Diterbitkan oleh :
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA
PROVINSI JAWA TIMUR
Jl. Wisata Menanggal, Surabaya
Telp. : 031 - 8531845, Fax. : 031 - 8531822
SINARTO, S.Kar, MM Drs. H. HARDI UTOYO, M.Si
Pembina UItama Muda Pembina Utama Muda
NIP. 19630614 199103 1 007 NIP. 19640917 199003 1 013
HeerenStraat Kota Pasuruan
VOC mendirikan pos perdagangan di
Pasuruan Pada tahun 1707.
Pedalaman Kota pelabuhan ini penting
untuk Gula dan Nila.
Didekat pelabuhan dibangun sebuah
benteng dengan sebelah selatannya
sebuah kawasan dengan perumahan
untuk pegawai Eropa.
1
Makam KH. Abdul Hamid
Kiai Hamid lahir pada tahun 1333 H
(bertepatan dengan 1914 atau 1915
M) di Lasem, Rembang, Jawa Tengah.
Tepatnya di dukuh Sumurkepel, desa
Sumbergirang. Sebuah pedukuhan
yang terletak di tengah kota
kecamatan Lasem. Begitu lahir, bayi
itu diberi nama Abdul Mu'thi. Itulah
nama kecil beliau hingga remaja,
sebelum berganti menjadi Abdul
Hamid.
Abdul Mu'thi kecil biasa dipanggil "Dul"
saja. Tapi, seringkali panggilan ini
diplesetkan menjadi "Bedudul" karena
kenakalannya.
Mu'thi memang tumbuh sebagai anak
yang lincah, extrovert, dan nakal.
"Nakalnya luar biasa," tutur KH. Hasan
Abdillah Glenmore, adik sepupu
beliau. Tapi nakalnya Mu'thi tidak
seperti anak-anak sekarang: yang
sampai mabuk-mabukan atau
melakukan perbuatan asusila. Kiai Hamid, seperti para wali
Nakalnya Mu'thi adalah kenakalan lainnya, adalah tiang
bocah yang masih dalam batas wajar, penyangga masyarakatnya.
tapi untuk ukuran anak seorang kiai Tidak hanya di Pasuruan tapi
dipandang "luar biasa". Sebab, sehari- juga di tempat-tempat lain.
hari dia jarang di rumah. Hobinya Beliau adalah sokoguru
adalah bermain sepak bola dan moralitas masyarakatnya.
layang-layang. Beliau bisa disebut Beliau adalah cermin (untuk
bolamania alias gila sepak bola, dan melihat borok-borok diri),
ayahandanya tak bisa membendung beliau adalah teladan, beliau
hobi ini. Karena banyak bermain, adalah panutan. Beliau dipuja,
ngajinya otomatis kurang teratur di mana-mana dirubung orang,
walaupun bukan ditinggalkan sama ke mana-mana dikejar orang
sekali. Dia mengaji kepada KH. (walaupun beliau sendiri tidak
Ma'shum (ayahanda KH. Ali Ma'shum suka, bahkan marah kalau ada
Jogjakarta) dan KH. Baidhawi, dua yang mengkultuskan beliau).
"pentolan" ulama Lasem.
Wisata Sejarah
2
Lokasi: Komplek pemakaman Masjid Agung Al-Anwar
3
Wisata Sejarah
Makam Mbah Slagah
Mbah Slagah, pada masa mudanya
bernama mbah Hasan Sanusi, karena
beliau menyebarkan Agama Islam di
daerah Malang, maka mendapat
julukan Mbah Slagah (Macan Putih).
Selanjutnya di Pasuruan terjadi
peperangan dengan Belanda yang
menimbulkan banyak korban, akan
tetapi pada akhirnya Belanda gagal
dalam menduduki Pasuruan.
