Anda di halaman 1dari 3

CERITA PENDEK

BERJUDUL “DIBALIK INDAHNYA VILLA DI MALANG”

Penulis :
Abdillah Satrio Wibowo / 01

SMAN 10 SURABAYA
2022 / 2023
DIBALIK INDAHNYA VILLA DI MALANG

“Abi… Ayo bangun! Mau ikut mandi di sungai nggak? ”Adra berteriak membangunkan
kakaknya. “ Iya.. tentu saja aku mau, memang itu yang saya impikan sebelum liburan di sini”
dengan segera saya melompat keluar dari selimutnya dan bergegas mengambil peralatan mandi,
dengan terbirit-birit saya mengejar adiknya yang sudah berangkat duluan. Suasana pagi ini di
sungai samping villa memang ramai dari biasanya, mungkin karena hari minggu dan awal liburan
pula. Sudah terlihat ramainya orang melakukan kegiatan di sungai beberapa orang laki-laki dewasa
tampak mandi di bagian agak ke hilir, beberapa orang ibu- ibu sibuk dengan cuciannya, dan
sekelompok anak-anak tampak asyik mandi sambil main air. Mereka tak menghiraukan dinginnya
air sungai pagi itu. Dengan segera saya dan adiknya ikutan nimbrung ke dalam sungai tersebut dan
segera menikmati dingin nya air sungai di kaki bukit tersebut.

“Bang.. lihat deh ke arah sana, indah sekali villa yang di atas bukit itu ya, bang? “tiba-tiba
saya menunjuk ke arah bukit. Saya pun mengikuti arah telunjuk adiknya dengan pandangan mata,
dan benar di atas bukit sana berdiri dengan indahnya sebuah villa yang diberi cat putih, sekeliling
villa tersebut ditanami dengan pohon-pohon dan yang lebih indahnya lagi, berbagai tanaman
beraneka warna turut menghiasi villa tersebut. “Iya.. ya indah sekali villa itu. Permisi pak, villa
yang di atas bukit itu siapa yang punya ya pak? Boleh nggak kalau kita berkunjung ke sana? ”Adra
bertanya pada seorang laki-laki separuh baya yang sedang mandi di sampingnya.

“Wah jangan, dek jangan ke sana, villa tersebut kelihatannya saja indah tetapi sebenarnya
angker, sudah banyak lho orang-orang yang pergi ke sana tapi nggak pernah ada yang bisa pulang,
kata-kata orang sih villa itu ada penghuninya, lebih baik jangan ke sana dek” Lelaki separuh baya
tersebut menjawab dengan panjang lebar. Setelah mandi dari sungai saya dan adik saya kembali
ke rumah saudara, di perjalanan pulang kita masih penasaran dengan villa yang diceritakan oleh
bapak tersebut. Ketika sampai di villa yang saya tempati, saya dan adik saya langusng menuju ke
meja makan untuk sarapan pagi. Ketika sarapan pagi, rasa penasaran itu tambah menjadi-jadi. Hal
itu mereka utarakan kepada ibu saya. “ Ibu, kata orang, villa indah yang ada di atas bukit sana
angker ya ibu, apa benar begitu?” dengan tak sabaran Saya bertanya kepada ibu. “Dari mana kalian
tahu perihal villa tersebut?” Ibu menanggapinya dengan acuh tak acuh. “Tadi dari bapak-bapak
yang ada di sungai itu.” Jawab Adra. “Entahlah, Ibu juga tidak tahu pasti, sejak Kita sering
menginap di villa ini, Ibu memang sudah terdengar cerita seperti itu, katanya villa itu angker, ada
penghuninya, siapa yang pergi ke sana pasti tidak akan bisa kembali lagi, sehingga Ibu lihat
penduduk sepertinya enggan menjawab kalau ditanya perihal villa itu, katanya takut kena itulah,
tapi entahlah nggak usahlah kalian pikirkan, kalian kan ke sini untuk liburan, ya sudah nikmati
saja liburannya” jawab Ibu sambil menghabiskan sisa makanannya. Ibu segera menyudahi diskusi
pagi itu.

Rasa penasaran yang menggebu-gebu masih menyelimuti hati saya dan adik saya. Sampai
pada malam harinya kita tidak bisa tidur dengan nyenyak. “Abi, kamu sudah tidur?”Tanya Adra
perlahan, takut membuat keluarganya terbangun. “Belum dek, mataku nggak mau diajak
kompromi nih, aku kepikiran terus sama villa di atas bukit sana, masa iya ada villa seindah itu
meminta korban manusia? Nggak masuk akal rasanya, dek.”. “Abang juga merasakan seperti itu
Di, rasa ada yang janggal” kata Saya. “Aku sih sudah dari dulu penasaran, tapi karena nggak ada
orang yang mau diajak kerjasama ya terpaksa rasa penasaranku itu aku simpan aja dalam kulkas”.
“Ya, sudahlah bagaimana kalau besok kita pergi ke villa tersebut, kita berangkat selesai sarapan,
tapi jangan kasih tau keluarga kalau di kasih tau pasti kita tidak diizinkan” Saya segera menyudahi
pembicaraan malam itu.

Selesai sarapan pagi, kita pun bersiap-siap dengan alasan ingin melihat-lihat pemandangan
desa, kita berpamitan kepada keluarga. Ternyata jalan ke villa tersebut tidak terlalu sulit, ada jalan
setapak yang biasa di gunakan oleh orang orang yang menuju ke arah villa itu. Napas kita agak
sedikit ngos-ngosan ketika mendaki jalan yang menanjak agak tajam. Selesai melewati jalan
mendaki tersebut, kita sudah berada di samping pagar villa yang berdiri megah, catnya yang
berwarna putih berpadu dengan sentuhan ornament kayu yang berwarna coklat sungguh kontras
dengan sinar matahari pagi yang berkilauan menerangi rumah tersebut. Dan akhirnya saya dan
adik saya memasuki villa tersebut untuk mencari tahu kebenarannya. Setelah beberapa waktu
untuk mencari tahu, saya belum mengerti apa yang dimaksud oleh bapak bapak yang mandi sungai
kemarin. Dan akhirnya kita kembali ke villa yang ditempati masih dengan penasaran yang begitu
tinggi. Setelah sampai di Villa, kita tidak saling berbicara satu sama lain, karena masih memikirkan
villa tersebut.

Anda mungkin juga menyukai