semua orang. Orang tuaku berinisiatif untuk memindahkanku ke sekolah lainnya,
Mungkin hanya satu langkah lagi aku akan keluar dari sekolah itu. Tapi orang tuaku tetap teguh
berpendirian untuk memindahkanku ke sekolah lain yang letaknya di Padang. Di padang aku tinggal
bersama ante dan kakakku yang sudah lebih dulu sekolah di sana. Sebenarnya aku tidak sanggup
.meninggalkan kedua orang tuaku, tetapi aku harus bangkit dari keterpurukan yang terjadi waktu itu
Aku pun memulai sekolah kembali di sekolahku yang baru, Awalnya aku agak kaget dengan
sikap dan perilaku siswa yang ada di sekolah baruku, karna sangat berbeda jauh dengan siswa yang
ada di sekolah lamaku. Lambat laun aku menjalani kehidupanku yang baru, Aku mulai belajar
mandiri karna jauh dari orang tuaku. Di sekolah aku mempunyai banyak teman yang mau bermain
.bersamaku
Tahun-tahun berlalu, Aku menginjakkan kakiku di sekolah menengah atas, ada rasa senang di
hatiku karna kedua orang tuaku memutuskan untuk pindah ke padang dan tinggal bersamaku
WAKTU YANG BERHARGA BERSAMA PAPA
Karya : Keysha Pelangi Azzura

Papa merupakan cinta pertama bagi anak perempuannya. Superhero untuk anak perempuannya dan
pelindung bagi anak perempuannya. Tak seperti Papa pada umumnya, aku hanya bisa bertemu Papa
.satu bulan dua kali. Kalaupun bertemu waktunya sangat singkat sekali, bisa dua atau tiga hari

Papaku adalah seorang captain yang waktunya banyak dihabiskan di lautan. Waktu aku kecil, aku
tak mengerti mengapa Papa tidak pulang setiap hari. Namun seiringnya waktu, aku paham jika
pekerjaan seorang captain banyak menghabiskan waktu di laut dan jarang pulang. Setiap momen
.kedatangan Papa pulang, aku sangat excited, senang dan menyambutnya dengan riang

Ketika Papa pulang, ia sering membawakan sesuatu untuk keluarga. Dan sering mengajak kami
makan di luar. Serta menghabiskan waktu bersama, membuat momen yang menyenangkan dan
.terkesan. Seperti nonton bersama, pergi jalan-jalan bersama, dan lain-lainnya

Suatu ketika Papaku mengambil cuti ketika mau menyambut bulan suci ramadhan. Disaat itu pula
aku sangat senang karena bisa memiliki waktu yang lebih lama bersama Papa. Dan merasakan buka
puasa, sahur bersama dengan personil yang lengkap. Itu merupakan momen yang sangat berarti
.bagiku

Karena biasanya ketika memasuki bulan ramadhan Papa tetap berlayar dan susah untuk cuti. Jarang
sekali aku merasakan momen-momen di bulan ramadhan bersama Papa. Jarang buka bersama, jarang
sahur bersama, jarang mencari takjil bersama, jarang tarawih bersama. Itupun hanya bisa lewat vc
.karena jarak yang memisahkan

Aku sedih ketika dimomen raya Idul fitri, ketika keluarga orang lain berfoto dengan personil yang
lengkap, sedangkan keluargaku hanya berfoto berempat saja yaitu dengan dua orang Abang dan
Mama, selalu kurang Papa. Tetapi aku mengingat bahwa Papaku sedang mencari nafkah untuk
keluarganya. Ketika momen foto bersama pasti foto itu selalu diedit dan dimasukkan foto Papa
kedalamnya. Ketika Abangku wisuda, Papa juga tidak bisa pulang, aku sedih karena Papa tidak bisa
.menghadiri hari kelulusan Abangku
Ketika aku duduk dikelas 5 SD, aku pergi ke Jakarta untuk datang ke acara kenaikan pangkat
Papaku. Disitu aku sangat bangga sekaligus terharu karena Papaku berhasil naik pangkat ke jenjang
yang lebih tinggi (captain). Aku melihat Papaku sangat keren dan hebat, karena sudah menyelesaikan
sekolahnya tepat waktu. Lalu lanjut dengan sesi foto bersama, ketika Papa dan Mamaku foto berdua,
.aku merasa bangga karena memiliki orangtua yang hebat

