Anda di halaman 1dari 24

Jelajah

Wisata Kota Pasuruan

Diterbitkan oleh :
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA
PROVINSI JAWA TIMUR
Jl. Wisata Menanggal, Surabaya
Telp. : 031 - 8531845, Fax. : 031 - 8531822

Dinas Pariwisata, Pemuda & Olah Raga


Kota Pasuruan
Sambutan Sambutan
Kepala Dinas Kepala Dinas Pariwisata,
Kebudayaan dan Pariwisata Pemuda dan Olahraga
Provinsi Jawa Timur Kota Pasuruan

Jawa Timur memiliki Assalamu’alaikum


obyek wisata yang Wr, Wb.
menarik antara lain
ragam panorama
Kota Pasuruan
indah, peninggalan
purbakala, wisata alam, merupakan Kota
agrowisata, wisata Pusaka yang memiliki
kuliner, wisata religi, banyak potensi antara
wisata belanja dan lain-lain. Obyek wisata lain Wisata Seni dan Budaya, Religi,
yang tersebar di Kabupaten/Kota di Jawa Kuliner dan berbagai event untuk menarik
Timur merupakan kekayaan yang tak ternilai
wisatawan berkunjung ke Kota Pasuruan.
harganya baik dalam segi budaya maupun
pariwisata. Melalui brosur ini diharapkan semua
Melalui brosur yang diterbitkan oleh pihak dan stakeholder budaya dan
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi pariwisata melangkah bersama untuk
Jawa Timur untuk masing-masing mempromosikan kekayaan dan potensi
Kabupaten/Kota merupakan salah satu daya tarik wisata di Kota Pasuruan.
program pengembangan kebudayaan
Terima kasih kepada semua pihak atas
dan pariwisata di Jawa Timur, sehingga
diharapkan semua pihak dan stakeholders terbitnya brosur potensi pariwisata ini.
budaya dan pariwisata melangkah bersama
dalam mempromosikan kekayaan daya tarik Wassalamu’alaikum Wr, Wb.
wisata.
Terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu terbitnya brosur ini.

Kepala Dinas Kepala Dinas Pariwisata,


Kebudayaan dan Pariwisata Pemuda dan Olahraga
Provinsi Jawa Timur Kota Pasuruan


SINARTO, S.Kar, MM Drs. H. HARDI UTOYO, M.Si
Pembina UItama Muda Pembina Utama Muda
NIP. 19630614 199103 1 007 NIP. 19640917 199003 1 013
HeerenStraat Kota Pasuruan
VOC mendirikan pos perdagangan di
Pasuruan Pada tahun 1707.
Pedalaman Kota pelabuhan ini penting
untuk Gula dan Nila.
Didekat pelabuhan dibangun sebuah
benteng dengan sebelah selatannya
sebuah kawasan dengan perumahan
untuk pegawai Eropa.

Seperti biasanya jalan Utama yang


memotong kawasan tersebut adalah
Heerenstraat ( Jalan Para Tuan Besar )
karena rumah para petinggi dibangun
disepanjang Jalan ini.
Kini Heerenstraat dibagi dua
menjadi Jalan Balaikota dan Jalan Pahlawan.
Hingga akhir zaman Belanda.
Semua rumah pemuka dan bangunan penting dibangun
disepanjang jalan ini.

Disepanjang Jalan ini, yang didampingi pohon asam dan


flamboyan, terdapat kediaman orang terpenting yang tampak sepi,
seperti tidak dihuni, dengan barisan pot bunga yang berkapur putih.
Kota Pasuruan dengan berbagai macam cagar budaya nya,
mampu menjadikan kota ini
menjadi salah satu anggota Jaringan
Kota Pusaka Indonesia ( JKPI ).
Kota yang dirasa mampu mempertahankan
Cagar budaya dan sejarah Heritage nya.

1
Makam KH. Abdul Hamid
Kiai Hamid lahir pada tahun 1333 H
(bertepatan dengan 1914 atau 1915
M) di Lasem, Rembang, Jawa Tengah.
Tepatnya di dukuh Sumurkepel, desa
Sumbergirang. Sebuah pedukuhan
yang terletak di tengah kota
kecamatan Lasem. Begitu lahir, bayi
itu diberi nama Abdul Mu'thi. Itulah
nama kecil beliau hingga remaja,
sebelum berganti menjadi Abdul
Hamid.
Abdul Mu'thi kecil biasa dipanggil "Dul"
saja. Tapi, seringkali panggilan ini
diplesetkan menjadi "Bedudul" karena
kenakalannya.
Mu'thi memang tumbuh sebagai anak
yang lincah, extrovert, dan nakal.
"Nakalnya luar biasa," tutur KH. Hasan
Abdillah Glenmore, adik sepupu
beliau. Tapi nakalnya Mu'thi tidak
seperti anak-anak sekarang: yang
sampai mabuk-mabukan atau
melakukan perbuatan asusila. Kiai Hamid, seperti para wali
Nakalnya Mu'thi adalah kenakalan lainnya, adalah tiang
bocah yang masih dalam batas wajar, penyangga masyarakatnya.
tapi untuk ukuran anak seorang kiai Tidak hanya di Pasuruan tapi
dipandang "luar biasa". Sebab, sehari- juga di tempat-tempat lain.
hari dia jarang di rumah. Hobinya Beliau adalah sokoguru
adalah bermain sepak bola dan moralitas masyarakatnya.
layang-layang. Beliau bisa disebut Beliau adalah cermin (untuk
bolamania alias gila sepak bola, dan melihat borok-borok diri),
ayahandanya tak bisa membendung beliau adalah teladan, beliau
hobi ini. Karena banyak bermain, adalah panutan. Beliau dipuja,
ngajinya otomatis kurang teratur di mana-mana dirubung orang,
walaupun bukan ditinggalkan sama ke mana-mana dikejar orang
sekali. Dia mengaji kepada KH. (walaupun beliau sendiri tidak
Ma'shum (ayahanda KH. Ali Ma'shum suka, bahkan marah kalau ada
Jogjakarta) dan KH. Baidhawi, dua yang mengkultuskan beliau).
"pentolan" ulama Lasem.
Wisata Sejarah
2
Lokasi: Komplek pemakaman Masjid Agung Al-Anwar

