Anda di halaman 1dari 11

PENDAKIAN

Setelah mempelajari unit ini, siswa diharapkan mampu:

1. mengidentifikasi gagasan utama dan pendukung dalam teks bacaan dan


simakan tentang pengalaman berwisata;
2. mengidentifikasi fungsi sosial, struktur organisasi, ciri kebahasaan, dan
karakter yang dibangun melalui teks rekon dalam teks pengalaman berwisata;
3. bercerita tentang pengalaman wisata dengan menggunakan struktur organisasi
dan ciri kebahasaan rekon yang tepat; dan
4. menulis sebuah pengalaman berwisata dengan menggunakan struktur
organisasi teks dan ciri kebahasaan rekon yang tepat.

A. MENYIMAK
a. Perhatikan gambar-gambar dibawah ini!
1. Gunung Bromo

2. Gunung Slamet
3. Gunung Sumbing

4. Gunung Raung

b. Jawablah pertanyaan di bawah ini!


1. Manakah gambar yang paling menarik untukmu? Mengapa?
2. Pernahkah kamu berkunjung ke salah satu tempat di dalam gambar?

c. Simaklah teks cerita yang disampaikan oleh guru!


Pendakian Gunung Lawu
Gunung Lawu merupakan salah satu gunung tertingi di Jawa Tengah yang
memiliki ketinggian 3.265 meter di atas permukaan laut. Musim hujan tidak menjadi
penghalang untuk mendaki Gunung Lawu justru pendaki dapat menikmati pendakian
tanpa debu tebal. Basecampnya pun merupakan perumahan warga yang di siapkan
untuk para pendaki beristirahat, para warga menyediakan tempat tidur dan kamar
mandi untuk para pendaki.Meski Gunung Lawu kental dengan aura mistis namun
tidak membuat gunung ini sepi pendaki. Pendaki justru ramai dikunjungi apalagi pada
saat akhir pekan.
Gunung Lawu mempunyai 2 jalur pendakian yang terkenal sulit dan jauh yaitu
Jalur Cemoro Sewu dan dan Candi Cetho. Kedua jalur sangatlah berbeda. Jalur
Cemoro Sewu adalah jalur untuk para ziarah yang berupa jalur bebatuan sedangkan
Jalur Candi Cetho sudah berupa tanah.Jalur Cetho menjadi pilihan kami untuk
mendaki gunung. Setelah beristirahat semalam di basecamp, kami mempersiapkan
logistik dan carrier kami masing masing. Setelah semua beres, kami sarapan lalu
memulai pendakian pada jam 8 pagi.Jam 8, kami berangkat mengarah ke pos 1.
Kondisi hutan yang semakin rapat dan track yang mulai menanjak harus kami lalui.
Konon di hutan jika kami bertemu dengan anjing maka anjing itu akan mengantarkan
kami tanpa tersesat. Pos 1 Setelah sampai di pos 1 kami memutuskan untuk istirahat
sambil minum dan makan roti untuk memulihkan kondisi kami, tidak lupa juga
memutar musik sepanjang perjalanan.Perjalanan kami sangat santai tidak terburu
buru, kami melewati pendaki lain yang juga mempunyai tujuan yang sama.
Pos 2 Setelah kami sampai di pos 2 kami menemukan mata air, kami pun
memutuskan untuk mengisi botol kosong dengan air yang akan sangat kami butuhkan
pada saat diperjalanan. Kami juga memasak mie instan untuk makan siang. Cuaca
mulai berembun karena hujan mulai turun pada siang hari namun hujan tidak terasa
karena pohon pohon sangat rapat memenuhi hutan. Kami melanjutkan perjalanan ke
pos 3 sambil meneriakkan yel-yel kami sembari makan cokelat untuk mengisi tenaga.
Pos 3 Cuaca kembali cerah dan kabut mulai menghilang, sinar matahari yang
menembus melalui daun daun pepohonan membuat tubuh hangat ditambah dengan
alunan musik yang kami dengarkan, membuat kami sangat bersemangat untuk
mencapai puncak. Dalam perjalanan menuju pos 4, kami mendapati pendaki yang
turun saling menyapa dan menyemangati orang yang tidak dikenali di pendakian. Itu
adalah hal yang manis. Pos 4 sore hari mulai datang lelah, letih, dan lapar mulai kami
rasakan namun itu tidak membuat kami menyerah.
Kami tetap menjalankan perjalanan dengan semangat. Adzan ashar mulai
berkumandang kami memutuskan untuk beristirahat sembari menunggu adzan
selesai.Kami memutuskan untuk mendirikan tenda di area camp dimana kita harus
melewati 1 pos lagi untuk sampai di area camp. Sembari beristirahat kami ngobrol
dengan pendaki lainnya dan melanjutkan perjalanan bareng. Pos 5 Track makin curam
dan kabut mulai menutupi pandangan, hanya membutuhkan waktu 1 jam perjalanan
untuk sampai area camp. Kami tidak dapat menikmati pemandangan di sekitar pos 5
dimana savana yang indah terlihat sangat menawan pada saat musim kemarau.Setelah
sampai di Gupak Munjangan, kami langsung bergegas mendirikan tenda karena cuaca
mulai mendung yang kiranya akan turun hujan. Kami membagi tugas untuk
mendirikan tenda dan memasak. Setelah tenda berdiri kokoh kami makan lalu
beristirahat. Tanpa kami sadari, kami semua tertidur sehabis makan.
Hujan turun lumayan deras membuat cuaca sangat dingin membuat kami
terbangun di tengah malam, namun kami tidak melanjutkan tidur melainkan kami
memutuskan untuk melanjutkan perjalanan kami ditemani dengan bintang-bintang
yang terang benderang. Walaupun malam hari namun pemandangan sangat indah.
Pada pukul 5 pagi akhirnya kami sampai di Puncak Agro Mulyo Lawu 3.265 mdpl.
Setelah 1 jam berada di puncak kami memutuskan untuk turun dan sarapan di warung
tertinggi di Indonesia yaitu Warung Pecel Mbok Yem. Dingin menyapa kami bersama
cahaya matahari pagi yang menyinari tubuh kami saat sarapan nasi pecel di Warung
Mbok Yem. Pukul 8, kami turun menuju area camp. Sepanjang perjalanan turun kami
berbincang dimana kami semua tidak menyangka telah sampai di ujung perjalanan
kami.

