Anda di halaman 1dari 12

Gunung Arjuno (atau Rajuna, nama kuna) terletak di Malang, Jawa Timur, bertype Strato dengan

ketinggian 3.339 m dpl dan berada di bawah Pengelolaan Tahura Raden Soeryo. Biasanya gunung ini
dicapai dari tiga titik pendakian yang cukup dikenal yaitu dari Lawang, Tretes dan Batu.

Gunung Arjuno bersebelahan dengan Gunung Welirang. Puncak gunung Arjuno terletak pada satu
punggungan yang sama dengan puncak gunung Welirang. Selain dari dua tempat diatas Gunung Arjuno
dapat didaki dari berbagai arah yang lain. Gunung yang terletak di sebelah barat Batu, Malang - Jawa
Timur ini juga merupakan salah satu tujuan pendakian. Disamping tingginya yang telah mencapai lebih
dari 3000 meter, di gunung ini terdapat beberapa objek wisata. Salah satunya adalah objek wisata air
terjun Kakek Bodo yang juga merupakan salah satu jalur pendakian menuju puncak Gunung Arjuna.
Meskipun selain objek wisata air terjun Kakek Bodo terdapat pula air terjun lain, tetapi para wisatawan
jarang yang mendatangi air terjun lainnya, mungkin karena letak dan sarana wisatanya kurang
mendukung.

Gunung Arjuno mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane,
dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung.

Gunung Arjuno dapat didaki dan berbagai arah, arah Utara (Tretes) melalui Gunung Welirang,dan arah
Timur (Lawang) dan dari arah Barat (Batu-Selecta), dan arah selatan (Karangploso), juga dari kecamatan
Singosari melalui desa Sumberawan. Desa Sumberawan adalah desa pusat kerajinan tangan di
kecamatan Singosari merupakan desa terakhir untuk mempersiapkan diri sebelum memulai pendakian.

Puncak Gunung Arjuna dan G. Welirang terletak pada satu gunung yang sama. G. Arjuna dapat didaki
dan berhagai arah; arah Utara (Tretes) melalui G. Welirang, dan arah Timur (Lawang) dan dari arah
Barat (Batu-Selecta). Dari Surabaya kita naik bus jurusan Malang, turun di Pandaan dan ganti kendaraan
(Colt) ke jurusan Tretes. Tretes merupakan tempat Wisata dan Hutan Wisata serta terdapat air terjun
yang indah yaitu Air terjun Kakek Bodo. Di Tretes banyak tersedia hotel maupun Losmen, hawanya sejuk
dan merupakan tempat peristirahatan yang nyaman.

Dan Pos PHPA Tretes kita dapat langsung rnendaki G. Welirang dan juga G. Arjuna. Setelah berjalan
antara 4 – 5 jam ke arah barat daya dari Tretes kita dapat berhenti dan bermalam di pondok tempat
orang mencari bijih belerang, disini kita dapat mengambil air dan memasak atau mandi, karena air cukup
melimpah. Hampir setiap han sekitar 20 — 30 orang buruh mencari dan membawa batu belerang ke
Tretes.

Besok paginya kita dapat mulai mendaki ke puncak G. Welirang atau berbelok kita langsung kearah G.
Arjuna. Perjalanan dan pondok sampai ke puncak G. Welirang, akan melewati hutan Cemara yang
jalannya berbatu. Setelah berjalan 3 jam kita akan sampai di puncak G. Welirang. Di bawah puncak G.
Welirang ada sebuah kawah yang menyemburkan gas belerang. Perjalanan dari Tretes sampai ke puncak
G. Welirang memakan waktu 7 – 8 jam.
Bila kita akan melanjutkan penjalanan menuju G. Arjuna maka setelah kita sampai di puncak G. Welirang
kita berjalan turun ± 10 menit tepatnya ke arah selatan. Hutan yang dilalui adalah hutan cemara dengan
melewati sebuah jurang dan pinggiran G. Kembar I dan G. Kembar II. Setelah berjalan 6 – 7 jam kita akan
sampai di puncak G. Arjuna. Tetapi sebelumnya kita akan melewati tempat yang dinaniakan “Pasar
Dieng”, ketinggiannya hampir sama dengan puncak G. Arjuna dan terdapat batu yang sebagian tersusun
rapi seperti pagar dan tanahnya rata agak luas. Dari sini untuk ke Puncak G. Arjuna hanya memakan
waktu ± 10 menit. Untuk mencapai G. Arjuna dan G. Welirang dibutuhkan waktu 5 sampai 6 jam.

Puncak G. Arjuna anginnya sangat kencang dan suhunya antara 5-10 derajat celcius. Disini kita dapat
menikmati suatu Panorama yang sangat indah terutama bila malam hari, kita dapat melihat ke bawah,
kota-kota seperti Surabaya, Malang, Batu, Pasuruan. serta laut utara dengan kerlipan lampu- lampu
kapal.

Puncak G. Arjuna disebut juga dengan Puncak ‘Ogal-Agil’ atau ‘Puncak Ringgit. Setelah berkemah di
puncak, besok paginya kita dapat turun ke kota Lawang atau ke arah timur dengan melewati Hutan
Cernara, Hutan tropis dan perdu. setelah itu kita akan melewati Perkebunan Teh Wonosari bagian utara.
Turun ke arah Lawang lebih dekat dan menyingkat waktu daripada kembali ke arah G. Welirang/Tretes.
Perjalanan turin ke arah Lawang kurang lebih 6 jam.

