Anda di halaman 1dari 6

Cedera kepala adalah trauma mekanik pada kepala yang disebabkan oleh faktor eksternal berupa

kecelakaan dan benturan pada kepala yang dapat berakibat pada gangguan fungsi neurologis,
fungsi fisik, dan psikososial, yang bersifat sementara atau permanen. Menurut Brain Injury
Assosiation of America, cedera kepala adalah suatu kerusakan pada kepala, bukan
bersifat kongenital ataupun degeneratif, tetapi disebabkan oleh serangan atau benturan fisik
dari luar, yang dapat mengurangi atau mengubah kesadaran, sehingga menimbulkan
kerusakan kemampuan kognitif dan fungsi fisik.1

Merupakan salah satu penyebab kematian dan kecacatan utama pada kelompok usia
produktif, dan sebagian besar karena kecelakaan lalu lintas dan terjatuh dari ketinggian.1

Cedera kepala dapat terjadi ringan sampai dengan cedera kepala berat, hal ini tergantung
terhadap penyebab dari cedera itu sendiri. Cedera kepala merupakan keadaan yang serius,
sehingga diharapkan para dokter mempunyai pengetahuan praktis untuk melakukan pertolongan
pertama pada penderita. Prognosis pasien cedera kepala akan lebih baik bila penatalaksanaan
dilakukan secara tepat dan cepat.1,2

Pada penderita korban cedera kepala, yang harus diperhatikan adalah pernafasan,
peredaran darah dan kesadaran, sedangkan tindakan resusitasi, anamnesa dan pemeriksaan fisik
umum dan neurologist harus dilakukan secara serentak. Tingkat keparahan cedera kepala harus
segera ditentukan pada saat pasien tiba di Rumah Sakit.3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

I. Definisi Cedera Kepala


Cedera kepala adalah trauma mekanik pada kepala yang terjadi baik secara
langsung atau tidak langsung yang kemudian dapat berakibat pada gangguan fungsi
neurologis, fungsi fisik, kognitif, psikososial, yang dapat bersifat temporer ataupun
permanent.4 Menurut Brain Injury Assosiation of America, cedera kepala adalah suatu
kerusakan pada kepala, bukan bersifat kongenital ataupun degeneratif, tetapi disebabkan
oleh serangan atau benturan fisik dari luar, yang dapat mengurangi atau mengubah
kesadaran, sehingga menimbulkan kerusakan kemampuan kognitif dan fungsi fisik.1

II. Anatomi Kepala2,5

a. Jaringan lunak kepala


Kulit kepala menutupi cranium dan meluas dari line nuchalis superior pada os
occipitale sampai margo supraorbitalis ossis frontalis. Kulit kepala terdiri dari lima lapis
jaringan :
 Kulit yang tipis kecuali didaerah occipitale, mengandung banyak kelenjar keringat
serta folikel rambut.
 Jaringan ikat (connective tissue) yang merupakan lapis subkutan , memiliki banyak
pembuluh darah dan saraf.
 Aponeusis atau galea aponeurotica adalah selembar jaringan ikat yang kuat dan
merupakan lembar tendo dari muskulus occipitalis dan muskulus frontalis.
 Loose areolar tissue jaringan ikat jarang yang menyerupai spons.
 Pericranium adalah periosteum dari tulang tengkorak. Sepanjang garis sutura
pericranium berlanjut menjadi endosteum. Karena itu, subperiosteal hematom
terbentuk pada tulang tengkorak.
Gambar 1. Jaringan lunak kepala

b. Tengkorak
Terdiri dari kubah (kalvaria) dan basis kranii. Tulang tengkorak terdiri dari beberapa
tulang yaitu frontal, parietal, temporal dan oksipital. Kalvaria khususnya diregio temporal
adalah tipis, namun disini dilapisi oleh otot temporalis. Basis cranii berbentuk tidak rata
sehingga dapat melukai bagian dasar otak saat bergerak akibat proses akselerasi dan
deselerasi. Rongga tengkorak dasar dibagi atas 3 fosa yaitu fosa anterior tempat lobus
frontalis, fosa media tempat temporalis dan fosa posterior ruang bagi bagian bawah batang
otak dan serebelum.6

