Anda di halaman 1dari 15

KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG / BADAN PERTANAHAN NASIONAL

KANTOR PERTANAHAN KOTA SURABAYA II


PROVINSI JAWA TIMUR
Jl. Krembangan Barat, No. 57, Surabaya Telp. 031-3531476, Fax : 031-3531477

KEPUTUSAN KEPALA KANTOR PERTANAHAN KOTA SURABAYA II


NOMOR : 42/KEP-35.80/I/2020

TENTANG

PERUBAHAN KEPUTUSAN KEPALA KANTOR PERTANAHAN


KOTA SURABAYA II NOMOR 34.10/KEP-35.80/2020 TENTANG PENUNJUKAN ROLE MODEL DAN
AGEN PERUBAHAN DI LINGKUNGAN KANTOR PERTANAHAN KOTA SURABAYA II

KEPALA KANTOR PERANAHAN KOTA SURABAYA II

Menimbang : a. Bahwa untuk menindaklanjuti Peraturan Menteri


Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 10 Tahun 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan
Program Managemen Perubahan, maka perlu diterapkan
manajemen perubahan pada setiap lini organisasi;
b. Bahwa dalam rangka menindaklanjuti sosialisasi Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 10 Tahun
20111 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Manajemen
Perubahan baik ditingkat unit pusat maupun unit daerah di
lingkungan Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia
maka dipandang perlu untuk membentuk Satuan Tugas Agen
Perubahan (Agent of Changes) di lingkungan badan
Pertanahan Nasional Republik Indonesia;
c. Bahwa nama – nama tersebut dalam lampiran dianggap
mampu menjadi anggota Satuan Tugas Agen Perubahan
(Agent of Changes) yang ditetapkan dengan Surat Keputusan
Kepala Kantor Pertanahan Kota Surabaya II.

Mengingat : 1. Undang – undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan


Atas Undang – undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok –
pokok Kepegawaian;
2. Undang – undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin
Pegawai Negeri Sipil;
4. Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand
Design Reformasi Birokrasi 2010-2015;
5. Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2005 tentang Unit
Organisasi dan Tugas Eselon 1 sebagaimana telah diubah
terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 50 Tahun 2008;
6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pedoman
Pembangunan Agen Perubahan di Instansi Pemerintah;
7. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 14 Tahun 2011 tentang Pedoman
Pelaksanaan Program Managemen Perubahan;
8. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik
Indonesia Nomor : 4 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional dan Kantor
Pertanahan;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERUBAHAN KEPUTUSAN KEPALA KANTOR


PERTANAHAN KOTA SURABAYA II NOMOR 34.10/KEP-
35.80/I/2020 TENTANG PENUNJUKAN ROLE MODEL DAN
AGEN PERUBAHAN DI LINGKUNGAN KANTOR
PERTANAHAN KOTA SURABAYA II.

KESATU : Membentuk Satuan Tugas Role Model dan Agen Perubahan di


lingkungan Kantor Pertanahan Kota Surabaya II;

