201810430311235
AWAL PERJALANAN
KONSEP
LOKASI
EKOWISATA
SEJARAH ANALISA
BANYU BIRU SWOT
Gambar 2. Lokasi
Selain disebabkan oleh pengaruh agama islam terdapat pula faktor lain yang
mempercepat keruntuhan yaitu terpecah belahnya persatuan diantara pemimpin
oleh seorang perwira Majapahit yang telah memeluk agama Islam yaitu Raden
Patah lambat laun menampakkan kewibaannya.
Sedangkan tombro yang hanya bertani saja tapi namanya lebih menonjol
daripada kebut. Pada suatu hari kerbau peliharaan Tombro dilepas dari kandangnya.
Sebagai mana kebiasaan setiap hari. Kedua ekor kerbau itu mencari makan sendiri
tanpa ditemani oleh tuannya maupun gembala yang seharusnya mengawasinya.
Begitulah kebiasaannya kalau kebetulan bintang-bintang itu tidak dipekerjakan
disawah. Sore harinya pulang kekandang yang berdiri di belakang rumah
pemiliknya. Tetapi pada hari itu ketika Tombro hendak menutup pintu kandang
ternyata tidak melihat batang hidung kerbau-kerbaunya. Bergegaslah dia berangkat
mencari ke hutan yang ada disekitar desanya. Tidak begitu sulit mencarinya sebab
dia melacak berdasarkan telapak kaki kerbaunya.
Ternyata kedua ekor kerbau itu sedang asyik berkubang disebuah kolam
kecil yang tidak pernah di ketahuinya Tombro berteriak-teriak agar hewan-hewan
peliharaannya itu bangkit dan pulang kekandang. Rupanya kerbau itu tidak
bergerak sedikitpun dari tempatnya Tombro mendekat dan Tombro agak terkejut
sebab kerbau-kerbau itu ternyata telah terperangkap dalam lumpur. Segera
dipetiknya empat lembar daun keladi yang banyak tumbuh di sekitarnya. Keempat
daun itu dia hamparkan didepan kedua ekor kerbau itu. Sekali lagi Tombro
membentaknya tampak kedua ekor kerbau itu bergerak dan ujung kakinya
menggapai daun keladi lalu tiba-tiba bangkit dan keluar dari kubungan.
Sedangkan cerita pak Kebut tidak banyak dibicarakan orang karena dia
hanya menekuni pekerjaannya sebagai pembuat alat pertanian. Dia dimakamkan
berjajar dengan makam istrinya yang bernama mbok Kipah. Dipinggir kolam
renang lama disebelah utara tiap hari Jum’at orang-orang Tosari banyak berziarah
kemakam tersebut. Menurut cerita penduduk setempat setiap ada orang yang
berusaha memindahkan paron yang berada didekat makamnya meka keesokan
harinya paron itu akan kembali ketempat asalnya.
Kira-kira pada tahun 1980 patung-patung yang banyak bersejarah ditaman
pemandian itu dikumpulkn disatu tempat dan dilindungi oleh seksi Kebudayaan.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pasuruan. Tempat itu berada
didalam kompleks pemandian yang sekarang lebih terkenal dengan nama Banyu
Biru.
Ada yang pernah ke Banyu Biru gan, itu luh pemandian yang ada di
Kabupaten Pasuruan, konon tempatnya memiliki banyak mitos, salah satunya yaitu
keberadaan ikan yang ada di dalam kolamnya. Di kolam besar itu hidup ratusan
Ikan Tombro berwarna hitam yang sering disebut Ikan Sengkaring. Jangankan
pengunjung, tak seorang pun masyarakat setempat yang berani mengusik
keberadaan ikan-ikan yang konon keramat itu. Tak heran, ikan-ikan yang hidup
bebas itu ada yang panjangnya lebih dari 1 meter. Tradisi lisan masyarakat setempat
mengaitkan Ikan Tombro tersebut dengan seorang Pandai Besi bernama "Bujuk
Giman". Beliau membawa ikan tersebut dari pantai selatan di Malang.
Menurut kepercayaan masyarakat sekitar , jika ada orang yang berani
mengambil ikan tersebut akan tertimpa balak (musibah). Karena masyarakat sekitar
menyebut ikan tersebut sebagai Ikan Dewa (jelmaan Dewa). Usut punya usut
katanya masyarakt sekitar mandi di telaga wilis atau banyu biru dijamin awet muda.
Analisa SWOT adalah sebuah bentuk analisa situasi dan juga kondisi yang
bersifat deskriptif (memberi suatu gambaran). SWOT sendiri adalah singkatan
dari:
S = Strength (kekuatan).
W = Weaknesses (kelemahan).
O = Opportunities ( Peluang )
T = Threats ( Hambatan )
1. Strengths
Adanya tempat persewaan ban.
Pemandian Banyubiru memiliki persewaan ban bagi
pengunjung yang dapat berenang atau hanya untuk sekedar
bersantai di areal kolam. Tempat penyewaan ban dapat di temui
pada kolam alami dan juga pada kolam buatan. Harga sewa dari ban
bervariatif mulai dari 5 ribu sampai dengan 10 ribu tergantung
ukuran ban.
