Anda di halaman 1dari 12

Shinta agustina r / shintagea18@gmail.

com

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Studi Wisata

Gunung Bromo merupakan gunung berapi yang masih aktif dan paling
terkenal sebagai obyek wisata yang terletak di daerah Jawa Timur. Sebagai sebuah
obyek wisata, Gunung Bromo menjadi menarik karena statusnya sebagai gunung berapi
yang masih aktif.
Gunung ini mempunyai ketinggian 2.392 meter di atas permukaan laut itu berada dalam
empat wilayah, yakni Kabupaten Probolinggo Pasuruan, Lumajang, dan Kabupaten
Malang. Bentuk tubuh Gunung Bromo bertautan antara lembah dan ngarai dengan
kaldera atau lautan pasir seluas sekitar 10 kilometer persegi.
Gunung Bromo mempunyai sebuah kawah dengan garis tengah ± 800 meter (utara-
selatan) dan ± 600 meter (timur-barat). Sedangkan daerah bahayanya berupa lingkaran
dengan jari-jari 4 km dari pusat kawah Bromo.
Bagi penduduk Bromo, Suku Tengger , Gunung Brahma atau yang dikenal dengan
sebutan Bromo ini dipercaya sebagai gunung suci. Setahun sekali masyarakat Tengger
mengadakan upacara Yadnya Kasada atau Kasodo. Upacara ini bertempat di sebuah pura
yang berada di bawah kaki Gunung Bromo utara dan dilanjutkan ke puncak Gunung
Bromo. Upacara diadakan pada tengah malam hingga dini hari setiap bulan purnama
sekitar tanggal 14 atau 15 di bulan Kasodo (kesepuluh) menurut penanggalan Jawa.

1.2 Tujuan Studi Wisata

Tujuan dari kegiatan Studi Wisata ini yaitu :

A. Sebagai salah satu syarat mengikuti ulangan kenaikan kelas di SMA AL Islam 1

Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015

B. Menambah pengetahuan tentang obyek wisata gunung bromo

C. Mengasah kemampuan dalam menyusun karya tulis

D. Sebagai bentuk pertanggungjawaban terhadap studi wisata

1
Shinta agustina r / shintagea18@gmail.com

1.3 PelaksanaanKegiatan

Berikut adalah jadwal kegiatan Studi Wisata 2014 SMA Al-Islam 1 Surakarta

No Hari / Tanggal Jam Kegiatan

1 Senin, 28 April 2014 13.00 - 14.00 Upacara pemberangkatan

14.00 Perjalanan menuju Gunung Bromo

14.00 - 17.00 Istirahat, Shalat dan Makan

24.00 Tiba di Mount Bromo

2 Selasa, 29 April 2014 01.00 - 02.00 Persiapan menuju ke ring 1

02.00 - 03.00 Perjalanan ke ring 1 dengan jeep

03.00 - 04.00 Pendakian masal

04.00 - 06.00 Shalat Shubuh, Observasi

06.00 - 07.00 Perjalanan turun dari Mount Bromo

07.00 -09.00 Istirahat Shalat, Makan

09.00 - 12.00 Perjalanan ke Malang

12.00 - 13.00 Shalat Dzhuhur di Masjid Cheng Ho

13.00 - 14.00 Melanjutkan perjalanan ke Malang

14.00 - 16.00 Perkiraan sampai Penginapan

16.00 - 18.00 Check in, Shalat, MCK

18.00 - 19.00 Makan malam

19.00 - 04.00 Istirahat

3 Rabu, 30 April 2014 04.00 - 05.00 Shalat Shubuh berjamaah

05.00 - 07.00 MCK dan sarapan pagi

07.00 - 09.00 Persiapan Check Out

09.00 -13.00 Perjalanan ke Jatim Park

2
Shinta agustina r / shintagea18@gmail.com

13.00 - 14.00 Shalat dan makan siang

14.00 -17.00 Tour Cities dan pusat oleh-oeh

17.00 - 19.00 Shalat dan makan malam

19.00 - 22.00 Di Obyek BNS

22.00 - 05.00 Perjalanan pulang ke Solo

4 Kamis, 01 Mei 2014 05.00 - 06.00 Perkiraan tiba di SMALSA

1.4 Gambaran Situasi

Studi wisata SMA Al islam 1 surakarta tahun 2014,bertujuan ke 4 objek wisata yaitu
gunung Bromo, masjid Cheng Ho,JATIM PARK,dan Batu Night Spectacular (BNS).

