Anda di halaman 1dari 9

A.

RUMAH SAKIT
1. Definisi
Menurut Nurchyanti dan Setiawan (2017), Rumah sakit adalah intitusi pelayanan
kesehatan bagi masyarakat dengan karekteristik tersendiri yang dipengaruhi oleh
perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan, kemajuan teknologi, dan kehidupan sosial
ekonomi masyarakat yang harus tetap mampu meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu.
Rumah sakit adalah pemenuhan kebutuhan dan tuntutan pasien yang mengharapkan
penyelesaian masalah kesehatannya pada rumah sakit. Pasien memandang bahwa hanya
rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan medis sebagai upaya penyembuhan dan
pemulihan atas rasa sakit yang dideritanya.Pasien mengaharapkan pelayanan yang siap,
cepat, tanggap, dan nyaman terhadap keluhan penyakit pasien (Listiyono, 2015).
Di dalam Undang-undang republik Indonesia nomor 44 tahun 2009 pasal 19 Tentang Rumah
Sakit, dijelaskan rumah sakit dibedakan menjadi 2 bersadarkan jenis pelayananya yaitu :
1) Rumah sakit umum adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan pada
semua bidang dan jenis penyakit.
2) Rumah sakit khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama pada satu
bidang atau satu jenis penyakit tertentu, berdasarkan disiplin ilmu, golongan umur, organ
atau jenis penyakit.
2. Fungsi Rumah Sakit
Rumah sakit mempunyai fungsi :
a. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai dengan standar
pelayanan rumah sakit
b. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan kesehatan yang
paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis
c. Penyelenggaran pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka
peningkatan kemampuan dan pemberian pelayanan kesehatan
d. Penyelanggaran penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi bidang
kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan etika
ilmu pengetahuan bidang kesehatan
3. Tujuan Rumah Sakit
 Tujuan Umum
Tujuan menyelenggarakam pelayanan kesehatan dengan upaya penyembuhan,
pemulihan, peningkatan, pencegahan, pelayanan rujukan, dan menyelenggarakan
pendidikan dan pelatihan, penelitian dan pengembangan serta pengabdian masyarakat.
 Tujuan Khusus
a. Mengupayakan tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang optimal bagi
masyarakat
b. Menyediakan akses pelayanan kesehatan yang makin luas, professional, efektif, dan
efisien dan terjangkau bagi semua golongan masyarakat.
c. Menjadikan RSDM sebagai pusat pelayanan rujukan yang paripurna berstandar
internasional
d. Menjadikan rumah sakit pendidikan tingkat lanjut yang mampu menjadi pengolala
pendidikan kesehatan yang berorientasi kepada kepuasaan pelanggan.
4. Klasifikasi Rumah Sakit
Jenis dan tipe rumah sakit serta tenaga kesehatannya telah diatur dalam Permenkes nomor 56
tahun 2014 tentang Klasifikasi dan perizinan Rumah Sakit. Untuk memberikan pelayanan
kesehatan yang terstandar, pemerintah telah mewajibkan rumah sakit untuk melakukan
Akreditasi Rumah Sakit.Menurut Permenkes nomor 56 tahun 2014 tentang Klasifikasi dan
Perizinan Rumah Sakit, tipe rumah sakit dapat dibedakan menjadi Rumah Sakit Umum dan
Rumah Sakit Khusus, berdasarkan jenis pelayanan yang diberikan, meliputi :
a. Pelayanan
b. sumber daya manusia
c. peralatan
d. bangunan dan prasarana

Rumah Sakit Umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 Permenkes nomor 56 tahun
2014 diklasifikasikan menjadi:

a. Rumah Sakit Umum Kelas A


b. Rumah Sakit Umum Kelas B
c. Rumah Sakit Umum Kelas C
d. Rumah Sakit Umum Kelas D.

Rumah Sakit Umum Kelas D dapat diklasifikasikan menjadi:


a. Rumah Sakit Umum Kelas D
b. Rumah Sakit Umum Kelas D pratama.