Mendaki G. Arjuno dari kota Lawang merupakan awal pendakian yang praktis karena kota Lawang
mudah sekali kita tempuh baik dan arah Surabaya maupun Malang, selain itu Puncak G. Arjuno dapat
langsung kita tuju dan arah ini.

Bila kita menginginkan mendaki dari kota Lawang, dari arah Surabaya kita naik bus jurusan Malang dan
turun di Lawang (kira-kira 76 Km) dan bila dari Malang, dari Terminal Arjosari kita naik bus menuju
Lawang dengan jarak 18 Km.

Dan Lawang kita naik kendaraan umum (angkutan desa) menuju desa Wonorejo sejauh 13 km. Pendakian
ke puncak dimulai dari desa ini menuju ke Perkebunan Teh desa Wonosari sejauh 3 km. Di sini kita
melapor pada petugas PHPA dan juga meminta ijin pendakian, persediaan air kita persiapkan juga di
desa terakhir ini.

Dari desa Wonosari terus berjalan dan melewati kebun teh Wonosari serta terus naik selama 3 – 4 jam
perjalanan kita akan sampai di “Oro – Oro Ombo” yang merupakan tempat berkemah.

Dari ”Oro-oro Ombo” menuju ke puncak dibutuhkan waktu 6-7 jam perjalanan dengan melewati hutan
lebat yang disebut hutan “LaliJiwo” untuk menuju puncak terakhir ini. Setelah kita melewati Hutan
LaliJiwo kita akan melalui padang rumput yang jalannva menanjak (curam) sekali. Mendekati puncak,
kita akan berjalan melewati batu-batu yang sangat banyak dan menjumpai tanaman yang sangat indah
setelah itu kita akan mencapai puncak G. Arjuna.

Rute pendakian lainnya yaitu dari kota Batu lewat Selecta yang terletak di sebelah Barat G. Welirang.
Kota Batu merupakan tempat wisata yang memiliki sumber air hangat dari kaki G. Welirang dan
keadaannva tidak berbeda jauh dengan Tretes. Dari arah Kediri atau Malang untuk menuju Batu kita
dapat naik bus/Colt, selanjutnya perjalanan dari Batu menuju Selecta menggunakan Colt (angkutan
pedesaan). Selecta salah satu tempat wisata yang ada di kota Batu dengan ketinggian 1.200 m dari
permukaan laut.

Setelah tiba di Selecta kita dapat bermalam haik di Hotel maupun Losmen. Besok paginya dengan colt,
kita menuju desa Kebonsari. Di desa ini kita harus menyiapkan air secukupnya untuk perjalanan ke
puncak dan kembalinya.

Kita memulai pendakian dengan melewati ladang sayur-sayuran dan jalan setapak menuju ke arah timur
laut dan terus naik melewati hutan tropika, dalam perjalanan ini samar-samar akan terlihat puncak G.
Arjuna.

Mendaki selama 5 – 6 jam akan mengantarkan kita pada punggungan gunung yang menghubungkan
Puncak G. Welirang dan G. Arjuno, tepatnya sebelah tenggara G. Kembar I. Kita masih harus menempuh
perjalanan 1 – 2 jam lagi untuk menujupuncak G. Welirang ke arah kiri atau G. Arjuno ke anah kanan
selama 4 – 5 jam.

Gunung Arjuno terletak di Malang, Jawa Timur, bertype Strato dengan ketinggian 3.339
m dpl dan berada di bawah Pengelolaan Tahura Raden Soeryo. Biasanya gunung ini dicapai
dari tiga titik pendakian yang cukup dikenal yaitu dari Lawang, Tretes dan Batu.

Gunung Arjuno bersebelahan dengan Gunung Welirang. Puncak gunung Arjuno terletak
pada satu punggungan yang sama dengan puncak gunung Welirang. Selain dari dua tempat
diatas Gunung Arjuno dapat didaki dari berbagai arah yang lain. Gunung yang terletak di
sebelah barat Batu, Malang - Jawa Timur ini juga merupakan salah satu tujuan pendakian.
Disamping tingginya yang telah mencapai lebih dari 3000 meter, di gunung ini terdapat
beberapa objek wisata. Salah satunya adalah objek wisata air terjun Kakek Bodo yang
juga merupakan salah satu jalur pendakian menuju puncak Gunung Arjuna. Meskipun selain
objek wisata air terjun Kakek Bodo terdapat pula air terjun lain, tetapi para wisatawan jarang
yang mendatangi air terjun lainnya, mungkin karena letak dan sarana wisatanya kurang
mendukung.

Gunung Arjuno mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp


Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung.

Gunung Arjuno dapat didaki dan berbagai arah, arah Utara (Tretes) melalui Gunung
Welirang,dan arah Timur (Lawang) dan dari arah Barat (Batu-Selecta), dan arah selatan
(Karangploso), juga dari kecamatan Singosari melalui desa Sumberawan. Desa Sumberawan
adalah desa pusat kerajinan tangan di kecamatan Singosari merupakan desa terakhir untuk
mempersiapkan diri sebelum memulai pendakian.

