Anda di halaman 1dari 11

Nama : M.

Nur Kholis

Nim : 1910061698

Prodi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Kelas : C 10

Email : Manukkmanukk4@gmail.com

No wa : +62 858-2217-6412
1. TRANSKRIPSI CERITA RAKYAT

ASAL MULA PULAU PENDAM


Pada zaman duluk, didaerah kalbar tepat ya di hulu sungai Kapuas yang
bermuara di danau sentarum. Ada sebuah desa nama ya desa suak, diujung desa suak
hiduplah betinak cantek nama ya Indah Sari, ya idup besama dengan apak ya magang.
Apak ya bernama Deringkang , yang bekerja sebagai ketua adat di desa yak. Pada
gemai yakindah jekak angkat mandik kesungai bersama dengan kawan ya yg
bernama Yoni Purnama, pas dijalan jekak kejamban sidak dua nisik sengaja ninga
utan yang diumung urang tua, urang tua yak becerita tentang mimpi “harta yang
ternudi pada jaman melayu subak”. Abis ninga cerita yak Indah dan Yoni ngerasa
percaya dengan mimpi yak karena desa seberang ngegak harta yang ditemu dimimpi.
Abis yak Yoni dan Indah pun begulung mandik karena ari jekak malam. Tetapi pas
sidak dua mandik, Indah nisik sengaja mantau utan diujung danau yang ngeliat baka
bayanagan urang maik utan didalam gulungan kain, tapi Indah nisik mantau benar
muka sentua yak karena ari udah mulai malam, abis yak sidak 2 pun pulang kerumah.
Pas kak makan malam, Indah lalu madah ke apak ya tentang utan yang dipantau Yoni
sidak 2 gemai tedik, tapi muka Apak Indah lalu berubah tekejut, dan nyuba nyuruh
Indah nisik mikir yak agik. Pada pagi ari ya, apak Indah begulung keluar rumah
karena Apak Indah ninga berita ada urang lesi gemaitedik pas Indah mandi kaik.
Indah pun tesaban ninga berita yak dan ya takut mandik kaik agik abis ninga berita
yak.
Beberapa bulan setelah yak, lalu banyak urang yang lesi nisik ada sebab, misalya ada
yang lesi pas agik mandik daik, ada yang lesi pas ngegak ikan, dan ada ugak yang lesi
saat sidak agik tengah santai dimalam ari. Dengan ada ya kejadian yak, para pemuka
adat dan pengurus desa mulai berkumpul untuk memecahkan masalah yak .sikuk dari
pengurus desa mengeluarkan pendapat ya maik pindah dari desa suak ke pulau
seberang. Kecuali Apak Indah dengan Indah na pindah dari desa suak. Rencana sidak,
sidak jekak pindah dari desa suak, minggu depan. Ari demi ari desa suak pun sepi
penghuni dan sisa Indah dan apak ya magang.
Pas Apak Indah pulang gegak ikan nisik sengaja Apak Indah nemu harta benda dan
sentua tekejut benar manta utan yang ditemu ya, abis yak begulung ya maik utan yak
pulang kerumah.
Pas dijalan pulang, Apak Indah mantau bayangan mirah ngunjar ya dan ya pun
bebedap sampai datang kerumah. Pas udah datang kerumah, Apak Indah lalu madah
ke indah kalau sidak 2 harus pindah dari desa suak ke pulau seberang, karena jekuk
Apak Indah ada yang jekak ngamik harta yang temu ya berupa makhluk halus atau
dari para leluhur penungguk harta yak. Indah merik saran ke apak ya untuk memulang
harta yang ya temu , sako bayangan yang Indah temu pas mandik waktu yak yg
menjaga harta yak. Abis yak Apak Indah lalu madah kalau ya kak ngubur harta yak
disepiak rumah sidak.
Abis yak indah dengan apak ya lalu ngemas utan, udah abis utan dikemas, sidak 2 lalu
nait perau dan mulai ngayuh. Pas ditengah danau, antu lalu ngaru sidak 2 dalam perau
dan perau sidak 2 karam ditengah danau, hanya Indah yang selamat dari kejadian yak.
Ari demi ari desa suak mulai ancur, pada saat yak desa suak diberik nama pulau
pendam karena desa yak mulai tenggalam ditelan waktu.