Aku sangat bangga memiliki kedua orangtua yang keren, dan mendidik anaknya dengan baik. Aku
.tanpa mereka bagaikan lampu yang redup
KEEGOISAN SAHABAT

karya: Farid Ramadanus

Aku Farid Ramadanus, aku beruntung mempunyai sahabat yang selalu ada untukku, kami selalu
senantiasa melewati suka dan duka bersama. Suatu ketika aku dan sahabatku bertengkar karena
.masalah yang kuanggap sepele, semua itu baru kusadari bahwa sahabatku itu sangat penting bagiku

Suatu hari ketika aku pergi ke mal bersama sahabatku, aku menyuruhnya membawa belanjaanku,
dan ternyata belanjaanku yang dibawanya malah tertinggal. Pada saat itu juga aku memarahi dia
.dengan perkataan yang kasar karena keegoisanku

.Bil, tolong pegang belajaanku ini ya, soalnya berat banget,” kataku “

.Iya... sini aku bantu bawa belanjaannya, takut kamu keberatan,” katanya "

.Siap, kamu memang sahabatku yang paling pengertian,” jawabku dengan wajah riang "

Haha iyalah sesama sahabat memang seharusnya saling membantu,” jawabnya sambil tersenyum, “
.sembari berpelukan dan menepuk punggung pelan

.Kamu lapar enggak?” tanyanya"

.Lapar sih, mulai keruyukan nih perutku." Jawabku“

Makan yuk! sekarang aku yang traktir, aku juga lapar nih." Ucapnya sambil menatapku dengan “
.lemas

.Hmm, ya sudah ayoo” jawabku“

Lalu sampailah kami di warung seberang mal

Kamu mau pesan apa vir?” tanyanya kepadaku“

.Aku ngikut kamu aja deh,” jawabku“

Hmm, oke deh,” jawabnya“

.Beberapa menit kemudian kami selesai makan dan mulai berkendara lagi untuk pulang

.Eh.. kayaknya ada yang ketinggalan deh, tapi apa ya?” tanyanya dengan muka yang heran “

.Hmm, apa ya?” aku membantu berpikir“

.Oh iya belanjaanku mana?” tanyaku“

Ya ampun.. oh iya aku lupa, ketinggalan di warung tempat kita makan tadi,” jawabnya dengan rasa “
bersalah

Apa? Ketinggalan? Yang bener aja, kita kan udah jauh dari warung tempat kita makan tadi,” “
.jawabku dengan kesal
.Duh, maaf banget ya Bil, aku benar-benar lupa,” jawabnya dengan berkeringat “

Apa? minta maaf? kamu pikir dengan minta maaf bisa membuat barang ku kembali dan masalah “
selesai? Enggak kan? Seenaknya aja kamu minta maaf,” jawabku dengan kesal, lalu tanpa basa basi
.aku pergi meninggalkannya

Keesokan hari, dia datang membawa belanjaanku dan meminta maaf karena kejadian kemarin, tetapi
aku tetap menghiraukan nya. Maka setelah beberapa lama lama, aku sadar bahwa hal yang aku
.lakukan adalah sebuah kesalahan, dan aku tersadar betapa egoisnya diriku. Aku pun meminta maaf
KISAHKU
Karya : Putri Febiola Nelwan

