Anda di halaman 1dari 11

Bali dan Kisah Pertemanan

Karya: Febriana Olivia


Selamat datang di Bandara Ngurah Rai tulisan selamat datang telah terlihat. Aku
merasa senang, ini pertama kali, waktunya aku ke Bali. Tanteku menjemput ku, aku melihat
keluar jendela, awan senja di langit seakan menari nari mengikutiku. Sampai dirumah, aku
menyapa, aku rindu sekali dengan mereka.
“Tante,om kami tidur dulu ya” pamit ku kepada mereka berdua
“Selamat beristirahat ka” Jawab Tanteku sambil tersenyum
Malam telah usai. Pagi datang dengan, senyum tante dan mama ku yang merekah, aku
diajak untuk Pergi ke pasar, aku melihat seseorang anak-anak laki menyapa ku, aku
tersenyum selama perjalanan ke Pasar, aku memikirkan bagaimana cara berkenalan
dengannya. Selama di pasar aku membantu tante berbelanja makanan untuk dimasak bibi
atau yang biasa ku sebut ibu di rumah. Setelah selesai berbelanja, dan sampar di rumah.
Pada saat kami ingin makan aku sempat bertanya kepada tante ku
“Tante nama anak laki-laki di depan rumah tante siapa?”.
“Namanya Haikal,ingin berkenalan dengan Haikall?”
“Aku ingin, tetapi aku malu”
“Tidak Perlu malu, setelah makan tante anter kakak ya”
Aku mengangguk, sambil tersenyum semangat. Ibu telah telah selesai memasak, dan
kami telah selesai sarapan pagi. Tante mengantarku ke rumah teman baruku, Haikal.
“Siang ka Haikal, ini tante Christin”
“Sebentar tante, aku keluar. Hai tante Christin, Hai ade”
Haikal menyapa ku dengan sebutan ade, mungkin karena tinggi badanku lebih
Pendek dari dia. Tanteku membalasnya dengan tersenyum
“ Halo ka Haikal "
“Tante tinggal ya ka, selamat bermain dan bersenang senang kaka”
Haikal tersenyum mengulurkan tangan
"Nama kakak Haikal, nama kamu?"
“Nama aku Febri”
“Halo Febri, mau bersepeda bersama kakak?"
“Boleh, Ayo ka” Jawab ku dengan senyum penuh semangat
Kami berputar mengelilingi komplek, sambil mengobrol tentang diri kami satu sama
lain, kami berhenti di kedai minuman di gang kecil. Haikal turun dan aku menunggu di
sepeda. Beberapa menit kemudian, ada mobil lewat di gang Ini, aku mundur perlahan untuk
menghindari tabrakan, aku tidak melihat ada got di belakangku.
“Dek awas ada got” Peringatan dari ka Haikal, ternyata Ia telah keluar dan selesai
membeli minuman
Tetapi bagaikan nasi menjadi bubur, aku terjatuh di got. Aku tersenyum
menertawakan diri sendiri. Mobil tersebut sudah pergi meninggalkan gang.
“hehe ka, tolong bantuin aku:”
“Haha kamu ini, Sini kakimu kaka cuci dulu sementara pakai air minum ya”
"hehe, terimakasih ka”
“Pulang yuk, Sekalian bersih-bersih di rumah kaka"
“Shap kaka”
Setelah sampai dirumah ka haikal, aku bersih-bersih”
“kaka punya puzzle, untuk menguji otak kecil kamu ayo main lagi"
Aku tersenyum dan mengiyakan ajakan untuk bermain puzzle
“ka terimakasih ya, hal ini kita bersama terus ya, besok kita tidak bisa bersama lagi”
Hening mulai menghampiri kamar ka Haikal, dia termenung sejenak lalu tersenyum
menjawabku
“Sama-sama kita bisa bermain bersama satu hari ini, sebelumnya kakak Ijin dengan
tantemu ya”
"Terimakasih kak, aku ikut izin dengan tante ya"
"Ayo sekarang saja, nanti tante nyarin"
Kami berdua ijin dan pergi ke rumah tanteku. Tante mengijinkanku. Tante sudah ijin
juga dengan mama. kami kembali ke rumah ka Haikal. Disana kami melanjutkan makan
dirumah ka Haikal. Ka Haikal mengajakku ke pantai, kebetulan rumah kami dekat dengan
Pantai. Setelah selesai makan kami menonton televisi bersama Tidak terasa kami tertidur
dengan TV yang menyala menonton kami tertidur. Senja mulai menampakan dirinya,
bagaikan kanvas yang sedang dilukis Tuhan berwarna orange, Tuhan selalu tersenyum saat
melukisnya
“De, ayo bangun mau jalan-jalan ke pantai kan" ka Haikal membangunkanku, Ia
sedang mematikan televisi.
