Anda di halaman 1dari 10

KAMSIA

Author : Iqwa Khilmatul Hidayah

IQWA adalah namaku. wawa adalah nama kecilku. Saat ini


aku sedang menempuh di program studi Tadris IPA IAIN Kudus. Di
kota tercintaku ini, ku ukir sejarah hidupku. Sejak belum diproduksi
hingga perkembangan ku melebihi tanaman Physalis. HAYOO,
APAAN TUHH!!!. Ini adalah tahun kedua ku belajar di kampus
hijau. Banyak sekali tekanan di semester ini, hingga rambut dikepala
saya hilang entah kemana. Beberapa mata kuliah menuntut untuk
menghasilkan sebuah karya sehingga perlu tenaga yang Extra Joss
untuk melewatinya. Satu diantara Sembilan mata kuliah ku yakni
mata kuliah KKL (Kuliah Kerja Nyata).

“Pelaksanaan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di


perguruan tinggi bertujuan untuk memberikan wawasan
secara langsung kepada peserta sebagai tambahan ilmu
pengetahuan baik secara teori dan praktek. Kegiatan KKL
ini juga dimaksudkan untuk mendukung kompetensi
mahasiswa sehingga nantinya mampu untuk menganalisis,
mengatasi serta mencari solusi suatu permasalahan yang
terjadi di masyarakat.” Ungkap mbah angkat saya, mbah
google.
KKL rencananya akan dilaksanakan di semester 5, namun ada
beberapa factor yang tidak mendukung akhirnya dilaksanakan di
semester 4 ini. KKL kali ini menjadikan kota malang menjadi
destinasi study nya, dengan beberapa tujuan yakni Bromo, Petik
Apel, Agro Mandiri, Mts N 1 Malang, Masjid Turen, BBPP Kota
Batu, dan Jatim Park 3. Banyak orang berpendapat bahwa mata
kuliah KKL adalah mata kuliah yang menyenangkan. REALLY!!!.
NO, pertama kali dilayangkan surat pemberitahuan pengajuan
kegiatan KKL, hati dan pikiran seolah satu tujuan, dengan segala
rencana ngapain aja ya aku disana, mulai dari a sampai a lagi sudah
ku rancang.

Hari demi hari berlalu, dua minggu berlalu. 5 hari berlalu. 24


berlalu. 1 jam berlalu. hingga beberapa menit pun hendak berangkat
hati ini seolah memiliki telepati dengan kota malang.hati berdebar,
detak jantung meningkat, dan senyum bibir semakin lebar hingga
satu persatu gigi yang tersusun rapi menjadi kering.

Berbanding terbalik dengan ekspetasi. Dimulai dari Persiapan


keberangkatan dari kampus, hati saya tiba-tiba merasakan jeritan
yang dalam. Seakan menolak untuk membuat kenangan di malang.
Hati dan pikiran saya didiagnosis tidak sinkron. Pikiran saya
merasakan kegembiraan, sedangkan hati saya merasakan kesedihan
yang mendalam. Tulisan ini akan menjadi saksi bisu, untuk kedua
kalinya saya merasakan kesedihan dalam proses membuat kenangan.
“Hal yang paling saya benci adalah Ketika semua berproses
menjadi sebuah kenangan.”

Terlepas dari kegundahan hati yang tersimpan, ada serangkaian


kegiatan yang menunggu kehadiranku. Aku memulai membakar
semangat ku dengan seolah-olah ikut membaur dengan mereka.
Lama-kelamaan, sedikit-demi sedikit hati ini mulai luluh untuk
berproses.

27 Maret 2022 tercatat didalam kenangan ku, aku beserta satu


Angkatan ku di Tadris IPA IAIN Kudus memulai perjalanan keluar
kota untuk belajar diluar zona. Tujuan pertama kami adalah ke
Daerah Taman Nasional Bromo-Semeru-Tengger. Dari Namanya
saja sudah dibuat kagum, tidak hanya satu, tapia da tiga objek utama
destinasi. Rombongan kami sampai di pemberhentian yakni sekita
jam 24.00 WIB. sekitar 1 jam 30 menit kami menempuh perjalanan
ke Kawasan tersebut. perjalanan dimulai jam 02.00 WIB, dan sampai
tujuan sekitar 03.30 WIB. Di Kawasan ini, kegiatan kami dimulai
dengan melihat sunrise dipenanjakan 1. Rasa syukur tak henti kami
haturkan kepada sang pecipta. Betapa indahnya pemandangan ini,
seolah-olah yang kami lihat adalah sebuah lukisan. Subhanallah
subhanallah subhanallah.

Tidak berakhir disitu, kami diiznkan untuk melihat sebuah tempat


yang begitu menawan. Menangis adalah salah satu reaksi ku
terhadapnya. KAWAH GUNUNG BROMO. Yang awalnya hanya
bisa nonton diTV, kemudian bisa nonton videonya di youtube, lalu
bisa makai kaos bertuliskan gunung bromo, dan diizinkan oleh sang
pencipta untuk dating dan lihat langsung betapa menawannya objek
tersebut.