Hallo, Namaku Putri Febiola Nelwan biasa dipanggil Ola, aku lahir di kota Padang pada tanggal
15 Februari 2009. Aku anak pertama dari dua bersaudara aku mempunyai adik laki-laki yang bernama
.Kevin Octaviano Nelwan. Ayahku seorang buruh harian lepas dan ibuku sebagai ibu rumah tangga
Aku sudah menginjak bangku SMA dan sekarang aku telah duduk di kelas 11. Aku termasuk anak
paling kecil umurnya daripada teman temanku yang lainnya. Kebanyakan teman temanku sudah
berusia 16,17 dan 18 tahun. Sedangkan aku baru berusia 14 tahun. Aku sering di bully di sekolah
dasarku dulu karena aku paling kecil diantara mereka tetapi aku tidak peduli dengan apa yang mereka
bilang karena orang tuaku pernah berkata, "Biarkan saja orang itu menertawakan kamu yang penting
kamu tidak usah melawan apa yang mereka lakukan kepada dirimu." Tetapi, aku pernah sempat down
dengan ucapan mereka yang sering membullyku. Tetapi, kedua orang tuaku tetap menyemangatiku
untuk tidak usah memperdulikan apa kata orang lain. Dan saat aku mulai memasuki pendidikan
tingkat SMP aku tidak pernah bertemu dengan orang yang membullyku dulu. Karena umurku terlalu
kecil aku tidak bisa masuk ke sekolah negeri dan orang tuaku memutuskan untuk memasukkanku ke
sekolah swasta. Dulu aku sebenarnya tidak mau sekolah lagi karena aku dapat sekolah swasta tetapi
.orang tuaku dan keluargaku selalu menyemangatiku supaya tidak berputus asa untuk bersekolah lagi
Setelah orang tuaku mendaftarkanku ke sekolah yang mereka ingin daftar kan, aku pun besoknya
langsung masuk ke dalam sekolah tersebut untuk mulai pembukaan penerimaan siswa dan siswi baru
awal ke sekolah itu aku memanglah tidak mempunyai teman tetapi setelah berselang lamanya waktu
aku pun mempunyai cukup banyak teman. Dan aku sangat senang sekali berteman dengan mereka,
mereka sangat baik. Seiring berjalannya waktu akhirnya ujian mid semester dan aku pun belajar untuk
ujian tersebut. Ujian mid semester pun telah selesai dilaksanakan, dan tibalah waktu pembagian rapor
sebelumnya aku tidak menyangka akan mendapatkan juara 1 di kelas. Dan aku pun terus menerus
mendapatkan juara 1 sampai aku lulus di sekolah itu, aku merasa bangga kepada diriku yang sudah
.meraih itu semua
Dan tibalah dimana saat lulus SMP dan masuk ke SMA terfavorit. Banyak rintangan untuk masuk
ke dalam SMA favorit karena masuk ke SMA butuh umur yang cukup dan nilai yang bagus. Pertama
aku mencoba untuk masuk SMA negeri 10 Padang ternyata tidak lulus karena umurku terlalu kecil
dan aku sudah mencoba semua sekolah favorit tetapi umurku membuat aku tidak lulus untuk masuk
ke sekolah favorit dan akhirnya aku mencoba masuk jalur prestasi ke sekolah SMA negeri 6 Padang
dan ternyata Alhamdulillah aku dinyatakan lulus. Aku besoknya masuk untuk mulai melakukan
pengenalan lingkungan sekolah selama 3 hari. Dan setelah 3 hari perkenalan akhirnya semua siswa
.masuk ke dalam kelas yang telah ditentukan dan aku masuk ke dalam kelas X MIPA 1
PETUALANGAN YANG MANIS
Karya: Maria Brigita Lase