“kakak sudah mandi?"
“kaka mandi dibawah, kamu mandi di kamar Saja ya"
“oke ka” jawabku dengan sayu
Setelah selesai mandi, aku langsung ke bawah, ka haikal sudah menungguku
dibawah
“Kakak sudah pamit dengan bunda kakak, dan tante Christin”
"Terimakasih ka, ayo kita berangkat"
Kami berkeliling Bali terlebih dahulu, tidak mau terlewat sunset kami Segera ke
pantai. Ka Haikal turun terlebih dahulu dia membeli kelapa muda terlebih dahulu. Dia
memberikan kelapa yang satu kepadaku.
"Terima Kasih ka," Jawabku sambil tersenyum
"Indah ya de, kalo kamu besar nanti, pasti kamu akan indah Seperti ini, jangan lupain
kakak ya de"
Aku tertawa mendengarnya, kata-katanya terlalu asing di telinga anak berumur 12
tahun sepertiku. Senja mengajarkan kita menerima sebuah perpisahan dengan jaminan
pertemuan yang hangat pada esok hari.
“iya pastinya, kaka juga ya."
“Pasti, kaka sudah menganggapmu seperti adik kakak sendiri”
Aku menatap kak Haikal tersenyum, dan aku mengalihkan pandangan ku ke pantai.
Indah satu kata di hati ku saat melihat ka Haikal dan pantai secara bersama. Senyumnya dan
angin lembut terasa mengelus di kulit ku dan menenangkan hatiku
Kami berdua terdiam menikmati alunan angin dan ombak menggulung terdengar seperti
alunan musik. Setelah beberapa jam tersebut kami mengelilingi Pantai. Kami bertemu
dengan penjual bando model katak, ka Haikal membelinya satu untukku, kami tidak
mengambil foto karena handphone ka Haikal tertinggal. Hari sudah mulai malam, pernak-
pernik langit sudah mulai terlihat. Ka Haikal memelukku, dia berbisik mengucapkan kata
terima kasih kepada ku
“sama-sama ka, ayo pulang ini sudah malam”
Kami bersepeda bersama kembali, tetapi aku langsung kembali ke rumah tanteku
“Dadah kakak" ujarku di depan pagar, sebelum aku masuk kedalam
"Dadah, selamat malam Febri" ka Haikal melambaikan tangannya.
Di Dalam rumah aku mulai membersihkan diri. Orang di rumah sudah tertidur.
Keesokan harinya jadwal kami berkeliling berwisata di Bali, aku tidak bertemu ka Haikal
seharian. Kami menyewa mobil untuk itu. Kami pergi ke Pantai kuta, Pantai Nusa , Pantai
Pandawa, pantai Melasti, Tanah lot, Monkey forest, GWK, Saat di monkey forest aku ingat
sekali makanan dan kacamataku diambil oleh monyet. Perjalanan tersebut memakan waktu
dua hari, setelah keesokannya kami berencana pulang pada malam hari. Pagi itu ka Haikal
memberikan gelang dan oleh-oleh untuk kami bawa, aku juga pamit untuk terakhir kalinya
"Aku ga ingin pulang ka " Ucap ku sendu menatap ka Haikal
"Tidak boleh seperti itu, Teman mu disana juga merindukan mu nanti"
"Mana ada seperti itu. Terimakasih ka aku harap kita bertemu lagi nanti" aku
membisikan kata kata terakhir yang hanya didengar oleh diriku
Setelah itu aku pulang, merapikan dan memasukkan baju ke koper. kami berangkat
sore itu, tiket berada di jam malam. Tante melambaikan tangan kepada kami,om ku
tersenyum di belakangnya. Kami sudah berada di pesawat. Terimakasih dan sampai Jumpa
Bali, Tante, om, dan ka Haikal. Tidak ada kata selamat tinggal untuk kita. Dimanapun kalian
berada, kalian akan menetap di hatiku. Aku pasti merindukan kalian ucap ku menatap awan
malam ke Luar Jendela. Setelah kisah di Bali itu kami tidak pernah bertemu atau aku
mendengar kabar ka Haikal. Aku sempat menanyakan kabarnya ke tanteku, Ia telah Pindah
ke Bandung, aku tersenyum Ketika mengingatnya. Sampai Jumpa Bali dan kak Haikal yang
telah membuat kisah pertemananku menjadi lebih hidup dan berwarna
Perihnya Luka di Jalan Baru
Karya: Gabriel Aqila