Mbah Slagah adalah seorang pejuang
dalam pertempuran tersebut. Setelah
perang usai, Bupati Pasuruan
menghendaki Mbah Slagah menetap
di Pasuruan, yang akhirnya
mendirikan masjid Jami' hingga saat Lokasi di: Jl. Pahlawan Pasuruan,
Selatan Stadion Untung Suropati Pasuruan
ini.
Selain sebagai Pejuang, Mbah Slagah juga seorang ulama besar pula,
dimana wafatnya selalu diperingati dengan memberikan do'a bersama
yang agak unik oleh ahli waris atau keturunan serta umat islam yang
ada di Pasuruan dan sekitarnya dengan cara pembacaan syair do'a
setiap hari raya ketujuh (Hari Raya ketupat), bulan syawal.
Wisata Sejarah
4
Masjid Agung Al-Anwar
Sebuah masjid kebanggaan
Kota Pasuruan yang
bersejarah. Dibangun
semasa zaman Mbah
Slagah yang dikenal sebagai
pejuang kemerdekaan
berjuluk Macan Putih. ,
Masjid Jamik Al Anwar
berlantai dua dan
beralaskan marmer. Masjid
ini memiliki beberapa
bagian. Selain tempat salat,
di bagian lain masjid tersebut
terdapat bangunan lainnya. Seperti perpustakaan, balai pengobatan, dan komplek
makam para ulama berpengaruh, bahkan juga para wali.
Sebut saja Habib Hadi bin Shodiq, Habib Hadi bin Salim, KH
Ahmad Qusyairi bin Shiddiq serta dua menantunya KH
Ahmad bin Sahal Basyaiban dan KH Abdul Hamid bin
Abdullah. Masjid yang tidak pernah sepi dari jamaah ini
dijadikan masyarakat setempat sebagai pusat dakwah, dan
kerap menjadi jujugan umat Islam yang melakukan ziarah
para wali.
Wisata Sejarah
5
Hotel Daroessalam
Hotel dengan Gaya arsitektur
yang menggabungkan elemen-
elemen Indische dan Tionghoa.
Terdapat langit-langit yang
tinggi, teras luas disangga pilar,
koridor sepanjang rusuk
rumah, pintu dan jendela besar,
marmer dan ubin yang indah,
langit-langit dari metal embos,
serta ruang dalam yang luas
dan saling terhubung. Ciri khas
Tionghoa tampak dari struktur
atap pelana.
6 Wisata Sejarah
Klenteng Tjoe Tik Kiong
Wisata Sejarah
7
Gedung-gedung Kuno Bersejarah
8 Wisata Sejarah
tropis lembab yang sangat baik sekali. Ruangan ini dipakai sebagai
Terutama pada teras depan dan tempat sembahyang. Ajaran
belakangnya yang luas dan terbuka. mereka mengajarkan hormat
Sehingga orang merasa nyaman tinggal di kepada leluhur dan orang tua.
dalamnya. Hal ini terbukti bahwa gaya Untuk itu dibutuhkan ruang
arsitektur ini sempat bertahan sepanjang sembayang yang permanen di
abad 19. rumah. Itulah sebabnya setiap
Rumah-rumah yang terletak di Jl. Raya ruang tengah orang-orang China di
Sukarno Hatta merupakan bagian dari Pasuruan hampir semuanya
jalan raya pos (groteposweg).Umumnya mempunyai ruang sembahyang
dibangun pada akhir abad ke 19. ditengahnya.
Meskipun bentuk denahnya merupakan Pada abad ke 19 dapat dikatakan
ciri khas arsitektur gaya "Indische Empire" bahwa tidak ada arsitek yang
tapi atapnya masih tetap menggunakan berpendidikan akademis di Hindia
gaya China. Yang dimaksud dengan atap Belanda. Semua pembanguan
gaya China disini adalah atap pelana pada umumnya ditangani oleh
dengan nok sejajar jalan dan ujungnya pemborong (annemmer).
melengkung keatas dan pengakhirannya Rumah etnis China di Pasuruan
berbentuk gevel.Sedangkan rumah- secara akademis dapat disebut
rumah tinggal yang ada di Jl. Hasanudin, sebagai aliran "eklektisisme".