Disejuknya udara pagi hari, aku dan teman-temanku bersiap untuk menikmati liburan tahun baru.
Berdasarkan diskusi kami sekitar seminggu yang lalu, kami berencana untuk menjelajahi bukit yang
ada di sekitar perkampungan rumah neneknya temanku, Evan namanya. Kemudian berenang di sungai
yang ada di atas bukit tersebut. Rumah neneknya tidak terlalu jauh dari tempat kami tinggal, kira-kira
1 jam perjalanan menuju ke sana. Rencana petualangan kami yang manis dan melelahkan ini pun
.dimulai
Selama di perjalanan kami mulai melemparkan lelucon satu sama lain dan menyanyikan beberapa
lagu yang diiringi oleh alat musik gitar yang dibawa oleh Vonny. Perjalanan tersebut terasa begitu
singkat, jalan yang tadinya aspal kini sudah berubah menjadi tanah penuh lubang. Tak terasa kamipun
sampai di perkampungan tujuan kami. kami dibuat takjub oleh pemukiman sederhana yang begitu
.asri. Udaranya yang terasa sangat sejuk dan kelilingi banyak pepohonan besar
Kalian mau sampai kapan berdiri di sini katanya mau main di sungai?" celetuk Evan "
.memecahkan keheningan
Ahh... iya sungainya, kami hampir lupa. Ayo buruan kasih tahu jalannya, udah nggak sabar "
.nyebur nihh." Sahut Nuel dengan penuh antusias
Kami sangat bersemangat untuk menjelajahi menjelajahi bukit itu sambil membayangkan sungai
itu. jalan yang kami lalui sedikit becek dan dipenuhi semak belukar, pohon-pohon di sana juga cukup
tinggi menghalangi pancaran sinar matahari. Sehingga kami kesulitan melewatinya dan sesekali
sempat hampir terpeleset karena jalannya licin. Belum lama sejak kami mulai mendaki, kami pun
mulai merasa kelelahan. Kami berniat untuk istirahat sejenak namun kata Evan bunyi air mengalir
samar-samar sudah mulai terdengar, itu tandanya kami sudah semakin dekat menuju tujuan kami.
.Kami pun buru-buru mengikuti sumber suara tersebut
Sekali lagi kami dibuat takjub oleh pemandangan yang ada di depan mata kami. Sungai itu begitu
cantik dan dipenuhi oleh bebatuan besar dan kecil. Tumpukan batu-batu tersebut seakan membuat
efek air terjun. Kami segera meletakan barang bawaan kami lalu berganti pakaian di toilet yang
letaknya tidak jauh dari sungai tersebut. Aku dan beberapa temanku memilih untuk bermain di bagian
sungai yang dangkal. Sedangkan yang lain menceburkan diri ke bagian tengah sungai setelah
meloncat dari batu besar di tepi sungai. Airnya sangat dingin, rasanya kami betah berlama-lama di
.dalam sana hingga jari-jari kami keriput karena terlalu lama terkena air
Beberapa jam kami bermain, kami pun mulai merasa lapar, perut kami memaksa kami untuk
berhenti bermain. Secara bergantian kami mandi lalu berkumpul ditepi sungai tempat kami
meletakkan barang bawaan kami tadi untuk makan bersama. Setelah berapa suapan aku makan, aku
menyadari bahwa cincinku sudah tidak ada di jariku. Aku mulai panik dan meletakkan makananku,
.aku mencarinya di dalam tas maupun di toilet namun aku tidak menemukannya
.Aku curiga mungkin saja cincin itu terlepas saat aku bermain di sungai tadi
Teman-temanku ikut membantu menyusuri tepi sungai, cukup lama kami mengamati sungai itu
tetapi kami tidak bisa menemukannya. Jadi beberapa temanku memutuskan untuk masuk ke dalam
sungai, padahal mereka baru saja mandi dan mereka hanya membawa sepasang baju ganti saja.
Hampir setengah jam kami mencari, kami pun mulai merasa putus asa karena masih belum dapat
menemukannya. Hingga aku pun terpaksa merelakannya karena kami harus kembali. Aku kecewa
.karena tidak dapat menjaga barangku dengan baik dan telah merepotkan teman-temanku
Saat Putri sedang membersihkan kertas sisa nasi bungkus yang kami makan tadi, ia mendengar
bunyi besi yang menggelinding. Tak lain besi kecil itu adalah cincinku yang susah payah kami cari
tadi. Aku sangat senang bukan main, cincinku yang berharga akhirnya ketemu. Aku berterimakasih
kepada Putri yang sudah menemukannya dan teman-temanku yang telah membantu mencarinya. Aku
menyadari kalau aku memang punya kebiasaan untuk melepaskan cincinku sebelum makan karena
aku merasa tidak nyaman. Aku benar-benar ceroboh karena hal sesederhana itu tidak dapat kuingat,
padahal aku sudah sering melakukannya. Akupun meminta maaf kepada semua temanku karena
.sudah membuat mereka kewalahan karena tingkahku
Diperjalanan pulang aku menjadi bahan ledekan mereka, aku sebenarnya sangat malu tapi ini
tidak sebanding dengan teman-temanku yang masih menggigil kedinginan diatas mobil karena
bajunya masih basah. Mereka sangat kesal namun juga sesekali sempat ketahuan tertawa karena
lelucon yang dilemparkan oleh Vonny dan Putri. Aku merasa lega karena akhirnya cincinku ketemu
tetapi disisi lain aku juga sangat bangga dikelilingi oleh orang-orang baik yang siap siaga memberi
bantuan kapanpun. Mereka yang tetap mau berteman denganku dan mau menerima kekuranganku
.yang menyebalkan ini. Aku sangat bersyukur Tuhan memperkenalkan aku dengan mereka
TARI PENDIDIKAN 2023
Karya: Nadine Andaresta

