Anda di halaman 1dari 5

Nama: Dewa Gede Adi Mahaputra

Kelas: BC233

Nim: 230030275

Mata Kuliah: Bahasa Indonesia

MASALAH PERKEMAHAN
Pada akhir pekan, Adi dan teman-temannya memutuskan untuk menghabiskan waktu
setelah Ujian Akhir Semester di sebuah desa kecil dekat pegunungan. Kami memiliki rencana untuk
berkemah di tepi danau Buyan yang terkenal di Bali dengan pemandangan indahnya. Namun,
petualangan kami yang selalu penuh warna. Rencana itu tak berlangsung sesuai apa yang kami
inginkan.

“Halo gais gimana habis ujian kita camping yuk di buyan,ak bayarin semuanya deh siapin mobil
aja”kata adi.

“Naaa kalo udah kaya gini si aku gas, gimana yang lain”kata ajik dengan gembira.

“Yakin mau camping lagi, jangan sampai ngompol lagi ya ke jikk”kata Mahendra.

“HAHAHAHA” semua nya ketawa.

“Wess aku siap mobil, mau nyari hari ap ni?”Arthur sambil makan.

“Ak bisa aja si cuma gatau nok dibolehin apa gak sama ceweku”kata dita yang baru saja dari toilet.

“Yehh ijin aja sama kanjeng ratu mu tu,atau perlu ak ijinin?kata adi yang kesel liat dita ragu untuk
ikut.

“Eee bawel ke ldr diem”Dita dan teman-teman tertawa.

“Aku iso ikut tar aku sama Guswin sponsor makan”Mahendra menepuk pundak guswin.

“Yahh tunggu aku gajian dulu yee susah ni mamaku baru aja kecemplung di kali jadi harus dirumah
terus ni susah dapet bekel”kata guswin sambil sedih.

“okok gais nanti kita lanjut lagi ya,yang penting dah ada mobil aja sisanya gampang lah”kata adi
sambil merapikan barang untuk pulang.

‘’ok nanti kita bahas lagi, juga aril gatau ni gimana tu anak bisa apa engga”kata ajik yang juga mau
pulang.
Dan besok nya adi dan teman-temannya memutuskan berangkat pada hari sabtu yang
dimana itu kita belum memberitahu aril dan kita mau nya memberi tahu aril pada h-1 kita mau
berangkat. Diposisi ini emang aril anaknya easy going. Dan adi bersama teman-teman yang lainnya
menghampiri kerumah aril untuk memberitahu.

“aril aril aril”adi manggil dari depan rumah nya aril.

“pettttt opettt opettttt”guswin teriak dengan kencang.

Lalu keluarlah aril dengan dirinya yang lesu baru bangun. Dan disini kita menceritakan ke aril
bagaimana rencana kita pada hari minggu. Awalnya dia kaget karena dia belum ijin ke mamanya.
Dan kami pun bingung karena semua kita udah sewa dan udah membayar dp.

“pek kita ada mau kemah besok, bisa ga?”kata guswin dengan semangat.

“hah kemah kemana ni, gila aja aku belum ijin apa-apa sama orang rumah”opet terkejut.

“yeh surprise ni buat ke yang mau ulang tahun”kata adi yang ngasal ngomong.

“ulang tahunku aja dah lewat gila”kata aril yang udah capek dengan teman-temannya.

“yah terus gimana ni kita dah dp lagi”Mahendra yang udah pasrah dengan keadaan.

“gini-gini gimana ke bilangnya pelan-pelan aja astungkara dikasi”Arthur udah mulai kedewan-dewan.

Setelah kita nego-nego dengan aril, arilpun memberanikan diri untuk bilang ke mama nya
dengan h-1 kita mau berangkat. Walaupun ada sedikit bentrok dengan bapak nya dikarenakan dia
ijin nya mendadak.

Keesokan harinya kita pun berangkat ke lokasi jam 9 pagi. Kita semua kumpul dirumah arthur abistu
kita ke lokasi tempat pengambilan alat kemah nya di sekitaran patung Dewa ruci.

“We gimana kalo kita agak sorean aja kesana kita nyari makan dulu”kata Mahendra yang udah
kelaparan.

“Dasar perut gentong baru aja kita breakfast udah laper aja” kata adi sambil menertawakan
Mahendra.

“Hehe biasa jugaan nanti kita makan mie aja disana sama nyemil-nyemil”Mahendra yang udah tidak
bisa menahan laparnya lagi.

Setelah kita mengambil alat-alat kemah kita melanjutkan perjalanan menuju tempat makan di
sekitaran sana kita mencari makan babi guling yang dimana abis kita makan ada teman kita yang
sakit perut.

“We kok perut ku sakit ya”kata Mahendra.