KEDUA : Satuan Tugas Role Model dan Agen Perubahan di Lingkungan


Kantor Pertanahan Kota Surabaya II mempunyai tugas :
1. Sebagai Katalis, yaitu berperan meyakinkan para pegawai di
lingkungan kerjanya masing – masing tentang pentingnya
melakukan perubahan ke arah yang lebih baik;
2. Sebagai pemberi solusi, yaitu berperan memberikan alternatif
solusi bagi pegawai di lingkungannya masing – masing yang
mengalami kendala / hambatan dalam proses perubahan
menuju sasaran;
3. Sebagai mediator, yaitu berperan membantu kelancaran proses
perubahan, terutama dalam menyelesaikan masalah yang
muncul pada pelaksanaan reformasi birokrasi di lingkungannya
dan membina hubungan yang baik dengan pihak – pihak yang
terkait pelaksanaan perubahan, diluar Badan Pertanahan
Nasional Republik Indonesia;
4. Sebagai penghubung sumber daya, yaitu berperan
menghubungkan pegawai yang ada di lingkungannya masing –
masing kepada pemilik sumber daya atau pembuat kebijakan;
5. Sebagai role model, yaitu berperan menjadi individu yang bisa
dijadikan contoh dalam prestasi kerjanya, pola pikirnya (mind
set) dan budaya kerjanya (culture set) dalam proses perubahan
di lingkungan kerjanya masing – masing;
6. Sebagai pemangku kepentingan, yaitu berperan menjadi
individu / kelompok yang memiliki kepentingan serta dapat
memperngaruhi dan atau dipengaruhi oleh suatu pencapaian
tujuan tertentu;
7. Sebagai implementor strategi komunikasi yaitu berperan
menciptakan cara yang terbaik untuk menyampaikan informasi
perubahan.

KETIGA : Dalam melaksanakan tugasnya Kelompok Kerja sebagaimana di


maksud dalam DIKTUM KESATU bertanggungjawab kepada
Kepala Kantor Pertanahan Kota Surabaya II selaku Pembina
Kelompok Kerja Pembangunan Zona Integritas.

KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan


apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan/kesalahan akan
dilakukan perubahan/perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Surabaya
Pada tanggal : 30 – 1 – 2020
Kepala Kantor Pertanahan
Kota Surabaya II

Lampri A. Pinto, SH.MH.


NIP. 19700410 199203 1 009

Tembusan disampaikan kepada yth:


1. Menteri Agraria dan Tata Ruang / Kepala Badan Pertanahan Nasional c.q. Inspektorat
Jenderal di Jakarta;
2. Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Jawa Timur;
3. Pegawai yang bersangkutan untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya;
Lampiran : Keputusan Kepala Kantor Pertanahan Kota Surabaya II
Nomor : 42/KEP/ZI-35.80/I/2020
Tanggal : 30 – 01 – 2020

PENUNJUKAN ROLE MODEL DAN AGEN PERUBAHAN

NO NAMA / NIP JABATAL STRUKTURAL UNIT KERJA


1 2 3 4
1 Indarwati, SH Kepal Sub Bagian tata Kantor Pertanahan
NIP. 19651230 198603 2 001 Usaha Kota Surabaya II
2 Wawas Setiawan, S.SiT., MM Kepala Seksi Hubungan Kantor Pertanahan
NIP. 19730728 199403 1 001 Hukum Pertanahan Kota Surabaya II
3 Anak Agung Haryanta, A.Ptnh Kepala Seksi Penataan Kantor Pertanahan
NIP. 19690509 199103 1 004 Pertanahan Kota Surabaya II
4 Mochammad Fatchurrochim, S.H., M.H. Kepala Seksi Pengadaan Kantor Pertanahan
NIP. 19670227 198903 1 002 Tanah Kota Surabaya II
5 Teguh Sunaryo, SH., M.Si. Kepala Sub Seksi Kantor Pertanahan
NIP. 19620424 198503 1 006 Penanganan Masalah dan Kota Surabaya II
Pengendalian Pertanahan
6 Budiarto, SE., SH Kepala Urusan Umum Kantor Pertanahan
NIP. 19690309 199803 1 002 dan Kepegawaian Kota Surabaya II
7 Agus Setiawan Aprianto, Kepala Sub Seksi Kantor Pertanahan
S.SiT Pengukuran dan Kota Surabaya II
NIP. 19740727 199403 1 006 Pemetaan Dasar dan
Tematik

Kepala Kantor Pertanahan


Kota Surabaya II

Lampri A. Pinto, SH.MH.