Terdapat lahan parkir di area pemandian yang sangat luas.
Pemandian Banyubiru memiliki lahan parkir bagi pengunjung.
Areal parkir terdapat pada sisi barat atau depan gerbang
pemandian. Pada kondisi normal areal parkir ini dapat
menampung kurang lebih 200 motor dan 20 mobil. Dibangunnya
lahan parkir ini untuk untuk memberikan rasa aman kepada para
pengunjung terhaap kendaraannya. Tarif parkir untuk sepeda
motor adalah 2 ribu dan 4 ribu untuk kendaraan roda empat
2. Weakness.
Kurangya Inovasi.
Pengelola pemandian Banyubiru kurang berinovasi
dalam menjalankan pemandian alam ini. Hal ini dapat
dilihat dari event-event yang selalu sama setiap tahunnya.
Pengembangan Pemandian Yang Belum Jelas.
Pihak pengelola Pemandian Banyubiru tidak memiliki
masterplan arah pengembangan pemandian. Pihak
pengelola kurang menyadari pentingnya pengembangan
pemandian untuk dapat bersaing dengan objek wisata
sejenis yang ada di Kabupaten Pasuruan. Dalam kurun
waktu 5 tahun, tidak terdapat pembangunan atau
penambahan fasilitas-fasilitas pendukung di areal
pemandian ini. Pengembangan Pemandian Banyubiru ini
dapat dikatakan stagnan beberapa tahun ini.
Tidak Adanya Investor Swasta.
Selama ini pengelolaan Pemandian Banyubiru tidak
melibatkan investor swasta. Hal ini tentu saja berdampak
pada pengembangan pemandian itu sendiri. Tidak adanya
investor swasta yang masuk menyebabkan pengembangan
pemandian ini menjadi stagnan.
3. Opportunities.
Dukungan Dari Masyarakat Sekitar.
Selama ini masyarakat Desa Sumberejo mendukung
adanya pemandian ini. Hal ini dikarenakan pemandian ini
berdampak positif terhadap pendapatan masyarakat sekitar.
Adanya dukungan masyarakat sekitar ini menjadikan
kawasan pemandian ini kondusif dan relatif aman.
Terdapat Kerja Sama antara Masyarakat dan Pemerintah.
Masyarakat sekitar juga turut serta dalam
melestarikan pemandian ini. Salah satu contohnya adalah
menjaga ekosistem disekitar kawasan pemandian agar tidak
tercemar oleh limbah rumah tangga. Selain itu juga terdapat
partisipasi masyarakat dalam menjaga artefak-artefak kuno
yang berada di dalam kawasan pemandian. Pemerintah
dalam hal ini Dinas Pariwisata sangat mengapresiasi
langkah yang dilakukan oleh masyakarat sekitar dengan
menegizinkan masyarakat lokal bekerja dan berdagang
pada pemandian ini
4. Threats
Mulai Menjamurnya Objek Wisata Sejenis.
Semakin tahun semakin banyak objek wisata yang
memiliki konsep sejenis. Selain Pemandian Banyubiru juga
terdapat Pemandian Umbulan yang sama- sama mengusung
konsep ekowisata. Jarak antara Pemandian Umbulan dan
Pemandian Banyubiru hanya 5 kilometer. Selain
Pemandian Umbulan juga terdapat Wisata Danau Ranu
Grati yang jaraknya hanya 10-12 km dari Pemandian
Banyubiru.
Akses Jalan Yang Kurang Memadahi.
Akses jalan dari Kota Pasuruan dan jalan nasional
pantura menuju Pemandian Banyubiru masih kurang.
Dapat dikatakan bahwa objek ekowisata ini tidak memiliki
aksesibiltas yang baik. Akses jalan masih berupa jalan arteri
yang lebarnya 2 meter. Banyak jalan yang rusak dan
berlobang juga menjadi ancaman bagi objek wisata ini.
Letaknya Kurang Strategis.
Wilayah Desa Sumberejo terletak di kaki gunung
Bromo dan jauh dari pusat pengembangan wilayah
Kabupaten Pasuruan. Dibutuhkan kurang lebih 1 jam dari
pusat kota Kabupaten Pasuruan untuk mencapai objek
wisata ini.
Ketersedian Air di Masa Depan.
Selama ini penngguna mata air Umbulan bukan
hanya Pemandian Banyubiru saja. Banyak perusahaan baik
skala lokal dan nasional yang memanfaatkan mata air
tersebut untuk usahanya. Contoh dari perusahaan tersebut
adalah Aqua, Alamo dan Air Minum Ponpes Sidogiri.
Kedepan juga direncanakan bahwa mata air umbulan
sebagai pemasok utama air bersih PDAM Kota dan
Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten
Probolinggo. Hal ini mengancam ketersedian air pada objek
wisata pemandian ini.
Penerapan Pembelajarannya Di SD