FRM.ADA.BID.KDR.01
Disusun oleh :
MIRZA AULIA CAHYANI
NIM. P17321183028
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMKES MALANG
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI KEBIDANAN KEDIRI
TAHUN 2021
LEMBAR PENGESAHAN
Asuhan Kebidanan Keluarga Risiko TinggI Pada Keluarga “Tn. a” di Desa. Kendal Kecamatan.
Gondang Kabupaten Tulungagung, telah diperiksa dan disetujui pada :
Hari : ……………………………………………………
Tanggal : ……………………………………………………
Mengetahui,
NIP. NIM.
Pembimbing Institusi
_______________________
NIP.
I. PENGKAJIAN
A. DATA UMUM
1. Data wilayah dan Kepala Keluarga
Kecamatan : Gondang Nama Kepala Keluarga : Abu
Kelurahan/Desa : Kendal Jenis Kelamin : Laki-Laki
RT : 5 Umur : 35 Tahun
RW/ Dusun : 3/Krajan Pendidikan : SMA
Alamat : Dusun Krajan, RT 5, Rw 3, Agama : Islam
Desa Kendal, Kecamatan
Gondang, Kabupaten
Tulungagung
Pekerjaan : Wiraswasta
Penghasilan : +- Rp. 2.500.000
Keadaan Kesehatan : Kurang Sehat
3. Tipe keluarga: Di keluarga Tn. A merupakan Nucear Family yang terdiri dari keluarga inti yaitu : ayah, ibu, anak
4. Sifat Keluarga:
a. Pengambil keputusan : Suami/Ayah (kepala rumah tangga)
b. Kebiasaan hidup sehari-hari:
1) Kebiasaan istirahat/tidur keluarga :
Kebutuhan tidur cukup. Siang 1 jam, malam 8 jam (21.00-05.00).
2) Kebiasaan makan keluarga dan contoh menu sehari-hari (cara makan, alat yang dipakai dsb) :
Makan 3 kali dalam sehari, teratur dengan porsi makan satu piring sedang dengan nasi putih, tahu tempe,
Sayur daun singkong, kadang buah seperti pisang. Menggunakan piring kaca dan sendok, kadang-kadang
memakai tangan.
Tempat makan di meja makan, menggunakan alat makan lengkap, disimpan di lemari makan dengan keadaan
Tertutup. Sebelum dan sesudah makan cuci tangan dengan air dan sabun. Minum rata-rata anggota keluarga
Yaitu 7-8 gelas per hari berupa air putih, kopi, teh.
5. Faktor Lingkungan
a. Rumah (permanen/semi permanen, ukuran,ventilasi,jendela, lantai, atap, air minum/air bersih jml penghuni) :
Tinggal dirumah sediri dimana dinding tebuat dari tembok dan kayu (semi permanen), ukuran Rumah 10x10,
lantai semen, ada langit-langit, atap rumah terbuat dari genteng. Jenis ventilasi pintu,jendela. Penerangan
menggunakan listrik. Cahaya matahari masuk kerumah dengan baik. Pembagian rumah ada 2 kamar tidur,
dapur, ruang makan, ruang tamu, ruang TV, 1 kamar mandi. Kebersihan ruangan cukup baik. Penampungan
air minum ditempatkan di gentong dalam keadaan tertutup. Keluarga menggunakan sumber air minum
dengan kualitas jernih dan tidak terasa, tidak ada sumber pencemaran lain di sekitar sumber penampungan
air.
b. Pembuangan sampah :
Pembuangan sampah didekat kandang, terletak di belakang rumah, sampah dibakar di tungku.
e. Kandang ternak :
Mempunyai kandang ternak ayam yang berada di belakang rumah.
B. DATA KESEHATAN
1. Keluarga memiliki jaminan kesehatan: KIS
2. Riwayat Kesehatan Keluarga:
NO Anggota Keluarga Usia Jenis Penyakit Lama Sakit Tempat Pengobatan
1 Abu 35 thn Hipertensi 5 bln Puskesmas
2 Amirah 32 thn Mual Muntah (hami) Selama Puskesmas
Hamil
3 Adinda 14 thn Amenorea (mens tidak 1.5 bln Belum pernah di
lancar) periksakan
- Memberitahu Tn. A jika penyakit hipertensi tidak segera ditangani akan menyebabkan
komplikasi yang lebih parah lagi seperti gangguan pada jantung dan pembuluh darah, penyakit
ginjal, gangguan pada otak (stroke dan demensia), gangguan pada mata.
Tn.A mengerti.
