Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN KEGIATAN

STUDY TOUR KE JAWA TIMUR

Nama : Neyla Qurotinnisa


Kelas : VIII-1

MTs. NURUSSALAM TERSONO


TAHUN 2017
LAPORAN KEGIATAN
STUDY TOUR KE JAWA TIMUR

Bulan lalu tepatnya tanggal 21 April 2017 sampai 23 April 2017,


keluarga besar kelas 8 MTs. Nurussalam Tersono melaksanakan kegiatan Study
Tour.
Rombongan Study Tour MTs. Nurussalam Tersono berangkat dari
kecamatan tersono pada jumat 21 April pukul 20:30 WIB. Kegiatan tersebut
bertujuan memberikan tugas pada siswa untuk membuat laporan dari rangkaian
perjalanan tersebut, kami berangkat menggunakan bis, jumlah siswa yang
mengikuti study tour ini tidak kurang dari 170 siswa dan beberapa guru
pendamping.

Daerah tujuan wisata belajar kami adalah salah satu kota terkenal di
Indonesia, yaitu Jawa Timur, dari tersono ke Jawa Timur menghabiskan waktu
kurang lebih 15 jam , namun sebelum kami sampai di Jawa Timur, kami mampir
di Masjid Agung Semarang, Masjid yang dibangun sejak tahun 2001 hingga
selesai secara keseluruhan pada tahun 2006. Masjid ini berdiri di atas lahan 10
hektar. Masjid Agung diresmikan oleh Presiden Indonesia Susilo Bambang
Yudhoyono pada tanggal 14 November 2006. Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT)
merupakan masjid provinsi bagi provinsi Jawa Tengah, kami mampir untuk shalat
magrib dan isya sekaligus makan malam, sehingga kami sampai di jawa timur
pukul 05:00 pagi.
Tempat wisata pertama yang kami kunjungi adalah makam KH. Kholil
yang berada di Bangkalan Madura. Komplek pesarean KH Moh Kholil di Desa
mertajasah, kecamatan Kota Bangkalan dengan luas 2.768 m itu, sejak dahulu
sangat dihormati bukan saja oleh masyarakat Pulau Madura. Bahkan terkenal
hingga kepelosok Nusantara, serta negara-negara tetangga.
Al-'Alim Al-'Allamah Asy-Syaikh Muhammad Kholil bin Abdul Lathif
al-Bangkalani al-Maduri al-Jawi asy-Syafi'i atau lebih dikenal dengan nama
Syaikhona Kholil atau Syekh Kholil atau KH Moh Kholil (lahir di Kemayoran,
Bangkalan, Bangkalan, 1820 meninggal di Martajasah, Bangkalan, Bangkalan,
1925 pada umur antara 104 105 tahun) adalah seorang Ulama kharismatik dari
Pulau Madura, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Di masyarakat santri, Syaikhona
Kholil juga dikenal sebagai Waliyullah. Seperti cerita Wali Songo, banyak cerita
kelebihan di luar akal atau karamah Syekh Kholil terkisah dari lisan ke lisan,
terutama di lingkungan masyarakat Madura.
Syekh Kholil al-Bangkalani berasal dari keluarga ulama. Ayahnya, KH
Abdul Lathif, mempunyai pertalian darah dengan Sunan Gunung Jati. Ayah Abdul
Lathif adalah Kiai Hamim, putra dari Kiai Abdul Karim bin Kiai Muharram bin
Kiyai Asror Karomah bin Kiai Abdullah bin Sayyid Sulaiman. Sayyid Sulaiman
inilah yang merupakan cucu dari Sunan Gunung Jati dari pihak ibu.
Dari jantung kota Bangkalan, pesarean itu hanya berjarak 4 km. setiap
hari tak kurang ratusan peziarah dan ahli tirakat menggunakan zikir dan ayat suci
Al Quran, merupakan agenda harian yang tak pernah kunjung surut. Pesarean KH
Moh Kholil tidak sama dengan makam-makam Wali Songo yang tersebar di pulau
Jawa. Karena Pesarean KH Moh Kholil yang dikeramatkan itu boleh dikatakan
sangat sederhana sebab hanya ditandai oleh dua buah batu nisan yang dibungkus
oleh puluhan kain putih. Sehingga tampak nisan tersebut sangat besar. Kain putih
tersebut dipasang oleh para peziarah yang merasa hajatnya telah terkabulkan.
Pusara KH Moh Kholil bersebelahan dengan pusara anaknya, yaitu KH
Moh Imrom Kholil, sedang di sebelah selatannya terdapat pusara menantunya.
Yaitu KH Muntaha, ketiga pusara itu berada dalam satu tepat yang terpisah
dengan makam-makam lainnya.
Dimakam ini kami melakukan Shalat Subuh sekaligus tahlil bersama.
Setelah selesai berziarah di makam Mbah Kholil, kami mandi, kemudian langsung
menuju Wisata Bhakti lamongan (WBL), namun sebelum itu kami menyempatkan
waktu untuk ke rumah makan Ola Oleng untuk sarapan pagi, yang masih terletak
di Bangkalan Madura. Selama perjalanan, kami lalui dengan pemandangan yang
sangat mengesankan. Untuk menuju Wisata Bhakti lamongan (WBL), kami
melewati Jembatan Suramadu.
Jembatan Nasional Suramadu adalah jembatan yang melintasi Selat
Madura, menghubungkan Pulau Jawa (di Surabaya) dan Pulau Madura (di
Bangkalan, tepatnya timur Kamal), Indonesia. Dengan panjang 5.438 m, jembatan
ini merupakan jembatan terpanjang di Indonesia saat ini. Jembatan Suramadu
terdiri dari tiga bagian yaitu jalan layang (causeway), jembatan penghubung
(approach bridge), dan jembatan utama (main bridge).
Jembatan ini diresmikan awal pembangunannya oleh Presiden Megawati
Soekarnoputri pada 20 Agustus 2003 dan diresmikan pembukaannya oleh
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 10 Juni 2009. Pembangunan jembatan
ini ditujukan untuk mempercepat pembangunan di Pulau Madura, meliputi bidang
infrastruktur dan ekonomi di Madura, yang relatif tertinggal dibandingkan
kawasan lain di Provinsi Jawa Timur. Perkiraan biaya pembangunan jembatan ini
adalah 4,5 triliun rupiah.
Pembuatan jembatan ini dilakukan dari tiga sisi, baik sisi Bangkalan
maupun sisi Surabaya. Sementara itu, secara bersamaan juga dilakukan
pembangunan bentang tengah yang terdiri dari main bridge dan approach bridge.
Jembatan Suramadu pada dasarnya merupakan gabungan dari tiga jenis
jembatan dengan panjang keseluruhan sepanjang 5.438 meter dengan lebar kurang
lebih 30 meter. Jembatan ini menyediakan empat lajur dua arah selebar 3,5 meter
dengan dua lajur darurat selebar 2,75 meter. Jembatan ini juga menyediakan lajur
khusus bagi pengendara sepeda motor disetiap sisi luar jembatan.
Setelah beberapa lama di perjalanan sampailah kami di Wisata Bhakti
lamongan (WBL), namun sebelum kami masuk ke Objek Wisata tersebut, kami
Shalat Dhuhur berjamaah dan menuju rumah makan Kurnia Jatim untuk makan
siang. Setelah transit kerumah makan Kurnia Jatim, kami langsung menuju ke
Wisata Bhakti lamongan (WBL).
Wisata Bahari Lamongan atau disingkat WBL adalah tempat wisata
bahari yang terletak di Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.
Tempat wisata ini dibuka sejak 14 November 2004. Wisata Bahari Lamongan
dikelola oleh PT Bumi Lamongan Sejati, sebuah perusahaan patungan Pemkab
Lamongan dengan PT Bunga Wangsa Sejati.
Beberapa wahana unggulan tempat wisata ini antara lain Istana Bawah
Laut, Gua Insectarium, Space Shuttle, Anjungan Wali Songo, Texas City, Paus
Dangdut, Tembak Ikan, Rumah Kaca, serta Istana Bajak Laut.
Wisata Bahari Lamongan dibangun di lokasi yang dahulu dikenal
dengan nama Pantai Tanjung Kodok. Objek wisata ini berada di jalur pantai utara
Surabaya-Tuban, serta berada di dekat sejumlah objek wisata andalan di Jawa
Timur, di antaranya Gua Maharani, Makam dan Museum Sunan Drajat, Makam
Sunan Sendang Duwur, dan Tanjung Kodok Resort. Tidak jauh dari WBL, sekitar
5 kilometer ke arah timur, sudah dioperasikan kawasan berikat yang dikenal
dengan Lamongan Shorebase (LS). Sekitar 6 kilometer arah barat terdapat
Pelabuhan Perikanan Nusantara di Kecamatan Brondong dengan tempat
pelelangan ikan yang sangat dikenal di Jawa Timur.
Didalam Wisata Bhakti lamongan (WBL) terdapat beberapa fasilitas
gratis sebagai berikut :