Pada kesempatan kali ini penulis mendapat tugas untuk membuat karya tulis
mengenai gunung Bromo. Pada awalnya, rombongan kami melakukan pendakian masal
pada jam 3 pagi dan ingin melihat sunrise dari jarak yang dekat. Namun, ternyata kondisi
tidak memungkan untuk mendaki lebih jauh karena kabut yang cukup tebal menghalangi
perjalanan kami menuju gunung bromo. Hal ini mengganggu jarak pandang kami beserta
rombongan. Sehingga pada perjalanan menuju gunung bromo rombongan kami sempat
tersesat selama beberapa jam, dan rombongan memutuskan untuk menunaikan sholat
subuh di perjalanan. Setelah sholat kami pun melanjutkan perjalanan, namun rombongan
kami tetap tersesat dan memutuskan untuk kembali.

3
Shinta agustina r / shintagea18@gmail.com

BAB II

OBYEK WISATA GUNUNG BROMO

2.1 Sejarah Gunung Bromo

Pada jaman dahulu kala ketika kerajaan majapahit mengalami serangan dari berbagai
daerah penduduk pribumi kebingungan untuk mencari tempat tinggal hingga pada akhirnya
mereka terpisah menjadi 2 bagian yan pertama menuju ke gunung Bromo, kedua menuju Bali.
Ke 2 tempat ini sampai sekarang mempunyai 2 kesamaan yaitu sama – sama menganut
kepercayaan beragama Hindu. Disebut suku Tengger di kawasan Gunung Bromo, Nama
Tengger berasal dari Legenda Roro Anteng juga Joko Seger yang diyakini sebagai asal usul
nama Tengger itu. “Teng” akhiran nama Roro An-”teng” dan “ger” akhiran nama dari Joko
"Seger” dan Gunung Bromo sendiri dipercaya sebagai gunung suci. Mereka menyebutnya
sebagai Gunung Brahma. orang Jawa kemudian menyebutnya Gunung Bromo.
Selama abad ke-20, gunung yang terkenal sebagai wisata itu meletus sebanyak
tiga kali, dengan interval waktu yang teratur, yaitu 30 tahun. Letusan terbesar terjadi
pada tahun 1974, sedangkan letusan terakhir terjadi pada 2004.Image Gunung
BromoPictures Gunung Bromo dari NASA.
Bromo Erupsi sejarah: 2004, 2001, 1995, 1984, 1983, 1980, 1972, 1956, 1955, 1950,
1948, 1040, 1939, 1935, 1930, 1929, 1928, 1922, 1921, 1915, 1916, 1910, 1909, 1907,
1908, 1907, 1906, 1907, 1896, 1893, 1890, 1888, 1886, 1887, 1886, 1885, 1886, 1885,
1877, 1867, 1868, 1866, 1865, 1865, 1860, 1859, 1858, 1858, 1857, 1856, 1844, 1843,
1843, 1835, 1830, 1830, 1829, 1825, 1822, 1823, 1820, 1815, 1804, 1775, dan 1767.

2.2 Letak dan Lokasi Obyek Wisata Gunung Bromo

Gunung Bromo terkenal dengan keindahan sunrise atau matahari terbitnya,


namun ada keunikan lain dari gunung ini yaitu adanya lautan pasir berbentuk kaldera
yang luas yang berada di atas Gunung. Selain melihat keindahan matahari terbit dari
Puncak penanjakan 1 Bromo.Serta Kawah Gunung yang mengeluarkan asap belerang
putih yang terkenal tersebut ,obyek wisata lain yang menarik dan bisa anda nikmati
adalah Padang Savanah Bromo , Bukit Teletubies, Lautan pasir Bromo, Upacara Kasada,
Air terjun Madakanpuradan sebagainya.

Gunung Bromo berlokasi dan terletak di empat kabupaten pemerintahan Provinsi


Jawa Timur. Yaitu di antara Kaputen Malang , Kabupaten Pasuruan, Kabupaten

4
Shinta agustina r / shintagea18@gmail.com

Probolinggo dan Kapupaten Lumajang.Karena terletak dan berlokasi di empat kabupaten


sehingga gunung Bromo sangat mudah di akses dan transportasi ke Bromo sangat mudah
dari berbagai penjuru kota di Jawa Timur. Berikut jalur dan rute untuk menuju Gunung
Bromo .

