NIM : 225221250
A. Pendahuluan
Pada abad 15 para saudagar muslim telah mencapai kemajuan pesat
Dalam usaha bisnis dan dakwah hingga mereka memiliki jaringan di kota-kota
Bin isa muhajir dari hadramaut. Beliau dikenal sebagai tempat pelarian bagi
Para keturunan nabi dari arab saudi dan daerah arab lain yang tidak menganut
Syiah.
Kalangan penganut agama Islam tingkat atas ada sekelompok tokoh pemuka
Agama dengan sebutan Wali. Zaman itu pun dikenal sebagai zaman
“kewalen”. Para wali itu dalam tradisi Jawa dikenal sebagai “Walisanga”,
Sunan Ampel, Sunan Bonang, Sunan Drajat, Sunan Giri, Sunan Muria, Sunan
Muda yang patuh dan kuat kepada agama dan orang tua, tapi tidak bisa
Putih, dia adalah Sunan Bonang. Lalau Raden Sahid diangkat menjadi
Sunan Muria ialah seorang Walisongo yang banyak berjasa dalam menyiarkan
Agama Islam di pedesaab Pulau Jawa adalah Sunan Muria. Beliau lebih
Terkenal dengan nama Sunan Muria karena pusat kegiatan dakwahnya,dan
makamnya terletak di Gunung Muria (18 km di sebelah utara Kota
Kudus sekarang).
Dakwah beliau adalah para pedagang, nelayan dan rakyat jelata. Beliau
Dengan nuansa Islami seperti nelung dino, mitung dino, ngatus dino
Dan sebagainya.
Sunan Muria lebih senang berdakwah pada rakyat jelata daripada kaum
Tanah Jawa pada abad ke 14. Mereka tinggal di tiga wilayah penting
Banyak tokoh lain yang juga berperan. Namun peranan mereka yang
Secara langsung, membuat para Walisongo ini lebih banyak disebut, dibandingkan
yang lainnya.
2. Daftar pustaka
Buku Wali Songo: Rekonstruksi Sejarah yang Disingkirkan, Agus Sunyoto, Jakarta:
Transpustaka, 2011
https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbjateng/makam-sunan-muria-di-kudus/