“Sumpah ke beban banget,udah tadi laper sekarang sakit perut.Tar gimana ni disana semoga ga ada
masalah lagi ya hen” kata adi

Di tengah perjalanan,mobil kami tiba-tiba berhenti tanpa alasan yang jelas. Kami semua
keluar dan mencoba mencari tahu apa yang terjadi. Setelah pemeriksaan cepat.Ternyata salah satu
teman kami tanpa sengaja membawa kucing peliharaannya yang menyelinap masuk ke bagian mesin
mobil! Kami semua terkejut dan tertawa saat menemukan si kucing di sana. Dalam kepanikan,
kucing itu menabrak beberapa kabel kecil yang membuat mobil berhenti. Meskipun situasinya lucu,
namun kami juga merasa khawatir dengan kondisi kucing tersebut. Setelah beberapa usaha, kami
akhirnya berhasil membebaskan si kucing dan merapikan kembali kabel-kabel yang terganggu. Sejak
kejadian itu, kami jadi lebih berhati-hati dan melakukan pemeriksaan ekstra sebelum memulai
perjalanan, termasuk memastikan tidak ada 'penumpang tak terduga' di dalam mobil.

Dan ketika saat berada dalam perjalanan menuju bedugul. Di tengah perjalanan yang cukup
panjang, ada bus yang di tumpangi oleh murid yang lagi study tour tiba-tiba berhenti di pinggir jalan
yang agak terpencil. Awalnya, kami tidak terlalu khawatir, namun setelah beberapa upaya dari sopir
bus untuk menyalakan kembali mesinnya, tetap saja bus tidak bisa dinyalakan. Kami semua keluar
dari mobil, mencoba mencari tahu apa yang terjadi. Sopir bus berusaha memperbaiki mesin dengan
alat sederhana yang ada di dalam bus, tapi tanpa hasil. Beberapa dari kami mulai menawarkan
bantuan dengan memberikan saran atau mencoba memeriksa sendiri apa yang mungkin menjadi
penyebabnya.

Ternyata, setelah beberapa saat, kami menemukan bahwa bus tersebut mengalami masalah
pada sistem bahan bakarnya. Beberapa penumpang yang memiliki sedikit pengetahuan teknis
mencoba membantu dengan memberikan saran tentang langkah-langkah yang bisa diambil. Dalam
situasi yang agak konyol, ada penumpang yang bahkan menawarkan bantuan dengan menemani
sopir bus untuk mencari bahan bakar tambahan dari sebuah warung terdekat. Akhirnya, setelah
sedikit perjuangan dan bantuan dari beberapa penumpang yang baik hati, bus kembali berjalan dan
kami melanjutkan perjalanan dengan tawa dan cerita lucu tentang pengalaman yang tak terduga itu.
Kejadian ini menjadi pelajaran bahwa terkadang dalam perjalanan, kesulitan bisa terjadi, tapi juga
mengajarkan betapa pentingnya kerjasama dan kepala dingin untuk menangani situasi tak terduga.
Setelah Udah melalui beberapa masalah yang Udah kita lalui akhirnya kita telah sampai di
lokasi. Sesampainya di lokasi, kita langsung mengeluarkan semua alat kemah dan mengaturnya. Adi
dengan cerdik mencoba memasang tenda . Tapi, sayangnya, pandangan adi terhadap instruksi
pemasangan sepertinya lebih baik diterapkan pada puzzle daripada tenda. Hasilnya, mereka malah
terperangkap dalam gulungan kain dan tali yang rumit.

"Sialan tenda ini! Bukannya bikin nyaman, malah bikin kaya di jaring laba-laba!" ejek aril sambil
tertawa.

Adi tertawa, "Iya nih, kayaknya kita butuh kursus tenda sebelum berani berkemah lagi!"

Setelah berhasil keluar dari "perangkap" tenda mereka, Mahendra dan Guswin beralih untuk
mencari kayu-kayu kering guna membuat api unggun. Sayangnya, mereka menemukan lebih banyak
ranting-ranting kering yang malah sebagian besar terjebak di rambut Rudi. Benny tak bisa menahan
gelak tawa melihat temannya yang seperti pohon cemara berjalan.

"Mahendra, kayaknya kita bisa jadi pusat perhatian di sini dengan rambut keringanmu!" kata sambil
tertawa terbahak-bahak.

Guswin hanya bisa tersenyum malu, "Apa daya, jadi model alam yang nggak sengaja."

Setelah melalui petualangan yang kocak dengan tenda dan rambut keringan, mereka akhirnya
berhasil membuat api unggun. Namun, tanpa disadari, mereka lupa membawa marshmallow untuk
dipanggang. Adi melihat seorang turis di sebelah mereka yang sedang menikmati marshmallow
panggang.