Umumnya dibangun pada awal abd ke 20, Artinya terdapat percampuran
bentuk denah dan atap rumahnya secara wajar antara denah gaya
mengacu sepenuhnya pada bentuk "indische Empire dengan atap
arsitektur "Indische Empire". Ciri-ciri khas gaya arsitektur China , interior
atap bentuk China sudah hilang. Suatu engan dekorasi Jawa (sebagai
pertanda yang jelas bahwa rumah tersebut tempat penyimpanan barang-
dihuni oleh etnis China barangkali terletak barang pusaka seperti keris,
pada interior ruang tengahnya. tombak, wayang dan sebagainya).
Wisata Sejarah
9
Gedung P3GI
P3GI didirikan pada tanggal 9 Juli 1887 dengan nama "Het Proefstation Oost
Java". Ada dua hal yang melatarbelakangi berdirinya P3GI pada saat itu yakni:
Hutan Mangrove
S h a r Budaya
Wisata p e n t hdan
e pAdat
e n c iTradisional
l itu
istilahnya. kita perlu juga
mengasah otak dan menambah
pengetahuan. Caranya bisa
dengan belajar langsung pada
alam. Salah satunya di kawasan
mangrove Kota Pasuruan yang
sekarang ini cukup
berkembang. Memiliki potensi
Wisata Budaya dan Adat Tradisional
unggul dalam penyediaan induk
bibit mangrove. Kawasan ini
bisa dijadikan sarana rekreasi
sekaligus konservasi alam.
13
Barongsay/Liang-liong Tarian Singa atau di Indonesia dikenal
dengan nama barongsai memiliki
sejarah ribuan tahun. Catatan pertama
tentang tarian ini bisa ditelusuri pada
masa Dinasti Chin sekitar abad ketiga
sebelum masehi. Menurut kepercayaan
orang Cina, singa merupakan lambang
kebahagiaan dan kesenangan.
Wisata Kesenian
14
Rawon atau nasi rawon (karena Pantai Kraton Kota Pasuruan adalah
selalu disajikan dengan nasi). salah satu lokasi penangkapan kupang
Merupakan masakan khas Kota di Jawa Timur. Selain sungai
Pasuruan yang berupah menu Kepitingan Sidoarjo, pantai Kenjeran
berupa sup daging dengan bumbu Surabaya, dan pantai Bangil di
khas karena mengandung kluwek. Kabupaten Pasuruan. Kupang
Daging untuk rawon adalah daging merupakan salah satu hasil laut
sapi yang dipotong kecil-kecil. yang banyak dikonsumsi oleh
Bumbu supnya sangat khas masyarakat. Ada dua jenis kupang yang
Indonesia. Yakni, campuran bawang biasa ditangkap oleh penangkap
merah, bawang putih, dan beberapa kupang, yaitu kupang putih / kupang
jenis rempah-rempah lainnya. beras.
Wisata Kuliner
15
Permen sin A
Merupakan permen berciri khas bikinan
asli Kota Pasuruan. Permen ini banyak
ditemukan di pasaran, Dan memiliki
sejarah panjang. Penulisan merek
dagang permen ini adalah "Paberik
Kembang Gula, SINA, Pasuruan".
Betapa permen ini menunjukkan
identitas aslinya sebagai "masa lalu".
SINA adalah produsen permen ini, yaitu
PT Sindu Amrita. pelancong berkebangsaan Inggris, yang
menyebutkan, pada tahun 1778 Belanda
Yang paling diproduksi adalah Permen mengirim sebanyak 10.000 pon (atau
jahe. Berbicara permen ini bukan hanya sekitar 5.000 kilogram) produk yang
berbicara puluhan tahun lalu, tetapi disebut candied ginger dari Batavia ke
ratusan tahun. Setidaknya permen ini Eropa. Makanan ini digemari di Eropa
sudah tercatat di dalam buku Island of karena menyembuhkan kembung atau
Java karya John Joseph Stockdale, dalam istilah ilmiah disebut flatulensi.