“Dulu waktu kecil, kakak ku pernah ke bromo, saat itu


adalah kegiatan KKL, betapa serunya dalam benakku, akhirnya
setelah pulang aku dibawakan oleh-oleh berupa baru khas bromo,
yakni berupa baju. Dibalik baju ada tulisan asal usul suku tengger.
duluuu aku suka banget sama cerita sejarah atau mitos, fun fact nya
adalah sebelum memakainya, pasti aku akan membacanya terlebih
dahulu. Sampai akhirnya aku hafal tentang asal usul tengger”
sekejap yang terlintas dalam pikiranku

Dikawasan Taman Nasional Bromo-Semeru-Tengger, ada satu suku


yang memiliki kekhasan tersendiri yakni Namanya suku tengger.

“Penduduk suku Tengger diyakini merupakan keturunan


langsung dari  Kerajaan Majapahit. Nama Tengger berasal
dari legenda  Rara Anteng dan Jaka Seger yang diyakini sebagai
asal usul nama Tengger, yaitu "Teng" akhiran nama Rara An-"teng"
dan "ger" akhiran nama dari Jaka Se-"ger". Alur cerita legenda
tersebut simpang siur, tetapi cerita yang paling dipercaya
menceritakan bahwa Rara Anteng adalah putri Raja Brawijaya V
dari majapahit. Putri tersebut lari ke pegunungan Tengger setelah
kehancuran Majapahit. Di Tengger, Dia diangkat anak oleh salah
seorang pandhita yang bernama Resi Dadap Putih. Sementara Jaka
Seger adalah seorang pemuda daru Kediri yang mencari pamannya
di pegunungan Tengger. Mereka berdua bertemu lalu membentuk
keluarga yang akan menurunkan penduduk Tengger.”

“Kawah ini berada di salah satu puncak bromo dengan


ketinggian 2.392 meter diatas permukaan laut. Kawah bromo ini
menurut legenda terbentuk dari letusan gunung tengger. Kemudian
terjadi letusan besar dan dahsyat sehingga terciptalah sebuah
kaldera besar dan lautan pasir.  Kawah ini memiliki garis tengah
kurang dari 800 meter yang membentang dari utara ke selatan, serta
600 meter jika diukur dari timur ke barat. Kawah ini memiliki
daerah bahaya berupa lingkaran dengan jari-jari 4 Km diukur dari
pusat kawah.”

Ada sebuah mitos terkait gunung bromo yang sangat unik.


Mengenai mitos dibalik indahnya Gunung Bromo, percaya atau tidak
dengan misteri Gunung Bromo itu kembali pada hak kita masing
masing, bahwa di sekitar Gunung Bromo terdapat istana yang
tingginya 18 tingkat. Penduduk setempat, mempercayai bahwa
istana yang tingginya 18 tingkat itu di bangun oleh Ki Bromo atau
dewa Brahma. Bahkan warga sekitar Bromo Tengger juga
mempercayai, ketika Gunung Bromo sedang erupsi, itu bertanda ki
Bromo sedang melanjutkan pembangunan dari istana tersebut, dan
pada waktu erupsi itu juga, berarti ki Bromo membutuhkan sesajen
yang berupa palawija. Bagi warga sekitar Tengger, ketika Bromo
Erupsi memiliki makna yang positif, bahkan erupsi dari kawah
tersebut merupakan sebuah peristiwa yang membawa berkah bagi
warga sekitar, karena adanya erupsi pada kawah Gunung Bromo,
tanah pertanian di kawasan tengger akan lebih subur, begitulah
menurut warga setempat.

Kawah bromo ini menyajikan keindahan alam sejauh mata


memandang dengan bentang alam khas material vulkanik. Sebelum
mencapai daerah kawah, kami menemui sebuah bentangan lautan
pasir. Untuk mencapai Kawah Bromo itu sangat mudah sekali, kalian
dapat memulainya setelah melihat matahari terbit dari puncak
penanjakan atau memulainya dari desa Cemoro lawang. Jika dari
parkiran Jeep, menuju kawah ini kalian harus melakukan pendakian.
Pendakian ini bisa kalian lakukan dengan berjalan kaki atau juga bisa
menggunakan kuda.

Eitss… bentar!!. Kenapa yaa kuda banyak dijadikan alat


transportasi terutama didaerah gunug? Mau tau gak nihhh!!!

Kuda adalah hewan yang luar biasa kuat. Dapat bergerak


dengan cepat dan lincah dalam jarak pendek namun dapat berlari
dengan sangat lama dan jauh dengan beban yang sangat kuat di
punggungnya. Pergerakan kuda yang lincah didukung oleh struktur
tulang, otot, kuku, paru-paru dan jantung yang sangat besar. kaki
depan kuda adalah tungkai yang panjang dan tidak dihubungkan oleh
sendi melainkan otot serta ligamen yang langsung terhubung ke
tulang belakangnya. Hal ini membuat pergerakan kaki depan kuda
tidak dibatasi sendi sehingga kuda dapat bergerak lincah ke kanan
dan ke kiri. Jika kaki depan memungkinkan banyak gerakan dan
membuat kuda menjadi lincah. Dilansi dari National Center for
Biotechnology Information, kaki belakang kuda memberikan tenaga
besar untuk bergerak dan menahan tekanan seperti pegas. Hal ini
memungkinkan kuda berlari cepat dan melompat tinggi sembari
mengangkut beban berat.