Bagaimanapun beliau manusia biasa


(Rasulullah pun manusia biasa), yang
harus merasakan kematian. Sabtu 9
Rabiul Awal 1403 H, bertepatan Umat pun menangis. Pasuruan
dengan 25 Desember 1982 M, menjadi seakan terhenti, bisu, oleh
awal berkabung panjang bagi duka yang dalam. Puluhan,
msyarakat muslim Pasuruan, dan bahkan ratusan ribu orang
muslim di tempat lain. Hari itu, saat berduyun-duyun membanjiri
ayam belum berkokok, hujan tangis Pasuruan. Memenuhi relung-
memecah kesunyian di rumah dalam relung Masjid Agung Al-Anwar
kompleks Pesantren Salafiyah. Setelah dan alun-alun kota, memadati
jatuh anfal beberapa hari sebelumnya gang-gang dan ruas-ruas jalan
dan sempat dirawat di Rumah Sakit yang membentang di
Islam (RSI) Surabaya karena penyakit depannya. Mereka, dalam
jantung yang akut, beliau gerak serentak, di bawah
menghembuskan nafas terakhir. Inna komando seorang imam, KH.
lillahi wa inna lillahi raji'un. Ali Ma'shum Jogjakarta,
mengangkat tangan “Allahu
Akbar” empat kali dalam salat
jenazah yang kolosal.

3
Wisata Sejarah
Makam Mbah Slagah
Mbah Slagah, pada masa mudanya
bernama mbah Hasan Sanusi, karena
beliau menyebarkan Agama Islam di
daerah Malang, maka mendapat
julukan Mbah Slagah (Macan Putih).
Selanjutnya di Pasuruan terjadi
peperangan dengan Belanda yang
menimbulkan banyak korban, akan
tetapi pada akhirnya Belanda gagal
dalam menduduki Pasuruan.
Mbah Slagah adalah seorang pejuang
dalam pertempuran tersebut. Setelah
perang usai, Bupati Pasuruan
menghendaki Mbah Slagah menetap
di Pasuruan, yang akhirnya
mendirikan masjid Jami' hingga saat Lokasi di: Jl. Pahlawan Pasuruan,
Selatan Stadion Untung Suropati Pasuruan

ini.

Selain sebagai Pejuang, Mbah Slagah juga seorang ulama besar pula,
dimana wafatnya selalu diperingati dengan memberikan do'a bersama
yang agak unik oleh ahli waris atau keturunan serta umat islam yang
ada di Pasuruan dan sekitarnya dengan cara pembacaan syair do'a
setiap hari raya ketujuh (Hari Raya ketupat), bulan syawal.

Pondok Pesantren Salafiyah


Embrio berdirinya Pondok dan berkesinambungan
Pesantren Salafiyah adalah hingga Kyai Hamdani, cucu
sebuah langgar yang didirikan mbah Slagah, memperluas
oleh Kyai Hasan Sanusi (Mbah jaringan pengajaran Langgar
Slagah) di suatu dusun yang Gede dengan membangun
bernama kebonsari yaitu kira- langgar lagi di sebelah baratnya
kita tahun 1779 M. Dari langgar pada tahun 1876 M untuk
ini, yang biasa disebut sebagai menampung para santri, berikut
Langgar Gede dilangsungkan dibangun pula bilik-bilik
pengajaran dan penyebaran sederhana. Perkembangan
Islam secara intensif langgar ini Semakin tahun
semakin pesat dengan terus

Wisata Sejarah

4
Masjid Agung Al-Anwar
Sebuah masjid kebanggaan
Kota Pasuruan yang
bersejarah. Dibangun
semasa zaman Mbah
Slagah yang dikenal sebagai
pejuang kemerdekaan
berjuluk Macan Putih. ,
Masjid Jamik Al Anwar
berlantai dua dan
beralaskan marmer. Masjid
ini memiliki beberapa
bagian. Selain tempat salat,
di bagian lain masjid tersebut
terdapat bangunan lainnya. Seperti perpustakaan, balai pengobatan, dan komplek
makam para ulama berpengaruh, bahkan juga para wali.
Sebut saja Habib Hadi bin Shodiq, Habib Hadi bin Salim, KH
Ahmad Qusyairi bin Shiddiq serta dua menantunya KH
Ahmad bin Sahal Basyaiban dan KH Abdul Hamid bin
Abdullah. Masjid yang tidak pernah sepi dari jamaah ini
dijadikan masyarakat setempat sebagai pusat dakwah, dan
kerap menjadi jujugan umat Islam yang melakukan ziarah
para wali.

Lokasi: Jl. Nusantara Pasuruan, depan alun-alun kota

Wisata Sejarah
5
Hotel Daroessalam
Hotel dengan Gaya arsitektur
yang menggabungkan elemen-
elemen Indische dan Tionghoa.
Terdapat langit-langit yang
tinggi, teras luas disangga pilar,
koridor sepanjang rusuk
rumah, pintu dan jendela besar,
marmer dan ubin yang indah,
langit-langit dari metal embos,
serta ruang dalam yang luas
dan saling terhubung. Ciri khas
Tionghoa tampak dari struktur
atap pelana.

Dengan tetap menjaga keutuhan


bangunan kolonial tersebut,
Daroessalam Hotel mendapat
predikat menjadi satu-satunya hotel
yang termasuk cagar budaya di
Kota Pasuruan. Sebelum di
renovasi menjadi Hotel, Bangunan
Rumah ini yang didirikan Kwee Sik
Poo pada tahun 1847 - 1930 oleh
pengusaha gula pada awal abad ke
- 20 yang dahulu pernah menjadi
Mayor Tianghoa Pasuruan.

Hotel ini berlokasi di Jl.


Soekarno-Hatta No. 41-43
Kota Pasuruan yang sangat
strategis karena berada di
tengah Kota Pasuruan.
Menyediakan 31 kamar yang
nyaman dan berbagai
keperluan mulai dari aktivitas
transit, bisnis, maupun
kegiatan wisata.

Lokasi: Jl. Soekarno Hatta No.41 - 43 Kota Pasuruan

6 Wisata Sejarah
Klenteng Tjoe Tik Kiong

Lokasi: Jl. Lombok Pasuruan

Kelenteng bagi masyarakat Kelenteng Tjoe Tik Kiong adalah satu-satunya


China tidak hanya berarti kelenteng yang ada di kota Pasuruan.
sebagai tempat ibadah saja. Pembangunannya diperkirakan pada sekitar abad
Disamping Gong-guan ke-17. Kelenteng ini terletak di Jalan Lombok,
(Kongkuan), Kelenteng Pasuruan. Kelenteng Tjoe Tik Kiong
mempunyai peran yang bertambah fungsinya sebagai tempat
sangat besar dalam pembelajaran kebudayaan Tiongkok, terutama
kehidupan komunitas China melalui kegiatan Barongsay dan Liang Liong.
dimasa lampau. Dewa dewi yang dipuja antara lain Kwan Sing Tee
Koen, Kong Tik Cun Ong dan Dewi Kwan Iem.