Balok Apung Bioskop 3 Dimensi


3D Art Trick Tembak Ikan
Crazy Wheel Taman Berburu
Gazebo Pantai Sarang Bajak Laut
Speed Flip Galeri Kapal dan Kerang
Ranger Rumah Kucing
Drop Zone Gua Insektarium
Istana Boneka Mini Train (IBL)
Crazy Car Coaster Arena Bermain (IBL)
Taman Satwa Kijang Mini Bumper Care (IBL)
Paus Dangdut Arena Mengemudi (IBL)
Rumah Sakit Hantu Rodeo
Rotary Coaster Motto Cross ( Max 50kg)
Samba Jet (IBL) Planet Kaca
Mini Columbus (IBL) Bioskop Desperado
Tempat penitipan barang Toilet dan Kamar Ganti

Fasilitas yang saya tumpangi adalah Rumah Sakit Hantu, Bioskop 3


Dimensi, Taman Berburu, Rumah Kucing dan masih banyak lagi. Dirumah Sakit
Hantu suasana sangat menakutkan dan menegangkan, saya mengunjungi Rumah
Sakit Hantu tersebut dengan 2 orang teman saya, kami berteriak ketika melihat
sosok hantu dan benda-benda yang ada disana, saat itu lampu berkedap-kedip
dengan warna hijau, namun kesan tersebut tidak terlupakan sampai kini.
Menjelang kembali ke Tersono, kami mampir untuk mengunjungi
tempat oleh-oleh untuk berbelanja, disana terdapat banyak makanan khas Jawa
Timur, beberapa baju dan aksesoris mulai dari anak-anak hingga dewasa, selain
itu kami juga Shalat Magrib dan Isya berjamaah di sebelah tempat oleh-oleh
tersebut. Puas berbelanja dan berburu oleh-oleh lalu kami kembali ke Tersono.
Dari ketiga tempat wisata tersebut, kami senang karena dapat menambah
wawasan dan ilmu pengetahuan yang belum kami tahu.
Perjalanan ini sangat menyenangkan dan dapat menjadi pengalaman
selama kami bersekolah di MTs. Nurussalam, semoga suatu hari nanti kami semua
bisa melakukan perjalanan seperti ini lagi. Karena perjalanan ini dapat
meningkatkan ilmu pengetahuan yang kami miliki dan kebersamaan yang lebih
baik.

Anda mungkin juga menyukai