- Menyarankan Tn. A untuk segera ke puskesmas agar diperiksa oleh dr. dan diberi obat supaya
tidak berlanjut ke komplikasi hipertensi, dan menyarankan Tn. A mengikuti POSBINDU setiap
bulan yang ada di desa untuk mengecek kesehatannya secara rutin agar tahu perkembangannya.
Tn. A paham.
- Menganjurkan kepada Tn.A untuk mengonsumsi makanan sehat (buah dan sayur), mengurangi
konsumsi garam jangan sampai berlebihan, mengurangi konsumsi minum kopi, menghindari
minuman bersoda.
Tn. A mengerti.
- Menyarankan agar mengurangi merokok, menurunkan BB dengan olahraga teratur.
Tn. A memahami.
- Memberitahu Ny.A bahwa mual muntah merupakan gejala yang wajar dan sering terjadi pada
kehamilan TM 1 (perubahan fisiologi) jadi ibu tidak perlu cemas.
Ny. A paham dan menegerti.
- Memberitahu Ny.A jika mual muntah terus terjadi sampai usia kandungan 10 minggu ke atas
untuk segera datang ke fasilitas Kesehatan terdekat agar segera mendapat penanganan segera.
Ny. A mengerti.
- Menganjurkan Ny.A untuk mengikuti kegiatan Kelas BUMIL yang ada di desa agar terpantau
kondisi kehamilannya, dan jika ibu mengalami keluhan agar segera diperiksakan di fasilitas
terdekat (Puskesmas, Polindes, BPM)
NY. A mengerti.
- Menganjurkan Ny. A untuk makan minum dengan porsi sedikit namun sering, menghindari
makanan yang sulit dicerna dan berlemak agar mual muntah dapat berhenti sehingga tidak
berlanjut ke yang lebih parah. Karena akan membahayakan Kesehatan ibu dan janinnya.
Ny.A mengerti.
- Menyarankan untuk Ny.A istrirahat cukup hindari kelelahan, setiap hari selalu konsumsi tablet
Fe, suplementasi vitamin dan asam folat.
Ny. A mengerti.
Masalah 3 : Nn. A dengan menstruasi telat 2 bulan yang mengarah ke amenorea sekunder
- Menjelaskan kepada Nn. A bahwa yang dikeluhkan sekarang merupakan gejala terjadinya
amenorea, bahwa amenorea adalah keadaan dimana seorang wanita tidak mengalami menstruasi
pada masa menstruasi sebagaimana mestinya.
Nn. A memahami.
- Menganjurkan Nn.A untuk menjaga BB ideal yaitu dengan cara konsumsi makanan yang bergizi
seimbang, makan teratur sehari 3 kali, istirahat cukup, melakukan olah raga teratur seminggu 3
kali.
Nn. A mengerti.
- Memberi tahu Nn.A untuk dating ke puskesman supaya diberi pengobatan sementara dengan di
berikan obat dan terapi hormonal dengan pengawasan dr. di puskesmas dan Apoteker .
Nn. A mengerti.
- Menjelaskan ke Nn. A bila sampai 3 bulan belum segera menstruasi maka segera hubungi
petugas Kesehatan terdekat agar segera dilakukan rujukan ke dr. kandungan atau RS untuk
dilakukan USG, Tes darah.
Nn. A mengerti.
4.…………………………………………………………………………………….……………………………
JUMLAH
5.…………………………………………………………………………………….……………………………
JUMLAH
Untuk dapat menentukan prioritas kesehatan dan keperawatan keluarga, perlu disusun skala prioritas seperti
berikut ini :
Skala :
- Krisis ………………… 1
Skala :
Skala :
- Tinggi ……………….. 3
- Cukup ……………….. 2
- Rendah ……………….. 1
4. Menonjolnya masalah : 1
Skala :
………………..
- Masalah berat, harus ditangani 2
………………..
- Masalah tidak perlu segera ditangani 1
………………..
- Masalah tidak dirasakan 0
Skoring :
ANALISA DATA
1. Keadaan kesehatan yang normal dari tiap
anggota keluarga.
Kes fisik,mental dan sosial anggota keluarga
Tumbang anggota keluarga
Gizi anggota keluarga
Status immunisasi anggota keluarga
Kehamilan dan keluarga berencana
2. Keadaan kesehatan dan sanitasi lingkungan
Rumah : ventilasi, penerangan, kebersihan,
Konstruksi, luas rumah : jmlh angg keluarga
Sumber air
3. Karakteristik keluarga
Sifat-sifat keluarga
Dinamika dalam keluarga
Komunikasi dalam keluarga
Interaksi antar angg keluarga
Kebiasaan dan nilai-nilai dlm klg
PERUMUSAN MASALAH
1. Menggambarkan status dan keadaan kesehatan keluarga
2. Didasarkan pada : analisa konsep,prinsip :
teori dan standar dalam mengambil
keputusan ttg masalah kesehatan dan
keperawatan keluarga
3. Acuan : tipologi masalah kesehatan dan
keperawatan serta berbagai ketidakmampuan
keluarga dalam melakukan tugas-tugas
keluarga dlm bidang kesehatan.