Gereja St. Antonius Padova


Gereja dengan konstruksi klasik,
dibiarkan tanpa proses renovasi
yang merubah bangunan fisik
aslinya. Menjadi gereja
kebanggaan Umat Kristen Katolik.

Lokasi: Jl. Balaikota Pasuruan

Wisata Sejarah
7
Gedung-gedung Kuno Bersejarah

Lokasi: Jl. Hasanudin, Jl. Soekarno-Hatta, Jl. Pahlawan

peninggalan gedung- Pada abad ke 19 di Hindia Belanda


gedung kuno pada akhir terdapat gaya arsitektur yang disebut
abad ke 19, masih banyak sebagai "Indische Empire. Gaya
yang berdiri kokoh. arsitektur ini sangat populer sekali,
Bangunan-bangunan sehingga hampir semua jenis
China baru abad akhir bangunan baik bangunan fasilitas
abad ke 19 ini banyak umum, maupun rumah tinggal,
terdapat di sekitar jalan memakai gaya arsitektur ini. Salah satu
Raya (sekarang Jl. keunggulan gaya arsitektur ini adalah
Sukarno Hatta), Jl. penyesuaiannya dengan iklim
Hasanudin dan daerah
sekitarnya di Pasuruan.
Rumah-rumah itu dulunya
milik para opsir ataupun
dan pedagang China kaya,
yang bisa mewakili bentuk-
bentuk arsitektur etnis
China di Pasuruan pada
masa jayanya.
Rumah yang bisa menjadi
wisata menyenangkan
tentang nilai sejarahnya,
sebagian besar adalah
rumah tinggal yang relatif
masih baik dan sedikit
mengalami perubahan.
Rumah-rumah tersebut
pada umumnya dibangun
pada akhir abad ke 19 dan
awal abad ke 20.

8 Wisata Sejarah
tropis lembab yang sangat baik sekali. Ruangan ini dipakai sebagai
Terutama pada teras depan dan tempat sembahyang. Ajaran
belakangnya yang luas dan terbuka. mereka mengajarkan hormat
Sehingga orang merasa nyaman tinggal di kepada leluhur dan orang tua.
dalamnya. Hal ini terbukti bahwa gaya Untuk itu dibutuhkan ruang
arsitektur ini sempat bertahan sepanjang sembayang yang permanen di
abad 19. rumah. Itulah sebabnya setiap
Rumah-rumah yang terletak di Jl. Raya ruang tengah orang-orang China di
Sukarno Hatta merupakan bagian dari Pasuruan hampir semuanya
jalan raya pos (groteposweg).Umumnya mempunyai ruang sembahyang
dibangun pada akhir abad ke 19. ditengahnya.
Meskipun bentuk denahnya merupakan Pada abad ke 19 dapat dikatakan
ciri khas arsitektur gaya "Indische Empire" bahwa tidak ada arsitek yang
tapi atapnya masih tetap menggunakan berpendidikan akademis di Hindia
gaya China. Yang dimaksud dengan atap Belanda. Semua pembanguan
gaya China disini adalah atap pelana pada umumnya ditangani oleh
dengan nok sejajar jalan dan ujungnya pemborong (annemmer).
melengkung keatas dan pengakhirannya Rumah etnis China di Pasuruan
berbentuk gevel.Sedangkan rumah- secara akademis dapat disebut
rumah tinggal yang ada di Jl. Hasanudin, sebagai aliran "eklektisisme".
Umumnya dibangun pada awal abd ke 20, Artinya terdapat percampuran
bentuk denah dan atap rumahnya secara wajar antara denah gaya
mengacu sepenuhnya pada bentuk "indische Empire dengan atap
arsitektur "Indische Empire". Ciri-ciri khas gaya arsitektur China , interior
atap bentuk China sudah hilang. Suatu engan dekorasi Jawa (sebagai
pertanda yang jelas bahwa rumah tersebut tempat penyimpanan barang-
dihuni oleh etnis China barangkali terletak barang pusaka seperti keris,
pada interior ruang tengahnya. tombak, wayang dan sebagainya).

Makam dan Petilasan Untung Surapati


Untung Surapati, adalah pahlawan nasional yang menjadi cikal bakal
Hari Jadi Kota Pasuruan. Soal makam, memang masih banyak
kontroversi. Meski begitu di Kota Pasuruan, ada sebuah bukti yang
diyakini sebagai peninggalan sejarah perjuangan Untung Suropati.
Lokasinya di Dusun Mancilan, Kecamatan Purworejo. Biasanya,
sebagai upaya penghargaan atas sosok pahlawan Untung Surapati,
setiap tahun digelar agenda bari'an di makam Untung
Surapati.Pejabat dan warga Kota Pasuruan akan berduyun-duyun
melakukan ziarah ke makam dan pahlawan ini. Mereka melakukan
selamatan dan memanjatkan doa bersama.
Sejarah hari jadi kota memang tidak bisa dilepaskan dalam kisah
kepahlawanan Untung Surapati. Pasalnya dalam sejarah yang
diyakini sebagai patokan lahirnya kota, adalah penyerahan surat
kuasa kepada Untung Surapati untuk menjadi pemimpin Pasuruan
(Pataka Surapati) tahun 1686 M.
Cerita ini yang dijadikan bukti sejarah tak terlupakan . Pemkot
Pasuruan selalu menggelar bari'an dan doa bersama di petilasan dan
makam Untung Surapati. Prosesinya cukup sederhana, tapi tidak
menghilangkan kesan sakral dalam kegiatan tersebut.

Wisata Sejarah
9
Gedung P3GI

Lokasi: Jl. Pahlawan Pasurua

P3GI didirikan pada tanggal 9 Juli 1887 dengan nama "Het Proefstation Oost
Java". Ada dua hal yang melatarbelakangi berdirinya P3GI pada saat itu yakni:

Menanggulangi serangan penyakit "Sereh" yang menghebat melanda hampir seluruh


tanaman tebu di dunia.

