Anda di halaman 1dari 4

Lidya Kristanty G

9A/19
Air Terjun Sayap Peri

Disuatu rumah yang tak terlalu besar di kota, hiduplah sekeluarga yang tentram dan
rukun bagaikan air sungai yang mengalir tenang yang diisi oleh sepasang suami istri serta
anak lelaki pertama dan si cantik bungsu. Putra itu bernama Krisan dan putri bungsu itu
bernama Lilly. Kondisi pada saat itu ialah adanya pandemi corona di Indonesia, sehingga
para warga harus melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing. Adanya program
tersebut terkadang membuat anak dan orang dewasa suntuk di rumah.
Pada malam hari sibungsu ingin sekali ke kebun binatang untuk liburan dihari Minggu
mereka. “bunda Lily mau ke kebun binatang besok boleh?” pinta Lily si cantik bungsu.
“kenapa Lily tiba-tiba mau ke kebun binatang, bukannya sekarang masih pandemi?” Jawab
bunda. Lalu ada suara lelaki yang menyaut “tidak apa-apa bunda, jumlah covid sudah
menurun kok. Lagian kita juga sudah lama tidak jalan-jalan.” Jawab ayah membela Lily
putri satu-satunya. “abang sih ikut aja.” Balas kak Krisan. Lalu bunda mengalah dan
menyetujui rencana mereka serta memerintah untuk tidur cepat agar tidak telat besok pagi.
Keesokan harinya, mereka semua sudah bersiap-siap untuk berangkat pagi-pagi sekali
agar tidak macet. Namun diperjalanan sudah tidak dipungkiri lagi bahwa jalan menuju
puncak selalu macet, apalagi mereka berangkat di hari Minggu, hari dimana semua orang
pergi berlibur. Tetapi Lily tetap meneguhkan keluarganya untuk tetap melanjutkan perjalanan
mereka. “sekarang jam sudah menunjukkan pukul 11 bunda, sepertinya kebun binatang
sedang tutup juga.” kata ayah. Benar saja, sesampainya di gerbang kebun binatang ada
tulisan besar “Kebun Binatang tutup selama pandemi”. Mereka semua kecewa karena mereka
rela menunggu macet tetapi apa yang mereka harapkan tidak ada.
Lalu ada seseorang yang tak ingin liburannya diundur mengusulkan tempat lain.
“ayah bagaimana kalau kita mencari wisata alam saja yang tak terlalu banyak dikunjungi
orang.” Oleh karena itu mereka berpikir tentang saran dari putri mereka dan langsung
mencari wisata alam tersebut. Diperjalanan mereka menemukan palang petunjuk yang
mengarah sedikit kedalam hutan. Palang petunjuk itu mengarahkan mereka ke suatu tempat
yang sangat indah yaitu air terjun. Tapi tidak ada keterangan tentang air terjun tersebut di
internet. Akan tetapi mereka tahu nama air terjun itu dari suatu papan yang bertuliskan “Air
Terjun Sayap Peri”. “kenapa namanya sayap peri? Apakah disini ada peri?” tanya Krisan.
Namun bunda dan ayah serta Lily menggeleng tidak tahu harus menjawab apa mengenai
pertanyaan kak Krisan.
Kemudian mereka tidak menghiraukan apapun di air tejun itu, mereka hanya
mengeluarkan barang-barang dari bagasi mobil. Bunda membentangkan karpet dan
menyiapkan makanan makanan ringan untuk mereka makan. Sedangkan kak Krisan dan Lily
bermain dipinggir air terjun, tinggi air itu tidak terlalu dalam, hanya sedada kak Krisan jadi
tak perlu khawatir Lily tenggelam. Mereka juga bermain menyusun bebatuan kecil disana,
tapi ada yang janggal ketika kak Krisan melempar batu melewati air terjun. Kak Krisan heran
dan bertanya kepada bunda dengan tergesa-gesa “bunda aku melempar sebuah batu ke sisi
air terjun itu tapi seharusnya batu itu memantul sedangkan yang kulempar tak kunjung
kembali itu aneh sekali bukan?”.
Lily yang penasaran ia lalu berjalan menuju kebelakang air terjun itu benar saja ada
ruangan, tidak itu bukan hanya sebuah ruangan namun sebuah goa yang tidak gelap berbeda
dengan goa biasanya. Lily berteriak memanggil kakak, bunda dan ayah menyuruh mereka
untuk ikut masuk kedalam betapa terkejutnya mereka dengan apa yang mereka lihat. Mereka
melihat ada sebuah portal dengan pemandangan yang sangat indah. Mereka melewati portal
itu dan mereka tertidur. “ugh, kepalaku sakit sekali” kata kak Krisan yang baru tersadar dan
menyadari keluarganya juga ikut pingsan dan segera membanngunkan mereka. Yang lebih
kaget mereka bersayap, mereka tidak menyangka bahwa ini nyata.
Dan kejutan itu tidak sampai situ saja, mereka dihampiri oleh penjaga portal serta
seorang peri dan bertanya “kalian mahluk apa? Tidak pernah kulihat wajah seperti kalian di
dunia kami. Apakah kalian penyusup?” dan kedua penjaga langsung menodongkan tongkat