Pada suatu hari jumaat saya dan teman saya yang bernama Roki dan Steven sudah
sangat menanti nanti hari jumaat ini karena kami sudah merencanakan ingin menginap
di rumah Steven dan ingin menonton film bersama sewaktu pulang sekolah kami
merencanakan untuk bermain PlayStation terlebih dahulu
"Eh Masi siang kita main PS Dulu yok” Ucap Roki
"Boleh yok” ucap saya
Kami bermain PlayStation cukup lama dan pada akhirnya saya berhasil menang dari
Roki dengan skor comeback 0-2 ke 4-2. Setelah kami bermain tiba tiba Steven dating
menemui kita
"Sudah sore nih yuk siap siap dulu buat nanti nginap” ujar Steven mengingatkan
kami
Pada akhirnya kami pulang untuk mengambil pakaian dan barang-barang yang masih
ada di rumah, dan dalam perjalan seperti tidak ada yang mencurigakan,dan dimana pada
saat saya Roki dan Steven sudah tiba di jalan baru di pertengahan jalan baru kami baik baik
saja di perjalanan. Pada akhirnya setelah kami belok ke kanan kami tidak melihat jika ada
genangan air dan lumut yang mengakibatkan saya dan Roki kaget terjatuh dan terpental di
tanah kecuali Steven yang selamat atas kejadian tersebut, ketika saya terjatuh Steven
bergegas menghampiri saya dan Roki
"Gabb...Rok..kalian gapapa?"
"Gapapa sekarang mending pulang dulu buat ngebersihin luka ini ucap Roki"
Kami bergegas pulang dengan hati hati sambil menahan luka di tangan kita pada
akhirnya harapan kita untuk menginap di rumah Steven harus di tunda. Sesampainya di
rumah saya bergegas untuk membersihkan luka walaupun saat luka di bersihkan sangat
perih. Pada akhimya luka saya sudah di bersihkan tapi luka tersebut malah makin parah
yang pada akhirnya orang tua ku membawaku untuk pergi ke rumah sakit terdekat, setelah
sampai orang tua ku langsung bergegas untuk menemui dokter, setelah di cek selama 1 jam
lebih dokter memberi tahu jika luka yang saya dapat adalah luka ringan, mendengar
perkataan sang dokter saya langsung merasa lega dan tenang karna luka yang saya dapat
tidak parah, dan setelah di obati luka saya semakin membaik dan setelah kejadian itu saya
belajar bahwa harus lebih berhati hati lagi dalam mengendarai motor
Aku Tenggelam
Karya: Gabriel Ayub Purba
Pada suatu hari aku main dengan temanku,pagi itu kami bermain sepeda
mengegelilingi perumahan dengan udara sejuk dan matahari menyapa dengan hangat kami
bermain sepeda dari pagi hingga siang,lalu kami balik kerumah masing-masing untuk makan
siang,setelah makan siang kami berkumpul di slaah satu rumah temanku untuk menonton tv
bersama.saat sore tiba kami balik ke rumah masing-masing untuk mandi danmakan
Malam yang gelap di sinari lampu jalanan,kami berdiskusi untuk berenang,kamipun
Sepakat untuk berenang.lalu kami pulang untuk menyiapkan barang-barang untuk
besok.keesokan hari nya pagi jam 9 kami berangkat ke kolam berenang bersama. Di jalan
kami ngobrol sebentar
“Eh nanti sewa ban”ucap wahyu
“buat apa sewa ban”ucap arkan
“nanti buat di kolam arus”ucap wahyu
“ok”ucap semua
Dan kami melanjutkan perjalanan,sudah dekat dengan kolam berenang kami terkena
macet hingga 10 menit lamanya.setelah terbebas dari macet,kami sampai di kolam
berenang kami semua kaget karena kolam renang ramai sekalisampai kami mengantri
membeli tiket cukup lama,akhirnya kami masuk.kami tidak dapat tempat duduk jadi kami
duduk di pinggir kolam renang
Setelah kami meletakkan barang kami ganti baju, dan setelah itu kami mengambil
uang untuk membeli makanan dan menyewa ban.setelah kami menghabiskan makanan lalu
kami pemanasan,setelah pemanasan aku dan temanku binggung ingin pilih kolam renang
karena ramai pengunjung yang datang