Mengimbangi dan memenangkan persaingan/ancaman gula bit khususnya dari Eropah


Dari dua permasalahan tersebut ternyata P3GI mampu mengendalikan dengan
dirakitnya varietas unggul tahan penyakit Sereh yakni varietas POJ 2878. Sejak
berdirinya P3GI hasil varietas rakitan P3GI diberi initial POJ = Proefstation Oost Java,
dan sejak tahun 1957 diberi initial PS = Pasuruan.
Secara kronologis garis besar perjalanan sejarah P3GI adalah sebagai berikut:

- Tahun 1885 "Het Preofstation Midden


Java" untuk pertama kali didirikan di
Semarang.
- Tahun 1886 menyusul "Proefstation
voor Suikerrient in West Java"
didirikan di Kagok.
- Tahun 1887 "Proefstation Oost Java"
didirikan di Pasuruan, dikenal dengan
nama POJ
- Tahun 1893 Proefstation di Semarang
ditutup.
- Tahun 1990 Proefstation di Kagok dipindahkan ke Pekalongan dan
akhrinya ke Semarang.
- Tahun 1905 Proefstation di Semarang dan POJ Pasuruan secara
Organisatoris menjadi satu dan pada tahun 1925 secara fisik
organisatoris menjadi satu di Pasuruan.
- 1942-1945 POJ dikuasai oleh Pemerintah Jepang.
- Tahun 1945 Komite Nasional Indonesia mengambil alih POJ dari
Pemerintah Jepang.
- Tahun 1947 pekerjaan rehabilitasi POJ dilakukan oleh Pemerintah
Belanda.
- Dengan SK Mentan No. 229/Um/57 tanggal 10 Desember 1957 yang
diperbaharui dengan SK Mentan No. 49/Um/57 tanggal 17 April 1958
POJ diambil alih Pemerintah Indonesia, dengan nama Balai
Penyelidikan Perusahaan Perusahaan Gula (BP3G).

- Status Balai tersebut oleh "Dewan Pembina" sekarang dikembalikan


seperti sebelum perang, yaitu suatu Balai Penyelidikan Perusahaan
Perkebunan Gula yang diurus dan dibiyayai oleh perindustrian gula
sendiri.
- Tahun 1963 BP3G pengurusannya diserahka n kepada Badan Pimpinan
Umum Perusahaan Perkebunan Gula Negara (BPU-PPN Gula) Jakarta.
- Dengan SK Mentan No. 344/Kpts/Um/12/1968 Menteri Pertanian
membentuk "Dewan Pembina BP3G" yang diserahi tugas mengurus
BP3G.
- Tahun 1977 -1978 diadakan diadakan rehabilitasi gedung BP3G yang
penggunaannya diresmikan oleh Menteri Pertanian Republik Indonesia
Prof. Ir. Soedarsono Hadisapoetro pada tanggal 23 September 1978.
- Dengan SK Mentan No. 136/Kpts/OP/3/1978 diadakan perubahan
susunan keanggotaan Dewan Pembina BP3G.
- Tahun 1986 dengan Akte Notaris telah dibentuk Asosiasi BP3G.
- Tanggal 11 Mei 1987 rapat Dewan Pembina mengubah nama BP3G
menjadi P3GI (Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia).
- Tanggal 9 Juli 198 7 P3GI merayakan hari jadinya ke 100 tahun, dan
bertepatan dengan Peringatan Hari Jadi tersebut dilaksanakan
Konferensi Gula Internasional ISSCT (International Sugar Society
Conference Technology) yang dilaksanakan di Indonesia. 10 Wisata Sejarah
Petik Laut
Adalah sebuah upacara
tradisional yang digelar
masyarakat pesisir Kota
Pasuruan. Pada kegiatan
ini, puluhan kapal akan
mengikuti larung sesajian di
laut. Acara utama petik laut
ini memang kegiatan
melarung sesaji berupa
kepala sapi.

dan berbagai sesajen lain yang kepala sapi yang dibungkus


merupakan hasil gugur gunung para kain putih dan sesajen
nelayan. Biasanya sesaji yang akan lainnya di lepaskan.
dilarung di laut lepas akan dikawal Kemudian tanpa
sedikitnya 30 kapal nelayan yang dikomando ratusan nelayan
dipenuhi warga di dalamnya. Tidak akan terjun dan berebut
hanya warga pesisir yang perhatian sesajen tersebut. Mereka
khusus pada upacara adat tahunan yang sebagian besar
ini. adalah anak buah kapal
(ABK), akan mengambir air
Ratusan warga lainnya juga ikut laut yang sudah bercampur
menyaksikannya. Bahkan mereka dengan bunga tujuh warna.
rela berpanas-panas di bawah terik Selanjutnya, air itu
sinar matahari, mengikuti jalannya disiramkan ke jala ikan,
prosesi ritual di laut. sekitar 5 hingga serta bagian tertentu kapal.
7 kilometer dari pantai,
Disaat bersamaan, ratusan
tumpeng yang disediakan
di setiap kapal dinikmati
bersama-sama. Petik laut
merupakan tradisi warga,
sebagai ungkapan syukur
kehadirat Allah SWT. Para
nelayan berharap dalam
menjalani pekerjaan,
dijauhkan dari mara bahaya
serta mendapat tangkapan
ikan melimpah.
11 Wisata Budaya dan Adat Tradisional
Kirab Pataka Untung Suropati
Semarak perayaan Hari Jadi Kota Beberapa kuda terlihat mengawali
Pasuruan selalu terasa rombongan kirab. Di atas kuda-kuda itu
gebyarnya. Kegiatannya banyak ada orang-orang yang berbusana mirip
didominasi beragam upacara panglima kerajaan. Mereka disebut
tradisional. Diantaranya yang dengan Adipati Wironegoro (sebutan
paling substansial adalah Kirab untuk Untung Suropati) ketika menjadi
Pataka Untung Surapati. Dipati (raja) Pasuruan tempo dulu, dan
juga Panglima Darmoyudo. Adipati
Kirab "Pataka" dilakukan dengan Wironegoro tampak menenteng sebuah
iring-iringan kuda. Para pejabat lembaran kertas yang dimasukkan
kota mengenakan pakaian adat dalam sebuah tempat berukiran indah,
khas kota, berdampingan bersama dengan dominasi warna hijau. Itulah
isteri mereka berjalan kaki menuju yang disebut Pataka.
pusat kegiatan upacara
berlangsung. Kemudian di belakangnya berturut-turut
rombongan Wali Kota bersama Muspida
kirab "Pataka", sebuah surat Kota Pasuruan. Mereka berjalan diiringi
perintah untuk Untung Suropati pengawalan prajurit Wiroguno, dan
yang dijadikan tonggak sejarah Wironini. Tidak ketinggalan iringan seni
berdirinya Kota Pasuruan. Prosesi hadrah Ishari yang mengembangkan
kirab berjalan cukup hidmat, dan payung besar, dan melantunkan irama-
selama hampir satu jam sempat irama bernuansa Islami. Kemeriahan
membuat jalan-jalan strategis kota hari jadi pun semakin terasa.
yang menghubungkan gedung
G r a d h i k a d a n Ta m a n K o t a Rombongan para pejabat serta merta
lengang. disambut tarian Wiranini. Sebuah tarian
yang menampilkan keberanian dan sifat
Panjang kirab, tidak kurang dari ksatria prajurit putri Wiranini. Tarian ini
100 meter. Ada ratusan orang yang pernah meraih lima besar penampilan
ikut menjadi bagian kirab. Mereka terbaik untuk tingkat Jawa Timur.
berdandan dengan busana khas
tradisional Jawa. Mulai dari Pataka Untung Surapati, pada puncak
busana khas kerajaan, hingga acaranya kemudian dibacakan di depan
pakaian khas Pasuruam berwarna seluruh undangan yang hadir. Di sela-
atasan putih, bawah pakai sarung sela prosesi kirab ini, biasanya
batik. Lengkap dengan tutup ditampilkan serangkaian hiburan seni
kepala udeng. khas Kota Pasuruan.

