Anda di halaman 1dari 2

WISATA KE PANTAI DIKALA LIBUR SEKOLAH

Sudah sejak seminggu lalu orang tuaku berencana untuk tamasya ke pantai, mengingat saya
dan adik sedang tamasya sekolah, sekaligus sebagai hadiah sebab kemarin lusa adikku merayakan
ulang tahun. Jam masih menampakkan pukul 04.56 pagi, tetapi saya dan keluarga sudah bersiap pergi
ke Pantai Bajul Mati. Kami berangkat sepagi ini sebab jarak dari rumah ke pantai sekitar 3 jam
perjalanan. Untuk mengganjal perut kami, ibu sudah menyiapkan roti isi telur favoritku.
Perjalanan kami tempuh menerapkan kendaraan beroda empat. Dalam kendaraan beroda
empat ada saya, adik perempuanku, ayah dan ibu. Aku dan adik dilarang membawa handphone oleh
ayah dan ibu supaya lebih menikmati perjalanan dan tamasya itu sendiri. Untuk menghabiskan waktu
saya bermain “tebak nama berdasarkan huruf” bersama adikku yang hanya terpaut 2 tahun dariku.
Langkah pertama dalam permainan ini kami menetapkan temanya dahulu, kali itu tema yang
kami pilih merupakan hewan. Berikutnya Kami minta bantuan ibu untuk menyebutkan huruf depan
nama hewan yang akan kami tebak. Kalau ibu bilang huruf “M” Maka saya dan adikku adu kencang
dan adu banyak dalam menyebutkan nama hewan yang mempunyai awalan “M”, seperti simpanse,
merak, merpati dan lainnya. Setelah tema hewan kami mulai berganti tema menjadi nama buah, nama
karakter komik, nama negara, dan lainnya. Tak jarang ayah tiba-tiba ikut menjawab meski ia bukan
peserta resmi permainan. Tak ku sangka apabila permainan sesederhana ini rupanya semacam itu
menyenangkan dan menghibur.
Tak terasa dua jam sudah berlalu Kami mulai menjulang tempat perbukitan, Aku dan adik
mulai memperhatikan panorama dengan seksama. Kami terpikat sebab memperhatikan hamparan
sawah di bawah yang semacam itu cantik. Sayangnya saya hanya dapat menikmati panorama tersebut
sebentar saja, sebab setelah itu saya pusing dan mual akibat jalan yang berkelok-liku, naik dan turun.
Ibu memberikanku minyak kayu putih tapi Bebatuannya benar-benar dapat mengurangi mual yang
saya rasakan.
Sampai di Pantai Bajul Mati
Akhirnya kami sekeluarga tiba di Pantai Bajul Mati. Kami langsung menuju ke gazebo kecil
yang ada di beberapa lokasi pantai. Sambil menikmati angin laut, kami makan bersama dahulu. Menu
kami kala itu merupakan ayam goreng dan sosis. Memang masakan ibuku rasanya enak sekali. Aku
tidak dapat stop takjub memperhatikan menawannya pantai ini. Pantai Bajul Mati memang belum
terlalu familiar. Sehingga belum banyak pengunjung yang datang. Tetapi pantainya masih sungguh-
sungguh bersih yang membikin kami sekeluarga nyaman.
Aku dan adikku tidak sabar untuk bermain, jadi kami langsung berlari ke arah tepi pantai.
Kami tidak mengindahkan perkataan ibu yang memerintah kami menerapkan sunblock secara khusus
dahulu. Rasanya segar dikala air laut mengenai kaki kami. Di tepi pantai saya menemukan ranting
kayu yang panjang. Akhirnya saya ambil dan menyeretnya sepanjang perjalan. Setelah berjalan
beberapa dikala kami hingga di muara, merupakan tempat pertemuan air sungai dan air laut. Kami
stop dan memperhatikan ke belakang, kelihatan garis panjang di pasir hasil ranting kayu yang saya
seret daritadi.Entah mengapa saya dan adikku merasa garis tersebut sungguh-sungguh keren.

Berikutnya kami menetapkan untuk berenang dahulu di muara. Karena arusnya hening tidak
seperti di laut. Kami berenang sekitar 15 menitan, sebelum ayah dan ibu kami memanggil,
memerintah kami ke tepi laut. Kami sekeluarga pun bermain air.Saat mengajak kami duduk bersila
membelakangi laut. Setelah ombak datang kami terseret ke pantai. Rasanya sungguh-sungguh
mengasyikan, sebab kita tidak memperhatikan kapan ombak datang. Sementara ibu hanya bermain air
di tepi pantai dan memfoto kami via kameranya.
Setelah puas bermain air, ayah mengajak kami menulis di pasir. Saat yang kami buat dikala
itu merupakan “Happy Family”. Tak memperhatikan hasil potretan ibu di kameranya, rupanya bagus
juga.
Akhir dari Liburan
Tak terasa sudah jam 12 siang, sang surya sudah sungguh-sungguh terik. Saat dan ibu
mengajak kami untuk membersihkan diri. Setelah bersih, kami shalat dhuhur berjamaah di mushola
dekat tempat kami mandi. Acara dilanjutkan dengan menikmati bakso hangat di warung di pinggir
pantai. Rasanya enak sekali makan sambil memperhatikan keindahan pantai.
Setelah perjalanan pulang saya dan adik tertidur pulas. Setelah kami bangun, tahu-tahu kami
sudah berada di rumah. Sungguh menyenangkan tamasya kali ini. Aku tidak sabar ke pantai lagi
bersama ayah, ibu dan adik. Aku bahkan kembali tertidur hingga pagi sebab masih kecapekan.

Anda mungkin juga menyukai