Rumah Sakit Khusus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 Permenkes nomor 56 tahun
2014 diklasifikasikan menjadi:

a. Rumah Sakit Khusus Kelas A


b. Rumah Sakit Khusus Kelas B
c. Rumah Sakit Khusus Kelas C.
5. Organisasi Rumah Sakit
Setiap Rumah Sakit harus memiliki organisasi yang efektif, efisien, dan akuntabel.
Organisasi Rumah Sakit paling sedikit terdiri atas Kepala Rumah Sakit atau Direktur Rumah
Sakit, unsur pelayanan medis, unsur keperawatan, unsur penunjang medis, komite medis,
satuan pemeriksaan internal, serta administrasi umum dan keuangan.
 Direktur.
Direktur Rumah Sakit memiliki tugas utama mengkoordinasikan pelaksanaan upaya
kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya
penyembuhan, pemulihan yang dilaksanakan secara serasi, terpadu dengan upaya
peningkatan dan pencegahan, melaksanakan upaya rujukan Berta pelaksanaan pelayanan
yang bermutu sesuai standar pelayanan rumah sakit.
 Kepala Bagian Tata Usaha.
Kepala Bagian Tata Usaha memiliki tugas utama untuk memberikan pelayanan teknis
dan administrasi kepada semua unsur di lingkungan kantor Rumah Sakit. Kepala Bagian
Tata Usaha akan dibantu oleh Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, Kepala Sub
Bagian Keuangan dan Aset , dan Kepala Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan
Pelaporan.
 Kepala Bidang Pelayanan.
Kepala Bidang Pelayanan memiliki tugas utama merencanakan operasional Rumah Sakit,
memberi tugas, memberi petunjuk, mengatur, menyelia, mengevaluasi dan melaporkan
penyelenggaraan tugas bidang pelayanan. Kepala Bidang Pelayanan dalam menjalankan
tugasnya akan dibantu oleh Kepala Seksi Pelayanan Medik, Kepala Seksi Pelayanan
Keperawatan, Kepala Seksi Perlengkapan Medik dan Non Medik
 Kepala Bidang Penunjang.
Kepala Bidang Penunjang mempunyai tugas utama untuk merencanakan sisi operasional
Rumah Sakit , memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan
melaporkan penyelenggaraan tugas di bidang penunjang. Dalam menjalankan
kewajibannya, Kepala Bidang Penunjang akan dibantu oleh Kepala Seksi Logistik dan
Diagnostik, Kepala Seksi sarana dan Prasarana, dan Kepala Seksi Pengendalian Instalasi

B. Unit Pelayanan
Unit Pelayanan Rumah Sakit
Pelayanan yang diberikan oleh Rumah Sakit umum yang dimiliki oleh pemerintah maupun
swasta paling sedikit meliputi:
a. Pelayanan medic
b. Pelayanan kefarmasian
c. Pelayanan keperawatan dan kebidanan
d. Pelayanan penunjang klinik
e. Pelayanan penunjang nonklinik
f. Pelayanan rawat inap