“eh ini kita kekolam yang mana”ucap arkan
“nga tau”ucap ayub”
“kolam arus aja dulu”ucap wahyu
“yaudah ambil bannya”ucap wahyu
“yaudah ambil banya”ucap ayub
Kami pun melanjutkan menelusuri kolam arus, kami memindahkan ban ke kolam
ombak kami naik ke ban dan menunggu ombak, setelah sejenak kolam ombak kami mulai
terombang-ambing kami sangat senang.hingga aku jatuh ke kolam ombak dan tenggelam
aku sangat kaget dan aku langsung berenang ketepi kolam renang.Setelah sejenak
mengambil nafas di tepi kolam lalu aku masuk kekolam dan menuju ban temanku, temenku
membantu ku naik ke ban. Teman-temanku menertawakan ku dan kami pun keluar kolam
ombak
“makan dulu yo”ucap ayub
“ayo,tapi minggir dulu lah”ucap arkan
“ayo gw juga udah lapar”ucap wahyu
“makan apa ya”ucap ayub
“beli ayam aja”ucap wahyu
“ambil uang dulu “ucap arkan

Lalu setelah hari yang menyenangkan dan menegangkan dalam waktu bersamaan,
kami makan siang dan pulang ke rumah
Pulang Natal Bersama Keluarga
Karya: Garrant Christoper Napitupulu

Diawal tahun 2019, aku dan keluarga besar aku sedang merayakan hari Natal. Lalu,
disaat menuju pulang kerumah aku terjebak macet. Dan kebetulan disamping mobil aku ada
pom bensin, saya dan keluarga saya ikut membantu untuk mendorong mobil aku. Disaat
sedang isi bensin, aku merasa lapar dan aku bergegas ke toko yang menjual makanan
"Duhh... Aku lapar banget mana macet lagi diluar, untung ada pom bensin yang
disampingnya ada tempat menjual makanan." Ujar aku dalam hati
"Mak.. aku lapar banget nihh.. aku ke tempat makan yang ada disana ya mak?" Ujar
aku lagi
"Boleh, nak.." ujar mama ku.
Lalu aku makan dan tak terasa 30 menit berlalu. Dan ketika aku melihat handphone.
Ternyata mama ku sudah menelpon 5 kali. Aku bergegas ke mobil, sesampai ke mobil aku
melihat wajah mama ku yang sedang kesal.
"Nak, kamu habis ngapain aja??kok lama sekali, mama sudah telfon kamu berkali kali
!" Ujar mama ku dengan kesal.
"Maaf ma, tadi hp nya ku silent." Ujar ku.
"sudahlah, ayo cepat ke mobil.. biar berangkat, mumpung udah ga macet lagi nih"
ujar Papa ku
Lalu saat di jalan kami membeli kue untuk makan bersama. Dan dirumah kita akan
makan kue nya.. Dan di rumah kami berpesta pesta Malam itu kami semua bahagia. Namun,
disaat ingin tiup lilin adik ku tidak sengaja menjatuhkan kue nya.
"Yahh kue nya jatuh ma..." Ujar aku sambil teriak.
"Ya ampun ambil piring dan sendok biar mama ambil bagian kue yang gak terkena
lantai!" ujar mama ku.
Mama ku langsung membersihkan lantai setelah mengambil kue yang terjatuh. tadi.
Dan aku pun mencuci tangan adik ku yang habis menjatuhkan kue itu. Dan Saat itu juga
papaku yang setelah memarkirkan mobil ikut terkejut.
"Lah, ini kenapa ?? kok lantai nya kotor?? Ujar papaku sambil bingung
"Ini Pa, adik tadi tidak sengaja menjatuhkan kue nya waktu mau tiup lilin." Ujar ku.
"Ohh, tapi adik gak luka kan??" ujar papaku.
"Gak kok pa dia baik baik saja," ujar ku
"Ohh, untunglah Yodah gpp kalau jatuh, nanti kita beli kue baru lagi." Ujar papa ku
"Ini jadi gimana ?? aku udah ambil bagian kue yang gak terkena lantai.Sayang kalau
gak dimakan." Ujar mamaku sambil menunjuk kue yang berada didalam piring.
“yaudah gpp itu buat makan besok aja. Sekarang beli aja kue yang baru." Ujar
Papaku.
Lalu Papa bersama adikku memberi kue baru, muka adikku kembali gembira dan
disaat itu juga Saudara ku datang kerumah ku yang bernama Felix, dan keluarga besar ku
sangat bahagia
"ayok, makan kue nya. Aku sudah tidak sabar." Ujar Felix. "bentar dulu.. Tiup dulu
lilinnya baru makan." Ujar ku.