NIP. 19700410 199203 1 009

Tembusan disampaikan kepada yth:


1. Menteri Agraria dan Tata Ruang / Kepala Badan Pertanahan Nasional c.q. Inspektorat
Jenderal di Jakarta;
2. Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Jawa Timur;
3. Pegawai yang bersangkutan untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya;
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG / BADAN PERTANAHAN NASIONAL
KANTOR PERTANAHAN KOTA SURABAYA II
PROVINSI JAWA TIMUR
Jl. Krembangan Barat, No. 57, Surabaya Telp. 031-3531476, Fax : 031-3531477

KEPUTUSAN KEPALA KANTOR PERTANAHAN KOTA SURABAYA II


NOMOR : 34.10/KEP-35.78/I/2020

TENTANG

PENUNJUKAN ROLE MODEL DAN AGEN PERUBAHAN DI LINGKUNGAN KANTOR


PERTANAHAN KOTA SURABAYA II

KEPALA KANTOR PERANAHAN KOTA SURABAYA II

Menimbang : a. Bahwa untuk menindaklanjuti Peraturan Menteri


Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 10 Tahun 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan
Program Managemen Perubahan, maka perlu diterapkan
manajemen perubahan pada setiap lini organisasi;
b. Bahwa dalam rangka menindaklanjuti sosialisasi Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 10 Tahun
20111 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Manajemen
Perubahan baik ditingkat unit pusat maupun unit daerah di
lingkungan Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia
maka dipandang perlu untuk membentuk Satuan Tugas Agen
Perubahan (Agent of Changes) di lingkungan badan
Pertanahan Nasional Republik Indonesia;
c. Bahwa nama – nama tersebut dalam lampiran dianggap
mampu menjadi anggota Satuan Tugas Agen Perubahan
(Agent of Changes) yang ditetapkan dengan Surat Keputusan
Kepala Kantor Pertanahan Kota Surabaya II.

Mengingat : 1. Undang – undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan


Atas Undang – undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok –
pokok Kepegawaian;
2. Undang – undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin
Pegawai Negeri Sipil;
4. Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand
Design Reformasi Birokrasi 2010-2015;
5. Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2005 tentang Unit
Organisasi dan Tugas Eselon 1 sebagaimana telah diubah
terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 50 Tahun 2008;
6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pedoman
Pembangunan Agen Perubahan di Instansi Pemerintah;
7. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 14 Tahun 2011 tentang Pedoman
Pelaksanaan Program Managemen Perubahan;
8. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik
Indonesia Nomor : 4 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional dan Kantor
Pertanahan;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERUBAHAN KEPUTUSAN KEPALA KANTOR


PERTANAHAN KOTA SURABAYA II NOMOR 34.10/KEP-
35.80/I/2020 TENTANG PENUNJUKAN ROLE MODEL DAN
AGEN PERUBAHAN DI LINGKUNGAN KANTOR
PERTANAHAN KOTA SURABAYA II.

KESATU : Membentuk Satuan Tugas Role Model dan Agen Perubahan di


lingkungan Kantor Pertanahan Kota Surabaya II;

KEDUA : Satuan Tugas Role Model dan Agen Perubahan di Lingkungan


Kantor Pertanahan Kota Surabaya II mempunyai tugas :
1. Sebagai Katalis, yaitu berperan meyakinkan para pegawai di
lingkungan kerjanya masing – masing tentang pentingnya
melakukan perubahan ke arah yang lebih baik;
2. Sebagai pemberi solusi, yaitu berperan memberikan alternatif
solusi bagi pegawai di lingkungannya masing – masing yang
mengalami kendala / hambatan dalam proses perubahan
menuju sasaran;
3. Sebagai mediator, yaitu berperan membantu kelancaran proses
perubahan, terutama dalam menyelesaikan masalah yang
muncul pada pelaksanaan reformasi birokrasi di lingkungannya
dan membina hubungan yang baik dengan pihak – pihak yang
terkait pelaksanaan perubahan, diluar Badan Pertanahan
Nasional Republik Indonesia;
4. Sebagai penghubung sumber daya, yaitu berperan
menghubungkan pegawai yang ada di lingkungannya masing –
masing kepada pemilik sumber daya atau pembuat kebijakan;
5. Sebagai role model, yaitu berperan menjadi individu yang bisa
dijadikan contoh dalam prestasi kerjanya, pola pikirnya (mind
set) dan budaya kerjanya (culture set) dalam proses perubahan
di lingkungan kerjanya masing – masing;
6. Sebagai pemangku kepentingan, yaitu berperan menjadi
individu / kelompok yang memiliki kepentingan serta dapat
memperngaruhi dan atau dipengaruhi oleh suatu pencapaian
tujuan tertentu;
7. Sebagai implementor strategi komunikasi yaitu berperan
menciptakan cara yang terbaik untuk menyampaikan informasi
perubahan.