d. Setelah menyimak teks yang disampaikan oleh guru, silahkan menjawab pertanyaan
dibawah ini!
1. Apa tema dari teks cerita yang kalian simak?
2. Apa nama puncak Gunung Lawu?
3. Berapa ketinggian puncak Gunung Lawu?
4. Ada berapa pos dalam pendakian Gunung Lawu?

B. MEMBACA
a. Bacalah teks yang terdapat di bawah!
Gunung Ciremai

Gunung Ciremai adalah gunung tertinggi di Jawa Barat dengan ketinggian


3.078 mdpl. Ada beberapa jalur resmi untuk menuju puncaknya, yaitu Jalur
Palutungan yang terletak di Kuningan, Jalur Linggarjati yang terletak di Kuningan,
dan Jalur Apuy yang terletak di Majalengka. Banyak yang bilang Apuy itu satu-
satunya jalur mudah untuk mencapai puncak Gunung Ciremai.
Saat itu saya berangkat dari Jakarta menuju Cirebon, karena kebetulan teman
saya yang akan mendaki bersama ke Gunung Ciremai ini bertempat tinggal di kota
itu. Dari Cirebon kami menuju ke Base Camp Berod, Apuy, yang berada di Desa
Argamukti, Kecamatan Majalengka, menumpang mobil pick up. Sesampainya di
Base Camp Berod, Apuy, sekitar pukul 10.00, salah satu teman saya melakukan
registrasi dan yang lainnya mengecek kembali barang-barang yang akan dibawa. Di
Gunung Ciremai Jalur Apuy ini air sulit didapatkan. Sebab itulah kami membawa
persediaan air yang banyak. Apalagi saat itu kami mendaki pada musim kemarau dan
ada berita soal Gunung Ciremai yang terbakar. Keringnya pasti sudah kayak hati.
Sekitar pukul 11.30 kami memulai pendakian Gunung Ciremai Jalur Apuy. Dari
base camp ke Pos 1 trek didominasi tanah, dan menanjak. Sampai di Pos 1 Arban
sekitar pukul 12.30 kami pun istirahat cukup lama karena salat bergantian. Setelah itu
kami melanjutkan pendakian ke Pos 2 Tegal Pasang. Dari Pos 1 ke Pos 2 trek mulai
membuat dengkul lemas. Masih berupa tanah namun lebih menanjak dan didominasi
oleh akar-akar pohon yang menjulang tinggi. Sampai di Pos 2 sekitar pukul 14.00
kami istirahat dan makan nasi bungkus yang kami beli saat perjalanan menuju base
camp. Setelah makan kami melanjutkan pendakian menuju Pos 3.
Perjalanan masih sama seperti menuju Pos 2. Namun karena sudah berjalan
cukup lama dan jauh, pendakian pun terasa semakin berat. Sebentar-sebentar kami
istirahat untuk minum, lalu kembali berjalan untuk sampai ke Pos 3. Kami tiba di Pos
3 sekitar pukul 15.30. Kami tiba di Pos 4 sekitar pukul 17.00, kami tidak istirahat
terlalu lama karena sudah semakin sore dan udara semakin dingin. Kemudian setelah
perjalana kami tiba di Pos 5 sekitar pukul 18.30 udara semakin terasa dingin. Teman
saya yang lebih dulu sampai sudah mendirikan sebuah tenda.

b. Setelah membaca teks di atas, silahkahn menjawab pertanyaan dibawah ini!


