Anda di halaman 1dari 28

ASAL USUL BUAYA EMAS

PISANG EMAS KEDURANG


BENGKULU SELATAN

Tim pencerita :

1).Nola Amanda ( X MIPA 3)

2). Miranda Rizki (X MIPA 3)

3).Dahlia ( X IPS 2 )
Pada Zaman Dahulu Sekitar
tahun 1835, ada buaya sulaw
menikah dengan orang Riak.Di
Riak berkonsultasi orang Riak
dengan orang sulaw dan setelah
zaman gaib (kerajaan). Mereka
menjadi salah satu pengikut
ajaran Nabi Muhammad saw,
karena mereka sudah melenceng
dari ajaran Nabi Muhammad,ia di
buang oleh Nabi Muhammad ke
air jadi buaya dan apabila di darat
jadi harimau. Orang yang di buang
oleh Nabi muhammad jadi buaya
merantau ke Riak, orang yang
menjadi buaya yang merantau ke
Riak bernama buaya Palak
Dalung.

Setelah menikah mereka


tinggal di Desa Kedurang dan
mempunyai dua orang anak,yaitu
satu anak perempuan dan satu
anak laki-laki. di saat bahagia itu
istrinya meninggal . mereka tetap
merasa senang meski ibu mereka
sudah tidak ada. Ayah ini sangat
menyayangi kedua anaknya itu,
karena ayahnya sangat
menyayangi anaknya itu ayahnya
selalu memenuhi semua
keinginan kedua anaknya . Suatu
hari ayahnya menderita penyakit
kusta yang sudah sangat parah
dan sangat mudah menular
kepada orang lain. Sehingga
ayahnya diusir dari desa tersebut
karena warga takut tertular oleh
penyakitnya itu.
Karena warga sudah sangat
khawatir dengan penyakitnya
yang semakin parah, maka warga
sepakat untuk membuatkannya
sebuah gubuk ditepi sawah yang
jauh dari pedesaan. Anak
perempuannya sangat
menyayangi ayahnya itu sehingga
ia selalu mengatarkan makanan
untuk ayahnya itu tanpa ragu
akan tertular penyakit yang
diderita ayahnya tersebut.
Sedangkan anak laki-lakinya tidak
mau menemui ayahnya karena
takut tertular oleh penyakit
ayahnya, ia tidak peduli dengan
keadaan ayahnya malah ia lebih
memihak kepada warga untuk
mengusir dan tidak boleh
menemui ayahnya itu padahal
didalam hatinya ia sangat sayang
kepada ayahnya. Tapi ia terpaksa
menghindari ayahnya dikarena ia
khawtir akan tertular penyakit
ayahnya.

Setiap pagi dan sore hari anak


perempuannya itu tidak pernah
lupa mengantarkan makanan
untuk ayahnya.Ia selalu merawat
ayahnya, setelah menghantarkan
makanan ia langsung pulang
kerumahnya.
Waktu terus berlalu dan
kebiasaan anak perempuanya
selalu berjalan seperti
biasanya.Ayahnya merasa sedih
karena setiap kali anak
perempuannya mengantarkan
makanan, anak laki-laki tidak
pernah ikut untuk melihat
keadaan ayahnya.

Karena ayahnya sudah sangat


rindu pada anak laki-lakinya
itu,maka ayahnya berpesan pada
anak perempuanya untuk
menyuruh anak laki-lakinya
datang menjenguk ayahnya walau
hanya sebentar, setelah
mendengar pesan dari ayahnya
itu ia langsung pulang ke rumah.
Setibanya di rumah ia langsung
menyampaikan pesan dari
ayahnya tadi kepada adiknya.

“Sebaiknya kamu menengok


ayah,” kata kakaknya itu.

“Saya tidak mau, karena penyakit


ayah itu nanti bisa menular
kepadaku.”Jawab adiknya.

“Sekarang kamu lihat kakak,


selama ini kakak selalu
menjenguk ayah tapi kakak tidak
tertular penyakit ayah.”jawab
kakak dengan nada sedikit
membentak.

“Pokoknya saya tetap tidak


mau.”jawab sang adik sambil
pergi meninggalkan kakanya.

Kakaknya menangis melihat


sikap adiknya yang tidak mau
menjunguk ayahnya, sedangkan
penyakit ayahnya itu sudah
semakin parah bahkan sekarang
tubuh ayahnya mulai timbul sisik.
Malam itu kakaknya bingung
bagaimana cara menyampaikan
kalau adiknya itu tidak mau
menjenguk ayahnya karena takut
tertular.

Keesokan harinya ia datang


lagi ke gubuk tempat ayahnya. Ia
kaget karena tiba-tiba sang ayah
menanyakan adiknya.