KETIGA : Dalam melaksanakan tugasnya Kelompok Kerja sebagaimana di


maksud dalam DIKTUM KESATU bertanggungjawab kepada
Kepala Kantor Pertanahan Kota Surabaya II selaku Pembina
Kelompok Kerja Pembangunan Zona Integritas.

KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan


apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan/kesalahan akan
dilakukan perubahan/perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Surabaya
Pada tanggal : 02 – 1 – 2020
Kepala Kantor Pertanahan
Kota Surabaya II

Lampri A. Pinto, SH.MH.


NIP. 19700410 199203 1 009

Tembusan disampaikan kepada yth:


1. Menteri Agraria dan Tata Ruang / Kepala Badan Pertanahan Nasional c.q. Inspektorat
Jenderal di Jakarta;
2. Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Jawa Timur;
3. Pegawai yang bersangkutan untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya;
Lampiran : Keputusan Kepala Kantor Pertanahan Kota Surabaya II
Nomor : 42/KEP/ZI-35.80/I/2020
Tanggal : 30 – 01 – 2020

PENUNJUKAN ROLE MODEL DAN AGEN PERUBAHAN

NO NAMA / NIP JABATAL STRUKTURAL UNIT KERJA


1 2 3 4
1 Indarwati, SH Kepal Sub Bagian tata Kantor Pertanahan
NIP. 19651230 198603 2 001 Usaha Kota Surabaya II
2 Wawas Setiawan, S.SiT., MM Kepala Seksi Hubungan Kantor Pertanahan
NIP. 19730728 199403 1 001 Hukum Pertanahan Kota Surabaya II
3 Anak Agung Haryanta, A.Ptnh Kepala Seksi Penataan Kantor Pertanahan
NIP. 19690509 199103 1 004 Pertanahan Kota Surabaya II
4 Mochammad Fatchurrochim, S.H., M.H. Kepala Seksi Pengadaan Kantor Pertanahan
NIP. 19670227 198903 1 002 Tanah Kota Surabaya II
5 Teguh Sunaryo, SH., M.Si. Kepala Sub Seksi Kantor Pertanahan
NIP. 19620424 198503 1 006 Penanganan Masalah dan Kota Surabaya II
Pengendalian Pertanahan
6 Budiarto, SE., SH Kepala Urusan Umum Kantor Pertanahan
NIP. 19690309 199803 1 002 dan Kepegawaian Kota Surabaya II
7 Agus Setiawan Aprianto, Kepala Sub Seksi Kantor Pertanahan
S.SiT Pengukuran dan Kota Surabaya II
NIP. 19740727 199403 1 006 Pemetaan Dasar dan
Tematik

Kepala Kantor Pertanahan


Kota Surabaya II

Lampri A. Pinto, SH.MH.