Jalur ke Bromo dari Kab Probolinggo:

1.Tongas – Lumbang – Sukapura – Ngadisari- Cemoro Lawang – Gunung Bromo


2.Ketapang – Patalan – Sukapura – Ngadisari- Cemoro Lawang – Gunung Bromo

Jalur ke Bromo dari Kab. Malang:

1. Tumpang – Gubuk Klakah – Jemplang –Penanjakan - Gunung Bromo

Jalur ke Bromo dari Kab. Pasuruan:

1. Wonorejo – Warungdowo – Tosari – Wonokitri – Pananjakan – Gunung


Bromo

Jalur ke Bromo dari Kab.Lumajang:

1. Senduro – Bumo – Ranu Pane – Gunung Bromo

2.3 Bromo sebagai obyek wisata

Perjalanan melalui pintu barat dari arah pintu masuk dari desa Tosari Pasuruan
untuk pergi ke pusat atraksi (pasir laut) cukup berat karena medan yang harus ditempuh
tak bisa dilalui biasa 4-wheel kendaraan karena jalan turun dari pendakian menuju lautan
pasir yang sangat curam, kecuali kita menyewa jip yang disediakan oleh manajer tur,
sehingga banyak turis yang berjalan kaki untuk sampai ke lokasi pusat. Tetapi jika kita
pergi melalui pintu utara dari arah sebelum memasuki daerah Tongas Probolinggo yaitu,
kita akan ke desa Cemoro gada sebelum turun menuju lautan pasir itu tidak terlalu berat
karena turunan dari lereng tidak terlalu curam sehingga bahwa sepeda motor pun bisa
melakukan perjalanan itu. Sebagian besar wisatawan yang ingin mudah mencapai lautan
pasir melewati jalur lulus ini. Tetapi jika Anda ingin melihat matahari terbit yang sering
ditampilkan dalam gambar - gambar, difoto banyak mendaki atas maka Anda rute yang
lebih praktis melalui pintu barat.
Tapi jika Anda memiliki jiwa petualang maka anda dapat mencoba rute yang
jarang dilalui oleh wisatawan. Yaitu melalui kota Malang, Anda masuk melalui
Pronojiwo kota kecil tumpang tindih kemudian masuk kota dan akan melalui cagar alam
yang sangat indah dari sini Anda akan menemukan pertigaan jalan mana menuju selatan
akan memasuki panel ranu (menuju pegunungan semeru) dan ke arah utara Anda
memasuki lautan pasir bromo yang terletak di bromo punggungan selatan. T-junction
bernama Jemplang. Perjalanan dimulai dengan menuruni bukit dan kemudian disambut
dengan jangka panjang padang rumput berubah menjadi lautan pasir. Jalan ini akan
melewati lautan pasir di sekitar Gunung Bromo selama kurang lebih 3 jam. Jalur ini
sebenarnya tidak terlalu curam dan dapat dilalui oleh sepeda motor, namun memerlukan
jiwa petualang karena jalurnya masih jarang dilewati dan tidak ada warga satu