2. TERJEMAHAN CERITA RAKYAT

BETDIRI YA PULAU PENDAM


Pada zaman dahulu didaerah kalimantan barat dihulu sungai kapuas yang bermuara di
danau sentarum berdirilah sebuah desa yang barnama desa Suak. Desa suak
merupakan desa yang sangat aman dan damai kecuuali pada saat musim penghujan
dikarenakan tempatnya yang strategis yaitu ditengah danau. Diujung desa suak
hiduplah gadis cantik nan jelita bernama Indah Sari yang hidup bersama ayahnya.
Ayah wanita tersebut bernama Derinkang yang menjabat sebagai ketua adat didesa
tersebut. Pada suatu sore Indah Sari hendak pergi mandi kesungai bersama temannya
yang bernama Yoni Purnama, didalam perjalanan menuju lanting (tempat mandi
dalam bahasa melayu), mereka tidak sengaja mendengar pembicaraan orang tua yang
bercerita tentang mimpi seseorang mengenai harta peninggalan kerajaan melayu hulu.
Pemuka Adat : “Pak jung, ape bapak ade dengar tadak tentang mimpi seorang nenek
masalah harte peninggalan kerajaan terdahulu?”.
Nenek : “oohh adeee!!!!
Lawan bisara Pemuka Adat : “katanye harte tu memang ade tapi tadak seorang yang
tau dimane tempatnye, die sorang pun lupe dimane tempat harte tu”
Mereka berdua berlalu mendengar cerita para orang tua yang sedang bercerita.
Yoni :“Sari, apa kamu percaya dengan cerita para orang tuatadi ?, saya rasa tidak
yakin bahwa ada harta peninggalan kerjaan terdahulu, lagi pula kan mana ada mimpi
jadi kenyataan
Indah : “kita tidak tau yon, siapa tau memang ada kan hartanya, saya mendengar
bahwa hartaitu sedang dicari para suku didesa seberang setelah berita tentang mimpi
hartaitu”.
Yoni : “Iya sar, saya pun mendengar, katenya hartaitu memang sangat berharga” kata
yoni.
Indah : “iyake yon? Memang harta itu seperti apa?”.
Yoni : “tidak ada seorang pun yang tau sar, udah lah itu kan cuma cerita mimpi,
yoklah mandi, sudah petang ini”
Indah : “ayoklah”
Pada saat mereka mandi, tanpa sengaja Indah melihat diujung danau terlihat seperti
bayangan seseorang yang membawa sesuatu didalam gulungan kain akan tetapi sari
tidak melihat dengan jelas wajah seorang tersebut karena hari sudah mulai menatap
malam. Dikarenakan sudah mulai malam mereka berdua bergegas pulang.
Pada saat makan malam, Indah Sari bercerita kepada ayahnya tentang apa yang dia
lihat pada sore tadi dan terlihat dari raut wajah, Ayah Indah Sari sangat terkejut dan
berkata
Ayah Indah : “udahlah nak, mungkin kamu salah pandang, siapa tau itu hanya
bayangan halusinasi dari benda di tempat itu”
dan Indah pun mengiyakan perkataan ayah nya. Setelah selesai makan, Ayah Sari
terpikir tetang perkataan putrinya dan apa yang dilihat putrinya pada saat sore tadi.
Didalam hati ayah sari berkata “ apakah memang benar ada??” dan Ayah Sari pun
tertidur. Ketika pagi menjelang, sari melihat ayahnya sangat tergesa – gesa dan
Indah sari : “ apakah yang terjadi wahai bapak?”,
Ayah Sari : “bapak mendengar ada yang menghilang ditepian danau pade sore
kemaren pas saat kamu mandi”
Sari tampak terkejut dan Sari tidak berani mandi kedanau dari hari itu. Setelah
beberapa bulan kejadian tersebut banyak warga yang menghilang tanpa sebab, ada
yang pada saat mandi, ada yang menghilang saat mencari ikan hingga tidak pulaang
kerumah dan ada yang menghilang ketika para warga santai dimalam hari. Dengan
adanya kejadia itu, para pemuka adat dan para pengurus desa mulai berunding untuk
memecahkan masalah tersebut.Salah satu dari pengurus desa mulai angkat bicara dan
menyampaikan pendapatnya untuk pindah ke pulau sebelah dan warga pun setuju
kecuali Deringkang dan Indah Sari. Rencananya para penduduk mulai pindah pada
minggu pertama hari itu. Hari demi hari desa suak sudah mulai sepi dan hanya tersissa
Sari dan ayahnya.
Ketika Ayahnya Sari pulang mencari ikan tanpa sengaja dijalan pulang Ayah Sari
menemukan sebuah harta yang berupa (tidak diketahui) dan karna beliau sangat
terpesona dengan benda tersebut dan ia membawanya pulang. Ketika Ayah Sari
membawa harta itu pulang beliau melihat bayangan merah yang mendekat kepadanya
dan ia berlari untuk pulang kerumah. Bayangan itu mengejar Ayah Sari. Ketika
sampai dirumah Ayah Sari mengatakan kepada Sari agar kita mereka pindah kedesa
seberang kiarena ada yang mau mengambil harta itu berupa makhluk dari para leluhur
atau penjaga harta itu.
Aayah Sari : “sari anakku, ayo kite pindah kedesa pulau mayang karena ade hantu
yang mau mengambil harta itu”
Indah Sari “ bapak sebaiknya bapak serahkan saja harta itu dikarenakan mungkin
hantu itu seseorang yang ku lihat pada saat mandi dan hantu itu dalah penjaganya”
Ayah Sari : “iye nak, bapak akan menguburkan harte ni di sebelah rumah kite”.
Dengan seketika itu Ayah Sari mulai mengubur harta itu dan Sari mulai menyiapkan
barang untuk pindah kepulau seberang. Ketika semua sudah selesai, Sari dan Ayahnya
mulai menaiki sampan dan mulai berlayar, ketika ditengah danau para hantu mulai
mengacau sampan mereka dan sampan yang mereka naiki karam ditengah danau dan
hanya Sari yang selamat. Dan hari demi hari desa suak mulai hancur perlahan.Mulai
pada saat itu desa suak dinamakan PULAU PENDAM karena desa tersebut mulai
tenggelam ditelan waktu.
3. HASIL REVISI ATAU PERBAIKAN CERITA RAKYAT