NIP. 19700410 199203 1 009

Tembusan disampaikan kepada yth:


1. Menteri Agraria dan Tata Ruang / Kepala Badan Pertanahan Nasional c.q. Inspektorat
Jenderal di Jakarta;
2. Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Jawa Timur;
3. Pegawai yang bersangkutan untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya;
RENCANA KERJA AGEN PERUBAHAN

BADAN PERTANAHAN NASIONAL


KANTOR PERTANAHAN KOTA SURABAYA II
2020
I.Latar Belakang
Pembangunan Agen Perubahan merupakan salah satu wujud dalam rangka manajemen
pemerintahan untuk menciptakan birokrasi pemerintahan yang pofesional dengan karakteristik
adaptif, berintegritas, bersih dari perilaku korupsi kolusi dan nepotisme, mampu melayani
publik secara akuntabel, serta memegang teguh nilai-nilal dasar organisasi dan kode etik
perilaku aparatur negara. Oleh karena itu dilaksanakan reformasi birokrasi pada seluruh instansi
pemerintah.
Dalam rangka mewujudkan reformasi birokrasi tersebut maka ada delapan area penting
manajemen pemerintahan yang perlu dilakukan perubahan secara sungguh - sungguh dan
berkelanjutan. Salah satu area penting perubahan tersebut adalah perubahan mindset (pola
pikir) dan culture set (budaya kerja).
Perubahan pola pikir dan budaya kerja birokrasi ditujukan untuk mewujudkan peningkatan
integritas dan kinerja birokrasi yang tinggi. Makna integritas adalah individu anggota
organisasi yang mengutamakan perilaku terpuji, tidak koruptif, disiplin dan penuh pengabdian
sehingga dapat mendorong terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan bebas
dari praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme. Sedangkan makna kinerja tinggi adalah individu
anggota organisasi yang memiliki etos kerja yang tinggi, bekerja secara profesional dan mampu
mencapai target-target kinerja yang ditetapkan sehingga mampu mendorong terwujudnya
pencapaian target-target kinerja organisasi yang telah ditetapkan.
Salah satu faktor penting dalam hal perubahan pola pikir dan budaya kerja di tingkungan
suatu organisasi adalah adanya keteladanan berperilaku yang nyata dari pimpinan dan individu
anggota organisasi. Pimpinan organisasl mempunyai lingkar pengaruh yang luas, sehingga
perilaku pimpinan akan menjadi contoh bagi para bawahan untuk bertindak dan berperilaku.
Perilaku pimpinan yang sesuai dengan nilai- nilai yang dłanut organisasi akan memudahkan
usaha untuk mengubah perilaku bawahannya. Selain unsur pimpinan, untuk mempercepat
perubahan kepada seluruh individu anggota organisasi, sangat diperlukan beberapa individu
untuk menjadi unsur penggerak utama perubahan yang sekaligus dapat menjadl contoh dalam
berperilaku bagi seluruh individu anggota organisasi yang ada di lingkungan organisasinya.
Sehubungan dengan hal tersebut, diperlukan individu atau kelompok anggota organisasi
dari tingkat pimpinan sampal dengan pegawal untuk dapat menggerakkan Perubahan pada
lingkungan kerjanya dan sekaligus dapat berperan sebagai teladan (role model) bagi setiap
individu organisasi yang lain dalam berperilaku sesuai dengan nilai-nilaiyang dianut organisasi.
Individu atau kelompo anggota ini disebut dengan Agen Perubahan.
Individu yang ditunjuk sebagai Agen Perubahan bertanggung jawab untuk selalu
mempromosikan dan menjalankan keteladanan mengenai peran tertentu yang berhubungan
dengan pelaksanaan peran, tugas, dan fungsi yang menjadi tanggung jawabnya. Oleh karena
itu, untuk melaksanakan pembangunan Agen Perubahan di lingkungannya instansi pemerintah
diperlukan suatu rencana tindak agen perubahan.