Rute Pendakian

RUTE TRANSPORTASIRUTE ANGKUTAN DARI SURABAYA:


Angkutan mulai dari Surabaya (terminal Bungurasih/Purbaya) Naik bis jurusan Malang dari
bungurasih (turun di Pandaan).Naik angkutan lokal dari terminal Pandaan turun di Tretes
(turun hotel Tanjung). Ijin pendakian pada posko (jalan kurang lebih 30 M dari hotel tanjung)
Untuk Arjuna.

RUTE PENDAKIAN DARI TRETES:


Tretes merupakan tempat Wisata dan Hutan Wisata serta terdapat air terjun yang indah
yaitu Air terjun Kakek Bodo. Di Tretes banyak tersedia hotel maupun Losmen, hawanya
sejuk dan merupakan tempat peristirahatan yang nyaman. Dan Pos PHPA Tretes kita dapat
langsung rnendaki Gunung Welirang dan juga Gunung Arjuna. Setelah berjalan antara 4 – 5
jam ke arah barat daya dari Tretes kita dapat berhenti dan bermalam di pondok tempat
orang mencari bijih belerang,disini terdapat air yang cukup melimpah untuk memasak atau
mandi, Hampir setiap hari sekitar 20 — 30 orang buruh mencari dan membawa batu
belerang ke Tretes. Ke esokan paginya pendakian dapat dilanjutkan ke puncak Welirang
atau berbelok kita langsung kearah Gunung Arjuna. Perjalanan dari pondok sampai ke
puncak Gunung Welirang, akan melewati hutan Cemara yang jalannya berbatu. Setelah
berjalan 3 jam kita akan sampai di puncak Gunung Welirang. Di bawah puncak Welirang ada
sebuah kawah yang menyemburkan gas belerang. Perjalanan dari Tretes sampai ke puncak
Welirang memakan waktu 7 – 8 jam. Bila kita akan melanjutkan penjalanan menuju Gunung
Arjuna maka setelah sesampai di puncak Gunung Welirang kita berjalan turun ± 10 menit
tepatnya ke arah selatan. Hutan yang dilalui adalah hutan cemara dengan melewati sebuah
jurang dan pinggiran Gunung Kembar I dan Gunug Kembar II. Setelah berjalan 6 – 7 jam kita
akan sampai di puncak Arjuna. Tetapi sebelumnya kita akan melewati tempat yang
dinamakan Pasar Dieng, ketinggiannya hampir sama dengan puncak Gunung Arjuna dan
terdapat batu yang sebagian tersusun rapi seperti pagar dan tanahnya rata agak luas. Dari
sini untuk ke Puncak G. Arjuna hanya memakan waktu ± 10 menit.Untuk mencapai Gunung
Arjuna dan Gunung Welirang dibutuhkan waktu 5 sampai 6 jam. Puncak Gunung Arjuna
anginnya sangat kencang dan suhunya antara 5-10 derajat celcius. Disini kita dapat
menikmati suatu Panorama yang sangat indah terutama bila malam hari, kita dapat melihat
ke bawah, kota-kota seperti Surabaya, Malang, Batu,Pasuruan. serta laut utara dengan
kerlipan lampu- lampu kapal. Puncak G. Arjuna disebut juga dengan PuncakOgal-Agil atau
Puncak Ringgit. Disekitar puncak bisa mendirikan tenda untuk bermalam. Rute turun dapat
ke kota Lawang atau ke arah timur dengan melewati Hutan Cernara, Hutan tropis dan perdu.
setelah itu kita akan melewati Perkebunan Teh Wonosari bagian utara. Turun ke arah
Lawang lebih dekat dan menyingkat waktu daripada kembali ke arah Gunung
Welirang/Tretes. Perjalanan turun ke arah Lawang kurang lebih 6 jam.

RUTE PENDAKIAN DARI LAWANG:


Mendaki Gunug Arjuno dari kota Lawang merupakan awal pendakian yang praktis karena
kota Lawang mudah sekali kita tempuh baik dan arah Surabaya maupun Malang, selain itu
Puncak Gunung Arjuno dapat langsung kita tuju dan arah ini. Bila kita menginginkan
mendaki dari kota Lawang, dari arah Surabaya kita naik bus jurusan Malang dan turun di
Lawang (kira-kira 76 Km) dan bila dari Malang, dari Terminal Arjosari kita naik bus menuju
Lawang dengan jarak 18 Km. Dan Lawang kita naik kendaraan umum (angkutan desa)
menuju desa Wonorejo sejauh 13 km. Pendakian ke puncak dimulai dari desa ini menuju ke
Perkebunan Teh desa Wonosari sejauh 3 km. Di sini kita melapor pada petugas PHPA dan
juga meminta ijin pendakian, persediaan air kita persiapkan juga di desa terakhir ini. Dari
desa Wonosari terus berjalan dan melewati kebun teh Wonosari serta terus naik selama 3 –
4 jam perjalanan kita akan sampai di Oro-Oro Ombo yang merupakan tempat berkemah.
Dari Oro-oro Ombo menuju ke puncak dibutuhkan waktu 6-7 jam perjalanan dengan
melewati hutan lebat yang disebut hutan “LaliJiwo” untuk menuju puncak
terakhir ini. Setelah kita melewati Hutan Lali Jiwo kita akan melalui padang rumput yang
jalannva menanjak (curam) sekali. Mendekati puncak, kita akan berjalan melewati batu-batu
yang sangat banyak dan menjumpai tanaman yang sangat indah setelah itu kita akan
mencapai puncak Gunung Arjuna. Rute pendakian lainnya yaitu dari kota Batu lewat Selecta
yang terletak di sebelah Barat Gunung Welirang. Kota Batu merupakan tempat wisata yang
memiliki sumber air hangat dari kaki Gunung Welirang dan keadaannva tidak berbeda jauh
dengan Tretes. Dari arah Kediri atau Malang untuk menuju Batu kita dapat naik bus/Colt,
selanjutnya perjalanan dari Batu menuju Selecta menggunakan Colt (angkutan pedesaan).
Selecta salah satu tempat wisata yang ada di kota Batu dengan ketinggian 1.200 m dari
permukaan laut. Setelah tiba di Selecta kita dapat bermalam haik di Hotel maupun Losmen.
Besok paginya dengan colt, kita menuju desa Kebonsari. Di desa ini kita harus menyiapkan
air secukupnya untuk perjalanan ke puncak dan kembalinya. Kita memulai pendakian
dengan melewati ladang sayur-sayuran dan jalan setapak menuju ke arah timur laut dan
terus naik melewati hutan tropika, dalam perjalanan ini samar-samar akan terlihat puncak
Arjuna. Mendaki selama 5 – 6 jam akan mengantarkan kita pada punggungan gunung yang
menghubungkan Puncak Gunung Welirang dan Gunung Arjuno, tepatnya sebelah
tenggara Gunung Kembar I. Kita masih harus menempuh perjalanan 1 – 2 jam lagi untuk
menujupuncak Gunung Welirang ke arah kiri atau Gunung Arjuno ke arah kanan selama 4 –
5 jam.

RUTE PENDAKIAN PURWOSARI

Transport :Surabaya Pasar Purwosari dengan bus jarak tempuh 2 jam Pasar Purwosari –
Desa Tambak Watu Angkot desa warna kuning Rp.3.000,- jarak tempuh 1 jam atau naik ojek
dengan ongkos Rp.7.000,- Perijinan :Ijin bisa diurus Di desa Tambak Watu dengan
membayar Rp.2.000,- per orang di Pos Pendaftaran yang juga merangkap sebagai warung
Dusun Tambak Watu pendaki bisa beristirahat transit di rumah Ibu Puji di desa Tambak
Watu ini. Dari desa Tambak Watu inilah awal pendakian menapaki jalan setapak menuju
puncak Arjuna. Awal pendakian akan melewati hutan pinus yang tertata rapi, sementara di
sela-sela pohon pinus tersebut banyak ditanami pohon kopi dan pohon pisang. Suasana
tenang, adem, ayem dan wingit mulai terasa begitu memasuki kawasan ini. Jalan Pendakian
berupa makadam sampai menemui bak air
/ tendon air . Desa Tambak Watu – Gua Antaboga : +/- 1jam .Goa ini berada di bawah tebing
batu menghadap utara,dengan kedalaman 1,5 m,lebar 1 m, serta mempunyai ketinggian
1,25 m. Di depan gua terbapat sebuah pondokan yang bisa digunakan para peziarah untuk
melepas penat setelah satu setengah jam berjalan menuju goa ini. Terdapat air dan bisa
didapat dari pipa yang berada sebelah kiri arah Puncak Arjuno dijalur pendakian. Gua
Antaboga – Petilasan Eyang Abiyasa: +/- 1jam 30 menit Petilasan Eyang Abiyasa Jalan
setapak disekitar situs ini ditata rapi dengan semen dan dikiri kanan jalan dibentuk taman-
taman yang sangat rapi dan bersih. Terdapat kolam Dewi Kunti konon jika airnya diminum
dapat memberikan keluhuran jiwa serta selalu ingat Hyang Kuasa. Di sini juga terdapat
beberapa pondokan yang dibangun untuk pejiarah. Sekitar 50 meter agak ke bawah dari
kedua petilasan ini terdapat situs Eyang Sekutrem.Petilasan ini dinaungi oleh pohon-pohon
besar sehingga dari kejauhan sudah nampak kesan wingit dan angker.Petilasan Eyang
sekutrem juga berupa kamar yang tertutup tembok. Lebar bangunan tersebut sekitar 2,5m x
2m. Di dalamnya ada sebuah arca yang terbuat dari batu andezit dengan tinggi sekitar 70
cm. Di petilasan ini selalu dinyalakan hio dan dupa yang menyebarkan bau harum. Eyang
Abiyasa -Situs Eyang Sakri: +/- 10 menit.Situs Eyang Sakri;Petilasan ini berupa cungkup
tertutup menghadap ke barat, terbuat dari kayu. Di dalamnya terdapat semacam makam
batu yang membujur ke utara selatan. Di sampingnya berdiri sebuah pondok yang terbuat
dari ilalang kering yang dapatdigunakan untuk beristirahat maupun bermalam. Terdapat air
dan bisa didapat dari pipa yang berada sebelah kiri arah Puncak Arjuno dijalur pendakian.
Situs Eyang Saktri-Situs Eyang Semar: +/- 1jam 15menit.Situs Eyang Semar ini terkenal
paling angker, hindari menginap dilokasi ini, meskipun di sekitar situs ini terdapat tiga buah
pondok dan sebuah aula yang dibangun oleh para pejiarah Situs Eyang Semar – Wahyu
Makutarama: +/- 30 menit.Wahyu Makutarama;Petilasan ini berupa bangunan andesit yang
berukuran 7 x 7 m dengan tinggi sekitar 3 meter. Di bangunan batu ini terdapat dua buah
Mahkota raja yang berdampingan. Ini merupakan sebuah simbol kebesaran dari seorang raja
jaman dahulu. Sumber Air dari bak / tandon air Wahyu Makutarama – Puncak Sepilar +/- 20
menit.Puncak Sepilar;Bila dari Sepilar, menuju arah kanan menyusuri satu bukit, sampailah
di Candi Wesi.Di sini bisa dilihat tiga arca Pandawa, dahulunya terdapat lima buah patung
namun patung Nakula dan Sadewa telah hilang dicuri. Di sebelah kiri bangunan Candi
Sepilar bisa dilihat sebuah kuburan, yang menurut cerita merupakan merupakan tempat
muksanya Eyang Semar. Di sebelah kanan situs ini di bangun sebuah pondokan oleh para
pejiarah untuk menginap. Sekitar 100 meter ke arah kanan terdapat sumber mata air yang
disebut sendang drajad.Puncak Sepilar - Candi Manunggale Suci +/- 3 jam Candi
Manunggale Suci;Candi ini hanyalah sebuah batu yang ditata seperti pondasi yang di
atasnya terletak sebuah marmer yang bertuliskan huruf jawa dan di bawahnya lagi tertulis
Sura Dira Jaya Diningrat Lebur Dining Pangastuti ( Kejahatan pasti kalah oleh kebaikan). Dan
di bawah tulisan ini tersebutlah nama Maha Resi Agung Prawira Harjana. Orang ini adalah
pengikut setia Bung Karno. Candi Manunggale Suci – Puncak Arjuna +/- 5 jam.Puncak
Gn.Arjuna;Disekitar puncak gunung Arjuna banyak terdapat batu-batu besar yang
berserakan, di sebelah utara puncak berupa jurang terjal berbatu-batu yang sangat indah.
Sangat disayangkan batu-batu besar di puncak gunung Arjuna ini telah dicemari oleh
coretan-coretan tangan-tangan mereka yang mengaku “Pecinta Alam”. Ke arah barat
tampak di depan kita gunung Welirang yang selalu mengeluarkan asap, disamping gunung
Welirang ke arah Barat Laut tampak gunung penanggungan yang runcing sempurna,
dengan puncak yang menyerupai gunung semeru. Kearah timur kita dapat menyaksikan
puncak gunung semeru yang sangat menawan. Di sebelah selatan kita berdiri gunung Kawi
dan gunung Anjasmoro. Di puncak gunung Arjuna terdapat sebuah batu yang berbentuk
singasana (kursi) yang sering dikunjungi
para pejiarah untuk membakar hio dan dupa. Pada batu ini terdapat gambar cakra dan
tulisan jawa yang berarti Maha Kuasa, disinilah tempat bertahta penguasa Alam Gaib
gunung Arjuna, Jangan coba-coba untuk duduk atau menginjak batu ini, agar terhindar dari
celaka.

