Nur Kholis
Nim : 1910061698
Kelas : C 10
Email : Manukkmanukk4@gmail.com
No wa : +62 858-2217-6412
1. TRANSKRIPSI CERITA RAKYAT
Bu Minah : “Kenapa beli sayurmya sedikit?, kalau beli banyak kan bisa untuk
Indah : “Tidak apa – apa Bu, kan besok pagi saya bisa kesini lagi
Bu Minah : “Oh gitu, ya udah ini sayurnya, bayam Ibu kasih sedikit lebih
Bu Minah : “Iya sama - sama nak, Yoni ada didalam, bentar ya Ibu panggil
Yoni dulu”.
Yoni : “Ada apa Indah?, Tumben sore - sore gini kamu mencari saya”
Indah :“Saya tadi beli sayur dan sekalian saya mau mengajak kamu pergi
mandi kesungai”
Yoni : “Oh seperti itu, ya udah kalau gitu saya siap – siap dulu, kamu
Pemuka Adat :“Pak Jong, apa Bapak ada dengar tentang mimpi seorang Nenek
Pak Jong : “Oh berita itu, Saya pernah dengar, katanya harta itu memang ada
akan tetapi tidak ada satu orang pun yang tau sedangkan Nenek itu juga
Mereka berdua hanya berlalu melewati kedua orang tersebut sembari bercerita.
Yoni :“Indah, apa kamu dengar cerita tadi?, Saya tidak yakin ada harta
Indah : “Kita tidak tahu juga Yon, siapa tau memang ada, akan tetapi saya ada
dengar juga bahwa kepala suku dengan warga desa seberang ingin
Yoni :“Iya juga sih, saya juga dengar seperti itu, katanya harta itu
sangat berharga”
Indah : “Yang benar Yon? Emang hartanya seperti apa bentuknya sampai
ia begitu berharga?”
Yoni : “Saya juga tidak tau persis seperti apa bentuk harta itudan percaya atau tidak
Ketika sampai dilating, tanpa sengaja Indah melihat diujung danau terlihat seperti
bayangan seseorang yang membawa sesuatu didalam gulungan kain akan tetapi indah
tidak melihat dengan pasti wajah seorang tersebut karena matahri sudah mulai
tenggelam membuat hari sudah mulai menjelang malam. Dikarenakan sudah mulai
malam mereka berdua bergegas pulang. Didalam perjalanan pulang indah hanya diam
sambil memikirkan yang dia lihat sore tadi.
Paragraf akhir
Malam akhirnya datang, Pada saat makan malam, Indah Sari bercerita kepada
ayahnya tentang apa yang dia lihat pada sore tadi dan terlihat dari raut wajah, Ayah
Indah Sari sangat terkejut dan berkata
Ayah Indah :“Sudahlah Anakku, mungkin kamu hanya salah lihat dan mungkin
itu bayangan pohon”,
ketika mendengar perkataan ayahnya, Indah pun mengiyakan perkataan ayah nya.
Setelah selesai makan, Ayah Indah terpikir tentang perkataan putrinya dan apa yang
dilihat putrinya pada saat sore tadi. Didalam hati ayah sari berkata “apa mungkin
memang ada?”, karenakan terlau terpikir dengan perkataan anaknya, Ayah Indah
lansung tertidur. Ketika pagi menjelang, Indah melihat ayahnya sangat tergesa - gesa
dan Indah pun bertanya
Indah :“ Bapak mau pergi kemana? Kenapa begitu tergesa - gesa”,
Ayah Indah : “Bapak ada dengar berita bahwa ada yang hilang tadi malam
ditepian sungai”
Indah tampak terkejut dan tidak berani mandi kesungai dari hari itu. Setelah beberapa
bulan kejadian tersebut banyak warga yang menghilang tanpa sebab, ada yang pada
saat mandi, ada yang menghilang saat mencari ikan hingga tidak pulaang kerumah
dan ada yang menghilang ketika para warga santai dimalam hari. Dengan adanya
kejadian itu, para pemuka adat dan para pengurus desa mulai berunding untuk
memecahkan masalah tersebut. Salah satu dari pengurus desa mulai angkat bicara dan
menyampaikan pendapatnya untuk pindah ke pulau sebelah dan warga pun setuju
kecuali Deringkang. Adu debat antara Deringkang dengan pengurus desa menjadi
panjang dan pengurus desa memutuskan akan pergi dan membiarkan Deringkang
bersama Putrinya tinggal didesa. Rencananya para penduduk mulai pindah pada
minggu pertama hari itu.Hari demi hari desa suak sudah mulai sepi dan hanya tersissa
Indah dan ayahnya.
Setelah beberapa minggu kemudian Ketika Ayahnya Indah pulang mencari ikan
langit Nampak mendung dan air sungai juga pasang, beliau bergegas pulang dengan
langkah kaki yang begitu cepat, tak lama kemudian hujan akhirnya turun sehingga
membuat Deringkang berteduh dibawah pohon tanpa sengaja ia melihat sesuatu yang
terbungkus kain merah yang berada tak jauh dari tempat dia berteduh, akhirnya beliau
mengambilnya dan membuka benda tersebut karna beliau sangat terpesona dengan
benda tersebut dan ia membawanya pulang. Ketika Ayah Indah membawa harta itu
pulang beliau melihat bayangan Hitam yang mendekat kepadanya dan mengejarnya
smapai kerumah dan ia berlari untuk pulang kerumah. Bayangan itu masih mengejar
Ayah Indah. Ketika sampai dirumah Deringkang mengatakan kepada Indah agar
mereka pindah kedesa seberang karena ada yang mengejarnya. Indah Nampak
bingung kenapa ayahnya terlihat begitu ketakutan dan ayahnya bercerita kepada Indah
apa yang etrjadi ketika ayahnya pulang, Indah begitu takut dan terlihat panik, pada
akhirnya ayah Indah memutuskan untuk pindah kedesa seberang bersama warga yang
lain.
Ayah Indah : “Indah anakku, kita harus pindah kedesa pulau mayang karena
ada bayangan hitam yang ingin mengambil harta ini”
Indah :“Pak, sebaiknya bapak kembalikan harta itu, mungkin bayangan
hitam yang mengejar bapak dia adalah penjaga harta ini”
Ayah Indah : “iye nak, bapak akan mengubur harta ini didekat rumah kita”
Dengan seketika itu ayah Indah mulai mengubur harta itu dan Indah mulai
menyiapkan barang untuk pindah kepulau seberang.Ketika semua sudah selesai, Indah
dan ayahnya mulai menaiki sampan dan mulai berlayar, ketika ditengah danau,
bayanga hitam mulai mengobang ambingkan sampan mereka, karena sampan tidak
seimbang membuat sampan yang mereka naiki karam ditengah danau dan Indah
berserta ayahnya berenang ketepiann danau dan naik keatas pohon. Akan tetapi pohon
yang Ayah Indah naiki patah akibat angin akibatnya Ayah Indah jatuh dan ditelan
ombak, Indah hanya bias berteriak memanggil ayahnya sembari menangis, warga
didesa sebelah yang melihat dari seberang ketika malam akhirnya bergegas membantu
indah. Dan hari demi hari desa suak mulai hancur perlahan. Mulai pada saat itu desa
suak dinamakan PULAU PENDAM karena desa tersebut mulai tenggelam ditelan
waktu.
KOLOFON CERITA RAKYAT