II. Dasar Hukum


1. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang
Nomor 8 Thaun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian;
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional 2005-2025;
3. Peratuan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil;
4. Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi
2010-2015;
5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 27
Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Agen Perubahan di Instansi Pemerintah;
6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 14
Tahun 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Manajemen Perubahan;
7. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional republik Indonesia Nomor : 4 Tahun 2018
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional dan
Kantor Pertanahan;
III. Tujuan
Rencana Tindak Agen Perubahan adalah rencana tindak individu dan kelompok yang disusun
dan diimplementasikan oleh masing-masing Agen Perubahan dalam berperilaku melaksanakan
tugas keseharian.Tujuan disusunnya Rencana Tindak Agen.
Perubahan ini adalah untuk agar tugas dan peran Agen Perubahan dapat efektif dan efisien serta
dapat diukur keberhasilannya.
IV. Peran dan Tugas Agen Perubahan
Peran dan Tugas Agen Perubahan di Kantor Pertanahan Kota Surabaya II adalah :
 Sebagai katalis, yang bertugas memberikan keyakinan kepada seluruh pegawai di
lingkungan unit kerjanya masing-masing tentang pentingnya perubahan unit kerja
menuju ke arah unit kerja yang lebih baik.
 Sebagai penggerak perubahan, yang bertugas mendorong dan menggerakkan pegawai
untuk ikut berpartisipasi dalam perubahan menuju ke arah unit kerja yang lebih baik
 Sebagai pemberi solusi, yang bertugas memberikan alternatif solusi kepada para
pegawai atau pimpinan di lingkungan unit kerja yang menghadapi kendala dalam proses
berjalannya perubahan unit kerja yang lebih baik
 Sebagai mediator, yang bertugas membantu memperlancar proses perubahan, terutama
menyelesaikan masalah yang muncul dalam pelaksanaan reformasi birokrasi dan
membina hubungan antara pihak-pihak yang ada di dalam dan pihak di luar unit kerja
terkait dengan proses perubahan
 Sebagai penghubung, yang bertugas menghubungkan komunikasi dua arah antara para
pegawai di lingkungan unit kerjanya dengan para pengambil keputusan.

V. Rencana Kerja Prioritas


1. Prinsip-Prinsip Rencana Kerja
Agen perubahan adalah individu/kelompok terpilih yang menjadi pelapor perubahan
dan sekaligus dapat menjadi contoh dan panutan dalam berperilaku yang mencerminkan
integritas dan kinerja yang tinggi di lingkungan organisasinya. Penyusunan rencana tindak
Agen Perubahan Kantor Pertanahan Kota Surabaya II memperhatikan prinsip-prinsip
perencanaan yang baik antara lain :
1. Spesisik, yaitu rencana tidak harus merumuskan dengan jelas hasil yang akan dicapai
dan fokus kegiatan yang akan dilaksanakan berdasarkan analisis dan identifikasi
permasalahan;
2. Terukur, yaitu rencana tidak harus memiliki indikator kinerja dan target agar dapat
diukur keberhasilanya;
3. Logis, yaitu rencana kerja harus disesuaikan dengan sumber daya yang dimiliki dan
realisis untuk dapat dicapai;
4. Periode waktu, yaitu rencana kerja harus memiliki periode waktu yang jelas.
2. Rencana Kerja Agen Perubahan Tahun 2020
Agen Perubahan Kantor Pertanahan Kota Surabaya II Tahun 2020 ingin melakukan
perubahan dalam hal kedisiplinan pegawai. Untuk itu dibuat rencana aksiuntuk
mewujudkan perubahan atas kedisisplinan pegawai di Kantor Pertanahan Kota Surabaya.
II. Rencana aksi tersebut akan dilakukan mulai bulan Januari-Desember 2020. Berikut ini matriks
Rencana Kerja Agen Perubahan :

