net
7–9 minutes
Askar anak dari Muhammad, anak dari Husein, anak dari Askib, anak dari
Mohammad Wahid, anak dari Hasan, anak dari Asir, anak dari 'Al, anak dari
Ahmad, anak dari Mosrir, anak dari Jazar, anak dari Musa, anak dari Hajr, anak
dari Ja'far ash-Shadiq, anak dari Muhammad al-Baqir, anak dari Ali Zainal Abidin
al-Madani anak dari al-Husain anak dari al-Imam Ali k.w. simak juga
tentang sejarah makam Gus Dur
Berdasarkan literatur babad jalasutra dikatakan disana wali Sunan Geseng adalah
murid dari Sunan panggung atau Raden Watiswara yang adalah cucu Raden
Brawijaya V yang telah dimakamkan di daerah kutan, Desa Jatirejo, Kecamatan
lendah, Kabupaten Kulon Progo. Pemakamannya di Bukit pinggir sungai Progo.
Selain itu ki Cakra Jaya dan Sunan panggung adalah orang yang sama.
Bahkan menurut salah satu hikayat sejarah Sunan Geseng dikatakan, pada suatu
saat ia juga telah mengikuti anjuran dari Sunan Kalijaga untuk dapat
mengasingkan diri ke sebuah hutan agar dapat berkonsentrasi beribadah kepada
Allah. Kemudian ditengah lakunya tersebut hutan itu kemudian terbakar namun
tidak membuatnya untuk menghentikan tapanya.
Berdasarkan apa yang dipesan dari Sang Guru bahwasannya beliau tidak boleh
memutus ibadah, apapun yang terjadi sampai kemudian sang guru datang
menjenguk. Setelah berhentinya kebakaran Sunan Kalijaga kemudian datang
menjenguknya, beliau mendapati cakrajaya telah menghitam hangus walaupun
tetap sehat walafiat. Sehingga karena itu ia digelari dengan nama Sunan Geseng.
Menurut sejarah Sunan Geseng, beliau terbangun berkat Ucapan salam yang
dilontarkan oleh Kanjeng Sunan Kalijaga dan beliau ( Sunan Geseng) langsung
kepada gurunya itu. Sunan Kalijaga 6 menyuruhnya untuk mandi dan pulang
menemui keluarganya. setelah Sunan Gesang bertemu dengan keluarganya maka
beliau menceritakanlah semua kejadian yang menimpanya itu kepada istri dan
anaknya.
Istri dan anaknya turut berucap syukur kehadiran Allah Subhanahu Wa Ta'ala atas
diselamatkannya Ki Cokro Jaya atau Sunan Geseng atas bimbingan Kanjeng
Sunan Kalijaga. Selama perjalanan itulah kemudian Ki Cokro Joyo diangkat
derajatnya dihadapan Allah menjadi wali Allah. Menurut sejarah Sunan Geseng
penamaannya adalah berkat laku dan ketawaduannya terhadap guru sehingga
mencapai derajat mulia.
Kemudian setelah itu Sunan Geseng ditugaskan oleh Sunan Kalijaga untuk turut
serta menjalankan Islam. Beliau menyiarkan Islam khususnya untuk mengajak
agar masyarakat bertauhid membaca dua kalimat syahadat.
Cara Berdakwah
Murid Sunan Kalijaga sendiri tidak hanya Sunan Geseng saja ada beberapa
lainnya yang terkenal juga yaitu Sunan Bayat di daerah Klaten, Syeh Jangkung di
daerah Pati, dan Ki Ageng Selo di daerah Demak. Beberapa riwayat itulah maka
jamaah zikir Allah kemudian mengingat sunan Geseng, karena beliau termasuk
Wali Allah yang begitu berjasa dalam pengembangan Islam di tanah Jawa.
Menurut riwayat sejarah Sunan Geseng, dakwah yang dibawa oleh Sunan Geseng
sendiri begitu arif dan santun. Pendekatan yang dibawanya sendiri adalah melalui
budaya dengan masyarakat Jawa. Hal tersebut sama seperti yang telah dilakukan
oleh gurunya Sunan Kalijaga berdakwah dengan mempergunakan wayang kulit,
selamatan yang dilakukan dengan tujuan untuk bersedekah dan memuji syukur
ke hadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Baca Juga
• Generasi Ibnu Muljam Telah Lahir Kembali. Iblis Bermulut Qur'an dan Berjubah
Nabi.
Memuliakan tamu tamu Santri, umat, masyarakat, dan para pejabat yang selalu
diajak berzikir dan puji-pujian. Cara-cara tersebut nyatanya mampu membuat
masyarakat Jawa yang kala itu menganut budaya hindu-budha beralih
mempercayai agama Islam. Sebegitunya bijaknya Sunan Geseng Wali Allah yang
tidak serta merta menghapus budaya-budaya yang luhur dan baik.
Adapun yang dilakukannya juga tidak melanggar syariat dan aqidah dan nyatanya
begitu ampuh untuk dapat menyatukan umat masyarakat kala itu. Tenntunya kita
berharap dapat meneruskan perjuangan syiar Sunan Geseng dan wali-wali Allah
lainnya, yang menjadi generasi penerus perjuangan Nabi Muhammad Shallallahu
Alaihi Wasallam.
sejarah sunan Geseng juga tidak terlepas dari kisah Sunan Kalijaga. Beliau sendiri
teramat begitu melekat dan juga dekat di Hati kaum muslimin di tanah Jawa
melebihi lainnya. Kelebihan yang dimilikinya tersebut seperti kepiawaiannya
Pengaruh Islam ke dalam adat tradisi orang Jawa.
Sunan Kalijaga sendiri merupakan pencipta lakon wayang kulit dan juga
pengarang buku-buku wayang yang didalamnya terkandung cerita dramatis
bernuansa Islami. Sunan Geseng merupakan salah satu daripada murid Kinasih
dari Sunan Kalijaga yang terkenal begitu patuh dan setia terhadap segala perintah
dari Sunan Kalijaga.
Dikatakan juga terdapat sebuah makam disebut-sebut juga sebagai makam wali
Sunan Geseng. Makam tersebut tepatnya berada di hutan di Atas Bukit Kapur
kurang lebih 10 km di sebelah timur dari kota Tuban Jawa Timur. Menurut cerita
beliau bertapa di tempat tersebut sampai kemudian akhirnya hutan tersebut
terbakar dan pada saat beliau wafat dimakamkan di tempat yang sama.
Menurut sejarah Sunan Geseng hal tersebut juga dikarenakan di dusun geseng
tersebut terdapat sebuah makam yang diatasnya ada batu nisan dan banyak sekali
diziarahi oleh orang. Kemudian di sanalah para peziarah umumnya akan bergerak
ke makam Sunan Bonang di Tuban, atau pemakaman Syekh Maulana Ibrahim
asmoro qondi, yang mana orang-orang selalu menyempatkan diri untuk berziarah
ke makam Sunan geseng. simak juga tentang Sejarah para wali Di Nusantara
Demikian adalah ulasan mengenai sejarah Sunan Geseng. Tentunya secara bijak
kita harus mengambil pelajaran yang baik dari penyiaran dan laku dari Sunan
Geseng. sehingga kita bisa meneruskan perjuangan perjuangan yang dilakukan
oleh para waliyullah sebagai pejuang ajaran yang dibawa Nabi Muhammad
Shallallahu Alaihi Wasallam.