Gambar 2. Tulang Tengkorak

c. Meninges
Selaput meninges membungkus seluruh bagian otak dan terdiri atas 3 lapisan yaitu:
1) Duramater
Duramater secara konvensional terdiri atas dua lapisan yaitu lapisan endosteal dan lapisan
meningeal. Duramater merupakan selaput yang keras, terdiri atas jaringan ikat fibrosa yang
melekat erat pada permukaan dalam cranium. Karena tidak melekat pada selaput arakhnoid di
bawahnya, maka terdapat suatu ruang potensial (ruang subdura) yang terletak antara duramater
dan arakhnoid, dimana sering dijumpai perdarahan subdural.7
Pada cedera otak pembuluh – pembuluh vena yang berjalan pada permukaan otak menuju
sinus sagitalis superior digaris tengah atau disebut Bridging Veins, dapat mengalami robekan dan
menyebabkan perdarahan subdural. Sinus sagitalis superior mengalirkan darah vena ke sinus
transversus dan sinus sigmoideus. Laserasi dari sinus – sinus tersebut dapat menimbulkan
perdarahan hebat.7
Arteri meningea terletak antara duramater dan permukaan dalam dari cranium (ruang
epidural). Adanya fraktur dari tulang kepalaa dapat menyebabkan laserasi pada arteri – arteri
tersebut dan menyebabkan perdarahan epidural. Yang paling sering mengalami cedera arteri
meningea media yang terletak di fossa temporalis (fossa media).7
2) Selaput arakhnoid
Selaput arakhnoid merupakan selaput yang tipis dan tembus pandang. Selaput arakhnoid
terletak antara piamater sebelah dalam dan duramater sebelah luar yang meliputi otak. Selaput ini
dipisahkan dari duramater oleh ruang potensial, disebut spatium subdural dan dari piamater oleh
spatium sub arakhnoid yang terisi liquor serebrospinalis. Perdarahan sub arakhnoid umumnya
disebabkan oleh cedera kepala.7
3) Piamater
Piamater melekat erat pada permukaan korteks serebri. Piamater adalah membrana vaskuler
yang dengan erat membungkus otak, meliputi gyrus dan masuk kedalam sulcus yang paling
dalam. Membrana ini membungkus saraf otak dan menyatu dengan epineuriumya. Arteri – arteri
yang masuk kedalam subtansi otak juga diliputi oleh piamater. 7
Gambar 3. Lapisan Meninges
d. Otak
Otak merupakan suatu struktur gelatin dengan berat pada orang dewasa 14 kg. Otak
terdiri dari beberapa bagian yaitu proensefalon (otak depan) terdiri dari serebrum dan
diensefalon (bagian terbesar yang terdiri dari thalamus dan hypothalamus) merupakn bagian
sentral otak. Mesensefalon (midbrain) dan rhombensefalon (otak belakang) terdiri dari pons,
medulla oblongata dan serebelum.2,4
Otak dibangi menjadi 5 lobus, yaitu Lobus frontal adalah yang terbesar dari empat lobus
bertanggung jawab untuk banyak fungsi yang berbeda, termasuk keterampilan motorik seperti
gerakan volunter, fungsi intelektual dan fungsi perilaku. Daerah yang menghasilkan gerakan di
bagian tubuh yang ditemukan di korteks motor utama atau gyrus precentral.2,4
Korteks prefrontal memainkan peran penting dalam memori, kecerdasan, konsentrasi,
marah dan kepribadian.2
Oksipital lobus, lobus ini terletak di bagian belakang otak dan memungkinkan manusia
untuk menerima dan memproses informasi visual.. Oksipital lobus di sebelah kanan menafsirkan
sinyal visual dari ruang visual kiri, sedangkan lobus oksipital kiri melakukan fungsi yang sama
untuk ruang visual yang tepat.2,4
Parietal lobus, lobus ini menafsirkan secara bersamaan, sinyal yang diterima dari daerah
lain otak seperti penglihatan, pendengaran, motorik, sensorik dan memori. Memori seseorang
dan informasi sensorik baru diterima, memberi makna objek.2
Temporal lobus, lobus ini terletak di setiap sisi otak pada sekitar tingkat telinga, dan dapat
dibagi menjadi dua bagian. Satu bagian adalah di bagian bawah (ventral) dari masing-masing
belahan, dan bagian lain di sisi (lateral) dari masingmasing belahan. Daerah di sisi kanan terlibat
dalam memori visual dan membantu manusia mengenali obyek dan wajah orang-orang. Daerah
di sisi kiri terlibat dalam memori verbal dan membantu manusia mengingat dan memahami
bahasa. Bagian belakang lobus temporal memungkinkan manusia untuk menafsirkan emosi dan
reaksi orang lain. 2,4
Otak kecil terletak di bagian belakang otak di bawah lobus oksipital dan dipisahkan dari
otak oleh tentorium (lipatan dura). Otak kecil berfungsi mempertahankan postur tubuh,
keseimbangan atau ekuilibrium, dengan mengontrol tonus otot dan posisi anggota badan. Otak
kecil adalah penting dalam kemampuan seseorang untuk melakukan tindakan yang cepat dan
berulang-ulang seperti bermain. 2,4

Gambar 4. Otak

Anda mungkin juga menyukai