Pelakasanaan
Agen Perubahan Uraian Rencana Aksi
(Januari-Desember 2020)
Sebagai Katalis Melakukan sosialisasi dan Harian
internalisasi atas aturan dan etika
dalam pelaksanaan tugas
keseharian
Sebagai Penggerak Dalam keseharian berperan aktif Harian / setiap
menunjukan dalam menegakkan melaksanaakan kegiatan
Perubahan
aturan :
a. Masuk Kantor tepat waktu
b. Menggunakan pakaian sesuai
ketentuan
c. membuat pelapor kegiatan
tepat waktu
Sebagai Pemberi Memberikan saran dan motivasi Situasional
kepada pegawai agar tetap
Solusi
disiplin
Sebagai Mediator Memperlancar proses informasi Situasional
agar informasi diterima
maknanya dengan baik
Sebagai Penghubung Menghubungkan komunikasi dua Bulanan
arah antara pegawai dan
pimpinan:
a. menyampaikan arahan-arahan
kebijakan
b. menampung aspirasi staf dan
menyampaikan kepada
penentu kebijakan.

Kepala Kantor Pertanahan


Kota Surabaya II

Lampri A. Pinto, SH.MH.


NIP. 19700410 199203 1 009
LAPORAN PELAKSANAAN AGEN PERUBAHAN
KANTOR PERTANAHAN KOTA SURABAYA II
SEMESTER I TAHUN 2020

BADAN PERTANAHAN NASIONAL


KANTOR PERTANAHAN KOTA SURABAYA II
2020

I. Latar Belakang
Reformasi birokrasi pada hakekatnya adalah perubahan besar dalam paradieci dan tata
kelola pemerintahan untuk menciptakan birokrasi pemerintah yang profedonal densan
karakteristik adaptif, berintegritas, bersin dari prilaku korupsi, kolusi, dan nepotisme, mampu
melayanl publik secara akuntabel, serta memegang teguh nilaiollai dasar organisal, yaitu
religious, akuntabel, professional dan integritas dan kode etik perilaku aparatur Negara.
Reformasi birokrasi tersebut merupakan agenda besar pemerintah yang harus diwujudkan oleh
setiap kementertan/lembaga dan pemerintah daerah, termasuk Kantor Pertanahan Kota
Surabaya II.
Dalam rangka mewujudkan tujuan tersebut, terdapat beberapa area penting manajemen
pemerintah yang perlu dilakukan perubahan secara sungguh-sungguh dan berkelanjutan. Salah
satu area penting perubahan tersebut adalah perubahan pola pikir (mind set) dan budaya kerja
(culture set). Perubahan pola pikir dan budaya kerja birokrasi ditujukan untuk mewujudkan
peningkatan integritas dan kinerja birokrasi yang tinggi di Kantor Pertanahan Kota Surabaya II.
Salah satu faktor penting dalam hal perubahan pola pikir dan budaya kerja di
lingkungan Kantor Pertanahan Kota Surabaya II adalah adanya keteladanan yang nyata dari
pimpinan dan individu anggota organisasi. Pimpinan organisasi mempunyai lingkar pengaruh
luas, sehingga perilaku pimpinan akan menjadi contoh bagi bawahan untuk bertindak dan
berperilaku. Perilaku pimpinan yang baik, sesuai dengan nilai-nilal organisasi yang dianut,
akan memudahkan usaha untuk 2 mengubah perilaku bawahannya. Selain unsur pimpinan,
maka untuk mempercepat perubahan kepada seluruh individu organisasi, sangat diperlukan
adanya Agen Perubahan yang merupakan individu dari tingkat pimpinan sampai dengan
pegawai. Agen perubahan berfungsi sebagai penggerak perubahan pada lingkungan unit
kerjanya sekaligus dapat berperan sebagai teladan (role model) bagi setiap individu unit kerja
yang lain dalam berperifaku sesuai dengan nilai-nilai yang dianut organisasi.
Atas dasar pemikiran di atas Kantor Pertanahan Kota Surabaya Il telah memiliki agen
perubahan dan role model sebagimana tertuang dalam Keputusan Kepala Kantor Pertanahan
Kota Surabaya I1 Nomor 42/KEP-35.80/1/2020 tentang Perubahan Keputusan Kepala Kantor
Pertanahan Kota Surabaya Il nomor 34.10/KEP-35.80/2020 tentang Penunjukan Role Model
dan Agen Perubahan di Lingkungan Kantor Pertanahan Kota Surabaya II. Agen perubahan
ditunjuk untuk mempromosikan dan menjalankan program dan keglatan yang menjadi
tanggung jawabnya dalam rangka mewujudkan peningkatan integritas dan kinerja birokrasi
yang tinggi.