ASAL MULA PULAU KUBURAN


 Paragraf awal
Pada zaman dahulu didaerah kalimantan barat dihulu sungai kapuas yang
bermuara di danau sentarum berdirilah sebuah desa yang barnama desa Suak, Desa
suak merupakan desa yang sangat aman dan damai. Akan tetapi dikarenakan letaknya
yang begitu strategis membuat desa tersebut mudah banjir apalagi pada saat musim
penghujan,apabila desa tersebut di landa musim kemarau danau akan menjadi kering
kerontang, sehingga menyisakan anak – anak sungai. Sungai – sungai kecil yang
muncul pada saat musim kemarau merupakan sumber air yang digunakan untuk
mandi dan beraktivitas lain. Cerita bermula Didesa suak tepatnya di penghujung desa
hiduplah gadis cantik nan jelita bernama Indah Sari yang hidup bersama ayahnya.
Ayah wanita tersebut bernama Derinkang yang menjabat sebagai ketua adat didesa
tersebut dan ibunya sudah meninggal ketika Indah masih kecil dikarenakan sakit.
Pada suatu sore Indah Sari yang sedang bersih – bersih rumah dan ketika Indah
melihat tudung saji tidak ada makanan untuk ayahnya maka dari itu Indah pergi
ketempat orang berjualan sayur dikarenakan dipulau tidak ada pasar maka Indah pergi
membeli sayur pada orang yang bercocok tanam sayur. Sesaat kemudian Indah
melihat rumah tempat jualan sayur tersebut dan Indah seketika menghampiri
penjualan tersebut. Nama penjual sayur tersebut bernama Bu Minah ia merupakan ibu
dari sahabatnya yaitu si Yoni.

Indah : “Bu, saya ingin beli sayur bayam dan sawi”,

Bu Minah :“Berapa banyak yang mau dibeli nak?

Indah : “tidak banyak Bu, hanya 6 prerak sahaja”,

Bu Minah : “Kenapa beli sayurmya sedikit?, kalau beli banyak kan bisa untuk

besok pagi juga”,

Indah : “Tidak apa – apa Bu, kan besok pagi saya bisa kesini lagi

Bu Minah : “Oh gitu, ya udah ini sayurnya, bayam Ibu kasih sedikit lebih

karena bayamnya tinggal sedikit


Indah : “Terima kasih Bu” oh iya, Yoni ada dirumah tidak Bu, saya

ingin mengajaknya mandi disungai”

Bu Minah : “Iya sama - sama nak, Yoni ada didalam, bentar ya Ibu panggil

Yoni dulu”.