Setelah Peniupan lilin, kami semua makan bersama saudara saya. saudara saya
makan kue nya dengan lahap. Kami sangat puas dengan rasa kue itu.
"wahh enak ternyata kue nya lebih dari ekspektasi ku rasanya." Ujar Felix
"Iya enak banget kuenya" ujar ku.
Setelah kenyang, kami semua pun tidur dirumahku untuk sementara. Lalu besoknya
kami berencana lagi untuk ke puncak di pagi hari. Habis itu kami berangkat bersama. Setelah
Berjam jam kami pun sampai di puncak.
"Wahh adek banget ya" ujar ku
"Iya adem lah di gunung masa ga adem" ujar Felix
"Iya juga, eh disana ada taman tuh ayok kesana" ujar ku
"Hey, jangan jauh main mainnya." ujar mama ku
Jalan-Jalan di Hari Libur
Karya: Glenn Timothy Prasadi
Pada hari libur saya dan keluarga saya ingin meluangkan waktu bersama, lalu kami
semua menyarankan untuk jalan-jalan di mall menggunakan mobil, Lalu pada saat di jalan
macet karena hari itu hari libur nasional jadi banyak yang keluar untuk jalan-jalan, setelah
kami sampai di mall Kami mencari parkir, saat kita mencari parkir kami kehabisan tempat,
lalu kami mengelilingi perkiraan hingga dua kali dan akhirnya kami mendapatkan parkiran.
Setelah kami sampai lalu kami masuk dalam mall, sebelumnya kami makan dulu
karena dari tadi kami sudah lama di perjalanan karena macet, Kalau mencari parkir lama,
sehingga kami lapar, lalu kami makan Di D’Cost dahulu, setelah kami selesai makan, baru
kami main di mall seperti main di Timezone kami di Timezone mendapatkan banyak sekali
tiket sehingga kami bisa menukarkan banyak hadiah, setelah kami bermain di Timezone,
kami berbelanja di suatu toko baju kami membeli baju dan celana, setelah kami selesai
berbelanja baju, aku dan kedua kakakku bermain mainan kendaraan di dalam mall, seperti
otopet mobil mainan, kami bermain dengan sangat gembira.
Setelah kami selesai bermain, ternyata Papa dan Mama saya sedang sedang
memakan es krim, dan Kami bertiga sangat suka es krim, jadi Kami bertiga ingin dibelikan es
krim, es krim es krim cone rasa vanila, Kami bertiga sangat suka es krim vanilla.
Setelah kami selesai makan es krim, Kami pergi ke supermarket untuk belanja
bulanan, kami belanja sayuran seperti seperti sawi wortel dan lain-lain lalu kami belanja
saus seperti saus sambal saus kecap dan lain-lain dan belanja snack dan minuman seperti
Chitato japota potabee Sprite susu dan Buavita pada saat kami ingin berbelanja buah, aku
melihat mainan bagus banget aku ngeliatin terus karena mainannya bagus dan menarik,
mainannya adalah mobil remot pada saat komet mainan itu aku tertinggal oleh keluargaku
dan aku menangis pada saat itu karena aku tertinggal sendiri.
Lalu aku menangis sendirian dan bingung ingin ke mana, lalu aku melihat bapak-
bapak Aku kira itu papa, ternyata itu satpam, satpam mau nanya kepadaku
”Ada apa dek?“ tanya satpam kepada ku
”Saya tertinggal dari keluarga saya pak. “ kata ku
“Selamat sore para pengunjung mall, ada info bahwa ada anak hilang, bila anda
merasa anak anda hilang segera ke pos satpam lobby A!” pak satpam itu membantu
ku memberikan informasi untuk keluarga ku
Lalu datanglah keluarga saya ke lobby A. Lalu aku langsung memeluk mamaku sambil
menangis.
“Makasih ya pak sudah mau ngumumin di mall.” Uacp mama ku lega
“Iya sama sama bu, lain kali anaknya digandeng ya bu. “
Lalu kami lanjut untuk berbelanja buah pada saat membeli buah Ma bilang kepadaku
”Lain kali dek kamu jalannya disebelah mama, jangan kamu sendiri. “
”Oke ma. “
Lalu kami lanjut membeli buah, seperti pear, apel, kiwi, semangka, jeruk dan lain-
lain. Pada saat pembayaran tiba-tiba Papaku lupa password ATM kami di situ sangat panik,
untung pada saat percobaan ketiga passwordnya benar, karena jika salah Paswpord selama
3 kali maka ATMnya akan keblokir, usai berbelanja kami pulang.

Anda mungkin juga menyukai