12 Wisata Budaya dan Adat Tradisional


Para nelayan kota memiliki kegiatan
menarik yang rasanya sayang jika
dilewatkan. Karena acara yang dikenal
Para nelayan kota memiliki kegiatan
dengan
menarik
praonan
yang
ini hanya
rasanya sayang
digelar
jika
setahun sekali
dilewatkan. yakniacara
Karena padayanghari ketujuh
dikenal
lebaran Idul
dengan Fitri, atau
praonan yang
ini biasa disebut
hanya digelar
setahun sekali yakni pada hari ketujuh
dengan lebaran Kupatan. Puluhan
lebaran Idul Fitri, atau yang biasa disebut
nelayan akan
dengan merelakan
lebaran diri beristirahat
Kupatan. Puluhan
nelayan akan merelakan diri beristirahat
melaut sejenak.
melaut sejenak. Mereka
Mereka menghias
menghias
perahu mereka
perahu mereka dan dan menggelar
menggelar lomba
lomba
Perahu Hias
Perahu Hias untuk memilih yang terbaik diantara
untuk
mereka.
memilih yang terbaik diantara
mereka.

Hutan Mangrove

S h a r Budaya
Wisata p e n t hdan
e pAdat
e n c iTradisional
l itu
istilahnya. kita perlu juga
mengasah otak dan menambah
pengetahuan. Caranya bisa
dengan belajar langsung pada
alam. Salah satunya di kawasan
mangrove Kota Pasuruan yang
sekarang ini cukup
berkembang. Memiliki potensi
Wisata Budaya dan Adat Tradisional
unggul dalam penyediaan induk
bibit mangrove. Kawasan ini
bisa dijadikan sarana rekreasi
sekaligus konservasi alam.

Lokasi: Area pinggiran kawasan Laut Pasuruan

13
Barongsay/Liang-liong Tarian Singa atau di Indonesia dikenal
dengan nama barongsai memiliki
sejarah ribuan tahun. Catatan pertama
tentang tarian ini bisa ditelusuri pada
masa Dinasti Chin sekitar abad ketiga
sebelum masehi. Menurut kepercayaan
orang Cina, singa merupakan lambang
kebahagiaan dan kesenangan.

Tarian Singa dipercaya merupakan


pertunjukan yang dapat membawa
keberuntungan sehingga umumnya
diadakan pada berbagai acara penting
seperti pembukaan restoran, pendirian
klenteng, dan tentu saja perayaan
tahun baru.

Di Pasuruan, tarian khas ini menjadi


kebanggaan khusus di Klenteng Tjoe
Tik Kiong. Tarian Singa terdiri dari dua
jenis utama yakni Singa Utara yang
memiliki surai ikal dan berkaki empat.
Penampilan Singa Utara kelihatan lebih
natural dan mirip singa ketimbang
Singa Selatan yang memiliki sisik serta
jumlah kaki yang bervariasi antara dua
atau empat.

Kepala Singa Selatan Satu gerakan utama dari Di depan penari


dilengkapi dengan tanduk tarian Barongsai adalah Barong biasanya
sehingga kadangkala mirip gerakan singa memakan juga terdapat
dengan binatang 'Kilin'. amplop berisi uang yang seorang penari lain
Gerakan antara Singa disebut dengan istilah 'Lay yang mengenakan
Utara dan Singa Selatan See'. Di atas amplop t o p e n g d a n
juga berbeda. Bila Singa tersebut biasanya membawa kipas.
Selatan terkenal dengan ditempeli dengan sayuran Tokoh ini disebut
gerakan kepalanya yang selada air yang Sang Buddha.
keras dan melonjak-lonjak melambangkan hadiah Tugasnya adalah
seiring dengan tabuhan bagi sang Singa. untuk menggiring
gong dan tambur, gerakan sang Singa Barong
Singa Utara cenderung Proses memakan 'Lay ke tempat di mana
lebih lincah dan penuh See' ini berlangsung amplop berisi uang
dinamika karena memiliki sekitar separuh bagian disimpan.
empat kaki. dari seluruh tarian Singa.

Wisata Kesenian
14
Rawon atau nasi rawon (karena Pantai Kraton Kota Pasuruan adalah
selalu disajikan dengan nasi). salah satu lokasi penangkapan kupang
Merupakan masakan khas Kota di Jawa Timur. Selain sungai
Pasuruan yang berupah menu Kepitingan Sidoarjo, pantai Kenjeran
berupa sup daging dengan bumbu Surabaya, dan pantai Bangil di
khas karena mengandung kluwek. Kabupaten Pasuruan. Kupang
Daging untuk rawon adalah daging merupakan salah satu hasil laut
sapi yang dipotong kecil-kecil. yang banyak dikonsumsi oleh
Bumbu supnya sangat khas masyarakat. Ada dua jenis kupang yang
Indonesia. Yakni, campuran bawang biasa ditangkap oleh penangkap
merah, bawang putih, dan beberapa kupang, yaitu kupang putih / kupang
jenis rempah-rempah lainnya. beras.

