Anda di halaman 1dari 3

Andi Nur Rizqi Ramadhani Syam

R011191015

Ilmu Keperawatan

Pilar Utama Demokrasi Pancasila

1. Demokrasi berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa

Ketuhanan Yang Maha Esa dalam demokrasi adalah mencerminkan komitmen etis dari
bangsa Indonesia dalam penyelenggaraah kehidupan public politis yang berdasarkan nilai-
nilai moralitas dan budi pekerti yang luhur dalam panduan nilai-nilai Ketuhanan, Pancasila
bisa memberikan landasan moral dan filosofis bagi sistem demokrasi. Maka dari itu,
demokrasi berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa dapat menjadi dasar dan landasan
dalam mengembangkan demokrasi bangsa Indonesia.

2. Demokrasi dengan Kecerdasan

Demokrasi dengan kecerdasaan dimaksudkan bagaimana dalam mengatur dan


menyelenggarakan demokrasi tidak sekedar menggunakan naluri belaka atau kekuatan
semata. Karena dalam mengatur dan menyelenggarakan demokrasi haruslah berlandaskan
Undang - Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945.

3. Demokrasi yang Berkedaulatan Rakyat

Kedaulatan adalah kekuasaan tertinggi dalam menentukan hukum dalam negara.


Kedaulatan rakyat merupakan kedaulatan yang menggambarkan suatu sistem kekuasaan
dalam sebuah negara yang menghendaki kekuasaan tertinggi dipegang oleh rakyat.
Indonesia sendiri merupakan negara yang menganut paham demokrasi. Paham tersebut
tergambar jelas secara konstitusional dan fundamental dalam Pembukaan UndangUndang
Dasar 1945, alenia IV yang antara lain menegaskan salah satu dasar negara yang berbunyi:
”Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan”.

4. Demokrasi dengan Rule of Law

Demokrasi dengan Rule of Law adalah dimana demokrasi dalam negara dilaksanakan
sesuai dengan hukum. Konsep kedaulatan berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 terdiri
dari kedaulatan rakyat yaitu demokrasi dan kedaulatan hukum yakni nomokrasi. Kedua hal
tersebut menjadi Indonesia sebagai negara demokrasi konstitusional. Fungsi Rule of Law
lahir untuk memastikan bahwa dalam setiap negara berdaulat ada kepastian hukum yang
adil pada warga negaranya dan menjadi pengawas terhadap pelaksanaan pemerintahan
yang jika diperhatikan sejalan dengan apa yang menjadi dasar negara demokrasi. Baik Rule
of Law dan Demokrasi, keduanya mengharapkan adanya persamaan hak secara
konstitusional untuk demokrasi dan secara hukum untuk Rule of Law. Kedua persamaan
hak tersebut diatur dalam konstitusi dan aturan dasar negara, di negara Indonesia ada UUD
1945. Kedua prinsip tersebut salah berhubungan berkaitan dengan pelaksaaan hak hak asasi
manusia. Dalam negara demokrasi dengan landasan hukum Rule of Law, setiap warga
negara dijamin nilai nilai hak asasi warga negaranya melalui sistem hukum yang berlaku
di negara tersebut

5. Demokrasi dengan Pembagian Kekuasaan

Salah satu pilar demokrasi adalah prinsip trias politica yang membagi ketiga kekuasaan
politik negara (eksekutif, yudikatif dan legislatif) untuk diwujudkan dalam tiga jenis
lembaga negara yang saling lepas (independen) dan berada dalam peringkat yg sejajar satu
sama lain. Kesejajaran dan independensi ketiga jenis lembaga negara ini diperlukan agar
ketiga lembaga negara ini bisa saling mengawasi dan saling mengontrol berdasarkan
prinsip checks and balances. Pemikiran tentang pembagian kekuasaan dipengaruhi oleh
teori John Locke (1632-1704) seorang filosof Inggris yang pada tahun 1690 menerbitkan
buku “Two Treties on Civil Government”. Dalam bukunya itu John Locke mengemukakan
adanya tiga macam kekuasaan di dalam Negara yang harus diserahkan kepada badan yang
masing-masing berdiri sendiri, yaitu kekuasaan legislative (membuat Undang-Undang),
kekuasaan eksekutif (melaksanakan Undang-Undang atau yang merupakan fungsi
pemerintahan) dan kekuasaan federatif (keamanan dan hubungan luar negeri)

Anda mungkin juga menyukai