Tidak seperti biasanya hari ini aku bangun lebih awal, banyak yang harus aku persiapkan untuk
lomba tariku di Universitas Negeri Padang. Walaupun fisik sangat lelah karena fokus latihan beberapa
hari kemarin, tapi aku tetap semangat karena hari ini adalah hari yang paling aku tunggu. Ya benar
hari ini dimana proses latihan tariku akan ditampilkan. Aku sangat senang dimana tepat pukul 10.00
wib nanti, aku akan menampilkan hasil tari yang dimana aku dan teman temanku kerja keras untuk
.latihannya
.Pukul 03.30 pagi, ada mama yang setia membantu dan menemani persiapan untuk lomba tariku
.Ma... Aku harus sampai di sekolah pukul 05.00 wib ya" Seruku kepada Mama "
Iya nak, nanti Mama yang antar kamu kesekolah ya" Jawab Mamaku seiring menyiapkan sarapanku "
.sebelum berangkat
Selesai sarapan aku menyiapkan barang barang yang akan kubawa untuk lomba tari nanti. Setelah
selesai semua hal hal yang diperlukan, tepat pukul 04.30 aku berangkat ke sekolah bersama mamaku.
Di perjalanan hanya angin dan lampu lampu jalan yang menemani perjalanan kami, tidak ada satu pun
.kendaraan yang lalu lalang pada subuh pagi itu
Sampai di sekolah, aku menunggu kedatangan kakak pelatih dan teman temanku. Beberapa menit
kemudian mereka datang satu persatu. Sebelum berangkat ke Universitas Negeri Padang, Kami
.berbincang bincang sambil menunggu mobil jemputan datang
.Deg deg an banget gasi tampil nanti?" Ucap temanku Sarah "
.Iya ya Allah, kira kira nanti kita menang ga ya huft" Sambung Nayla yang penasaran "
Berpikiri positif saja, Kita tampilkan yang terbaik di Universitaz Negeri Padang nanti." Ucap Leo "
.sambil menenangkan teman teman yang lain agar tidak grogi dan panik
Tidak lama kemudian mobil datang dan Kami bergegas untuk naik menuju Universitas Negeri
Padang. Diperjalanan teman temanku asik sendiri, ada yang main handphone, ada yang lagi memakai
skincare sambil berkaca, dan ada juga yang memeramkan mata, sedangkan aku menikmati perjalanan
.dari kaca jendela mobil
Setelah sampai di Universitas Negeri Padang, Kami berberes barang untuk menuju ke Aula, di
Aula kami melakukan gladi resik sebelum tampil nanti, tidak lama kemudian kami menuju toilet
untuk mengganti kostum. Setelah kostum sudah selesai, Aku dan teman temanku akan lanjut ke sesi
rias wajah, yang dimana tukang riasnya adalah kakak pelatihku sendiri beserta teman teman
.kampusnya
Karena tukang riasnya banyak, dalam waktu 60 menit aku dan teman temanku sudah siap dengan
penampilan yang cukup memuaskan. Selanjutnya Aku dan teman temanku menuju Studio yang ada di
dalam Fakultas Bahasa Dan Seni Universitas Negeri Padang. Disanalah Aku dan teman temanku akan
tampil untuk lomba. Nomor lot 01 sudah menampilkan tariannya, selanjutnya nomor lot 02 yang
dimana itu giliranku dan teman temanku untuk tampil. Di atas panggung Aku merasa sangat gugup,
tapi kemudian gugupku hilang. Aku berpikir buat apa gunanya aku gugup, aku harus menampilkan
yang terbaik. Selama di atas panggung, aku dan teman temanku menampilkan gerakan terbaik, di saat
penampilan sudah selesai, semua orang yang ada di Studio termasuk juri memberikan tepuk tangan
.yang meriah
Aku dan teman-temanku bangga, karena Kami berhasil menampilkannya tanpa adanya kesalahan