Rawon disajikan bersama nasi, Dalam bahasa latinnya disebut dengan


dilengkapi dengan tauge kecil, Tellina Versicolor. Selain itu juga ada
daung bawang, kerupuk, dan kupang merah (Corbula faba). Jenis
sambal. Jenis masakan ini memang kupang putih atau biasa disebut dengan
juga banyak tersebar di daerah lain. kupang beras merupakan jenis kupang
Tapi di Kota Pasuruan paling khas, paling banyak dikonsumsi oleh
karena pelengkap rawon selain masyarakat.
daging yang dicampurkan ke dalam Makanan khas dari kupang di Kota
kuah adalah sate komoh. Sate Pasuruan disebut dengan kupang
komoh adalah sate dari daging sapi Lontong. Makanan ini terdiri dari
berukuran besar. Sebetulnya mirip kupang, sejenis hewan kerang laut kecil
empal berbumbu basah yang diakhiri yang dimasak ala opor hangat.
dengan membakarnya sebentar di Penyajiannya dicampur dengan lontong
atas bara arang. dan bumbu sambal. Pedas, hangat-
hangat dan dengan kuah agak banyak.
Kekhasan lainnya dalam rawon kota
adalah warnanya yang hitam kelam, Biasanya dihidangkan dengan ditemani
aromanya khas, dan pilihan kerupuk ikan dan sate kerang. Sate ini
kluweknya menciptakan rasa dibuat dengan diberi campuran sambal
kacang (nutty) yang nendang. Tidak cukup pedas. Sambalnya mirip sambal
mudah membuat rawon karena rujak manis, Cuma tidak terlalu manis,
menuntut ketepatan tinggi untuk dan ada unsur petisnya. Petis itu saos
menyeimbangkan bumbu-bumbu yang dibuat dari bahan udang-
khususnya. udangan.

Wisata Kuliner
15
Permen sin A
Merupakan permen berciri khas bikinan
asli Kota Pasuruan. Permen ini banyak
ditemukan di pasaran, Dan memiliki
sejarah panjang. Penulisan merek
dagang permen ini adalah "Paberik
Kembang Gula, SINA, Pasuruan".
Betapa permen ini menunjukkan
identitas aslinya sebagai "masa lalu".
SINA adalah produsen permen ini, yaitu
PT Sindu Amrita. pelancong berkebangsaan Inggris, yang
menyebutkan, pada tahun 1778 Belanda
Yang paling diproduksi adalah Permen mengirim sebanyak 10.000 pon (atau
jahe. Berbicara permen ini bukan hanya sekitar 5.000 kilogram) produk yang
berbicara puluhan tahun lalu, tetapi disebut candied ginger dari Batavia ke
ratusan tahun. Setidaknya permen ini Eropa. Makanan ini digemari di Eropa
sudah tercatat di dalam buku Island of karena menyembuhkan kembung atau
Java karya John Joseph Stockdale, dalam istilah ilmiah disebut flatulensi.

Bipang Jangkar

Bipang berasal dari Tiongkok. Bi Untuk membedakan dengan produk kompetitor,


berarti beras, pang berarti wangi. diperlukan 1 nama untuk membedakan. Karena
Berarti beras yang wangi. Dalam pembeli bipang kebanyakan adalah para pelaut,
bahasa Inggris makanan ringan ini nelayan, dipilihlah satu nama yang identik dengan
lebih dikenal dengan puff rice cakes. dunia pelayaran. Akhirnya dipilihlah nama
Bipang dibuat dari beras yang Jangkar. Sehingga pada tahun 1949 makanan
dipanaskan dengan suhu tinggi ringan ini terdaftar dengan nama Bipang Jangkar.
sampai mekar, kemudian dicampur Pertama kali menggunakan merk Bipang Jangkar,
dengan gula yang telah dicairkan dan bipang ini dibungkus menggunakan kertas dan
vanili, kemudian dicetak dan identik dengan rasa vanila. Seiring perkembangan
dipotong-potong. Sehingga camilan jaman sekitar tahun 1980-an, bipang dikemas
ini akan terasa renyah, manis, dan dengan kemasan plastik, sehingga bipang lebih
wangi di lidah. tahan lama dan tidak mudah melempem, juga
dibuat dengan menggunakan macam-macam rasa
Alm. Bapak Kwee Pwee Bok,tinggal seperti buah-buahan. Sehingga sekarang oleh-
dan besar di Kota Pasuruan. Dialah oleh khas Pasuruan ini tersedia dalam berbagai
yang pertama kali membuat Bipang ini macam rasa dan kemasan yang bisa dijangkau
mulai jaman penjajahan Jepang. mulai masyarakat menengah ke bawah sampai
Jaman dulu belum ada kemasan menengah ke atas. Kami bangga karena Bipang
plastik seperti jaman sekarang, Jangkar telah menjadi bagian dari makanan khas
sehingga bipang dibungkus dengan Pasuruan dan ikut memperkaya kuliner Indonesia
daun pisang. Kemudian Indonesia
merdeka tahun 1945. Bipang mulai
banyak dikenal masyarakat Wisata Kuliner
Pasuruan. 16
Industri Mebel
Merupakan sebuah kawasan yang outlet tempat pajangan aneka barang
terkonsentrasi pada proses pembuatan dagangan terbuat dari kayu berupa
beragam produk mebel. Deretan rumah yang umumnya meja dan kursi tamu. Hasil
sekaligus berfungsi toko tersebut disana itu produksi turun temurun secara dari tiga
agaknya merupakan showroom atau pun desa disitu, yakni Sebani, Gadingrejo
dan Bukir.