Jalur Timur, Lawang

Mendaki Gunung Arjuno dari kota Lawang merupakan awal pendakian yang praktis karena kota Lawang mudah
sekali kita tempuh baik dari arah Surabaya maupun Malang, selain itu Puncak Gunung Arjuno dapat langsung kita
capai dari arah ini.

Dari arah Surabaya kita naik bis jurusan Malang dan turun di Lawang (76 km). Bila kita dari Malang, maka kita naik
dari Terminal Arjosari dengan menggunakan bis atau minibis menuju Lawang, jaraknya 18 km. Dari Lawang kita naik
kendaraan umum (angkutan pedesaan) menuju desa Wonorejo sejauh 13 km. Pendakian ke puncak, dimulai dari
desa ini menuju ke Perkebunan Teh Wonosari sejauh 3 km. Di sini kita melapor pada petugas PHPA dan juga
meminta ijin pendakian, persediaan air kita persiapkan juga di desa terakhir ini.

Dari desa Wonosari terus berjalan dan melewati Perkebunan Teh Wonosari serta terus naik selama 3 - 4 jam
perjalanan kita akan sampai di Oro-Oro Ombo yang merupakan tempat berkemah. Dari Oro-oro Ombo menuju ke
puncak dibutuhkan waktu 6 - 7 jam perjalanan dengan melewati hutan lebat yang disebut Hutan Lali Jiwo. Dari sini
kita akan melalui padang rumput yang jalannya menanjak dan curam sekali. Mendekati puncak, kita akan berjalan
melewati batu-batu yang sangat banyak dan menyerupai taman yang sangat indah, setelah itu kita akan mencapai
puncak Arjuno.

Gunung Arjuno (3.339 m dpl) adalah gunung api tua dan sudah tidak aktif, Sedangkan Gunung Welirang (3.156 m
dpl), masih ada aktifitas yang ditunjukkan dengan adanya kawah belerang. Gunung Arjuno dan Gunung Welirang
terletak pada satu gunung yang sama dan terletak dalam satu rangkaian dengan Gunung Anjasmoro dan Gunung
Ringgit. Pada lembah-lembah diantaranya, terutama di lereng Gunung Arjuno dan Ringgit, terdapat puluhan
peninggalan purbakala yang berserakan dan belum ditangani secara tuntas. Sebagian tertutup semak-belukar.