“Mana adikmu ?”tanya ayah.

“Eemmm..”jawab anaknya
dengan sedikit terbata-bata.

“Apa adikmu tidak mau


menjenguk ayah karena takut
tertular penyakit ayah ini ?”tanya
ayah sedikit kecewa.
“Tidak yah, adik tidak bisa datang
karena adik sedang ada
urusan.”jawab anaknya itu.

Setelah mendengar
penjelasan dari anaknya itu,
ayahnya menyuruhnya pulang ke
rumah karena hari sudah
sore.Lalu anaknya itu langsung
pamit kepada ayahnya itu untuk
pulang.

Pada hari itu,seperti biasanya


ia selalu mengantarkan pada
ayahnnya. Dari kejauhan saat
perjalanan menuju gubuk tempat
ayahnya tinggal selama ini ia
melihat gubuk berserta sawah di
sekitarnya sudah terendam air. Ia
kaget karena melihat ayahnya
melihat tubuh ayahnya di penuhi
sisik dan melihat ayahnya
melambaikan tangan kearahnya.
Lalu ayahnya memanggil anak
perempuannya dan perpesan,
anak perempuan itu tidak boleh
jahat kepada saudara laki-laki dan
sebaliknya anak laki-laki tidak
boleh jahat kepada saudara
perempuan agar hidup lebih
bahagia dan dapat mencapai
semua yang di inginkan.Setelah
menyampaikan pesan kepada
anaknya, ayahnya pun tenggelam
dan berubah menjadi buaya
pisang emas.Anak perempuannya
merasa sangat sedih dan bergegas
pulang untuk memberitahu
kepada adiknya mengenai
kaadaanya ayahnya.

“Adik,,, ayah kita sudah bersisik


dan berubah menjadi buaya,,,”
kata kakaknya

“Kenapa bisa terjadi kak,,,??”


tanyanya

“kakak juga kurang tahu dik,,,


karena sesampainya di tempat
gubuk ayah,,,tubuh ayah sudah di
penuhi sisik dan tempat gubuknya
sudah terendam air,,,”jawab
kakaknya.

Mendengar cerita dari


kakaknya ia langsung pergi
meninggalkan kakaknya karena ia
sangat merasa bersalah dan
menyesal.

Buaya Palak Dalung di bunuh oleh


pengghuni sungai Muara Musi
yang bernama buaya singaragu.
Buaya singaragu menjadi penjaga
sungai Muara Musi, palembang.
Setelah buaya Palak Dalung mati
raga beliau di buat jeghangkang
lampu oleh orang palembang.
Dan pada saat itu ada orang
sulawangi merantau ke
Palembang.

“ Kalu kamu orang


sulawangi,Padang Guci. Kalau
kamu pulang kesulawangi aku
ingin berpesan?” kata orang
palembang.

“ Pesan apa,,?” jawab orang


sulaw.

“ Pesan aku, kata buaya Palak


Dalung. Buaya Palak Dalung
jangan di cari karena ia sudah
mati di bunuh buaya singaragu di
sungai Muara Musi, dan pati
jangn di balas.”Pesan buaya Palak
dalung.

Buaya Riak dengan buaya


sulaw bersepakat ingin Balas
Pati(balas dendam). Mereka
menyuruh buaya pisang emas dan
raja sulaw untuk Balas Pati dan
langsung pergi ke sungai Muara
Musi dengan membawa senjata
SKEN.Setelah sampai ke
Palembang, buaya Pisang Emang
memandangi di sekeliling sungai
Muara Musi.Di lihatnya bahwa
buaya singaragu tetap menjadi
penjaga di muara tersebut. Dan
buaya Pisang Emas mencari akal
untuk melewai buaya singaragu
tanpa sepengetahuan, buaya
pisang emas pergi ke sungai Musi,
ia mencari kelapa yang jatuh ke
sungai Muara Musi. Setelah lama
mencari akhirnya buaya Pisang
Emas menemukan pohon kelapa
dan segerah ia menaiki pohon
kelapa itu. Ia mencari kelapa yang
sudah bekas gigitan tupai, ia
langusng masuk kedalam kelapa
tersebut dan di ptongnya tangkai
kelapa itu, langsung jatuh ke
Sungai Muara Musi dan hanyut
kesungai.

Kelapa yang di naiki buaya


pisang emas masuk ke perut
buaya Singaragu.Setelah di dalam
perut buaya Singaragu, buaya
Pisang Emas keluar dari kelapa yg
di tumpanginya ttersebut.Buaya
Pisang Emas memotong perut
buaya singaragu dengan senjata
SKEN.

“ Perut KU sakittttt,,,” Teriakan


buaya singaragu.
Dan di potongnya lagi jantung
buaya singaragu, ia langsung
membantingkan badannya
sehinggah dia mati.