Kemampuan memproduksi barang terbuat Sedangkan pembeli tradisional yang


dari kayu tersebut pastilah sudah berlangsung lumayan jauh berdatangan dari arah
secara tradisonal selama beberapa generasi Timur. Mulai dari orang Bali, Sumbawa
oleh sebagian banyak penduduk di sana. sampai beberapa antero di Nusa
Tenggara Barat. Mereka menyukai
Konon asal muasalnya kegiatan ketrampilan produk mebel Pasuruan karena berupa
olah kayu bernuansa seni ini dikerjakan oleh jenis polosan (tanpa ukiran rumit laiknya
sekelompok orang yang mukim di desa 'bukir'. produk serupa eks Jepara), dan dijual
dengan istilah mentahan atau barang
Bukir adalah lafal kata orang Madura yang setengah jadi yang leluasa untuk di-
kalau dilafalkan secara bahasa Jawa finishing sesukanya. Baik dengan vernis
terdengar wukir alias kegiatan mengukir. maupun dengan aneka warna warna.
Menjelang pukul dua siang, sesaat sang surya Meskipun demikian para pedagang di
menggelincir dari puncak teriknya, mulailah sentra ini melayani pula permintaan
bermunculan kegiatan khas orang-orang pembeli yang ingin berupa produk jadi.
disana. Terlihat sejumlah kuli panggul Harga mentahannya pun tergolong cukup
memindahkan barang mebelair ke bak bersahabat, yang memungkinkan para
kendaraan pickup. Ataupun yang sebaliknya, tengkulak ambil untung manakala
menurunkannya untuk mengisi ruang-ruang menjualnya lagi di daerah asalnya. Yakni
pajang itu. mulai dengan kisaran harga Rp300-an
ribu sampai yang Rp7,5 juta per set
Terlihat pula beberapa becak khas Pasuruan tersedia di sentra industri mebel ini.
mengangkut kursi-kursi. Kemudian dari yang
Industri furniture kayu di Pasuruan,
mula-mula jumlahnya terhitung jari itu menjadi lazimnya berbasis bahan kayu jati.
kian banyak berlalu lalang hilir mudik. Kemudian ada varian bahan lainya
Pada hari Sabtu dan Minggu tempat ini padat berupa kayu sonokeling, mahoni dan
akasia mangium. Pasokan bahan baku
pengunjung. Para konsumen sentra mebel itu
selain memanfaatkan kayu dari hutan
berdatangan dari kota-kota terdekat sampai
perhutani juga lazim dipakai kayu eks
tempat-tempat yang jauh. pekarangan rakyat.

Wisata Kerajinan
17
Industri logam
Keberadaan industri logam berskala berbagai jenis produk yang
besar di Kota Pasuruan, membuat dihasilkan, diantaranya, spare part
usaha logam menjadi salah satu motor, aksesoris motor hingga mobil,
primadona di Kota Pasuruan. Masa engsel-engsel esklusif maupun
kejayaan industri logam terjadi sejak kebutuhan pendamping meubeler.
awal 1980 - 1998, usaha ini tumbuh Untuk usaha yang lebih besar
pesat bagaikan jamur di musim hujan dengan investasi di atas Rp 1 miliar,
dan menyerap ribuan tenaga kerja. berupa spare part mobil, mesin
diesel, peralatan pabrik gula dan
Data dari Kelompok Industri Logam Petrokimia.
Pasuruan (Kilopas), jumlah UKM
logam hingga akhir Desember 2006 Produksi usaha logam itu, terutama
lalu tercatat sekitar 350 UKM. Industri untuk spare part motor, mobil dan
logam itu tersebar di Kelurahan mesin diesel dikirimkan ke Surabaya
Mayangan, Ngemplakrejo, Kebonsari, hingga ke Jakarta. Untuk luar pulau
Purworejo, Gadingrejo, Kelurahan dikirim ke Bali, Kalimantan maupun
Mandaran dan Bugul Lor. Sumatera.

Wisata Kerajinan
18
Data Pendukung Wisata
Rumah Makan "KURNIA” Depot Mie “GELE”
Jl. Soekarno Hatta Kota Pasuruan Jl. Soekarno Hatta Kav. 3 B Kota
Telp. ( 0343 ) 426608 Pasuruan
Telp. ( 0343 ) –
D’ Fahira Resto
Jl. Soekarno hatta 41-43 Depot SOP Buntut Dragon
Telp. (0343) 5616000 Jl. Raya Kraton 46
Telp. 081 553 119 28
Rumah Makan "ASIH”
Jl. Veteran No. 17 Kota Pasuruan Warung "SAKINAH”
Telp. ( 0343 ) 421234 Jl. RA. Kartini Kota Pasuruan
Jl. Balaikota Kota Pasuruan
Depot Gedong Woloe
Jl. Soekarno Hatta Lesehan "Kampung Padi”
Telp. (0343) 424245 Jl. KH. Achmad Dahlan
Telp. ( 0343 ) 424978
Depot Rawon Sederhana
Jl. WR. Supratman No 16 Lesehan "KEBON PRING”
Telp. 0822 4480 9999 Jl. A. Yani No 235
Telp. ( 0343 ) 5645555
Depot Mie "SLAGAH”
Jl. Slagah Kota Pasuruan Bakso Melati
Telp. ( 0343 ) 414451 Jl. Jl. Patimura No 38
Telp. 0852 3428 1859
Rumah Makan ”BL”
Jl. Veteran No. 8 Kota Pasurua Depot "ANDA”
Telp. ( 0343 ) 426933 Jl. Komodor Yos Sudarso Kota
Pasuruan
“BJ. PERDANA STEAK HOUSE” Telp. ( 0343 ) 429252
Jl. Sulatan Agung No 21
Telp (0343) 417333 "Mie Gacoan”
Jl. Slagah No 1
Telp. 0822 3281 0501
Valencia Resto
Jl. Hayam Wuruk No 11
Telp. (0434) 4741793 “Bubur Qu”
‘ Jl. DR. Wahidin 164
“Soto Cemara” Telp. 081 230 909 861
Jl. Cemara No 23
Telp 0851 0922 5888

“Segoro Sea Food”


Jl. Veteran No 18
Telp 0853 1611 9589 19
BIRO PERJALANAN WISATA CAFE
BIOSKOP
“PO TJIPTO” New Star Cineplex Pasuruan “PAZZ GARDEN”
Jl. Veteran Kota Pasuruan Jl. Soekarno Hatta Jl. Panglima Sudirman
Telp. ( 0343 ) 422042 (Komplek BCA Lama) No.10 Kota Pasuruan