dalam gerak. Saatnya Kami turun dari panggung dan duduk di dalam Studio menunggu acara
penampilan selesai. Setelah acara penampilan selesai, Panitia lomba memberi waktu untuk istirahat 45
menit, di saat istirahat aku dan teman-temanku menggunakan waktu istirahat untuk makan dan berfoto
foto. Tidak lama kemudian Panitia lomba memanggil seluruh peserta lomba agar memasuki Studio
karena Panitia akan menyampaikan juara juara kepada peserta lomba tiap tiap SMA/SMK se Kota
Padang. Aku dan teman temanku beserta Kakak pelatihku, Kami semua duduk di barisan dua paling
depan. Di saat itu Kami semua sudah gelisah tidak jelas, setelah itu MC membuka suara dan
.membacakan urutan juara juara lomba
Harapan tiga Tari Pendidikan 2023 diraih oleh... SMKN 3 Padang" Ucap MC yang membuat riuh "
.satu Studio
Selanjutnya harapan dua Tari Pendidikan 2023 diraih oleh... SMAN 6 Padang" Lanjut sang MC "
yang membuat aku dan teman-temanku melotot tidak percaya. Ya aku dan teman-temanku berasal
.dari SMAN 6 Padang
Tidak henti hentinya kami semua bertepuk tangan dan bersorak bahagia, walaupun hanya harapan
dua tetapi Kami bangga, karena kami bisa membalas hasil keringat latihan lima hari serta lelahnya
kakak pelatih yang tidak bosan bosannya melatih Kami dengan rasa sabar luar biasa. Pada MC
mengucapkan itu, bahagia, tidak percaya, terharu, semuanya bercampur aduk di pikiranku. Kak Cindy
adalah pelatihku, dia menangis haru pada saat itu. Dia bangga kepada Kami, bahwasannya Kami bisa
.meraih harapan dua dan membawa piala pulang
Setelah pembacaan juara lomba selesai, Kami berfoto bersama di atas panggung. Saking masih
belum percayanya Kami berpelukan di atas panggung dan tidak lupa juga memeluk pelatih tercinta
.dengan rasa haru dan sangat bahagia
Kak Kita menang Kak, Alhamdulillah ya Allah!!" Ucapku sambil mengambil nafas dalam dalam "
.karena masih tidak percaya
Iya Dek, Kalian hebat luar biasa, Kakak bangga kepada Kalian semua." Balas Kak Cindy yang "
.masih menghapus air matanya
.Ternyata hasil latihan 5 hari tidak sia sia ya guys!" Sambung Rahma yang sangat riang "
Sudah Kakak bilang, pasti Kalian semua bisa, gerakan Kalian sudah sangat bagus, kita hanya kurang "
di kostum dan aksesoris saja." Ucap Kak Cindy disertai senyum manis yang memperlihatkan gigi
.gingsul nya
Sudah sudah, mending Kita ganti pakaian.. Saat nya Kita bawa piala ini ke Sekolah." Sambung Leo "
.dengan penuh semangat dan tidak sabaran
.AYOOO GASKEUNNN" Balas semuanya"
Beberapa menit kemudian setelah berganti pakaian, aku dan teman-temanku menuju Aula luar
FBS untuk menunggu mobil jemputan. Saat mobil jemputan datang, Aku dan teman-temanku
bergegas untuk memasuki mobil. Di perjalanan kami bercerita hal-hal random hingga sampai di
.Sekolah. Piala Harapan dua itu diberikan kepada pihak sekolah karena itu membawa nama sekolah
Hari sudah mulai sore, saatnya aku dan teman temanku berpamitan sama kakak pelatih, satu
persatu dari kami sudah mulai pulang ke rumah masing masing, begitu pun denganku. Dirumah aku
langsung merebahkan tubuhku di kasur, rasanya sangat lelah hari ini, tapi lelahku tidak sebanding
.dengan rasa bahagiaku. Tari adalah bakat dan hobiku, apapun itu tentang Tari pasti aku bahagia
Pergi Menemani Ayah Berobat Sambil Jalan – Jalan Ke Kabupaten Agam

