Anda di halaman 1dari 3

PUNCAK SARANG-SARANG KAMBO

Kota Palopo sejatinya dikelilingi punggungan pegunungan berjejer disepanjang Kecamatan


Mungkajang dan Kecamatan Wara Barat. Tapi kenyataannya belum banyak pilihan untuk
menikmati keindahan panorama kota dari puncak-puncak pegunungan tersebut. Terkecuali
salah satu spot mendaki yang ada di kelurahan Kambo yang diberi nama warga setempat
Puncak Sarang-Sarang .

Lokasi Kambo yang memang sudah dikenal dengan daerah sejuk khas pegunungan ternyata
memiliki potensi wisata trekking yang cukup menantang . Dinamai Puncak Sarang-Sarang
karena di puncaknya terdapat tumbuhan dedaunan yang diberi nama Sarang-Sarang oleh
masyarakat yang berada di atas ketinggian 1010 mdpl.

Untuk menuju ke Puncak Sarang-Sarang dapat ditempuh melalui jalur yang telah dirintis warga.
Perjalanan dimulai di Mesjid Kambo yang berada persis disamping Kantor kelurahan Kambo.
Untuk kendaraan roda dua bisa memakirkan kendaraanya di samping rumah warga, sementara
untuk roda 4 di badan jalan. Jalur trekking ini sendiri belum dikelola sebagai wisata mendaki
pada umumnya, oleh kerena itu sebaiknya para pendaki melapor kepada warga setempat
sebelum memulai perjalanannya.

Perjalanan diawali dengan melewati rumah warga yang tersisa sebelum melipir naik ke sisi
bukit. Jalur yang dilalui ialah jalan tani warga yang digunakan sehari-hari untuk berkebun. Maka
jangan heran ketika bertemu dengan warga yang menggunakan motor dijalur.

POS 1

Jalur yang dilalui merupakan jalan setapak di sisi bukit yang bertemu langsung dengan jurang.
Setelah sekitar 30 menit perjalanan dari rumah warga maka kita akan tiba di pos 1.Disini kita
sudah melihat keseluruhan wilayah Kelurahan Kambo cukup jelas

POS 2
Perjalanan dari pos 1 menuju pos 2 akan disuguhi tanjakan terus menurus. Dalam perjalanan
menuju pos 2 juga akan ditemui pipa air dari sumber air pegunungan. Sumber air disini memiliki
debit air yang mengalir melimpah. Oleh karena itu, wajib untuk mengisi kembali persedian
logistik untuk perjalanan dan camp disini. Setelah berjalan kurang lebih 30-45 menit kita akan
tiba di pos 2. Pos 2 ditandai dengan rumah kebun warga, disini para pendaki dapat beristirahat
sejenak.

POS 3

Perjalanan menuju pos 3 tetap memilik rute tanjakan seperti sebelumnya. Apabila perjalanan
dimulai sore hari, suasana kabut akan menemani sepanjang perjalanan .Setelah tiba di pos 3,
kita sudah memasuki kawasan Hutan Lindung Battang Barat. Kita tidak akan menemui lagi jalur
tani dan kebun warga, tapi jalur pendakian setapak.

POS 4

Dalam perjalanan ke pos 4 jalur pendakian mulai memasuki hutan lebat dan sempit . Para
pendaki tetap disuguhi trek pendakian seperti sebelumnya, tapi dengan kehatian-hatian yang
lebih karena jalur yang dilewati cukup licin. Perjalanan menu pos 4 ditandai dengan pohon-
pohon yang menjulang tinggi dan suara khas tonggeret yang semakin nyaring terdengar. Jalur
yang sempit dan tanjakan membuat pendaki harus selalu waspada. Penanda pos 4 berada
diantara lebatnya pepohonan yang menghalangi sinar matahari masuk.

PUNCAK

Dari pos 4 perjalanan selanjutnya menyisir jalur hutan lebat menuju puncak. Pohon-pohon yang
dilewati cukup ideal mejadi tempat istirahat bagi pendaki yang membawa hammock apabila
melakukan perjalanan di siang hari. Setalah berjalanan kurang lebih 20 menit kita akan tiba di
puncak dengan kondisi tanah lapang seluas kurang lebih 20 meter persegi

Hal yang cukup menarik dari puncak sarang-sarang ialah kita dapat menemui susunan batu
gunung yang tersusun rapi , spesifikasinya kurang lebih dengan tinggi 1,5 m dan panjang sekitar
4 m. Menurut informasi warga setempat, tempat tersebut merupakan benteng pengawas. Hal
ini mungkin saja benar, melihat dari lokasi puncak sarang-sarang mencakup lanskap dari Bua
sampai Lamasi Timur di Teluk Bone dan wilayah Bastem Utara di sisi barat.

Terakhir, ternyata di atas puncak sinyal 4g untuk provider tertentu masih bisa digunakan.

Anda mungkin juga menyukai