mereka untuk antisipasi serangan musuh. “woahh tenang dulu kami ini hanya melewati
sebuah portal saat berkunjung di sebuah air terjun dan sekarang kita tidak tahu bagaimana
cara kita kembali” kata ayah yang membuat peri itu percaya. Peri itu sudah tidak merasa
tempatnya terancam pun memperkenalkan dirinya “baiklah aku percaya, tapi jika semua itu
bohong jangan berharap kalian kembali. Perkenalkan namaku , aku ialah peri penjaga di
dunia ini.” Lalu Kenanga mengajak mereka menemui seorang peri yang lain untuk membantu
mereka kembali.
Selama perjalanan ayah, bunda, kak Krisan dan Lily terpesona melihat keindahan
dunia yang baru mereka temui. Ada banyak tumbuhan bersinar, ada hewan air tetapi terbang
di darat, dan banyak peri yang sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing. Sampailah
mereka di tempat yang sangat tua tapi tidak meninggalkan kemewahannya. Kenanga
menuntun mereka ke suatu ruangan untuk bertemu seseorang yang bernama Tuan Fang.
“Tuan kita kedatangan tamu dari dunia lain, mereka ingin kembali apa yang harus kita
lakukan?” tanya kenanga. Tuan itu menuangkan teh ke lima gelas kecil tentu untuk tamunya
yang datang kekediamannya. “aku sudah menduga kalian akan datang karena dulu kala ada
seseorang yang masuk ke dunia kami dan membantu kami untuk mengalahkan peri Manifes
yaitu peri kejahatan yang ingin merusak dunia peri” jelas Tuan Fang yang bahkan membuat
Kenanga terkejut.
Tuan Fang juga menjelaskan bahwa manusia yang menjadi peri itu sudah meninggal
karena ia manusia yang berbeda seperti peri yang hidup abadi. Manusia itu bernama
pernyataan itu membuat terkejut ayah dan bunda dan membuat Lilly serta kak Krisan
bertanya-tanya. Ya cowo1 ialah adik ayah yang sudah lama menghilang, bagaimana Tuan
Fang bisa tahu bahwa mereka akan datang? Itu karena cowo1 selalu bercerita tentang
keluarganya yang sangat ia sayangi di dunia luar. Tuan Fang juga menjelaskan ada satu cara
untuk mereka kembali yaitu datang ke Pohon Dyson yaitu tempat arwah cowo1 mentap untuk
selama-lamanya. Kenanga pernah mendengar pohon itu tetapi ia tidak pernah tahu dimana
keberadaannya, ia juga terkejut bahwa itu nyata di dunia peri.
Pada saat itu Tuan Fang memberi lokasi pada Kenanga melalui telepati yang ternyata
selama ini tidak diketahui peri lain karenna hanya Tuan Fang yang bisa membuka portal
menuju Pohon Byson. Mereka langsung memasuki portal itu dan langsung menemukan
Pohon Byson, yang seketika membuat ayah menangis histeris mengingat bahwa ia pernah
depresi mencari adik kesayangannya itu. Yang tak habis pikir adik kesayangannya itu muncul
di depan ayah sambil menangis juga dan meminta maaf sudah merepotkannya. Ayah tak
percaya ia bisa bertemu adiknya lagi dan langsung memeluknya. Kejadian itu membuat
kenanga, bunda, Lily dan Krisan terharu. “kembalilah kak aku akan mengantarmu” kata
cowo1 yang langsung menimbulkan cahaya terang di tubuhnya.
Ayah, bunda, Lily dan kak Krisan terkapar di pinggiran air terjun tempat mereka
berpiknik kecil sebelumnya. Mereka semua terbangun dari pingsannya tanpa mengetahui apa
yang sebenarnya terjadi. Ayah bingung akan kejanggalan diingatannya dan bertanya kepada
bunda “bunda, kenapa ayah seperti melihat cowo1 ya?” lalu bunda menjawab “mungkin ayah
kangen cowo1 saja, tapi kenapa kita tertidur ya? Apa karena kecapean? Ayo ayah cepat
bangunkan Krisan dan suruh pindahkan Lily ke dalam mobil hari sudah mau gelap” ucap
bunda kepada ayah. Bunda membereskan karpet dan makanan piknik mereka ke bagasi mobil
dan bergegas untuk pulang.
Jangan tanya mengapa Lily belum bangum, sebenarnya ia masih bermain dengan
pamannya cowo1 di dunia pergi tapi akan berjanji untuk segera pulang. Diperjalanan menuju
rumah Lily bangun yang artinya ia sudah pergi dari dunia peri. Tetapi Lily masih mengingat
semua kejadiannya dan menganggap itu semua hanyalah mimpi. Liburan kali ini terasa
melelahkan untuk mereka. Keesokan harinya muncul air terjun Sayap Peri di berita dan
membuat banyak orang terkesan dan mengunjungi air terjun Sayap Peri. Diakhir tayangan
berita ayah melihat adiknya ada di sekitar air terjun dan tersenyum. Hal ini membuat ayah
merasa nyaman dan senang serta mengikhlaskan kepergian adiknya.

Anda mungkin juga menyukai