Pada hari Rabu aku, adekku, omaku, ibuku pergi menemani ayahku berobat ke pengobatan

alternatif yang terletak di Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat. Sebelum berangkat ke tempat

pengobatan aku dan keluargaku makan terlebih dahulu di rumah omaku. Kami berangkat dari rumah

pukul 06.30 WIB dan langsung menuju ke tempat pengobatan. Tidak lupa sebelum pergi, aku dan

. keluargaku menyiapkan barang yang perlu dibawa untuk perjalanan menuju ke tempat pengobatan

Saat aku dan keluargaku sudah sampai di Kota Padang Panjang, aku berhenti di sebuah jalan

untuk menanyakan dimana lokasi pengobatan. Kamipun melanjutkan perjalanan dan ibuku

.menanyakan ke warga setempat dimana lokasi pengobatan itu

Setelah menempuh jalan yang lumayan jauh aku dan keluargaku baru menyadari bahwa jalan

yang ibuku tanyakan ke warga setempat tadi menuju pengobatan itu malah membuat perjalanan kami

bertambah jauh. Kamipun melanjutkan perjalanan walaupun yang kami tempuh tadi membuat kami

jauh dari lokasi pengobatan, aku dan adekku mengemil makanan yang kami bawa tadi dari rumah

. sebelum berangkat

Setelah menempuh perjalanan yang cukup lama, aku dan ayahku mencari solusi agar kami

cepat datang ke lokasi pengobatan. Akupun langsung kepikiran untuk memakai aplikasi Google

Maps, untuk mambantu perjalanan kami menuju ke tempat pengobatan agar tidak tersesat di jalan dan

. mempercepat kami sampai ke tempat pengobatan tersebut

Ketika sudah sampai di lokasi pengobatan, ayahku langsung memeriksa kondisi tubuhnya dan

mendapat beberapa obat dari tempat pengobatan tersebut . Setelah selesai dari tempat pengobatan

kami melanjutkan perjalanan menuju arah pulang atau lebih tepatnya di jalan Lubuk Alung. Kami

berhenti di tempat pemandian yang berlokasi di jalan Lubuk Alung. Tepatnya di kolam renang Sikabu

Lubuk Alung. Aku, ayahku, dan adekku langsung menuju kolam berenang sedangkan ibu dan omaku
cuma duduk di tempat yang tersedia di pemandian tersebut sambil memandang dan menjaga adekku

.yang sedang berenang

Setelah selesai berenang aku dan adekku langsung memesan makanan yang tersedia di

pemandian, untuk mengisi perut kami yang lapar setelah selesai berenang. Setelah makan aku,

adekku, dan ayahku pergi ke kamar mandi untuk membersihkan badan kami setelah berenang. Setelah

selesai mandi kami memakai pakaian dan langsung berangkat menuju ke rumah. Aku dan keluargaku

sampai dirumah pukul 18.30 WIB. Kamipun beristirahat karena sudah letih akibat perjalanan yang

kami tempuh tadi. Sebelum tidur ayahku meminum obat yang sudah di beli di tempat pengobatan

yang telah kami kunjungi tadi. Ketika bangun tidur ayahku merasa tubuhnya lebih membaik dan tidak

sakit- sakitan lagi. Obat yang diberikan dari pengobatan ternyata sangat berguna dan ampuh untuk

.penyakit yang sedang dialami ayahku. Aku senang ayahku telah sembuh dari sakitnya

Anda mungkin juga menyukai