1. Dimana letak Gunung Ciremai?
2. Berapa jalur pendakian Gunung Ciremai?
3. Terdapat berapa pos pendakian Gunung Ciremai?
4. Berapa ketinggian Gunung Ciremai?

c. Pahami dan pelajari makna kosakata bercetak tebal pada kalimat di bawah ini!
1. Apalagi saat itu kami mendaki pada musim kemarau dan ada berita soal Gunung
Ciremai yang terbakar.
2. Dari base camp ke Pos 1 trek didominasi tanah, dan menanjak.
3. Masih berupa tanah namun lebih menanjak dan didominasi oleh akar-akar pohon
yang menjulang tinggi.

d. Kemudian, tulislah sebuah kalimat dengan menggunakan kata bercetak tebal di atas!
1. ________________________________________________________________
________________________________________________________________
2. ________________________________________________________________
________________________________________________________________
3. ________________________________________________________________
________________________________________________________________
C. BERBICARA
a. Simaklah dialog berikut yang dibacarakan oleh guru!
Pengalaman Mendaki

Agus : "Aku dengar kamu pergi mendaki Gunung Raung kemarin. Apa itu benar?"
Dimas : "Iya, agus. Aku pergi dengan teman-temanku"
Agus : "Berapa lama perjalanan sampai puncak?"
Dimas : "Selama dua hari tiga malam"
Agus : "Coba ceritakan pengalamanmu mendaki Gunung Raung"
Dimas : "Seru banget, Agus. Banyak sekali pemandangan indah, suasananya sejuk,
banyak pepohonan, dan penuh tantangan saat mendakinya”
Agus : "Bagus. Kapan-kapan ajak aku kesana ya Dimas”
Dimas : "Tidak bisa, Agus. Kamu belum boleh ikut mendaki Gunung Raung”
Agus : "Kenapa?”
Dimas : "Karena, mendaki Gunung Raung hanya boleh dilakukan oleh yang sudah
berpengalaman”
Agus : "Jadi begitu, kalua aku cocoknya mendaki Gunung apa, Dimas?”
Dimas : "Gunung Ijen, itu mudah untuk pemula”
Agus : "Iya, terimakasih Dimas, sampai jumpa kembali”
Dimas : "Iya, sama-sama Agus”

b. Jawablah pertanyaan dibawah ini!


1. Apa tema percakapan di atas?
2. Siapa saja yang berbicara pada percakapan tersebut?
3. Dengan siapa Dimas pergi mendaki Gunung Raung?
4. Apa kesan Dimas setelah mendaki Guneng Raung?

c. Buatlah percakapan pendek dengan temen sebangku, berdasarkan pengalamanmu


yang berkaitan dengan mendaki, kemudian silahkan dibacakan didepan kelas!

D. MENULIS
a. Pelajari kembali bagian B (Membaca). Tulislah sebuah teks rekon yang bercerita
tentang pengalamanmu ketika berlibur, terutama berlibur ke daearah pegunungan,
maupun perbukitan!
DAFTAR PUSTAKA
Maesaroh, Raden, dkk. 2016. Sahabatku Indonesia untuk anak sekolah Tingkat B1: Buku Ajar
Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan
Bahasa.
https://travel.detik.com/cerita-perjalanan/d-5386415/cerita-pendakian-di-gunung-lawu-yang-
indah-bukan-mistis
https://www.tribunnewswiki.com/2019/12/12/gunung-lawu
https://pendakiindonesia.com/gunung-ciremai-jalur-apuy/
https://ilmugeografi.com/wp-content/uploads/2017/07/Gambar-Gunung-Bromo.jpg
https://backpackerjakarta.com/wp-content/uploads/2015/08/gunung-raung-malang.jpg
https://www.tripjalanjalan.com/wp-content/uploads/2016/09/gunung-slamet.jpeg
https://www.tripjalanjalan.com/wp-content/uploads/2016/09/gunung-sumbing.jpg
http://2.bp.blogspot.com/-j7Jo-
KoUzFQ/VoKqgmFryOI/AAAAAAAAAsU/MjSUqwCBozQ/s1600/gununglawu.jpg
https://travel.kompas.com/image/2020/06/27/181100127/gunung-ciremai-dibuka-hanya-
untuk-trekking-apa-bedanya-dengan-pendakian-?page=1
https://www.pexels.com/photo/man-in-red-jacket-and-black-pants-with-black-and-white-
backpack-5993936/
https://www.pexels.com/photo/unrecognizable-traveler-standing-on-mountain-top-and-
admiring-landscape-6465964/
https://www.pexels.com/photo/backpackers-walking-on-road-along-fence-in-greenery-
5064662/

Anda mungkin juga menyukai