Anda di halaman 1dari 2

Gunung Semeru merupakan gunung berapi kerucut tertinggi di Pulau Jawa.

Puncak Gunung Semeru,


atau biasa disebut dengan Mahameru, memiliki ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut. Ini
sekaligus menjadikan Gunung Semeru sebagai gunung berapi tertinggi di Indonesia, setelah Gunung
Kerinci di Sumatera dan Gunung Rinjani di Nusa Tenggara Barat. Oiya dalam syarat pendakian gunung
semeru, surat sehat harus yang terbaru pembuatan surat sehat maksimal H-1 dari waktu pendakian,
jadi jika kalian belum membuat surat sehat untuk syarat pendakian gunung semeru, kalian bisa
tanyakan ke abang jeep klinik pemeriksaan kesehatan di sekiar tumpang. Pendaftaran atau Surat Izin
Masuk Kawasan Konservasi (SIMAKSI) untuk pendakian gunung Semeru dilakukan full via online
booking di https://booking.bromotenggersemeru.org/ maksimal 1 minggu sebelum pendakian.

Rute dari Malang merupakan jalur yang banyak dilewati para pendaki Gunung Semeru. Rute perjalanan
bisa dimulai dari Kota Malang menuju Tumpang, Poncokusumo, Gubuk Klakah, Ngadas, dan Ranu
Pane. Jarak tempuh untuk melewati jalur ini kurang lebih memakan waktu tiga hingga empat jam.
Sepanjang perjalanan, pendaki akan disuguhi pemandangan pegunungan yang sejuk dan jalan berliku
serta jurang yang dalam di kanan-kiri.

Sementara, dari Kabupaten Lumajang, meski jalur ini terbilang lebih singkat, namun kurang populer di
kalangan pendaki. Dengan jarak tempuh hanya satu hingga dua jam saja, jalur ini bisa dimulai dari
Lumajang, Senduro, dan Bumi Ranu Pane. Dari Ranu Pane, ada beberapa tahapan rute pendakian
untuk menuju Puncak Semeru, yaitu:

 Ranu Pane ke Pos 1, normalnya memakan waktu sekitar 1 jam. Jalur yang dilalui masih berbatu dan
belum terlalu menanjak. Biasanya, waktu paling lama dihabiskan pendaki adalah di depan gerbang
pendakian Semeru, yang tak lain untuk berfoto. Jika pendaki belum sempat mengisi perut, di Ranu
Pane sudah ada beberapa warung makan yang bisa disambangi.
 Pos 1 ke Pos 2, jika Anda termasuk mahir, perjalanan rute ini biasanya hanya membutuhkan waktu
30 menit. Jalur pun sudah berubah, dari berbatu menjadi jalanan tanah. Namun, rute yang dilalui
belum terlalu berat dan tidak terlalu menanjak. Meski demikian, para pendaki tetap disarankan
untuk berhati-hati, terutama karena ada jurang di bagian kiri jalan.
 Pos 2 ke Pos 3, memiliki jalur yang mirip dari Pos 1 ke Pos 2, hanya saja sekarang lebih panjang
dan memutar. Sepanjang perjalanan, pendaki akan disuguhi pemandangan pepohonan lebat, dengan
sesekali burung terlihat terbang dari satu pohon ke pohon lain. Durasi waktu perjalanan ini sekitar 1
hingga 1,5 jam.
 Pos 3 ke Pos 4, membutuhkan waktu sekitar 45 menit, perjalanan ini mulai cukup berat dengan jalur
yang menanjak. Usai melewati tanjakan yang sangat curam, jalur berikutnya cenderung menurun.
Menjelang akhir perjalanan, sebelum tiba di Oos 4, pemandangan cantik Ranu Kumbolo sudah bisa
terlihat dengan jelas.
 Pos 4 ke Ranu Kumbolo, keindahan danau Ranu Kumbolo terpampang jelas ketika melewati rute
ini. Hanya perlu sekitar 30 menit berjalan kaki, pendaki sudah bisa mencapai danau yang elok
tersebut. Di dekat Ranu Kumbolo pun sudah dibangun fasilitas seperti toilet basar dengan tarif
mulai Rp5 ribuan untuk buang air kecil.
 Ranu Kumbolo ke Cemoro Kandang, perjalanan ini memakan waktu sekitar 1 jam. Ada dua spot
seru di sela-sela perjalanan ke Cemoro Kandang, yakni Tanjakan Cinta dan Oro-Oro Ombo.
Tanjakan Cinta adalah sebuah tanjakan curam yang harus dilewati bila ingin sampai ke Oro-Oro
Ombo. Sementara, Oro-Oro Ombo adalah padang yang luas dimana berisikan rumput, pepohonan,
dan juga salah satu tanaman cantik namun mematikan, Verbena brasiliensis.
 Cemoro Kandang ke Jambangan, membutuhkan waktu sekitar 2 jam, pendaki akan disuguhi
kembali pepohonan yang lebat. Jalanan akan terus menanjak sehingga energi akan terkuras habis di
jalanan ini.
 Jambangan ke Kalimati, memerlukan waktu sekitar 1 jam, perjalanan rute ini cukup menyenangkan
karena jalur jalu dilalui perlahan-lahan turun. Jika pendaki butuh air, bisa berjalan sekitar 30 menit
untuk mengambil air di Sumber Mani.
 Kalimati ke Kelik, perjalanan ini memerlukan waktu sekitar 2 jam, dengan melewati batas vegetasi
atau batas tumbuhnya pepohonan. Jalur mendaki ke puncak ini cukup berat, diawali dengan jalur
tanah, lalu berubah menjadi jalur pasir dan berbatu.
 Kelik ke Puncak Mahameru, ini merupakan trek terberat. Trek jalur ini berupa pasir yang labil
sehingga menyulitkan pergerakan kaki. Karena itu, pendaki sangat disarankan menggunakan gaiter
untuk melindungi sepatu agar tidak kemasukan pasir. Biasanya, pendaki memerlukan waktu 4
hingga 6 jam, tergantung kekuatan fisik masing-masing pendaki.

Anda mungkin juga menyukai