Anda di halaman 1dari 6

Hikayat Yong Dolah

YONG DIKEJAR HARIMAU

“Padà suatu hari saàt yong istrahat sehàbis berburu dihutan, tibà-tiba ada seekor hàrimau
jantan mendekati yong dàn siap untuk menerkàm. Cepat-cepat yong berlàri, dalam kejar-
kejaràn itu, jarak antarà yong dan harimau hanya tinggàl satu meter sajà. Disaat harimau
lengàh, cepat-cepat yong memanjàt pohon pinàng.” Yong diam sejenak

“Setelah lamà yong tunggu diatàs pohon pinang yang kebetulàn berbuah lebàt itu, harimau
tàk kunjung pergi. Naik daràh yong, yong gego (goncàng) pohon pinàng itu sampài
berguguran buahnyà menimpa harimàu,, eee harimàu bergeming, tàk kunjung pegi”

“Yong lihàt harimau tak màu pergi, yong guncàng lagi pohon pinàng itu sekuat-kuatnyà, kali
ini yong heràn, kenapà harimau berlàri terbibit-birit, setelàh yong periksà, rupanyà buah
pinàng yong copot sebiji dàn mengenài kepala harimau. Oleh karenà itulah harimàu lari
tunggang langgang”

Maknanyà : kalau pergi berburu haruslàh membawa senjata yàng lengkap, ketika berjumpà
binatang buas bisà untuk membelà diri. Tidak perlu memànjat pohon.

Yong dolàh adalah seorang Legendà dari kotà Bengkalis yang sangàt populer di provinsi
Riàu dengan cerita dongengnya yàng penuh maknà. Kini beliàu telah wafàt. Namun telatàh
almarhum tidak pernàh lekang dimakàn masa, tetàp selalu dikenàng oleh masyarakat
Kabupàten Bengkalis.
Hikayat Antu Ayek

Alkisah di Sumatera Selatan, terdapat suatu keluarga petani yang hidup sederhana dan tingga
si sekitaran aliran sungai. Keluarga itu memiliki seorang anak wanita yang cantik bernama
Juani. Tak cuma memiliki wajah yang cantik, badannya pun langsing dan membuat banyak
gadis yang lain iri dengannya.

Oleh sebab itu, banyak lelaki tampan yang tertarik kepadanya dan ingin untuk meminangnya.
Tetapi, tidak ada satu orang pun yang Juani terima pinangannya dikarenakan ia belum minat
untuk menikah. Orang tuanya pun merasakan khawatir kalau anak mereka akan menjadi
perawan tua. Tetapi, gadis tersebut dapat meyakitkan kedua orangtuanya bahwa ada pria bias
yang sesuai dengan kriterianya akan datang.

Sampai pada suatu hari, daerah itu dilanda kekeringan yang menyebabkan kebin kopi
tumpuan keluarganya mengalami gagal panen. Dan kemudian, ayah Juani berhutang terhadap
rentenir yang kaya untuk dapat memenuhi biaya hidup sehari-hari sampai dengan panen yang
selanjutnya. Dan lama kelamaan, hutang ayahnya makin menumpuk karena tak mampu
membayar pada saat ditagih.

Rentenir itu pun mengatakan ia akan menganggap hutang keluarga itu lunas apabila ayah
Juani bersedia untuk menikahkan anaknya itu dengan putranya. Dan Juani dengan terpaksa
setuju untuk menikah dengan anak rentenir itu. Anaknya itu bernama Bujang Juandan.
Walaupun menikah dengan anak yang kaya, tapi itu semua tak membuatnya merasa bahagia.
Karena lelaki tersebut menderita penyakit kulit yang tak dapat disembuhkan yang ada di
sekujur tubuhnya.

Pada hari pernikahananya, Juani merasa tak sanggup lagi apabila harus meneruskan acara itu.
Dan dikepalanya sudah membayangkan ia akan dicemooh orang-orang karena sudah menolak
sejumlah lelaki tampandan pada akhirnya ia malah menikah dengan lelaki yang
berpenyakitan. Ia pun merasa putus asa dan mengakhiri hidupnya dengan terjun ke sungai
yang sangat dalam.

Dan beberapa saat kemudian, keluarganya menyadari yang terjadi. Tetapi semuanya talh
terlambat. Keesokan harinya, mayat gadis itu ditemukan sudah tak bernyawa. Dan konon,
sejak kematiannya, di sungai itu terdengan suara dari seorang gadis yang meminta tolong dan
menangis.
Hikayat Putri Kemuning