5
Shinta agustina r / shintagea18@gmail.com

persinggahan dan rumah. Kami benar-benar akan disajikan dengan perjalanan yang
sangat menantang. Tapi Anda akan dihargai dengan Bromo rahasia lain, yang sangat
jarang terlihat wisatawan, padang pasir dan ruput sabana bunga yang sangat luas berada
dibalik Gunung Bromo. Ini pandangan yang berlawanan di sisi utara gersang dan
berdebu. Tapi ingat, Anda tidak harus melalui rute ini pada malam hari dan atau dalam
cuaca berkabut. Jalur tidak akan terlihat dalam kondidi seperti ini.
Lautan pasir adalah andalan wisata Gunung Bromo, di alam pegunungan yang
sejuk, kita dapat melihat padang pasir dan daerah rumput. Sementara yang paling
diantisipasi dari Gunung Bromo sightview ketika matahari terbit dan terbenam karena
memang akan kelihatan jelas sekali dan sangat indah. Meskipun perjalanan ke Bromo
sangat berdebu, tapi tidak terasa, karena keindahan yang disuguhkan benar-benar indah.
Liburan menuju menyortir bromo praktis jika Anda suka jenis wisatawan dan
melalui pintu utara. Anda dapat melakukan kunjungan dalam waktu 12 jam. tentu saja
jika Anda mulai dari kota Surabaya, Malang, Jember dan sekitarnya. Perjalanan dapat
dimulai dari 12 malam sehingga anda akan sampai sekitar pukul 2-3 pagi. Di mana Anda
dapat bersantai sebelum melihat matahari terbit. Makanan dan minuman vendor di
bidang lautan pasir biasanya sudah buka menjelang pukul 3 pagi, sehingga Anda bisa
bersiap-siap - siap untuk melakukan pendakian melewati anak tangga puncak bromo
yang terkenal. menikmati pemandangan sampai 9 pagi dan Anda juga dapat kembali ke
kota keberangkatan anda sekitar 12 siang. Sebagai catatan, jika Anda bepergian laut
diareal pasir di tengah kegelapan malam, sebagai patokan menuju areal parkir sekitar
candi Anda dapat melihat patok dari beton yang sengaja diberikan sebagai penunjuk
menuju areal pura. Dan jika Anda tersesat jangan panik dan melanjutkan perjalanan
(terutama di tengah kabut tebal), tunggulah karena biasanya mulai jam 2-3 pagi dengan
pengendara berlalu diarea piagam lautan pasir.

6
Shinta agustina r / shintagea18@gmail.com

BAB III

PERJALANAN DI GUNUNG BROMO

3.1 Perjalanan menuju Gunung Bromo

Penulis beserta robomgan tiba di tempat transit sekitar pukul 00.30. Di sana kami
beristirahat sejenak dan kru dari bis memberikan snack atau akanan ringan untuk camilan. Di
sana kami juga ganti pakaian hangat untuk persiapan pendakian massal gunung bromo. Setelah
berlama-lama menunggu akhirnya seitak jam 02.00 kami berangkat ke basecam gunung bromo
dengan perjalanan sekitar satu jam meggunakan mobil angkutan dengan kapasitas 15 orang. Di
tengah perjalanan melewati hutan sudah tercuim bau belerang namun tak begitu menyengat dan
di dalam mobil rombongan tertidur.
Setelah sampai di basecam, rombongan berkumpul dan bersiap-siap melakukan perjalanan.
Setelah lima menit kami pun memulai pendakian massal gunung bromo. Dengan penglihatan
yang minim ( pagi dan gelap ) kami memanfaatkan lampu senter untuk penerangan.walau gelap
rombongan kami terlihat senang mungkin karena ini pertama kalinya kami semua ke gunung
bromo.
Track mungkin agak menantang di pembuka jalan, namun semakin jauh melangkah track
yang di lalui semakin landai. Namun semakin menjelang fajar kabut mulai turun dan tebal,
sehingga pandangan semakin sulit. Kabut yang tebal sangat menganggu perjalanan kami.
Kabut yang tebal juga menutupi jalan, jarak pandang ke depan hanya sekirat dua meter saja,
selebihnya sudah kabut semuanya. Gara-gara kabut ini rombongan kami juga sempat tersesat
beberapa kali, hingga semua rombongan menunaikan sholat subuh di halan yang cukup luas di
jalan. Fajar pun semakin menyingsing, dan rombongan pun masih tersesat dan belum
menemukan jalan kembali pulang.
Dengan kondisi yang seperti ini, pemimpin rombongan memutuskan untuk kembali ke
basecam bromo. Dan pada akhirnya kami semua pun kembali ke basecam bromo dengan
perasaan kecewa dan lelah.

3.2 Kendala Ketika Mendaki Gunung Bromo

Kendala yang kami dapatkan ketika mendaki gunung bromo adalah kabut yang
sangat tebal yang menutupi pandangan kami saat perjalanan menuju lokasi gunung
bromo. Kabut ini yang menyebabkan perasaan sangat kecewa di hati kami. Sehingga
semua anggota rombongan tak dapat mencapi lokasi wisata gunung bromo.
Tak hanya kabut yang tebal, hawa yang sangat dingin pun juga menjadi kendala.
Jika semua rombongan berhenti walau satu menit, rombongan akan kedinginan. Dan
solusi yang sangan akurat untuk menanganinya adalah dengan terus bergerak atau
meneruskan perjalanan, walaupun dengan kabut yang tebal dan tak tu arah akan kemana.
Kami menemukan banyak hambatan lainnya,diantaranya jalan yang gelap dan
banyak batu besar maupun kecil yang sangat mengganggu perjalanan kami,sampai

