Anda di halaman 1dari 4

Pendakian gunung Slamet via Baturaden adalah jalur dari Purwokerto.

Baturaden
adalah daerah wisata di Purwokerto bagian atas atau di kaki gunung Slamet. Untuk
melakukan pendakian via Baturaden kita harus menuju Purwokerto kota terlebih dahulu
kamudian menuju Baturaden. Kita bisa naik angkot menuju Baturaden.

MEMULAI PENDAKIAN
BASECAMP – POS I (1 jam)
Menuju Pos 1 kita akan berjumpa dengan trek hutan pinus.

POS I – POS II (3 jam)


Trek menuju Pos 2 relatif sama dengan sebelumnya.
POS II – POS III (2 jam)
Menuju Pos 3 kita akan berjumpa dengan trek berat. Di Pos 3 inilah lokasi favorit
untuk mendirikan tenda dan bermalam untuk paginya summit attack atau
perjalanan menuju puncak.
POS III – Plawangan (4 jam)
Jalur menuju Plawangan relatif sama dengan jalur sebelumnya hanya saja kita
akan banyak bertemu pohon yang lebih rimbun dan semak-semak yang semakin
tinggi.
Plawangan – Puncak Surono (2 jam)

Total perjalanan:
BASECAMP – POS I (1 jam)
POS I – POS II (3 jam)
POS II – POS III (2 jam)
POS III – Plawangan (4 jam)
Plawangan – Puncak Surono (2 jam)
TOTAL= 12 jam (1 kali bermalam). Untuk perjalanan turun bisa kita kurangi 30%-
40% jadi sekitar 7-8jam.

TIPS PENDAKIAN

1. Pilihlah hari yang bagus untuk mendaki, usahakan jangan waktu hujan
2. Latihan fisik seminggu sebelum hari H
3. Persiapkan tim dan perlengkapan yang akan dibawa . Jangan lupa bawa
sesuatu misal benda kesayangan atau tulisan untuk seseorang supaya bisa
foto bareng saat di puncak
4. Tim yang solid adalah 5-8 orang. Jika sedikit usahakan 3 orang (1 orang
harus sudah pernah naik gunung)
5. Jangan sepelekan keselamatan. Pakai sandal atau sepatu gunung dan jaket
gunung. Bawa makanan dan air secukupnya jangan terlalu sedikit dan
jangan terlalu banyak. Yang paling penting jangan melanggar peraturan dan
jangan buang sampah di gunung
6. Untuk pendakian Slamet kita bisa naik pagi atau malam. Jika pagi bagusnya
pukul 10-13. Jika malam 6-7
7. Dirikan tenda di tempat yang datar dan usahakan diselimuti pohon atau
semak supaya tidak terkena angin gunung langsung
8. Jika ada anggota kelompok yang tidak bisa melanjutkan perjalanan
sebaiknya ditemani. Atau jika sakit parah langsung beritahu dengan
kelompok lain.

INFORMASI GUNUNG SLAMET


Nama: Gunung Slamet
Ketinggian: 3.428 mdpl
Lokasi: Kabupaten Brebes, Banyumas, Purbalingga, Tegal, dan Pemalang (Jawa
Tengah)
Tipe: Gunung berapi stratovolcano
Letusan terakhir: 2014
Kondisi: udara dingin, kabut, hutan, trek batu, puncak berpasir, kawah berbahaya
Spot alam: perkebunan
Sumber air: Sumur Penganten (jalur Kaliwadas)
Flora: Elang Jawa, Owa Jawa, berbagai macam burung
Fauna: Edelweis,
Hutan: hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montana, dan
Hutan Ericaceous atau hutan gunung
Wisata: Baturaden (Purwokerto),pemandian air panas Guci (Tegal)
Jalur pendakian:

1. Jalur Baturaden (Purwokerto) jalur resmi


2. Jalur Bambangan (Purbalingga) jalur resmi
3. Jalur Kaliwadas (Brebes) jalur resmi
4. Jalur Dukuhliwung (Tegal)
5. Jalur Guci (Tegal)
6. Jalur Kaligua (Bumiayu)

Puncak: Puncak Surono


Kawah: Segoro Wedi
View gunung lain dari puncak: G. Sindoro, Sumbing, Merapi, Merbabu
Jalur Bambangan merupakan jalur yang terPOPULER untuk menuju 3428 mDPL, ada di Kabupaten
Purbalingga, Jawa Tengah. Sedangkan SISI UTARA dengan 3 jalur pendakian (Gambuhan,
Jurnagmangu, dan Gunungsari) ada di wilayah Kabupaten Pemalang. Kali ini, setelah sekian lama
berkeinginan untuk menyusuri sisi SELATAN Gunung Slamet yaitu jalur BATURADEN akhirnya
berkesempatan juga....