Penemuan besar terakhir terjadi pada Juni 1988, yang meliputi bangunan persajian, batu perdupaan, bangunan
berundak, arca batu, wadah batu dan gua pertapaan, yang dikerjakan sekitar tahun 1400-an. Hal ini ditunjukkan
dengan angka tahun 1364 Saka atau 1442 Masehi yang terpahatkan di balok batu Candi Laras atau Candi Gambir di
ketinggian kurang lebih 1400 m.dpl. Coordinates: 7°45''53"S 112°35''26"E
Umumnya arca-arca yang tersebar di sekitar lereng hanya menggambarkan manusia biasa dan tidak mengikuti
pedoman Ikonografi Hindu, dan tokoh-tokoh wayang tidak ditemukan di sini. Diperkirakan, peninggalan ini berasal
dari jaman Majapahit, pada masa pemerintahan Prabu Sri Suhita (1429 - 1447),cucu dari Rajasanagara atau Bhre
Hyang Wekasing Sukha Hayam Wuruk (1350 - 1389). Seni arsitekturnya memperlihatkan unsur lokal yang lebih
dominan.
Diduga, ada 2 alasan mengapa kompleks bangunan itu dibuat di pegunungan tinggi. Alasan pertama, karena
berkaitan dengan kepercayaaan masyarakat setempat, dan kedua, karena terpengaruh konsep ajaran Hindu perihal
persemayaman dewa-dewa di puncak gunung. Sejauh ini sudah didata 20 bangunan purbakala, tidak termasuk
puluhan arca. Beberapa candi yang terkenal ialah Candi Indrokilo, Candi Manggung, Candi Sepilar dan Candi Lepek.

Jalur Pendakian
Gunung Arjuno, dapat didaki dari beberapa arah, yaitu arah Utara (Tretes) melalui Gunung Welirang, dari arah Timur
(Lawang) dan dari arah Barat (Batu-Selecta).

Jalur Tretes-Welirang

Dari Surabaya kita naik bis jurusan Malang atau sebaliknya, turun di Pandaan dan ganti minibus ke jurusan Tretes.
Tretes (860 m.dpl) ‘merupakan Tempat Wisata dan Hutan Wisata. Di situ juga terdapat dua air terjun yang indah,
yaitu air terjun Kakek Bodo. Di Tretes banyak tersedia hotel maupun losmen, hawanya sejuk dan merupakan tempat
peristirahatan yang nyaman.

Setelah mendaftar di Pos PHPA Tretes, yang terletak dibelakang Hotel Surya, kita dapat langsung mendaki Gunung
Welirang dan juga Gunung Arjuno. Kita dapat menjumpai sungai kecil dipertengahan antara Tretes dan Pondok
Welirang (terdapat Shelter). Setelah berjalan sekitar 4 - 5 jam ke arah barat daya dari Tretes, melewati hutan tropika
Lali Jiwo, kita dapat berhenti dan bermalam di Pondok Welirang. Di tempat istirahat para penambang biji belerang ini,
kita dapat mengambil air dan memasak atau mandi, karena air cukup melimpah. Hampir setiap hari sekitar 20 - 30
orang buruh mencari dan membawa batu belerang ke Tretes, yang merupakan pemandangan unik.

Besok paginya kita dapat mulai mendaki, dan kira-kira 45 menit perjalanan kita jumpai jalan bercabang, kekiri ke arah
Gunung Arjuno, atau lurus langsung kearah ke puncak Gunung Welirang. Dari pondok sampai ke puncak Gunung
Welirang ini kita melewati hutan Cemara dan kita akan kita akan sampai di puncak G. Welirang setelah perjalanan 3 -
4 jam. Jalur pendakian dari Tretes sampai Gunung Welirang merupakan jalan berbatu yang tertata rapi , tetapi
merupakan siksaan tersendiri untuk perjalanan turun.

Dari Puncak Gunung Welirang, yang ditandai dengan batu besar, kita bisa menyaksikan pemandangan menarik
kearah Selekta, Tretes dan kaki-kaki langit di Selat Madura. Di bawah puncak Gunung Welirang ada dua kawah
berwarna kekuningan yang menyemburkan gas beler\nang; Kawah Jero yang besar dan lebih dalam dan Kawah
Plupuh. Bijih belerang di Kawah Jero inilah yang ditambang secara tradisional. Bila kemalaman kita bisa berteduh di
gua-gua disekitar Puncak. Bagi yang tidak tahan aroma belerang sebaiknya tidak berlama-lama berada disekitar
Puncak dan kawah, karena akan menyebabkan pening. Perlu waktu 3 - 4 jam untuk turun ke Tretes dari Puncak G.
Welirang.

Bila kita akan melanjutkan perjalanan menuju Gunung Arjuno, dari Puncak Gunung Welirang kita berjalan turun ke
arah Selatan, dan melalui hutan cemara dengan melewati satu jurang dan lembah Gunung Kembar I dan Gunung
Kembar II, dimana kita dapat jumpai beberapa lubang sumur (luweng) didekat jalur, yang sering digunakan untuk
menjebak Rusa. Selanjutnya kita akan melalui Sawahan Bakal (2.626 m.dpl), berupa padang rumput dimana sering
dijumpai Rusa dan Kijang.