Adi dengan cerdik berkata, "We, ayo kita coba dekatin tuh turis. Kita boleh pinjem
pemanggangannya nggak ya?"

Guswin "Boleh, muka kita juga ga kaya perampok santai aja!"

Akhirnya, dengan wajah antusias, mereka mendekati turis tersebut dan berhasil meminjam
pemanggangannya untuk dipanggang. Mereka pun duduk bersama sambil menikmati ikan panggang
di tepi danau, disertai tawa-tawa dan cerita lucu. Matahari Mulai tenggelam dan langit berubah
menjadi kanvas warna-warni, kita semua duduk di depan api unggun dengan senyum puas di wajah
kita. Ketika malam tiba, kami semua bersiap-siap untuk tidur dalam tenda, namun tiba-tiba
terdengar suara aneh dari luar tenda yang membuat kami cukup terkejut. Suara itu seperti langkah
kaki di sekitar tenda tanpa ada yang terlihat. Kami berpikir mungkin ada hewan atau mungkin
sesuatu yang jatuh di luar, jadi salah satu dari kami keluar untuk memeriksanya. Ternyata, itu adalah
suara dari kawan kami yang pergi ke semak-semak untuk buang air dan tanpa sengaja menabrak
ranting-ranting pohon di sekitarnya. Kami semua bersorak tertawa mendengar cerita lucu itu dan
mengambilnya sebagai momen untuk tidak terlalu khawatir dengan suara-suara di alam. Meski
awalnya membuat kami agak was-was, kejadian itu justru menjadi salah satu cerita paling lucu yang
kami alami selama berkemah. Ini mengajarkan kami untuk tetap tenang dan tidak langsung
mengasumsikan hal-hal misterius saat berada di alam terbuka.
saat jam udah tepat di jam 12 malam ,aril tiba-tiba merasa sakit perut yang sangat tidak
nyaman. Semua berawal dari makan malam yang terlalu berlebihan, mungkin karena terlalu antusias
dengan masakan berkemah yang lezat. Saat malam semakin larut, perut saya mulai terasa kembung
dan sakit. Aril berusaha menjalani semuanya dengan berpikir itu hanya efek sementara, tapi
ternyata semakin parah. Saya berpikir, "Mungkin itu hanya reaksi terhadap makanan yang berbeda
dari biasanya." Tanpa pilihan lain,aril harus keluar dari tenda dan mencari tempat yang tenang untuk
menyelesaikan masalah ini. Tentu saja, tidak ada toilet di sekitar area kemping kami. Akhirnya, saya
harus 'berpetualang' ke semak-semak dengan cahaya senter sebagai satu-satunya alat bantu. Itu
bukanlah pengalaman yang menyenangkan, tapi aril mengajarkan kita bahwa untuk lebih berhati-
hati dengan apa yang saya makan saat berkemah dan selalu membawa obat-obatan atau peralatan
pertolongan pertama yang mungkin dibutuhkan. Sesekali, hal-hal tak terduga seperti ini bisa menjadi
pelajaran yang berharga.

Waktu udah menunjukan pukul 4 pagi. yang dimana kita udah tidak ngantuk lagi semenjak
aril membangunkan kita semua. Akibat drama sakit perut nya itu. kami memutuskan untuk
melakukan perjalanan kamping musim dingin. Meski sudah mempersiapkan perlengkapan hangat,
tapi ternyata malamnya jauh lebih dingin dari perkiraan kami. Saat matahari tenggelam, suhu turun
secara drastis, membuat kami semua kedinginan yang tidak terduga. Meski sudah membawa
peralatan dan pakaian hangat, tetap saja sulit untuk tetap nyaman. Kami berusaha berkumpul di
sekitar api unggun, membungkus diri dengan selimut dan pakaian hangat, tapi dinginnya malam
begitu menusuk. Beberapa dari kami bahkan mencoba memasukkan botol air hangat ke dalam
sleeping bag untuk menambah kehangatan.

Tetapi, yang paling menghibur dari semuanya adalah momen ketika kami semua berkumpul
di sekitar api unggun, bercerita, bercanda, dan berbagi kisah lucu untuk mengatasi kedinginan itu.
Pengalaman ini mengajarkan kami bahwa persahabatan dan kebersamaan adalah kunci untuk
bertahan di tengah kondisi yang sulit, bahkan saat cuaca ekstrem seperti itu. Meskipun penuh
kekacauan dan kejadian lucu, liburan mereka menjadi kenangan tak terlupakan yang selalu
membuat mereka tertawa setiap kali mengingatnya. Dan begitulah, petualangan tak terduga mereka
di tepi danau berakhir dengan tawa, kehangatan api unggun, dan persahabatan yang semakin kuat.

Anda mungkin juga menyukai