Start di sekitar Objek Wisata Pancuran Pitu (Hari I - 30 Desember 2012)


Berbekal informasi dari sana-sini kami berempat (saya, Surat, Oxta, dan Ricko) menuju lokasi start
yang berada sekitar 500 meter sebelum objek wisata Pancuran Pitu. awalnya di sana bingung
menentukan titik pasnya karena kami berempat memang belum ada yang pernah naik lewat sana.

Lokasi persis di pinggir jalan pada ketinggian sekitar 900an mDPL, dengan penanda ada gubug,
patok beton dan sedikit jalan setapak jika lurus akan turun ke sungai. sekitar 10 meter dari jalan aspal
ada jalan setapak kecil sedikit naik ke kanan.... dari situlah kita memulai START. Perjalanan dimulai
sekitar pukul 11.00 waktu setempat, perjalanan yang belum terbayangkan karena masih menerka-
nerka seperti apa medan yang akan kita lalui...

Sekitar setengah berjalan namun sedikit tersesat dan menemukan lokasi mata air yang ternyata
terletak di bawah jalur yang harus kita lewati....
lokasi berada pada koordinat S 07`18'05'' dan E 109`13'04''Setelah sedikit bersusah payah naik dan
menemukan jalan yang semestinya, perjalanan dilanjutkan dan karena memang tidak banyak pendaki
yang memilih jalur ini sehingga masih cukup lebat dan sempit. Track sendiri lumayan nanjak sehingga
kami pun sering berhenti untuk istirahat. Saat istirahat pun, gangguan tetap datang yaitu beberapa
kawanan nyamuk yang beterbangan di sekitar kami.

Sekitar jam 2 siang, kami menemukan tempat istirahat yang cukup nyaman. Lokasi berada pada
koordinat sekitar S 07`17'18,1'' dan E 109`12'28,8''. istirahat 15 menit, perjalanan pun dilanjutkan
dengan medan masih banyak yang nanjak cukup panjang, sedikit bonus (data) tapi akhirnya nanjak
lagi. he..he... NGOS-ngosan dech...!!!!
Sekitar 1 jam perjalanan, kami menemukan tempat lapang yang ternyata adalah Pos Tugu
TRIANGULASI pada koordinat S 07`16'50'' dan E 109`12'23''. Shalat Ashar, makan, istirahat...
perjalanan pun dilanjutkan. Sempat ketemu dengan rekan pendaki yang sedang turun, ada 2
rombongan yaitu 4 orang dari FISIP UNSOED dan 2 orang dari Kaliwadas. Perjalanan yang akhirnya
ditemani gerimis sehingga jas hujan/raincoat harus dimainkan, akhirnya setelah sakitar 1 jam
perjalanan dan kondisi fisik yang lelah serta menjelang gelap, kami memutuskan untuk ngeCAMP.
Dua tenda didirikan, saya berdua dengan Surat dan Oxta berdua dengan Ricko. Sepanjang malam
setelah NGOPI.... makan.... ndengerin musik.... kami pun terlelap dalam buaian Belantara Baturaden.

Start [lagi] menuju 3428 mDPL (Hari II - 31 Desember 2012)


Sebenarnya saat malam pun beberapa kali terbangun, jam 22.30... jam 1 dini hari... dengan irama
gerimis di luar tenda. Akhirnya sekitar jam 5an kita berempat bangun, NGOPI, ngeMIE dan
secukupnya untuk support tenaga melanjutkan perjalanan. Dome dibongkar, packing, beres-berer
(jangan pernah meninggalkan sampah saat kita berpetualang)... sekitar jam 7 persis, hari kedua
menuju 3428 mDPL START lagi....!!!!
Dan.... lagi, start langsung nanjak cukup panjang. baru naik lagi langsung ngos-NGOSan. ha..ha...
Setelah beberapa kali istirahat, sekitar jam 9 kami sampai di tempat lapang, dari data yang ada ini
adalah Pos 3. Namun saya sendiri tidak mementingkan mau pos berapa yang penting bisa buat
istirahat, lokasi pada koordinat S 07`15'54,7'' dan E 109`12'03''.

Lokasi cukup luas, bisa muat 4-5 tenda dan di pos ini ada penanda berupa batang pohon melintang
dan juga pohon yang mo roboh namun masih tertahan pohon lainnga. HATI-hati saja.... Dari arah
naik, perjalanan nantinya akan dilanjutkan sedikit ke kanan sedangkan jika lurus ke depan ternyata
menuju MATA AIR dan juga tempat lapang lainnya yang cukup lebar dan nyaman untuk ngeCAMP.
setelah masak, NGOPI lagi... dan menambah stock air, perjalanan kami lanjutkan.