Bipang Jangkar
Wisata Kerajinan
17
Industri logam
Keberadaan industri logam berskala berbagai jenis produk yang
besar di Kota Pasuruan, membuat dihasilkan, diantaranya, spare part
usaha logam menjadi salah satu motor, aksesoris motor hingga mobil,
primadona di Kota Pasuruan. Masa engsel-engsel esklusif maupun
kejayaan industri logam terjadi sejak kebutuhan pendamping meubeler.
awal 1980 - 1998, usaha ini tumbuh Untuk usaha yang lebih besar
pesat bagaikan jamur di musim hujan dengan investasi di atas Rp 1 miliar,
dan menyerap ribuan tenaga kerja. berupa spare part mobil, mesin
diesel, peralatan pabrik gula dan
Data dari Kelompok Industri Logam Petrokimia.
Pasuruan (Kilopas), jumlah UKM
logam hingga akhir Desember 2006 Produksi usaha logam itu, terutama
lalu tercatat sekitar 350 UKM. Industri untuk spare part motor, mobil dan
logam itu tersebar di Kelurahan mesin diesel dikirimkan ke Surabaya
Mayangan, Ngemplakrejo, Kebonsari, hingga ke Jakarta. Untuk luar pulau
Purworejo, Gadingrejo, Kelurahan dikirim ke Bali, Kalimantan maupun
Mandaran dan Bugul Lor. Sumatera.
Wisata Kerajinan
18
Data Pendukung Wisata
Rumah Makan "KURNIA” Depot Mie “GELE”
Jl. Soekarno Hatta Kota Pasuruan Jl. Soekarno Hatta Kav. 3 B Kota
Telp. ( 0343 ) 426608 Pasuruan
Telp. ( 0343 ) –
D’ Fahira Resto
Jl. Soekarno hatta 41-43 Depot SOP Buntut Dragon
Telp. (0343) 5616000 Jl. Raya Kraton 46
Telp. 081 553 119 28
Rumah Makan "ASIH”
Jl. Veteran No. 17 Kota Pasuruan Warung "SAKINAH”
Telp. ( 0343 ) 421234 Jl. RA. Kartini Kota Pasuruan
Jl. Balaikota Kota Pasuruan
Depot Gedong Woloe
Jl. Soekarno Hatta Lesehan "Kampung Padi”
Telp. (0343) 424245 Jl. KH. Achmad Dahlan
Telp. ( 0343 ) 424978
Depot Rawon Sederhana
Jl. WR. Supratman No 16 Lesehan "KEBON PRING”
Telp. 0822 4480 9999 Jl. A. Yani No 235
Telp. ( 0343 ) 5645555
Depot Mie "SLAGAH”
Jl. Slagah Kota Pasuruan Bakso Melati
Telp. ( 0343 ) 414451 Jl. Jl. Patimura No 38
Telp. 0852 3428 1859
Rumah Makan ”BL”
Jl. Veteran No. 8 Kota Pasurua Depot "ANDA”
Telp. ( 0343 ) 426933 Jl. Komodor Yos Sudarso Kota
Pasuruan
“BJ. PERDANA STEAK HOUSE” Telp. ( 0343 ) 429252
Jl. Sulatan Agung No 21
Telp (0343) 417333 "Mie Gacoan”
Jl. Slagah No 1
Telp. 0822 3281 0501
Valencia Resto
Jl. Hayam Wuruk No 11
Telp. (0434) 4741793 “Bubur Qu”
‘ Jl. DR. Wahidin 164
“Soto Cemara” Telp. 081 230 909 861
Jl. Cemara No 23
Telp 0851 0922 5888
21
DINAS pariwisata, Pemuda & Olah Raga
Kota Pasuruan