II. DASAR HUKUM


1. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang
Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian;
2. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional 2005-2025 ;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil ;
4. Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi
2010-2015 ;
5. Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2005 tentang Unit Organisasi dan Tugas Esclon I
sebagnimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 50 Tahun 2008;
6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 27
Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Agen Perubahan di Instansi Pemerintah;
7. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 14
Tahun 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Manajemen Perubahan;
8. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor : 4 Tahun
2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional
dan Kantor Pertanahan,

III. Maksud dan Tujuan


Laporan Pelaksanaan Agen Perubahan di Lingkungan Kantor Pertanahan Kota
Surabaya il dibuat secara berkala dimaksudkan untuk melakukan perubahan pola pikir dan
budaya kerja dalam rangka reformasi birokrasi. Sedangkan tujuannya adalah meningkatkan
kualitas dan hasil kerja (kinerja) setiap pejabat dan pegawai untuk meningkatkan kinerja Kantor
Pertanahan Kota Surabaya II. IV. Target Tercapainya program dan rencana kerja Role Model
sebagaimana tertuang dalam Keputusan Kepala Kantor Pertanahan Kota Surabaya II Nomor
42/KEP-35.80/1/2020 tentang Perubahan Keputusan Kepala Kantor Pertanahan Kota Surabaya
II nomor 34.10/KEP-35.80/2020 tentang Penunjukan Role Model dan Agen Perubahan di
Lingkungan Kantor Pertanahan Kota Surabaya II.
V. Pencapaian Kinerja

Agen Perubahan Uraian Rencana Aksi Pencapaian


Sebagai Katalis Melakukan sosialisasi dan Pegawai memahami dan
internalisasi atas aturan dan melaksanakan dengan baik
etika dalam pelaksanaan tugas segala aturan dan etika dalam
keseharlan. pelaksanaan tugas lain dari
pimpinan disamping tetap
melaksanakan kewajiban tugas
pokoknya
Sebagai Penggerak Dalam keseharian berperan Pegawai setiap pagi secara
Perubahan aktif menunjukkan dalam tertib melaksanakan :
menegakkan aturan : a. Masuk kantor jam 8.00 WIB
a. Masuk Kantor tepat waktu b. Melaksanakan apel pagi
b.Menggunakan pakaian sesuai c. Memakai pakaian seragam
ketentuan sesuai ketentuan
c. Membuat pelaporan kegiatan d. Setiap hari selasa secara rutin
dilaksanakan evaluasi kerja.
tepat waktu
Sebagai Pemberi Solusi Memberikan saran dan motivasi Pegawai disiplin mengerjakan
kepada pegawai agar tetap tugas-tugasnya.
disiplin.
Sebagai Mediator Memperlancar proses informasi Pegawai memahami dengan
agar informasi diterima baik segala informasi yang
maknanya dengan baik diberikan untuk kelancaran
pelaksanaan tugasnya.
Sebagai Penghubung Menghubungkan komunikasi Pegawai dapat berkomunikasi
dua arah antara pegawai dan menyampaikan segala
pimpinan: permasalahan tugas kantor
a. Menyampalkan arahan- dengan pimpinan saat apel
arahan kebijakan pagi, sehingga dapat
b. Menampung aspirasi staf meningkatkan kinerja kantor
dan menyampaikan kepada
penentu kebijakan.

Kepala Kantor Pertanahan


Kota Surabaya II

Lampri A. Pinto, SH.MH.


NIP. 19700410 199203 1 009

Anda mungkin juga menyukai