Track ternyata masih banyak yang bikin terus-terusan ngos-ngosan dan beberapa kali menambah
asupan makanan dan minuman. Tidak hanya tanjakan, ada juga "halangan" yang lain yaitu semacam
terowongan berupa halangan karena batang/akar pohon yang membikin semacam terowongan -
cukup panjang mungkin sekitar 3 meter dan sempit. Hanya badan saja yang bisa masuk, sehingga
Carrier harus didorong lebih dahulu. Tertawa dan kesal bergantian kami melewatinya... ha..ha..
hasyiik. Terowongan ini pada koordinat S 07`15'19'' dan E 109`12'05,1''.
Perjalanan terus dilanjutkan... terus naik... dan berteman HUJAN lagi. kali ini cukup deras. Beberapa
kali puncak Slamet terlihat dari tempat kami berjalan. Namun hujan pun semakin deras, sampai
akhirnya kami mendekati batas akhir vegetasi. Karena hujan yang kelihatannya tidak mau berhenti
dan suasana kabut di sekitar puncak (area Lemah Abang), dengan terpaksa kami bongkar Carrier
dan pasang tenda untuk beristirahat. Berteman hujan kami dirikan tenda, lokasi sebenarnya memang
pos biasa untuk ngeCAMP karena cukup luas. Bisa muat untuk sekitar 6-8 tenda.... Sekitar jam 1,
kami sudah bisa istirahat... tentu saja NGOPI. Beberapa kali, Saya, Surat, Ricko dan Oxta bergantian
mengamati cuaca di puncak apakah kabut/hujan berhenti. Karena kayaknya sayaaaaaang sekali jam
1 siang sudah harus tidur menunggu sampai besok. hix..hix....

Sekitar Maghrib, saat kita berempat sudah mo terlelap.... terdengar beberapa orang yang ternyata
menuju ke tempat kami ngeCAMP. Ngobrol sana-sini, mereka bertiga ternyata adalah pencari burung
dari Cirebon (jauh amat ya) dan mereka tidak membawa peralatan yang cukup apalagi tenda, SB,
dsb. Baju mereka sudah basah, kehabisan air juga....
Hasil rembug kami berempat, akhirnya satu tenda kami diserahkan untuk mereka bertiga dan kami
yang kemarin malam bisa tidur dengan leluasa malam itu akhirnya tidur berhimpitan. Sebelumnya
kami sempat bikinkan mereka kopi panas untuk menghangatkan badan. Tak berapa lama, mata kami
pun terlelap dalam buaian dan balutan rintik hujan yang terus berirama membasahi bumi.
Tempat kami ngeCAMP pada koordinat S 07`14'55,5'' dan E 109`12'26,3''.

[dan] Start [lagi] menuju 3428 mDPL (Hari III, 1 Januari 2013)
Sekitar jam 4 pagi kami sudah terbangun.... Saya berdua dengan Surat berinisiatif mencari barangkali
ada mata air di sekitar tempat kami ngeCAMP. Namun setelah mencari agak jauh dan juga suasana
yang masih.... (seram), he..he... akhirnya kami masak dan bikin kopi hanya 1 gelas sekedar untuk
menghangati badan.
Jam 7an, setelah bongkar tenda, packing.... sementara 3 orang dari Cirebon bikin api unggun, kami
pamitan untuk melanjutkan perjalanan ke puncak. Saat itu juga dari bawah ada pendaki lain sekitar 5
orang yang baru sampai dan akhirnya bergabung di api unggun.

Kami mulai melangkah dan sesaat kami sudah di daerah Plawangan, batas vegetasi - tinggal medan
bebatuan. Awalnya sedikit seperti medan menuju puncak 3371 mDPL, namun hanya sebentar --
selanjutnya sudah identik dengan Lemah Abang jalur Bambangan.
Sekitar seperempat jam melangkah, tak sengaja berjalan di tepian alur air/lava/material vulkanik -
mengintip - dan kami beitu kegirangan karena di bawah tampak air jernih cukup banyak pada
celah/cekungan batu. Kami pun turun, dan menambah stock air.... asyiik, di puncak bisa bikin KOPI.
Perjalanan dilanjutkan, dan sekitar pertengahan jalur batu ini, ternyata di seberang SISI KIRI kami
(baru kami tahu) itu adalah trak/jalur pendakian via GUCI. Semangat jadi bertambah untuk mencapai
Puncak, pada koordinat S 07`14'37,9'' dan E 109`12'49,2''.
dan sekitar setengah sembilan, akhirnya kami berempat sampai di Puncak Slamet SISI SELATAN
atau Baturaden. Alhamdulillaah......

Anda mungkin juga menyukai