Anda di halaman 1dari 2

Bertemu Hiu

Sore itu, aku dan keluargaku sedang berlibur di Bangka. Aku dan sepupuku yang bernama Jibon
berniat untuk pergi ke pantai untuk berenang. Kami berdua yang tinggal di Palembang memang
sangat jarang melihat pantai, sekalinya melihat pantai kami langsung ingin berenang di pantai itu.

"Jib ayo lekas pergi, nanti sudah terlalu sore untuk berenang" ujarku kepada Jibon.

"Iya, ayo pergi" balas Jibon.

Kami pun menuju pantai menggunakan mobil. Pantai yang kami datangi adalah pantai Pasirpadi,
pasir di pantai itu putih bersih, bersih dari sampah, dan ombaknya terlihat kencang. Sesampainya di
pantai Aku dan Jibon langsung berganti baju dan menggunakan kacamata renang, setelah itu kami
langsung menceburkan diri ke laut.

"wah ombaknya kencang ya jib" kataku kepada Jibon.

"iya nih apa kita tidak usah berenang ya, aku takut kita terbawa ombak" balas Jibon kepadaku.

"santai saja tidak mungkin terbawa ombak kok" balasku lagi kepada Jibon.

Kami pun lanjut berenang. Kondisi pantai yang sepi membuat kami bebas untuk berenang. Karena
aku merasa melihat menggunakan kacamata tidak jelas, Aku melepas kacamataku. Kacamataku
terbawa ombak . Ketika aku ingin mengambali kacamataku tiba-tiba ombak yang sangat kencang
menyapu Aku jauh sekali dari pantai. Dikarenakan ombak yang kencang Aku tidak bisa berenang
kembali ke pantai. Aku panik karena terpisah dari Jibon. Dengan napas yang terengah-engah, Aku
mencoba tetap mengapung di laut yang dalam itu. Tiba-tiba datang seekor hiu yang sedang mencari
mangsa. Hiu itu terlihat kelaparan. Ikan hiu itu badannya sangat besar. Jantungku berdegup kencang
serasa ingin copot ketika melihat hiu tersebut. Ikan hiu itu langsung menuju ke arahku dengan
kencang. Aku langsung berenang sekuat tenaga demi kabur dari si ikan hiu. Aku berenang jauh
sekali. Untungnya ada kapal yang lewat. Kapal itu langsung menghampiri dan menyelematkanku.
Aku langsung naik kapal tanpa disuruh.

"Dek kenapa berenang sampai jauh sekali" kata salah seorang awak kapal.

"Kami terbawa ombak pak"balasku.

"wah memang pantai sini ombaknya kencang, bapak antar sampai pantai ya"

balasnya lagi.

"wah terimakasih banyak pak, kalau tidak ada bapak kami sudah menjadi santapan hiu"balasku lagi.

Aku pun diantar menuju pantai. Di pantai Aku berterimakasih dengan semua awak kapal ddan
bertemu dengan orang tua ku dan Jibon, mereka sangat khawatir kepadaku. Aku bercerita kalau tadi
aku dikejar ikan hiu.

Sungguh pengalaman yang tidak bisa kulupakan.


Alur Cerita Pendek Uraian
Penampilan masalah Kami pun lanjut berenang. Kondisi pantai yang sepi membuat kami bebas

untuk berenang. Karena aku merasa melihat menggunakan kacamata tidak

jelas, Aku melepas kacamataku. Kacamataku terbawa ombak . Ketika aku

ingin mengambali kacamataku tiba-tiba ombak yang sangat kencang menyapu

Aku jauh sekali dari pantai. Dikarenakan ombak yang kencang Aku tidak bisa

berenang kembali ke pantai.

Puncak ketegangan Tiba-tiba datang seekor hiu yang sedang mencari mangsa. Hiu itu terlihat

kelaparan. Ikan hiu itu badannya sangat besar. Jantungku berdegup kencang

serasa ingin copot ketika melihat hiu tersebut. Ikan hiu itu langsung menuju ke

arahku dengan kencang. Aku langsung berenang sekuat tenaga demi kabur

dari si ikan hiu. Aku berenang jauh sekali.

Ketegangan Untungnya ada kapal yang lewat. Kapal itu langsung menghampiri dan
menyelematkanku. Aku langsung naik kapal tanpa disuruh.
menurun

Peyelesaian Aku pun diantar menuju pantai. Di pantai Aku berterimakasih dengan semua
awak kapal ddan bertemu dengan orang tua ku dan Jibon, mereka sangat
khawatir kepadaku. Aku bercerita kalau tadi aku dikejar ikan hiu.

Anda mungkin juga menyukai