Setelah berjalan 5 - 6 jam, kita akan sampai di puncak tempat yang dinamakan Pasar Dieng, yang ketinggiannya
hampir sama dengan puncak Gunung Arjuno, dimana terdapat batu-batu yang sebagian tersusun rapi seperti pagar
dan tanahnya rata agak luas. Perlu 30 menit perjalanan melewati satu puncak lagi, sebelum kita sampai di Puncak G.
Arjuno yang ditandai dengan batu-batu besar.

Puncak Gunung Arjuno anginnya sangat kencang dan suhunya antara 5 - 10 derajat. Di sini kita dapat menikmati
panorama yang sangat indah terutama bila malam hari, kita dapat melihat ke bawah kota-kota seperti Surabaya,
Malang, Batu, Pasuruan, serta Laut Jawa dengan kerlipan lampu-lampu kapal, juga Puncak Gunung Semeru dan
semburan asapnya. Puncak Gunung Arjuno disebut juga dengan "Puncak Ogal-agil"ン. Setelah berkemah di puncak,
besok paginya kita dapat turun ke kota Lawang ke arah Timur dengan melewati hutan cemara, hutan tropis dan
perdu, setelah itu kita akan melewati Perkebunan Teh Wonosari bagian Utara. Turun ke arah Lawang lebih dekat dan
menyingkat waktu, daripada kembali ke arah Gunung Welirang/Tretes. Perjalanan turun ke arah Lawang kurang lebih
6 jam.

Jalur Timur, Lawang

Mendaki Gunung Arjuno dari kota Lawang merupakan awal pendakian yang praktis karena kota Lawang mudah
sekali kita tempuh baik dari arah Surabaya maupun Malang, selain itu Puncak Gunung Arjuno dapat langsung kita
capai dari arah ini.

Dari arah Surabaya kita naik bis jurusan Malang dan turun di Lawang (76 km). Bila kita dari Malang, maka kita naik
dari Terminal Arjosari dengan menggunakan bis atau minibis menuju Lawang, jaraknya 18 km. Dari Lawang kita naik
kendaraan umum (angkutan pedesaan) menuju desa Wonorejo sejauh 13 km. Pendakian ke puncak, dimulai dari
desa ini menuju ke Perkebunan Teh Wonosari sejauh 3 km. Di sini kita melapor pada petugas PHPA dan juga
meminta ijin pendakian, persediaan air kita persiapkan juga di desa terakhir ini.

Dari desa Wonosari terus berjalan dan melewati Perkebunan Teh Wonosari serta terus naik selama 3 - 4 jam
perjalanan kita akan sampai di Oro-Oro Ombo yang merupakan tempat berkemah. Dari Oro-oro Ombo menuju ke
puncak dibutuhkan waktu 6 - 7 jam perjalanan dengan melewati hutan lebat yang disebut Hutan Lali Jiwo. Dari sini
kita akan melalui padang rumput yang jalannya menanjak dan curam sekali. Mendekati puncak, kita akan berjalan
melewati batu-batu yang sangat banyak dan menyerupai taman yang sangat indah, setelah itu kita akan mencapai
puncak Arjuno.

Dari arah Barat, Sumber Brantas-Batu

Jalur pendakian dari arah Batu, yang terletak di


sebelah barat Gunung Welirang, juga merupakan
jalur yang menarik dan menyenangkan. Kota Batu,
keadaannya tidak berbeda jauh dengan Tretes,
merupakan kota wisata memiliki panorma yang
menarik, dengan berbagai fasilitasnya. Batu, disebut
juga Kota Apel, dan mendapat julukan Swiss-nya
Jawa, terletak dilembah Gunung Panderman dan
lereng Gunung Arjuno, memiliki kawasan wisata
dengan sumber air hangat di Songgoriti. Untuk
menuju Batu dari arah Kediri atau Malang kita dapat
naik bis/colt, selanjutnya dilanjutkan dengan minibus
dari Batu menuju Desa Sumber Brantas lewat
Selecta.

Kita bisa berhenti di Selecta, yang juga merupakan kawasan wisata yang ternama, terletak pada ketinggian 1.200
m.dpl, hawanya sejuk dan tersedia sarana wisata yang menyenangkan, kolam renang dan taman bunga, juga pasar
buah dan sayur segar. Di Selecta, banyak tersedia hotel maupun losmen dimana kita dapat bermalam. Fasilitas
telpun terakhir ada di Selecta ini.

Di Desa Sumber Brantas (1.600 mdpl) terdapat mata air yang merupakan sumber dari Sungai Brantas yang mengalir
ratusan kilometer, yang merupakan darah bagi lahan pertanian di Jawa Timur. Di mata air ini kita harus menyiapkan
air secukupnya untuk perjalanan ke puncak dan kembalinya. Dari Sumber Brantas, mengikuti jalan aspal kearah
Pacet -Mojokerto sejauh 8 km, kita akan sampai di Cangar yang merupakan kawasan Taman Hutan Rakyat Suryo ン
yang sedang dikembangkan fasilitasnya, untuk menikmati mandi air panas alami dari kaki Gunung Welirang.