Pada suatu hari hidup seorang raja yang terkenal dengan sifatnya yang bijaksana dan adil.
Raja itu memiliki 10 orang putri yang sangat cantik. Anak-anaknya memiliki nama yang
berdasarkan dari nama warna, dari nama putri sulung yang pertama yaitu Putri Jambon,
selanjutnya Putri Nila, Jingga, Ungu, hijau, biru, kelabu, merah merona ,oranye dan putrinya
yang terakhir yaitu bernama Putri kuning.
Tetapi kebahagiaan itu pun kurang lengkap dikarenakan istrinya meninggal pada saat
melahirkan Putri kuning. Dan dikarenakan sibuk mengurusi kerajaannya, Raja itu pun
semakin jarang bertemu dengan putri-putrinya. Kesepuluh putrinya tersebut dirawat oleh
seorang Inang pengasuh dan kemudian mereka tumbuh besar menjadi anak yang sangat
manja dan selalu bertengkar. Dan dari anak-anaknya itu hanya putri bungsu yang tak pernah
terlibat di pertengkaran kakak-kakaknya dan ia lebih senang ketika bermain sendiri.
Pada suatu saat Raja ingin berpergian “Ayah akan pergi tak lama lagi, apa kalian ingin
sesuatu?” tanya raja tersebut. Sembilan anaknya pun sibuk menyebutkan berbagai barang
mahal. Contohnya seperti kain sutra dan juga perhiasan.
Tetapi berbeda dengan saudaranya yang lain Putri kuning pun menjawab “Aku tak mau apa
apa. Aku cuma ingin ayah kembali dengan sehat dan juga selamat”. Raja itu pun tersenyum
kepada anaknya mendengar putrinya tersebut.
Dan selama raja tersebut pergi kelakuan dari ke-9 putrinya semakin menjadi. Mereka hanya
bersenang-senang dan kemudian menyuruh para pelayannya dengan seenaknya saja.
Sedangkan petir kuning merusak sangat sedih ketika melihat taman di lokasi kesayangan
ayahnya menjadi kotor dikarenakan para pelayan sibuk untuk mengurusi kakak-kakaknya
tersebut.
Ia kemudian membersihkan taman tersebut. Dan ketika melihat itu, kakak-kakaknya tidak
membantu tetapi mengejeknya dengan mengatainya dengan sebutan seorang pelayan baru.
Dan bahkan mereka pun tak segan untuk melempari Putri kuning sampah dan mengotori
tempat itu. Sehingga membuat Putri kuning harus membersihkannya lagi.
Esok harinya, Raja pun pulang dan memberikan hadiah untuk anak-anaknya. Meskipun tak
meminta satu barang pun, Putri kuning tetap mendapatkan sebuah hadiah, yakni sebuah
kalung yang berwarna hijau dan sangat cantik. Melihat itu putri hijau pun merasa iri kepada
putri kuning dan kemudian ia menghasut saudaranya tersebut dan mengatakan kalau Putri
kuning mencuri kalung itu dari saku ayahnya.
Mereka pun berniat untuk memberikan suatu pelajaran terhadap Putri kuning karena sudah
merampas kalung tersebut. Dan ketika merebutnya secara paksa mereka tak sengaja memukul
bagian kepalanya dan kemudian menyebabkan Putri kuning meninggal dunia. Mereka semua
pun panik dan kemudian menguburkan Putri kuning di taman. Dan tak ada satupun orang
yang berani buka mulut tentang peristiwa tersebut.
Sudah berbulan-bulan raja tersebut mencari putri kuning, tetapi ia tak menemukannya. Dan
pada suatu saat diatas pusara Putri kuning ditumbuhi suatu tanaman yang berwarna kuning
dan memancarkan aroma harum. Raja tersebut merawat tanaman itu dan menamainya dengan
nama Kemuning.
Hikayat Malim Deman dan Bidadari

Alkisah, hidup seorang pemuda yang sudah yatim piatu yang bernama Malim Deman. Agar
ia dapat bertahan hidup, Ia pun bekerja diladang kepunyaan pamannya yang lokasinya berada
di pinggir hutan. Dan tak jauh dari tempat itu terdapat suatu rumah yang dihuni seorang janda
tua yang bernama Mandeh rubiah.
Wanita tersebut yaitu wanita yang baik dan juga akrab dengan malim. Ia sering memasakkan
Malim makanan saat malim menjaga ladang Paman nya di malam hari. Bahkan malim juga
sudah dianggap oleh wanita itu sebagai anaknya sendiri.
Dan di suatu malam Malim Deman pun merasa haus ketika ia sedang menjaga ladang Paman
nya. Ia pun berniat untuk meminta air minum dan ia pun meminta ke rumah Mandeh. Sampai
tepat di pekarangan, Ia pun mendengar suara sejumlah perempuan yang berada tak jauh dari
kolam yang posisinya tepat di belakang pondok janda tersebut.
Malim dengan diam-diam menuju ke tempat tersebut dan ia terkejut ketika melihat 7 Bidadari
tengah mandi di sana. Malim pun sangat terpesona ketika melihat kecantikan dari bidadari-
bidadari tersebut.
Dan tidak jauh dari tempat Malin berdiri, ia melihat ada 7 selendang. Dan selendang tersebut
milik bidadari-bidadari itu. Ia pun tak ingin menyia-nyiakan kesempatan itu, dan kemudian ia
mengambil salah satu dari selendang milik bidadari itu. Dan iapun menyembunyikan
selendang tersebut di rumah ibu angkatnya. Dan ternyata selendang yang ia ambil merupakan
Bidadari bungsu.
Bidadari bungsu itu terus menangis dikarenakan tak bisa kembali ke Kayangan. Melihat hal
tersebut, Malim pun kemudian mendekati dan mengajaknya untuk tinggal di rumah Mandeh.
Bidadari tersebut pun kemudian diangkat oleh Mandeh sebagai anaknya.
Pada saat itu malim pun semakin sering mengunjungi rumah Mandeh dan ia menjadi sangat
dekat dengan Putri tersebut. Dikarenakan sering bertemu, mereka saling jatuh jatuh cinta dan
kemudian mereka menikah. Kebahagiaan mereka pun semakin bertambah ketika mereka
sudah dikaruniai seorang Putra yang sangat tampan dan bernama Sultan Duano.
Tetapi kebahagiaan mereka itu tak berlangsung lama dikarenakan Malim sangat gemar
berjudi. Ia juga sering tak pulang selama berhari-hari. Nasihat dari istrinya itu pun tak
didengarkannya. Karena melihat kelakuan suaminya itu, putri bungsu sudah tak tahan lagi
dan cuma bisa menangis dan kemudian rindu dengan rumahnya yang ada di kayangan.
Pada suatu saat ketika ia mencari barang, putri bungsu tak sengaja menumbuhkan selendang
yang dicuri Malim. Putri bungsu pun dengan segera menyuruh seseorang untuk memanggil
Malim dengan ancaman, jika ia masih ingin melihat anak dan istrinya berada di rumah, maka
ia harus segera pulang. Dan kenyataannya malim pun tak kunjung datang.
Pada akhirnya putri bungsu memutuskan kembali ke Kayangan dan serta membawa anak
lelakinya tanpa memberitahu sang suami. Sedangkan di bumi malim kembali ke rumahnya
dengan perasaan yang sangat menyesal karena telah tak melihat anak dan istrinya lagi di
rumah.
Malim Deman