2. KURANG/TIDAK SEHAT
Kegagalan dlm memantapkan kesehatan
Keadaan sakit, sesudah / sebelum didiagnosa
Kegagalan tumbang anak
3. SITUASI KRISIS
Keadaan yang menuntut penyesuaian diri klg.
Perkawinan - Masa nifas
Kehamilan - Menjadi orang tua
Persalinan - Abortus – dll
PRIORITAS MASALAH
Dilakukan setelah penetapan diagnosa keskeluarga. Hal-hal yang perlu diperhatikan, sbb :
1. Penyelesaian mslh tdk dpt diatasi dlm klg
2. Masalah yang dpt mengancam kehidupan klg
3. Respon & perhatian klg thdp askep keluarga
4. Keterlibatan klg dlm problem solving
5. Sumber daya klg dlm penyelesaian mslh
6. Pengetahuan dan kebudayaan klgbut diatas bertujuan untuk melihat masalah-masalah seobjektif
mungkin. Terdapat 4 kriteria dalam menentukan prioritas dari masalah-masalah kesehatan
1. Sifat masalah : Ancaman kesehatan, Keadaan sakit atau kurang sehat, Situasi krisis
2. Kemungkinan masalah : kemungkinan keberhasilan untuk mengurangi masalah atau mencegah
masalah bila dilakukan intervensi keperawatan dan kesehatan
3. Potensi masalah untuk dicegah, adalah sifat dan beratnya masalah yang akan timbul dan dapat
dikurangi atau dicegah melalui tindakan keperawatan dan kesehatan
4. Masalah yang menonjol, adalah cara keluarga melihat dan menilai masalah dalam hal berat
dan mendesaknya masalah untuk diatasi melalui intervensi keperawatan dan kesehatan
1. Dengan melihat kriteria yang pertama yaitu sifat masalah, bobot yang lebih berat diberikan pada
tidak/kurang sehat atau yang mengancam kehidupan keluarga karena yang pertama memerlukan
tindakan segera dan biasanya disadari dan dirasakan oleh keluarga. Misalnya pada keadaan sakit atau
pertumbuhan anak yang tidak sesuai dengan usia, baru kemudian kepada hal-hal yang mengancam
kesehatan keluarga dan selanjutnya kepada situasi krisis dalam keluarga dimana terjadi situasi yang
menuntut penyesuaian dalam keluarga.
2. Untuk kriteria yang kedua yaitu kemungkinan masalah dapat diubah, perawat perlu memperhatikan
terjangkaunya faktor-faktor sebagai berikut :
- Pengetahuan yang ada sekarang, teknologi dan tindakan untuk menangani masalah
- Sumber daya keluarga : dalam bentuk fisik (sarana dan prasarana), keuangan dan tenaga
- Sumber daya perawat : dalam bentuk pengetahuan, ketrampilan dan waktu
- Sumber daya masyarakat : dalam bentuk fasilitas, organisasi dalam masyarakat (Posyandu, Polindes)
dan sokongan masyarakat.
3. Untuk kriteria yang ketiga yaitu potensial masalah dapat dicegah, faktor-faktor yang perlu diperhatikan
adalah :
- Kepelikan atau kesulitan dari masalah, yang berhubungan dengan beratnya penyakit atau masalah
- Lamanya masalah, yang berhubungan dengan jangka waktu masalah itu ada atau jangka waktu
terjadinya masalah. Lamanya masalah berhubungan erat dengan beratnya masalah yang meninmpa
keluarga dan potensi masalah untuk dicegah.
- Tindakan yang sedang dijalankan adalah tindakan-tindakan yang tepat dalam memperbaiki atau
mencegah masalah dalam rangka meningkatkan status kesehatan keluarga.
- Adanya kelompok “high risk” atau kelompok yang sangat peka menambah potensi untuk mencegah
masalah.
4. Untuk kriteria keempat yaitu meninjolnya masalah, perawat perlu menilai persepsi atau bagaimana
keluarga melihat masalah kesehatan tersebut.
Catatan : Nilai skor yang tertinggi yang terlebih dahulu dilakukan intervensi keperawatan keluarga.