RANCANGAN KERJA

Pembuatan Kefir

Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui proses pembuatan kefir, mengetahui pengaruh
pemberian kefir dari susu sapi dengan kualitas terbaik.

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan yaitu inkubator, toples susu, plastik, thermometer, jarum ose,
saringan, kertas label, neraca, erlenmeyer, pipet, pHmeter, viscometer. Bahan yang
digunakan yaitu susu sapi 1 liter, starter kefir, alkohol 95%, larutan NaOH 0,1N, indikator
phenolftallein (pp).

Metodologi
a. Pembuatan kefir

1. Alat-alat disterilisasi terlebih dahulu.

2. Susu sapi dimasukkan ke dalam toples steril masing-masing 500 ml.
3. Toples susu dimasukkan ke dalam plastik untuk memudahkan pengambilan susu
setelah dipasteurisasi.
4. Susu dipasteurisasi hingga suhu sekitar 80-90°C selama 15 menit.
5. Kemudian susu didinginkan hingga suhu 18-22°C.
6. Starter kefir diinokulasikan ke dalam masing-masing toples susu dengan konsentrasi
2% dan 5% dan setiap toples diberi label.
7. Kemudian diinkubasi pada suhu ruang selama 48 jam.
8. Setelah itu dilakukan penyaringan untuk memisahkan kefir dan biji kefir.
9. Kefir yang didapatkan dari penyaringan diambil untuk dilakukan uji kualitas yaitu uji
pengukuran asam laktat, pengukuran nilai pH dan pengukuran kekentalan kefir.

b. Uji pengukuran asam laktat dengan metode Soxhlet Henkel

1. Ditimbang 10 g contoh (pipet 10 ml contoh) ke dalam erlenmeyer.
2. Dilarutkan dalam air bebas CO2 sebanyak 2 kali volume.
3. Ditambahkan 2 ml indikator pp dan titrasi dengan larutan NaOH 0,1N sampai
terbentuk warna merah muda.
4. Hitung % asam laktat

Susu sapi 500 ml  dipanaskan  starter 15 ml  penyimpanan

c. Pengukuran nilai pH
1. pH meter dicelupkan ke dalam kefir.
2. Saat angka yang ditunjukkan oleh display masih berubah-ubah, ditunggu 2-3 menit
sampai angka digital stabil. pH meter akan bekerja secara otomatis.
 d. Pengukuran kekentalan kefir
1. Sampel sebanyak 200 ml dimasukkan ke dalam gelas piala 250 ml.
2. Spindle dicelupkan ke dalam contoh dan diatur ketinggian viscometer hingga tanda
garis celup.
3. Pengukuran dilakukan dengan menekan tombol ON dan biarkan spindel berputar
selama 20-30 detik dan angka yang ditunjukkan oleh jarum dibaca secara tepat.
4. Hitung viskositas kefir.

Pengamatan selama 12, 24, 36 jam :

- pH
- kekentalan (visual)
- organoleptik

Pembuatan Tape Singkong

Tujuan
Praktikum ini bertujuan proses pembuatan tape, mengetahui proses terjadinya fermentasi,
mendeskripsikan langkah-langkah proses pembuatan tape singkong.
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan adalah baskom, kain lap, kompor, panci kukus, penyaring,
piring, pisau, sendok,garpu. Bahan yang digunakan yaitu air secukupnya, daun pisang, ragi
yang dihaluskan, singkong 2 kg.
Metodologi
1. Siapkan semua bahan.
2. Singkong dikupas dan kikis bagian kulit arinya hingga kesat.
3. Singkong yang telah dikupas dipotong sesuai keinginan.
4. Singkong yang telah dipotong dicuci hingga bersih
5. Sementara menunggu singkong kering, masukkan air ke dalam panci samapai kira –
kira terisi seperempat lalu panaskan hingga mendidih.
6. Setelah air mendidih singkong dimasukkan ke dalam panci kukus, lalu kukus hingga
singkong ¾ matang, kira – kira ketika ‘daging’ singkong sudah bisa ditusuk dengan
garpu.
7. Setelah matang, singkong yang telah ¾ masak diangkat lalu ditaruh di suatu wadah,
kemudian didinginkan
8. Disiapkan wadah sebagai tempat untuk mengubah singkong menjadi tape. Wadah itu
terdiri dari baskom yang bawahnya dilapisi dengan daun pisang.
9. Setelah singkong benar – benar dingin, singkong dimasukkan ke dalam wadah lalu
taburi dengan 4 sdt ragi yang telah dihaluskan dengan menggunakan saringan.
10. Singkong yang telah diberi ragi ini kemudian ditutup kembali dengan daun pisang.
Singkong ini harus benar – benar tertutup agar mendapatkan hasil yang maksimal.
11.  Setelah singkong ditutupi dengan daun pisang, diamkan selama 1-2 hari hingga sudah
terasa lunak dan manis. Saat itulah singkong telah menjadi tape.
Pengamatan pada 1, 2 dan 3 hari :
- Tekstur
- Organoleptik
- Total gula dengan refraktometer