Anda di halaman 1dari 3

HUKUM BENDA

a) Latar belakang

Pada sistem hukum di Indonesia perihal benda ini diatur pada Buku II Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata).Benda dalam arti Ilmu Pengetahuan Hukum
ialah segala sesuatu yang dapat menjadi objek hukum. menurut Pasal 499 KUHPerdata
benda ialah segala barang dan hak yang dapat menjadi milik orang (objek hak milik).
Di dalam ketentuan itu zaak atau benda dipakai tidak dalam arti barang yang berwujud,
melainkan dalam arti “bagian daripada harta kekayaan”. Pada KUHPerdata kata zaak dipakai
dalam dua arti. Pertama dalam arti barang yang berwujud, kedua dalam arti bagian daripada
harta kekayaan. Dalam arti kedua ini (yaitu sebagai bagian dari harta kekayaan) yang
termasuk zaak ialah selain daripada barang yang berwujud, juga beberapa hak tertentu
sebagai barang yang tak berwujud.
Hukum perdata Belanda sendiri disadur dari hukum perdata yang berlaku di Perancis
dengan beberapa penyesuaian. Kitab undang-undang hukum perdata (disingkat KUHPer)
terdiri dari empat bagian, salah satunya adalah Buku II tentang kebendaan dan sekaligus
yang akan menjadi tema dari pembahasan dalam makalah ini.
Buku II tentang Kebendaan; mengatur tentang hukum benda, yaitu hukum yang mengatur
hak dan kewajiban yang dimiliki subyek hukum yang berkaitan dengan benda, antara lain
hak-hak kebendaan, waris dan penjaminan. Yang dimaksud dengan benda meliputi (i) benda
berwujud yang tidak bergerak (misalnya tanah, bangunan dan kapal dengan berat tertentu);
(ii) benda berwujud yang bergerak, yaitu benda berwujud lainnya selain yang dianggap
sebagai benda berwujud tidak bergerak; dan (iii) benda tidak berwujud (misalnya hak tagih
atau piutang). Khusus untuk bagian tanah, sebagian ketentuan-ketentuannya telah
dinyatakan tidak berlaku dengan di undangkannya UU nomor 5 tahun 1960 tentang agraria.
Begitu pula bagian mengenai penjaminan dengan hipotik, telah dinyatakan tidak berlaku
dengan di undangkannya UU tentang hak tanggungan.
b) Undang-undang/Peraturan apa yang ada digunakan dalam kasus

1. (Pasal 499 KUHPerdata )


Benda dalam arti ilmu hukum adalah segala sesuatu yang dapat menjadi obyek
hukum dan barang-barang yang dapat menjadi milik serta hak setiap orang yang
dilindungi oleh hukum.
2. (Pasal 504 KUHPer), tiap-tiap kebendaan adalah benda bergerak atau benda tak ber-
gerak
3. (Pasal 509 KUHPer)kebendaan bergerak ini sifatnya adalah kebendaan yang dapat
berpindah atau dipindahkan
4. (Pasal 507 KUHPerdata).Benda tidak bergerak karena tujuan pemakaiannya adalah
segala apa yang meskipun tidak secara sungguh-sungguh digabungkan dengan tanah
atau bangunan itu untuk waktu yang lama, kapal-kapal. perahu-perahu tambang,
mesin dalam suatu pabrik
5. (Pasal 508 KUHPerdata).Benda tidak bergerak yang ditentukan undang-undang
adalah segala hak atau penagihan mengenai suatu benda tidak bergerak

c) Analisa Menurut Sudut Pandang


Sebagai salah satu mahasiswa di jurusan ilmu komunikasi Hak yang
paling kuat diantaranya adalah hak milik. Hak milik ialah hak yang mutlak
melekat pada suatu benda. Dalam Pasal 570 KUHPerdata menyebutkan
bahwa hak milik yaitu hak untuk menikmati kegunaan suatu benda dengan
sepenuhnya dan untuk berbuat sebebas-bebasnya terhadap benda itu, asal
tidak bertentangan dengan undang-undang ketertiban umum dan kesusilaan
dan tidak menimbulkan gangguan terhadap orang lain dengan tidak
mengurangi kemungkinan hak itu kepentingan umum. Dapat dilihat bahwa
hak milik adalah kebendaan yang paling utama terhadap suatu benda
dibandingkan dengan hak-hak lainnya, sehingga hak milik merupakan sesuatu
yang tidak dapat diganggu gugat.
d) Kesimpulan dan saran
Zakenrecht (hukum benda) adalah keseluruhan dari kaidah-kaidah hukum
yang mengatur hubungan-hubungan hukum antara subjek hukum dengan benda dan
hak kebendaan. Kaidah hukum benda dibedakan menjadi dua macam: (1) hukum
benda tertulis; (2) hukum benda tidak tertulis. Hukum benda tertulis adalah kaidah-
kaidah hukum yang terdapat didalam peraturan perundang-undangan, traktaat dan
yurisprudensi. Sedangkan hukum benda tidak tertulis adalah kaidah-kaidah hukum
yang timbul dan hidup dalam praktek kehidupan masyarakat dan bentuknya tidak
tertulis (kebiasaan).
Konsep-konsep hukum perdata walaupun bersifat privaat, makna yang didapat
dari setiap konsep yang ada dalam hukum perdata akan sering ditemui dalam
kehidupan sehari-hari sehingga pengetahuan yang dapat dipergunaan secara praktis

Anda mungkin juga menyukai