2. Dasar Hukum dan Peraturan RS dan Landasan Asuhan Keperawatan

1. Undang-undang republik Indonesia nomor 44 tahun 2009 tentang rumah sakit


Pasal 1 Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat
inap, rawat jalan dan rawat darurat.
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
Pasal 1 Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial
yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
Pasal 11Tenaga Kesehatan dikelompokkan ke dalam:
a. tenaga medis;
b. tenaga psikologi klinis;
c. tenaga keperawatan
d. tenaga kebidanan
e. tenaga kefarmasian
f. tenaga kesehatan masyarakat;
g. tenaga kesehatan lingkungan;
h. tenaga gizi
i. tenaga keterapian fisik
j. tenaga keteknisian medis;
k. tenaga teknik biomedika;
l. tenaga kesehatan tradisional; dan
m. tenaga kesehatan lain.
4. Permenkes 4 tahun 2018 tentang kewajiban rumah sakit dan kewajiban pasien
PASAL 2 Setiap Rumah Sakit mempunyai kewajiban :
a. memberikan informasi yang benar tentang pelayanan Rumah Sakit kepada masyarakat;
b. memberi pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, antidiskriminasi, dan efektif
dengan mengutamakan kepentingan pasien sesuai dengan standar pelayanan Rumah
Sakit;
c. memberikan pelayanan gawat darurat kepada pasien sesuai dengan kemampuan
pelayanannya;
d. berperan aktif dalam memberikan pelayanan kesehatan pada bencana, sesuai dengan
kemampuan pelayanannya;
e. menyediakan sarana dan pelayanan bagi masyarakat tidak mampu atau miskin;
f. melaksanakan fungsi sosial
g. membuat, melaksanakan, dan menjaga standar mutu pelayanan kesehatan di Rumah
Sakit sebagai acuan dalam melayani pasien
h. menyelenggarakan rekam medis
i. menyediakan sarana dan prasarana umum yang layak meliputi sarana ibadah, parkir,
ruang tunggu, sarana untuk orang cacat, wanita menyusui, anak-anak, lanjut usia;
j. melaksanakan sistem rujukan;
k. menolak keinginan pasien yang bertentangan dengan standar profesi dan etika serta
peraturan perundang-undangan;
l. memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai hak dan kewajiban pasien
m. menghormati dan melindungi hak pasien
n. melaksanakan etika Rumah Sakit
o. memiliki sistem pencegahan kecelakaan dan penanggulangan bencana
p. melaksanakan program pemerintah di bidang kesehatan baik secara regional maupun
nasional
q. membuat daftar tenaga medis yang melakukan praktik kedokteran atau kedokteran gigi
dan tenaga kesehatan lainnya
r. menyusun dan melaksanakan peraturan internal Rumah Sakit (hospital by laws);
s. melindungi dan memberikan bantuan hukum bagi semua petugas Rumah Sakit dalam
melaksanakan tugas; dan
t. memberlakukan seluruh lingkungan rumah sakit sebagai kawasan tanpa rokok.

Pasal 26 Dalam menerima pelayanan dari Rumah Sakit, Pasien mempunyai kewajiban:

a. mematuhi peraturan yang berlaku di Rumah Sakit;