Setelah buaya singaragu mati


sungai Muara Musi it mengecil
seketika. Dan buaya Pisang Emas
keluar dari perut buaya singaragu,
ia langsung pulang kesulawangi.
Setelah sampai di sulaw ia
melaporkan bahwa ia sudah
berhasil membunuh buaya
singaragu dengan senjata SKEN.

Buaya Pisang Emas melapor


dengan Raja sulaw yang bernama
buaya Ikur Kutung. Raja tersebut
memangil seluruh buaya yang ada
di Riak untuk datang ke sulaw
untuk berkonsultasi kalau ada
orang palembang ingin Balas Pati
di sulaw, kita harus menjaga
posisi dan mengatur siapa yang
jaga di sana dan siapa jaga di sini.
Mereka bersepakat membuat
penjara di sungai Mertam, dan
menjadi tempat buangan
pertama.Yang menjadi penghuni
buangan pertama itu adalah
buangan yang paling jahat,
musuhnya ada di Larai dan
tepatnya penjara itu ada di sungai
Larai.Ada 2 ekor buaya yang
menjaga penjara tersebut, satu
buaya jaga di kiri dan satu buaya
jaga di kanan.

Buaya Pisang Emas menjaga


di Muara Kedurang, dan apabila
ada musuh datang dari
Palembang, mau tidak mau harus
di bunuh oleh buaya Pisang Emas.
Buaya pisang Emas sering
berubah wujud menjadi ikan
besar, setelah berubah wujud
ikan besar ia keluar dari air Sebiris
dan masuk ke Muara kedurang.
Ketika air kedurang membendung
itu tandanya buaya pisang Emas
sedang berubah wujud menjadi
ikan besar, ia mencari musuh
yang akan datang . Apabila
busuhnya tidak ada buaya pisang
Emas masuk kembali ke air
Sebiris, dan air Muara Kedurang
seketika langsung mengecil. Itu
tanda kalau buaya pisang Emas
lagi berada di air sebiris.

Orang sulawangi yang


menyampaikan pesan buaya Palak
Dalung, di palembang. Setelah
sampai di sulaw ,.

“ Keluarlah seluruh buaya sulaw


aku ingin menyampaikan pesan,
bahwa buaya palak Dalung mati di
bunuh buaya singaragu di
palembang.” Kata orang sulaw.

Dan mendengar teriakan


orang sulaw, seluruh buaya
muncul di permukaan air.Itu
tanda bahwa buaya sulaw sudah
menerima pesan tersebut.Buaya
sulaw meminta agar orang yang
menyampaikan pesan untuk
mendekat di pinggir air.Tiba- tiba
ada seekor buaya yang
menyambar orang yang
menyampaikan pesan tersebut,
dan di bawanya ke Istana di
dalam muara 3 air sulaw. Setelah
sampai di istana ia langsung
menyampaikan pesan. Dan
seluruh buaya sulaw itu
membayar jasa kepada orang
yang menyampaikan pesan
tersebut, Buaya sulaw
memberikan umbi kunyit.Ia tidak
ingin menerima umbi kunyit, ia
berkata umbi kunyit kami banyak.
“ Pokoknya ambillah ini,dan ini
bukti kami sudah menerima
pesan. ia berinisiatif mengambil
kunyit itu satu potong.

Buaya sulaw mengantar orang


yang menyampaikan pesan untuk
keluar dan sampai di
daratan.Orang tersebut langsung
pulang ke sulawangi, dan setelah
di lihat di rumah teryata kunyit
yang di berikan buaya sulaw itu
adalah emas bukanya
kunyit.Setelah kejadian tersebut
buaya itu di beri julukan buaya
Pisang Emas.yang menjadi
penghuni di perbatasan muara
kedurang dengan laut

Menurut anak cucu buaya


pisang emas,ia perpesan, jika
pada saat akan menyeberangi air
besar maka minumlah air tegukan
lalu berkata ”nenek numpang
lewat” maka anak cucunya bisa
menyeberangi air besar. Dan
apabila orang sulawangi ingin
mengadakan hajatan sebesar-
besarnya bawalah alat bubu di
rendamkan ke air sulaw dan
seluruh buaya jadi sapa kami.
Maka sebesar – besar apapun
hajatan akan terapung dengan
rezeki ikan dan udang. Dan
setelah pada tahun itu buaya
sulaw dengan buaya Riak selalu
berkonsultasi. Tidak ada satupun
orang Palembang untuk balas Pati
dan bila mana ada orang
palembang mandi air kedurang
tetap akan mati juga karena itu
sudah menjadi sejarah sampai
sekarang.

Anda mungkin juga menyukai