Anda di halaman 1dari 1

Jalur Pendakian

Seperti cerita sebelumnya bahwa jalur menuju titik awal pendakian menggunakan
bermacam moda transportasi. Pun halnya dengan jalur pendakian itu sendiri. Jalur di
gunung ini paling variatif. Mulai dari tanah merah, rumput ilalang, batu kerikil kapur,
titian balok kayu, hutan lumut, batuan tajam, jalur tumbuhan pakis, dan jalur sungai kecil
(creek). Hanya pasir vulkanik yang tidak ada.

Kami memulai pendakian dari Desa Piliana. Pada hari H, kita bisa sarapan sepagi
mungkin dan memulai pendakian sejak pukul 6.30am. Dengan begitu, kita bisa mendaki
selama 8-9 jam dan mencapai pos Highcamp (Pos 3). Sebaiknya kita membekal makan
siang agar tidak banyak waktu terbuang menyiapkan makan di atas gunung. Kalau mau
sewa porter, kita bisa memberitahukan kepada Bapak Raja pada malam sebelumnya.
Agar si Porter bisa bersiap sejak awal kita berangkat dari desa ini. Tetapi apabila
berniat mendaki dengan santai, kita bisa berangkat lebih siang. Dengan berjalan sekitar
6 jam, maka kita bisa beristirahat di Pos-2 Aimoto.

Jarangnya pendaki yang lewat membuat gunung ini bersih. Bahkan kalau kita tidak awas,
sulit menemukan jalur trekkingnya. Apalagi ketika tiba di hutan lumut dan hutan si lembah
yang dalam. Ada jalur lain yang juga sama sulitnya. Yaitu jalur sungai. Kita harus
melewati sungai kecil dan berjalan sepanjang sekitar 200m untuk melanjutkan ke jalur
setelahnya. Contoh lainnya adalah jalur menjelang puncak. Jalur ini dipenuhi tumbuhan
pakis. Dan, tumbuhan tersebut akan cepat menutupi jalur yang ada dengan cepat.
Membuat para pendaki harus mengamati dengan lebih seksama.

Gunung ini juga disebut gunung sembilan. Karena memang ada 9 puncak gunung
sebelum mencapai puncak binaiya. Jadi jalurnya turun naik. Bayangkan, naik ke puncak
gunung, lalu turun ke lembah di titik terendah, kemudian naik lagi ke puncak gunung
selanjutnya. Begitu terus selama pendakian 4 hari. Pengalamanku juga merasakan jalur
turun yang sama waktu tempuhnya dengan jalur baik. Bahkan pada beberapa titik, jalur
turun lebih lama dibanding jalur naik. Crazy huh?

Anda mungkin juga menyukai