7
Shinta agustina r / shintagea18@gmail.com

seperempat perjalanan suhu udra di sana mulai dingin,sampai sampai meskipun kita
sudah menggunakan jaket dan masker udara dingin tersebut menusuk sampai ke
tulang,sekitar pukul 4.15 pagi kami berhenti sejenak untuk melaksanakan sholat subuh
berjamaah,karena di sana tidak ada air kami terpaksa bertayamum. Kami melanjutkan
perjalanan, hingga jam kami menunjukkan pukul setengah 6 pagi. Akan tetapi tanda
tanda sunrise tidak juga muncul hingga pukul 6.30 pagi,di tambah lagi kabut yang masih
belum hilang sepenuhnya karena aktivitas gunung bromo yang nampaknya berstatus
siaga II. Lalu kami pun tersesat hingga akhirnya pemandu datang dan menemukan jalan
keluar hingga membawa rombongan kami menuju ke tempat jeep berada hingga kami
kembali ke restoran tempat bus kami berada. Walau pun kami tidak bisa menikmati
perjalanan dan melihat sunrise, tapi itu adalah perjalanan yang mengesankan bisa
bersama teman-teman menghadapi situasi yang sangat dingin dan berkabut. Memang
kami dan rombongan sedikit kecewa atas hal tersebut, tapi setidaknya kita tetap bersama
dan dapat meneruskan perjalanan dengan tanpa kekurangan suatu apapun. Alhamdulillah.

8
Shinta agustina r / shintagea18@gmail.com

BAB IV

PENUTUP

3.1 Simpulan

1. Gunung Bromo adalah salah satu obyek wisata yang terkenal dengan keindahan

pemandangannya dan sunrise yang terletak di Probolinggo, Jawa Timur. Dan

keindahan ini bisa dilihat jelas oleh pengunjung jika beruntung

2. Kita harus mencintai tanah air kita, Indonesia tercinta. Karena terdapat banyak

keindahan di Negara kita yang mungkin tak kita sadari, dan contoh yang paling

nyata adalah Gunung Bromo

3. Aktivitas Gunung Bromo yang sedang meningkat membuat kami dan rombongan

tidak dapat meneruskan perjalanan kami sehingga laporan yang kami sampaikan

tidak sesuai dengan yang diharapkan.

3.2 Saran

1. Diharapkan masyarakat umum dapat mengetahui tentang keindahan alam yang

ada di Gunung Bromo dan tertarik untuk mengunjungi gunung ini di saat yang

tepat.

2. Agar para pembaca lebih mencintai produk dalam Negeri dan kekayaan di Negara

kita sendiri yang sangat melimpah dan patut untuk dibanggakan. Maka kelestarian

alam harus dijaga dengan kesadaran masing-masing individu.

3. Sarana dan Prasarana di Obyek Wisata, khususnya Gunung Bromo, harus lebih

diperhatikan dan ditingkatkan mutunya agar masyarakat luas dapat melihat betapa

indahnya surga dunia. Serta keprofesionalitasan para pemandunya agar tetap

dijaga dan ditingkatkan.

9
Shinta agustina r / shintagea18@gmail.com

DAFTAR PUSTAKA

http://dglib.uns.ac.id/abstrak_30789_upaya-pengelolaan-wana-wisata-gunung-bromo-

sebagai-daya-tarik-wisata-dikabupaten-karanganyar--.html

http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Gunung_bromo_2001189.jpg&filetime

stamp=20050413164343& 7:30

http://wisata-bromo.com/lokasi-dan-letak-obyek-wisata-gunung-bromo/

http://www.agentbromotour.com/2013/03/sejarah-gunung-bromo.html sabtu 10- 05-14

7:33

10
Shinta agustina r / shintagea18@gmail.com

LAMPIRAN

Kelompok Kami ketika mendaki Gunung Bromo

11
Shinta agustina r / shintagea18@gmail.com

Apapun kondisinya, Kebersamaanlah yang paling utama


Salam dari Kami, Anggota Kelompok SPASI (Sebelas IPA SIJI)

12

Anda mungkin juga menyukai