Di Desa Sumber Brantas kendaraan umum biasanya menurunkan kita di Pos KSDA, tetapi kita bisa minta turun
(dengan perjanjian) di ujung desa. Sebelum pendakian, kita harus mendaftar kepada Petugas KSDA. Dari ujung
desa, kita memulai pendakian selama 2 jam, dengan melewati jalan berbatu yang menanjak dan ladang sayuran ke
arah Timur Laut, sampai ke tepi Hutan Lali Jiwo sebelah barat. Dalam perjalanan ini, samar-samar akan terlihat
puncak Arjuno. Untuk menyingkat waktu, kita bisa juga menyewa Jeep di desa Sumber Brantas ini, untuk
mengantarkan kita sampai akhir kebun sayur di tepi hutan.

Setelah pendakian 4 jam lagi melintasi hutan tropika yang lebat Lali Jiwo, kita akan sampai di punggungan gunung
yang menghubungkan puncak Gunung Welirang dan Gunung Arjuno, tepatnya sebelah Tenggara Gunung Kembar I.
Disini terdapat persimpangan, kearah kiri untuk menuju puncak Gunung Welirang selama 2-3 jam dan ke arah kanan
menuju Gunung Arjuno selama 4 - 5 jam.

Perjalanan mendekati Puncak Gunung Welirang dilereng sebelah barat, kita akan dapat menyaksikan padang Bunga
Edelweis dan Mentigi yang berdaun kemerah-merahan, pemandangan yang menarik in tak akan dijumpai di jalur lain.
Di sepanjang perjalanan kita akan sering menjumpai Rusa, Kijang, Tupai Terbang , Lutung juga Burung-burung yang
terlihat jinak.

Di Hutan Lali Jiwo (Lali=Lupa, Jiwo=Jiwa/Pikiran), kita harus hati-hati karena mudah tersesat, dan ada pantangan
bahwa kita tidak boleh membicarakan sesuatu yang tidak sopan atau bersikap sombong.

RUTE PENDAKIAN DARI LAWANG:


Mendaki Gunug Arjuno dari kota Lawang merupakan awal pendakian yang praktis karena
kota Lawang mudah sekali kita tempuh baik dan arah Surabaya maupun Malang, selain itu
Puncak Gunung Arjuno dapat langsung kita tuju dan arah ini. Bila kita menginginkan
mendaki dari kota Lawang, dari arah Surabaya kita naik bus jurusan Malang dan turun di
Lawang (kira-kira 76 Km) dan bila dari Malang, dari Terminal Arjosari kita naik bus menuju
Lawang dengan jarak 18 Km. Dan Lawang kita naik kendaraan umum (angkutan desa)
menuju desa Wonorejo sejauh 13 km. Pendakian ke puncak dimulai dari desa ini menuju ke
Perkebunan Teh desa Wonosari sejauh 3 km. Di sini kita melapor pada petugas PHPA dan
juga meminta ijin pendakian, persediaan air kita persiapkan juga di desa terakhir ini. Dari
desa Wonosari terus berjalan dan melewati kebun teh Wonosari serta terus naik selama 3 -
4 jam perjalanan kita akan sampai di “Oro - Oro Ombo” yang merupakan tempat berkemah.
Dari ”Oro-oro Ombo” menuju ke puncak dibutuhkan waktu 6-7 jam perjalanan dengan
melewati hutan lebat yang disebut hutan “LaliJiwo” untuk menuju puncak terakhir ini.
Setelah kita melewati Hutan Lali Jiwo kita akan melalui padang rumput yang jalannva
menanjak (curam) sekali. Mendekati puncak, kita akan berjalan melewati batu-batu yang
sangat banyak dan menjumpai tanaman yang sangat indah setelah itu kita akan mencapai
puncak Gunung Arjuna. Rute pendakian lainnya yaitu dari kota Batu lewat Selecta yang
terletak di sebelah Barat Gunung Welirang. Kota Batu merupakan tempat wisata yang
memiliki sumber air hangat dari kaki Gunung Welirang dan keadaannva tidak berbeda jauh
dengan Tretes. Dari arah Kediri atau Malang untuk menuju Batu kita dapat naik bus/Colt,
selanjutnya perjalanan dari Batu menuju Selecta menggunakan Colt (angkutan pedesaan).
Selecta salah satu tempat wisata yang ada di kota Batu dengan ketinggian 1.200 m dari
permukaan laut. Setelah tiba di Selecta kita dapat bermalam haik di Hotel maupun Losmen.
Besok paginya dengan colt, kita menuju desa Kebonsari. Di desa ini kita harus menyiapkan
air secukupnya untuk perjalanan ke puncak dan kembalinya. Kita memulai pendakian
dengan melewati ladang sayur-sayuran dan jalan setapak menuju ke arah timur laut dan
terus naik melewati hutan tropika, dalam perjalanan ini samar-samar akan terlihat puncak
Arjuna. Mendaki selama 5 - 6 jam akan mengantarkan kita pada punggungan gunung yang
menghubungkan Puncak Gunung Welirang dan Gunung Arjuno, tepatnya sebelah tenggara
Gunung Kembar I. Kita masih harus menempuh perjalanan 1 - 2 jam lagi untuk
menujupuncak Gunung Welirang ke arah kiri atau Gunung Arjuno ke arah kanan selama 4 -
5 jam.

Anda mungkin juga menyukai