Pada zaman dahulu, hiduplah seorang pemuda yatim piatu bernama Malim Deman.
Untuk bertahan hidup, dia bekerja di ladang milik pamannya yang terletak di pinggir hutan.
Tak jauh dari situ, ada sebuah rumah yang dihuni oleh seorang janda tua bernama Mandeh
Rubiah.

Mandeh Rubiah adalah wanita yang baik hati dan akrab dengan Malim. Dia sering
mengirimi pemuda itu makanan saat menjaga ladangnya pada malam hari. Bahkan, dia sudah
dianggap anak sendiri oleh janda itu.

Pada suatu malam, Malim Deman merasa haus saat menjaga ladang. Dia berniat untuk
meminta air minum ke rumah Mandeh Rubiah. Sesampainya di pekarangan, dia mendengar
suara beberapa perempuan yang berasal tak jauh dari kolam yang terletak di belakang pondok
wanita tua itu.

Malim mengendap-endap menuju tempat tersebut dan terkejut saat melihat tujuh bidadari
sedang mandi di sana. Pemuda tersebut begitu terpesona saat melihat kecantikan para
bidadari.

Tak jauh dari tempatnya berdiri, tergeletak tujuh selendang milik para bidadari. Tidak
ingin menyia-nyiakan kesempatan, dia mengambil salah satu selendang itu dan
disembunyikan di rumah ibu angkatnya. Ternyata, selendang yang diambil adalah milik
bidadari bungsu.

Bidadari bungsu menangis karena tidak bisa kembali ke kayangan. Melihat hal itu,
Malim Deman kemudian mendekati dan mengajaknya untuk tinggal di rumah Mandeh
Rubiah. Bidadari itu pun kemudian diangkat anak oleh Rubiah dan dipanggil Putri Bungsu.

Sejak saat itu, Malim Deman semakin sering pergi ke tempat Mandeh Rubiah dan
menjadi akrab dengan Putri Bungsu. Akibat sering bertemu, kedua muda-mudi tersebut saling
jatuh cinta dan memutuskan untuk menikah tidak lama kemudian. Kebahagiaan pasangan
semakin bertambah setelah dikaruniai seorang putra tampan yang diberi nama Sutan Duano.

Namun, kebahagiaan mereka tidak berlangsung lama karena Malim Deman mulai gemar
berjudi. Dia bahkan sering berhari-hari tidak pulang. Nasihat sang istri untuk tidak berjudi
lagi pun tidak diindahkannya. Melihat kelakuan suaminya, Putri Bungsu yang sudah tidak
tahan lagi hanya bisa menangis dan menjadi rindu dengan rumahnya di kayangan.

Hingga pada suatu hari saat sedang mencari barang, perempuan cantik itu tidak sengaja
menemukan selendangnya. Dia kemudian menyuruh seseorang untuk menyuruh Malim
pulang kalau masih ingin melihat anak dan istrinya di rumah. Namun, setelah ditunggu
beberapa lama, laki-laki itu tidak juga kunjung pulang.

Akhirnya, Putri Bungsu memutuskan untuk pulang ke kayangan dengan membawa serta
anak lelakinya tanpa menunggu sang suami. Sementara itu, Malim kembali ke rumah dengan
perasaan sangat menyesal karena sudah tidak mendapati anak istrinya di rumah.

Anda mungkin juga menyukai