Beberapa saat kemudian Yoni keluar dari rumahnya dan bertanya

Yoni : “Ada apa Indah?, Tumben sore - sore gini kamu mencari saya”

Indah :“Saya tadi beli sayur dan sekalian saya mau mengajak kamu pergi

mandi kesungai”

Yoni : “Oh seperti itu, ya udah kalau gitu saya siap – siap dulu, kamu

Tunggu dirumah aja, nanti saya jemput”

Indah : “Iya Yoni, sampai jumpa”

indah pergi sembari melambaikan tangannya kepada sahabatnya. Setibanya indah


sampai dirumah, indah langsung memasak untuk makan malam dan bersipa – siap
untuk mandi bersama sahabatnya, setelah semua pekerjaan selesai yoni lansung
datang dan mereka pergi mandi kesungai, ketika mereka hendak pergi mandi
kesungai, didalam perjalanan menuju lanting (tempat mandi dalam bahasa melayu),
mereka tidak sengaja mendengar pembicaraan orang tua yang bercerita tentang mimpi
seseorang mengenai harta peninggalan kerajaan melayu dahulu.

Pemuka Adat :“Pak Jong, apa Bapak ada dengar tentang mimpi seorang Nenek

Yang beliau bermimpi tentang harta peninggalan kerajaan melayu terdahulu?”

Pak Jong : “Oh berita itu, Saya pernah dengar, katanya harta itu memang ada

akan tetapi tidak ada satu orang pun yang tau sedangkan Nenek itu juga

lupa dimana tempatnya”.

Mereka berdua hanya berlalu melewati kedua orang tersebut sembari bercerita.

Yoni :“Indah, apa kamu dengar cerita tadi?, Saya tidak yakin ada harta

peninggalan kerajaan melayu terdahulu, lagian kalau harta itu ditinggalkan,


ya untuk siapa?”

Indah : “Kita tidak tahu juga Yon, siapa tau memang ada, akan tetapi saya ada

dengar juga bahwa kepala suku dengan warga desa seberang ingin

mencari harta itu”

Yoni :“Iya juga sih, saya juga dengar seperti itu, katanya harta itu

sangat berharga”

Indah : “Yang benar Yon? Emang hartanya seperti apa bentuknya sampai

ia begitu berharga?”

Yoni : “Saya juga tidak tau persis seperti apa bentuk harta itudan percaya atau tidak

saya dengar beritanya seperti itu”

Indah : “oh begitu, ya udah ayo kita pergi sebelum malam”

Ketika sampai dilating, tanpa sengaja Indah melihat diujung danau terlihat seperti
bayangan seseorang yang membawa sesuatu didalam gulungan kain akan tetapi indah
tidak melihat dengan pasti wajah seorang tersebut karena matahri sudah mulai
tenggelam membuat hari sudah mulai menjelang malam. Dikarenakan sudah mulai
malam mereka berdua bergegas pulang. Didalam perjalanan pulang indah hanya diam
sambil memikirkan yang dia lihat sore tadi.