"PO LADJU” “ Kopi Racer “


Jl. Gajah Mada No. 31 Kota SANGGAR SENI & BUDAYA Jl. Panglima Sudirman
Pasuruan No. 116 Kota
Telp. ( 0343 ) 424582 "DHARMA BUDAYA” Pasuruan
Jl. Pahlawan No. 28 B Kota Telp. ( 0343 ) 4875875
"ROSSANA TOUR & TRAVEL” Pasuruan
Jl. Serayu Blok O No. 12 Kota Telp. ( 0343 ) “ D’Amor ”
Pasuruan Jl. Sunan Ampel No.4
Telp. ( 0343 ) 426998 “MUSTIKA LARAS” Kota Pasuruan
Perum Graha Indah
PT. PANDAWA 87 Jl. Uranus 2 Blok S/12 “ Kedai 15 “
Jl. Sultan Agung No 21 Pasuruan Jl. Pahlawan No 15
Telp. (0343) 417333 Telp. 081 336 484 808 Kota Pasuruan

"TITIN" Transport & Travel


Jl. Veteran Kota Pasuruan “ Caesar Cafe ”
Telp. ( 0343 ) 425064 OLEH-OLEH KHAS PASURUAN Kel.Bakalan Rt02
Rw08 Kec.Bugul Kidul
“CV. EKA RAYA” Perusahaan Roti "MATAHARI” Kota Pasuruan
Perum Kraton Indah No. 4 Jl. Soekarno Hatta Pasuruan Telp. ( 0343 ) 426408
Telp. (0343) 411343
Perusahaan Bipang "JANGKAR” “ Kopi House “
“PT. Nur Raina Faz Tour n Travel” Jl. Lombok Kota Pasuruan Jl. Kartini Kota
Jl. Urip Sumoharjo 48 Pasuruan
Telp. (0343) 415101 Perusahaan Permen "Sin A "
Jl. Sumatera No. 24 Kota Pasuruan “Café Janji”
“PT. EBAD AL RAHMAN WISATA” Jl. Panglima Sudirman
Jl. Dr. Wahidin S.H no 25 Perusahaan Krupuk "MLIWIS” No. 46
Telp. 085 856 532 333 Jl. Diponegoro Kota Pasuruan

“PT. AYO BERANGKAT IBADAH” Roti Orion


Jl. Dr. Wahidin S.H No. 167 B Jl. Soekarno Hatta 101
Telp. 081 230 889 991 Telp. (0343) 424104

“CV. TRAVEL ID” Industri Mebel "AIDA”


Jl. Sunan Ampel Barat No 69 Jl. A. Yani Kota Pasuruan
Telp. 082 139 568 580

“WIN BROTO BUWONO”


Jl. A.Yani No 130
Karangketuq 20
BA
B AN
NKK HOTEL
HOTEL

Bank JATIM Hotel Pasuruan


Jl. BalaikotaBank JATIM
No. 10 Kota Pasuruan Jl. KH. WachidHotel
HasyimPasuruan
No. 46 Kota Pasuruan
Jl. Telp.
Balaikota No.421061
(0343) 10 Kota- 429130
Pasuruan Jl. KH. Wachid Hasyim
Telp. No.
(0343) 46 Kota Pasuruan
423944
Telp. (0343) 421061 - 429130 Telp. (0343) 423944
Bank BCA Hotel Nasional
Jl. Soekarno Hatta No. 33 Kota Pasuruan Jl. Sukun No. 4 Kota Pasuruan
Telp.Bank BCA
(0343) 426651 Hotel
Telp. Nasional
(0343) 422039
Jl. Soekarno Hatta No. 33 Kota Pasuruan Jl. Sukun No. 4 Kota Pasuruan
Telp. Bank
(0343)BNI
426651 Telp.
Hotel(0343) 422039
BJ Perdana
Jl. Balaikota No. 21 Kota Pasuruan Jl. Sultan Agung No. 21 Kota Pasuruan
Telp. (0343) 426546 - 421130 Telp. (0343) 417333
Bank BNI Hotel BJ Perdana
Jl. Balaikota Bank
No. 21BRI
Kota Pasuruan Jl. Sultan Agung
HotelNo. 21 Kota Pasuruan
Transit
Telp. (0343)
Jl. Pahlawan No.426546 - 421130
24 Kota Pasuruan Telp. (0343)
Jl. Jendral Ahmad 417333
Yani No. 55 Kota Pasuruan
Telp. (0343) 426624 - 413238 Telp. (0343) 5643990
Bank
Bank BRI
MANDIRI Hotel Horison
Hotel Transit
Jl. Pahlawan
Jl. Panglima No. 24
Sudirman Kota
No. Pasuruan
11 Kota Pasuruan Jl.Jl. Jendral
Jendral Ahmad
Ahmad YaniNo.
Yani No.45-5547Kota
KotaPasuruan
Pasuruan
Telp.Telp.
(0343) 426624
(0343) - 413238
420221 Telp.
Telp.(0343)
(0343)5643990
561555

Bank BUKOPIN Hotel Daroessalam


Bank
Jl. Panglima MANDIRI
Sudirman Kota Pasuruan Hotel
Jl. Soekarno Hatta Horison
No.41 - 43 Kota Pasuruan
Jl. Panglima Telp.
Sudirman No.
(0343) 11 Kota Pasuruan
429203 Jl. Jendral Ahmad
Telp.Yani No.5616000
(0343) 45- 47 Kota Pasuruan
Telp. (0343) 420221 Telp. (0343) 561555
Bank MANDIRI SYARIAH Hotel Semeru Park
Jl. Soekarno Hatta No. 8 - 9 Kota Pasuruan Jl. Ir. H. Juanda No.3 Kota Pasuruan
Bank
Telp. BUKOPIN
(0343) 431588 Hotel Daroessalam
Telp. (0343) 423535
Jl. Panglima Sudirman Kota Pasuruan Jl. Soekarno Hatta No.41 - 43 Kota Pasuruan
Bank
Telp. BPR 429203
(0343) Jatim Telp. (0343) 5616000
Jl. KH. Achmad Dahlan No. 18 Kota Pasuruan
Telp. (0343) 431530
Bank MANDIRI SYARIAH Hotel Semeru Park
Jl. Soekarno Hatta No. 8 - 9 Kota Pasuruan Jl. Ir. H. Juanda No.3 Kota Pasuruan
Telp. (0343) 431588 Telp. (0343) 423535

Bank BPR Jatim


Jl. KH. Achmad Dahlan No. 18 Kota Pasuruan
Telp. (0343) 431530

21
DINAS pariwisata, Pemuda & Olah Raga
Kota Pasuruan

Anda mungkin juga menyukai