b. menggunakan fasilitas Rumah Sakit secara bertanggung jawab
c. menghormati hak Pasien lain, pengunjung dan hak Tenaga Kesehatan serta petugas
lainnya yang bekerja di Rumah Sakit ;
d. memberikan informasi yang jujur, lengkap dan akurat sesuai dengan kemampuan dan
pengetahuannya tentang masalah kesehatannya
e. memberikan informasi mengenai kemampuan finansial dan jaminan kesehatan yang
dimilikinya
f. mematuhi rencana terapi yang direkomendasikan oleh Tenaga Kesehatan di Rumah
Sakit dan disetujui oleh Pasien yang bersangkutan setelah mendapatkan penjelasan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
g. menerima segala konsekuensi atas keputusan pribadinya untuk menolak rencana terapi
yang direkomendasikan oleh Tenaga Kesehatan dan/atau tidak mematuhi petunjuk
yang diberikan oleh Tenaga Kesehatan untuk penyembuhan penyakit atau masalah
kesehatannya; dan
h. memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima.
5. Peraturan menteri kesehatan republic Indonesia nomor 34 tahun 2017 tentang akreditas
rumah sakit
Pasal 2 Pengaturan Akreditasi bertujuan untuk:
a. meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit dan melindungi keselamatan pasien
Rumah Sakit;
b. meningkatkan perlindungan bagi masyarakat, sumber daya manusia di Rumah Sakit
dan Rumah Sakit sebagai institusi;
c. mendukung program Pemerintah di bidang kesehatan; dan
d. meningkatkan profesionalisme Rumah Sakit Indonesia di mata Internasional.
6. Peraturan pemerintah nomor 47 tahun 2016 tentang fasilitas pelayanan kesehatan
Pasal 4 Jenis Fasilitas Pelayanan Kesehatan terdiri atas:
a. tempat praktik mandiri Tenaga Kesehatan
b. pusat kesehatan masyarakat;
c. klinik
d. rumah sakit
e. apotek
f. unit transfusi darah
g. laboratorium kesehatan
h. optikal
i. fasilitas pelayanan kedokteran untuk kepentingan hukum; dan
j. Fasilitas Pelayanan Kesehatan tradisional
7. Peraturan menteri kesehatan nomor 11 tahun 2017 tentang keselamatan pasien
Pasal 1 Keselamatan Pasien adalah suatu sistem yang membuat asuhan pasien lebih
aman, meliputi asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan risiko pasien, pelaporan dan
analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya, serta implementasi
solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah terjadinya cedera yang
disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil
tindakan yang seharusnya diambil.
8. Peraturan pemerintah republic Indonesia nomor 67 tahun 2019 tentang pengelolaan
tenaga kesehatan
Pasal 3 Pengelolaan Tenaga Kesehatan meliputi upaya: perencanaan; pengadaan,
pendayagunaan; dan pembinaan dan pengawasan Tenaga Kesehatan.
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2019 Tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 Tentang Keperawatan
1) Pasal 17 Dalam menjalankan tugas sebagai pemberi Asuhan Keperawatan
sebagaimana bidang upaya kesehatan perorangan, Perawat berwenang:
a. melakukan pengkajian Keperawatan secara holistik;
b. menetapkan diagnosis Keperawatan
c. merencanakan tindakan Keperawatan
d. melaksanakan tindakan Keperawatan
e. mengevaluasi hasil tindakan Keperawatan
f. melakukan rujukan
g. memberikan tindakan pada keadaan gawat darurat sesuai dengan kompetensi;
h. memberikan konsultasi Keperawatan dan berkolaborasi dengan dokter;
i. melakukan penyuluhan kesehatan dan konseling; dan
j. melakukan penatalaksanaan pemberian obat kepada Klien sesuai dengan resep
tenaga medis atau obat bebas dan obat bebas terbatas.
2) Pasal 21 Dalam menjalankan tugas sebagai pemberi Asuhan Keperawatan di bidang
upaya kesehatan masyarakat, Perawat berwenang:
a. melakukan pengkajian Keperawatan kesehatan masyarakat di tingkat keluarga dan
kelompok masyarakat
b. menetapkan permasalahan Keperawatan kesehatan masyarakat;
c. membantu penemuan kasus penyakit
d. merencanakan tindakan Keperawatan kesehatan masyarakat;
e. melaksanakan tindakan Keperawatan kesehatan masyarakat;
f. melakukan rujukan kasus;
g. mengevaluasi hasil tindakan Keperawatan kesehatan masyarakat
h. melakukan pemberdayaan masyarakat
i. melaksanakan advokasi dalam perawatan kesehatan masyarakat
j. menjalin kemitraan dalam perawatan kesehatan masyarakat;
k. melakukan penyuluhan kesehatan dan konseling;
l. mengelola kasus
m. melakukan penatalaksanaan Keperawatan komplementer dan alternatif

Daftar Pustaka :
Nurcahyanti, Eka., Setiawan, Happy. (2017). Hubungan Antara Mutu Pelayanan
Kesehatn Dengan Kepuasan Di Unit Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit Umum
Daerah Bhakti Dharma Husada Kota Surabaya. Jurnal Manajemen Kesehatan
Yayasan RS Dr. Soetomo, Vol 3 No 1.
Listiyono. Rizky Agustian. (2015). Studi Deskriptif Tentang Kualitas Pelayanan di
Rumah Sakit Umum Dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto Pasca Menjadi
Rumah Sakit Tipe B. Kebijakan Dan Manajemen Publik Vol 1 No 1
KEMENKES RI. (2019). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 26
Tahun 2019 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014
Tentang Keperawatan.Jakarta: KEMENKES RI
UU RI.(2009). Undang-undang republik Indonesia nomor 44 tahun 2009 tentang rumah
sakit. Jakarta: UU RI
PERMENKES RI .(2017). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11
Tahun 2017 Tentang Keselamatan Pasien. Jakarta: Menkes RI
UU RI.(2009). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan. Jakarta: Presiden RI
UU RI.(2014). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 Tentang
Tenaga Kesehatan. Jakarta: Presiden Ri
PERATURAN PEMERINTAH RI. (2016). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 47 Tahun 2016 tentang Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Jakarta: Peraturan
Pemerintah RI
PERMENKES RI. (2017). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 34
Tahun 2017 Tentang Akreditasi Rumah Sakit. Jakarta: Menkes RI
PERMENKES RI. (2018).Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4
Tahun 2018 Tentang Kewajiban Rumah Sakit Dan Kewajiban Pasien. Jakarta:
Menkes RI

Anda mungkin juga menyukai