 Paragraf akhir
Malam akhirnya datang, Pada saat makan malam, Indah Sari bercerita kepada
ayahnya tentang apa yang dia lihat pada sore tadi dan terlihat dari raut wajah, Ayah
Indah Sari sangat terkejut dan berkata
Ayah Indah :“Sudahlah Anakku, mungkin kamu hanya salah lihat dan mungkin
itu bayangan pohon”,
ketika mendengar perkataan ayahnya, Indah pun mengiyakan perkataan ayah nya.
Setelah selesai makan, Ayah Indah terpikir tentang perkataan putrinya dan apa yang
dilihat putrinya pada saat sore tadi. Didalam hati ayah sari berkata “apa mungkin
memang ada?”, karenakan terlau terpikir dengan perkataan anaknya, Ayah Indah
lansung tertidur. Ketika pagi menjelang, Indah melihat ayahnya sangat tergesa - gesa
dan Indah pun bertanya
Indah :“ Bapak mau pergi kemana? Kenapa begitu tergesa - gesa”,
Ayah Indah : “Bapak ada dengar berita bahwa ada yang hilang tadi malam
ditepian sungai”
Indah tampak terkejut dan tidak berani mandi kesungai dari hari itu. Setelah beberapa
bulan kejadian tersebut banyak warga yang menghilang tanpa sebab, ada yang pada
saat mandi, ada yang menghilang saat mencari ikan hingga tidak pulaang kerumah
dan ada yang menghilang ketika para warga santai dimalam hari. Dengan adanya
kejadian itu, para pemuka adat dan para pengurus desa mulai berunding untuk
memecahkan masalah tersebut. Salah satu dari pengurus desa mulai angkat bicara dan
menyampaikan pendapatnya untuk pindah ke pulau sebelah dan warga pun setuju
kecuali Deringkang. Adu debat antara Deringkang dengan pengurus desa menjadi
panjang dan pengurus desa memutuskan akan pergi dan membiarkan Deringkang
bersama Putrinya tinggal didesa. Rencananya para penduduk mulai pindah pada
minggu pertama hari itu.Hari demi hari desa suak sudah mulai sepi dan hanya tersissa
Indah dan ayahnya.
Setelah beberapa minggu kemudian Ketika Ayahnya Indah pulang mencari ikan
langit Nampak mendung dan air sungai juga pasang, beliau bergegas pulang dengan
langkah kaki yang begitu cepat, tak lama kemudian hujan akhirnya turun sehingga
membuat Deringkang berteduh dibawah pohon tanpa sengaja ia melihat sesuatu yang
terbungkus kain merah yang berada tak jauh dari tempat dia berteduh, akhirnya beliau
mengambilnya dan membuka benda tersebut karna beliau sangat terpesona dengan
benda tersebut dan ia membawanya pulang. Ketika Ayah Indah membawa harta itu
pulang beliau melihat bayangan Hitam yang mendekat kepadanya dan mengejarnya
smapai kerumah dan ia berlari untuk pulang kerumah. Bayangan itu masih mengejar
Ayah Indah. Ketika sampai dirumah Deringkang mengatakan kepada Indah agar
mereka pindah kedesa seberang karena ada yang mengejarnya. Indah Nampak
bingung kenapa ayahnya terlihat begitu ketakutan dan ayahnya bercerita kepada Indah
apa yang etrjadi ketika ayahnya pulang, Indah begitu takut dan terlihat panik, pada
akhirnya ayah Indah memutuskan untuk pindah kedesa seberang bersama warga yang
lain.
Ayah Indah : “Indah anakku, kita harus pindah kedesa pulau mayang karena
ada bayangan hitam yang ingin mengambil harta ini”
Indah :“Pak, sebaiknya bapak kembalikan harta itu, mungkin bayangan
hitam yang mengejar bapak dia adalah penjaga harta ini”
Ayah Indah : “iye nak, bapak akan mengubur harta ini didekat rumah kita”
Dengan seketika itu ayah Indah mulai mengubur harta itu dan Indah mulai
menyiapkan barang untuk pindah kepulau seberang.Ketika semua sudah selesai, Indah
dan ayahnya mulai menaiki sampan dan mulai berlayar, ketika ditengah danau,
bayanga hitam mulai mengobang ambingkan sampan mereka, karena sampan tidak
seimbang membuat sampan yang mereka naiki karam ditengah danau dan Indah
berserta ayahnya berenang ketepiann danau dan naik keatas pohon. Akan tetapi pohon
yang Ayah Indah naiki patah akibat angin akibatnya Ayah Indah jatuh dan ditelan
ombak, Indah hanya bias berteriak memanggil ayahnya sembari menangis, warga
didesa sebelah yang melihat dari seberang ketika malam akhirnya bergegas membantu
indah. Dan hari demi hari desa suak mulai hancur perlahan. Mulai pada saat itu desa
suak dinamakan PULAU PENDAM karena desa tersebut mulai tenggelam ditelan
waktu.
KOLOFON CERITA RAKYAT

Nama Lengkap Pencerita :Mulyadi


Usia Pencerita : 50 Tahun
Alamat Pencerita : rt1/rw2 kecamatan suhait
Waktu Perekaman : pukul 13:03, senin/12/april/2021
Orang Yang Merekam : M. Nur kholis_1910061698_c10

Anda mungkin juga menyukai