Wahhh. Hebat bukan !!!

Oke. Sekarang kita lanjut. Ada banyak sekali kuda yang


disewakan untuk pendakian menuju kawah. Pendakian  menuju
kawah bisa anda mulai dari lautan pasir. Jika kalian ingin melakukan
pendakian dengan berjalan kaki, maka kalian akan melakukannnya
dengan cukup melelahkan. Namun bila kalian tidak ingin merasakan
kelelahan, kalian bisa menggunakan sewa kuda untuk menuju
puncak. Kuda ini akan membawa anda sampai pada jarak 500 meter
sebelum kawah Bromo. Setelah itu perjalanan kalian akan
melanjutkan dengan berjalan kaki melewati anak tangga hingga
mencapai Puncak Bromo.

Saat kalian telah sampai di puncak kawah. kalian akan


melihat kawah yang sudah tidak diragukan lagi keindahannya.
Kawah bromo ini menjadi pusat perhatian para pengunjung karena
menawarkan destinasi yang luar biasa. Bau khas belerang sangat
menyengat akan menambah suasana keunikan di atas puncak. Namun
anda harus tetap berhati hati, karena tempat ini akan cukup
berbahaya. Untuk itu, sebagai pengunjung yang baik kalian harus
tetap memperhatikan keselamatan anda.

Bau belerang yang berada disekitar kawah merupakan gas


hidrogen sulfida (H2S). hidrogen sulfida merupakan senyawa kimia
gas yang tidak berwarna, lebih berat daripada udara, mudah terbakar,
mudah meledak, iritasi, dan sangat berbahaya, beracun, dengan bau
khas” telur busuk”. H2S akan secara otomatis menyala pada 500
derajat F ( 260 derajat C).  Nama lain untuk H2S adalah gas selokan,
gas rawa, ataupun gas tinja. Gas ini bisa timbul secara alami di
minyak mentah, gas alam, mata air panas, sumur air, vulcano
gas. Sebagai tambahan H2S juga bisa ditimbulkan oleh proses
pembusukan bakterial bahan organik dan limbah manusia ataupun
binatang dalam kondisi kekurangan oksigen. H2S bila larut dalam air
akan menjadi Hydrosulfuric acid, yaitu asam lemah. Bila bereaksi
dengan besi akan membentuk besi sulfida yang mudah terbakar. H2S
juga diproduksi dalam tubuh manusia melalui penguraian bakteri
protein yang mengandung Sulfur, didalam usus manusia.Bila
penguraian tersebut terjadi di mulut akan timbul bau mulut yang
dinamakan Halitosis.

Bau belerang tidak akan jauh kata kawah. Bau belerang ini akan
menjadikan kenangan tersendiri dari sebuah kenangan di Kawah
Bromo. Bau ini akan dirindukan oleh banyak orang. Jikalau bisa saya
akan membawa sebuah wadah besar, yang akan saya isi sengan bau
ini. Walaupun bau ini berbahaya, tapi sedikit hirupan akan
memciptakan kenangan yang tak terlupakan. Kawah ini juga
dikelilingi oleh beberapa gunung yakni gunung batok, bukit
widodaren, dan gunung semeru. Wahhh indah bukan!!!.

Kawah bromo adalah objek terakhir kami di Taman Nasional Bromo-


Semeru-Tengger. Sungguh mengenaskan bukan. Semua rencana
sudah berubah menjadi sebuah kenangan. hati ini berat sekali
meninggalkan sebuah tempat yang baru kita kunjungi. Tapi apalah
daya saya, saya tidak bisa berbuat apa-apa.

Dan yang paling menyedihkan adalah ini adalah pertama, terakhir


dan satu-satunya kita satu Angkatan dalam satu kegiatan yang sama
tanpa ada absen. Mungkin tidak ada lagi kegiatan yang akan
menyatukan kita satu Angkatan. Tapi dalam kegiatan ini, Semua
menjadi dirinya sendiri itulah yang saya suka. Bisa berbaur dengan
orang lain. Ayoo dong adakan satu kegiatan Bersama dengan satu
Angkatan. Seru lohh ternyata. Saya meminta maaf jika dalam
penulisan ini alur ceritanya kurang jelas yaaa. Itu cuplikan cerita saya
yang saya bawa dari gunung bromo. Tak banyak yang akan ku
tinggalkan, hanya jejak kaki dan kenangan yang menyakitkan untuk
dirasakan Kembali.

“Kamsia (Terima Kasih) adalah satu kata yang ingin aku ucapkan
untuk semua kenangan dikota malang.”
SALAM MAHASISWA!!!

Siang hari makan kuaci


Makan bareng sama ibu Asih
Cukup sekian cerita hari ini
Saya ucapkan banyak terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai