Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel
organisme biologis. Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup
dengan menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak
memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri. Dalam sel inang,
virus merupakan parasit obligat dan di luar inangnya menjadi tak berdaya.
Biasanya virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat yang diselubungi
semacam bahan pelindung.
Terdapat banyak sekali jenis virus yang hidup di bumi, tapi tidak
semuanya dapat mengakibatkan penyakit pada manusia. Sebaliknya, virus yang
dapat mengjangkiti manusia bisa menyebar dari orang ke orang, melalui gigitan
serangga, atau hewan perantara yang kemudian berinteraksi dengan manusia.
Virus yang sedang menggemparkan dunia saat ini yaitu virus Corona atau
COVID-19. kasusnya dimulai pada Desember 2019. Kasus ini diduga berkaitan
dengan pasar hewan Huanan di Wuhan yang menjual berbagai jenis daging
binatang, termasuk yang tidak biasa dikonsumsi, misal ular, kelelawar, dan
berbagai jenis tikus. Virus Corona atau COVID-19 diduga dibawa kelelawar dan
hewan lain yang dimakan manusia hingga terjadi penularan.
Sebelum Virus Corona mewabah, dunia sempat heboh dengan SARS dan
MERS, yang juga berkaitan dengan virus Corona. Dengan latar belakang
tersebut, virus Corona bukan kali ini saja membuat warga dunia panik. Memiliki
gejala yang sama-sama mirip flu, virus Corona berkembang cepat hingga
mengakibatkan infeksi lebih parah dan gagal organ. Meski disebabkan oleh
virus dari kelompok yang sama, virus Corona memiliki beberapa perbedaan
dengan SARS dan MERS, antara lain dalam hal kecepatan penyebaran dan
keparahan gejala.
Virus corona adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem
pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi
pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi
pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia).

1
B. RUMUSAN MASALAH

1. Apakah yang dimaksud dengan Virus Corona?


2. Bagaimana proses penularan Virus Corona?
3. Bagaimana gejala-gejala Virus Corona?
4. Bagaimana cara pencegahan Virus Corona?
5. Bagaimana cara penyembuhan Virus Corona?

C. TUJUAN MASALAH

1. Untuk mengetahui tentang apa itu yang dimaksud dengan Virus Corona
2. Untuk mengetahui proses penularan Virus Corona
3. Untuk mengetahui gejala-gejala Virus Corona
4. Untuk mengetahui cara pencegahan Virus Corona
5. Untuk mengetahui cara penyembuhan Virus Corona

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN VIRUS CORONA


Coronavirus merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit
pada manusia dan hewan. Pada manusia biasanya menyebabkan penyakit
infeksi saluran pernapasan, mulai flu biasa hingga penyakit yang serius seperti
Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Sindrom Pernafasan Akut Berat/
Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Coronavirus jenis baru yang
ditemukan pada manusia sejak kejadian luar biasa muncul di Wuhan Cina, pada
Desember 2019, kemudian diberi nama Severe Acute Respiratory Syndrome
Coronavirus 2 (SARS-COV2), dan menyebabkan penyakit Coronavirus Disease-
2019 (COVID-19).
Penyakit karena infeksi virus ini disebut COVID-19. Virus Corona bisa
menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan, pneumonia akut, sampai
kematian. Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang
lebih dikenal dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang
menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak,
orang dewasa, lansia, ibu hamil, maupun ibu menyusui.
Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di kota
Wuhan, Cina, pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan cepat dan
telah menyebar ke wilayah lain di Cina dan ke beberapa negara, termasuk
Indonesia. Penularan sangat cepat hingga Organisasi Kesehatan Dunia WHO
menetapkan pandemi virus Corona atau COVID-19 pada (11/3/2020). Pandemi
atau epidemi global mengindikasikan infeksi COVID-19 yang sangat cepat
hingga hampir tak ada negara atau wilayah di dunia yang absen dari virus
Corona. Peningkatan jumlah kasus terjadi dalam waktu singkat hingga butuh
penanganan secepatnya. Hingga kini belum ada obat spesifik untuk menangani
kasus infeksi virus Corona atau COVID-19.
WHO menyatakan saat ini Eropa telah menjadi pusat pandemi virus
Corona secara global. Eropa memiliki lebih banyak kasus dan kematian akibat
COVID-19 dibanding China. Jumlah total kasus virus Corona, menurut WHO, kini
lebih dari 136 ribu di sedikitnya 123 negara dan wilayah. Dari jumlah tersebut,

3
nyaris 81 ribu kasus ada di wilayah China daratan. Italia, yang merupakan
negara Eropa yang terdampak virus Corona terparah, kini tercatat memiliki
lebih dari 15 ribu kasus.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menetapkan status kedaruratan
kesehatan masyarakat terkait pandemi virus corona sejak akhir Maret
2020. Ia kemudian mengeluarkan kebijakan pembatasan sosial berskala
besar (PSBB) untuk menekan penyebaran virus corona. Jokowi juga
menetapkan pandemi virus corona sebagai bencana nasional non-alam.

B. PROSES PENULARAN VIRUS CORONA


Menularnya Covid-19 membuat dunia menjadi resah, termasuk di
Indonesia. Covid-19 merupakan jenis virus yang baru sehingga banyak pihak
yang tidak tahu dan tidak mengerti cara penanggulangan virus tersebut.
Pemerintah dituntut untuk sesegera mungkin menangani ancaman nyata
Covid-19. Jawaban sementara terkait dengan persoalan tersebut ternyata
telah ada dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan
Kesehatan. Dimana dalam undang-undang tersebut telah memuat banyak
hal terkait dengan kekarantinaan kesehatan, pihak yang berwenang
menetapkan kedaruratan kesehatan masyarakat, dan lain sebagainya.
Dalam undang-undang tersebut juga menentukan apa saja peraturan
pelaksanaan sebagai tindak lanjut ketentuan dalam kekarantinaan kesehatan.
Namun peraturan pelaksanaan sebagai ketentuan lanjutan dari UU
Kekarantinaan Kesehatan belum ada padahal peraturan pelaksanaan tersebut
sangat perlu untuk segera dibentuk.
Seseorang dapat terinfeksi dari penderita COVID-19. Penyakit ini dapat
menyebar melalui tetesan kecil (droplet) dari hidung atau mulut pada saat
batuk atau bersin. Droplet tersebut kemudian jatuh pada benda di sekitarnya.
Kemudian jika ada orang lain menyentuh benda yang sudah terkontaminasi
dengan droplet tersebut, lalu orang itu menyentuh mata, hidung atau mulut
(segitiga wajah), maka orang itu dapat terinfeksi COVID19. Atau bisa juga
seseorang terinfeksi COVID-19 ketika tanpa sengaja menghirup droplet dari
penderita. Inilah sebabnya mengapa kita penting untuk menjaga jarak hingga
kurang lebih satu meter dari orang yang sakit.

4
C. GEJALA-GEJALA VIRUS CORONA
Berbagai gejala bisa muncul saat seseorang terinfeksi virus Corona.
Namun, masih banyak orang yang bingung gejala Virus Corona apa yang akan
muncul pertama kali. Untuk menentukannya, staf medis di sebuah rumah sakit
di China menyusun buku terkait COVID-19. Di dalamnya dijelaskan apa saja hal
yang bisa mempengaruhi kondisi pasien COVID-19, dengan harapan bisa
memperjelas bagaimana virus bisa berkembang. Dari hasil pengamatan ribuan
pasien di China sejak awal tahun 2020 lalu, akhirnya pihak rumah sakit
mengidentifikasi pola gejala yang biasa dialami pasien COVID-19. Berikut
urutan gejala Virus Corona dari hari ke hari 

Hari ke-1
Saat hari pertama terinfeksi COVID-19, gejala ringan mulai muncul seperti
demam dan batuk. Namun, pada sebagian kecil kasus juga mengalami gejala
lain seperti diare atau mual. Gejala ini bisa muncul 1-2 hari sebelumnya dan
bisa menjadi tanda infeksi yang lebih parah.

Hari ke-3
Di hari ketiga ni, rata-rata pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit di
Wenzhou mulai mengalami gejala. Berdasarkan penelitian terhadap 550 rumah
sakit di seluruh China, banyak pasien COVID-19 yang dirawat mulai
mengembangkan pneumonia di hari ketiga.

Hari ke-5
Di hari kelima, pasien COVID-19 yang parah bisa mengalami gejala Corona
yang lebih buruk. Mereka mungkin mengalami kesulitan bernapas, terutama
pada kelompok lansia atau orang dengan penyakit komorbid yang berpengaruh
sebelumnya.

Hari ke-7
Pada hari ketujuh, pasien COVID-19 di Wuhan, China rata-rata mengalami
gejala lainnya. Umumnya, mereka mengalami gejala sesak napas.

5
Hari ke-8
Di titik ini, pasien dengan COVID-19 yang parah mungkin akan mengalami
sesak napas, pneumonia, atau sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS). Jika
mengalami sindrom ARDS ini seringkali berakibat fatal.

Hari ke-9
Beberapa pasien di Wuhan juga mulai mengembangkan gejala sepsis pada
hari ke-9. Sepsis merupakan infeksi yang disebabkan karena respons kekebalan
yang agresif.

Hari ke-10 sampai ke-11


Pada hari ke-10 dan ke-11, gejala yang dialami pasien COVID-19 semakin
memburuk dan kemungkinan besar akan dirawat di ICU. Pasien COVID-19
tersebut mungkin mengalami sakit perut yang berlebih dan kehilangan nafsu
makan yang lebih besar, dibandingkan dengan pasien yang bergejala ringan.

Hari ke-12
Sebagian pasien COVID-19 mungkin mulai sembuh dari demam setelah
hari ke-12. Tetapi, jika kondisinya semakin memburuk, di hari ke-12 ini
kemungkinan dirawat di ruang ICU.

Hari ke-16
Berdasarkan sebuah studi, di hari ke-16 ini gejala batuk pada sebagian
pasien COVID-19 mulai berkurang, bahkan ada yang sembuh.

Hari ke-17 sampai ke-21


Pada rentang waktu ini, rata-rata pasien COVID-19 di Wuhan sudah
sembuh dari virus Corona dan mulai dipulangkan dari rumah sakit. Namun, ada
juga pesien yang tidak tertolong dan meninggal setelah dirawat di rumah sakit
selama 2,5 sampai 3 minggu.

Hari ke-19
Berdasarkan penelitian, pada hari ke-19 ini sesak napas yang dialami para
pasien COVID-19 kemungkinan akan pulih.
6
Hari ke-27
Rata-rata pasien COVID-19 di Wuhan dirawat di rumah sakit hingga 27 hari
tak semuanya bisa langsung pulang, ada beberapa yang harus dirawat lebih
lama. Meskipun diijinkan pulang, bukan berarti gejala yang dialaminya sudah
hilang sepenuhnya.

D. CARA PENCEGAHAN VIRUS CORONA


Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah tertularnya virus ini
adalah:
1. Selalu cuci tangan
Cuci tangan adalah cara menghindari virus Corona yang paling umum. Hal
ini disebabkan karena virus COVID-19 mudah menyebar melalui permukaan
benda yang tangan kita sentuh.

Gunakan air hangat dan sabun kemudian gosok tangan Anda setidaknya
selama 20 detik. Bubuhkan busa ke pergelangan tangan Anda, di antara jari-
jari, dan di bawah kuku. Gunakan pembersih tangan jika Anda tidak bisa
mencuci tangan dengan benar, terutama setelah menyentuh apa pun,
termasuk ponsel atau laptop.

2. Hindari menyentuh wajah


Saat berada di luar rumah, hindari menyentuh wajah termasuk mulut,
hidung, dan mata karena bisa saja tangan kita kotor dan memudahkan virus
untuk masuk ke dalam tubuh. Hal ini dilakukan sebagai cara menghindari virus
Corona.

3. Hindari bersalaman dan memeluk orang lain


Cara menghindari virus Corona selanjutnya adalah menghindari salaman
dan memeluk orang lain. Kontak fisik dengan orang lain juga dikatakan sebagai
salah satu proses penyebaran virus COVID-19.

7
4. Tidak meminjamkan barang pribadi
Virus COVID-19 bisa datang dari mana saja, contohnya penggunaan alat
makan. Jangan meminjamkan barang pribadi ke orang lain dan bawalah
peralatan makan sendiri saat makan di luar rumah sebagai cara menghindari
virus Corona.

5. Tutupi mulut dan hidung saat batuk dan bersin


COVID-19 ditemukan dalam jumlah tinggi di hidung dan mulut. Artinya,
virus dapat menular melalui tetesan udara ke orang lain saat Anda batuk,
bersin, atau berbicara. Cara menghindari virus Corona yang bisa dilakukan
adalah gunakan tisu atau siku Anda untuk menutup mulut dan hidung saat
batuk maupun bersin.

6. Semprotkan disinfektan pada permukaan benda yang sering disentuh.


Beberapa benda yang sering disentuh sebaiknya sering disemprotkan
disinfektan sebagai cara menghindari virus Corona. Beberapa permukaan
benda yang dimaksud adalah gagang pintu, meja, kursi, dan layar handphone.

7. Jaga jarak
Cara menghindari virus Corona adalah tetap di rumah saja. Namun, jika
ada kepentingan yang membuat Anda harus ke luar rumah, jaga jarak sejauh 2
meter dari orang lain. Berdekatan dengan orang lain juga berpotensi
menularkan virus Corona.

8. Hindari kerumunan
Berada dalam suatu kerumunan orang membuat Anda banyak berinteraksi
dengan mereka. Hal ini bisa memperbesar penyebaran Virus Corona, cara
menghindari virus Corona yang bisa dilakukan adalah dengan menghindari
kerumunan.

9. Hindari makan di tempat umum


Cara menghindari virus Corona selanjutnya adalah tidak makan di tempat
umum. Kemajuan teknologi membuat kita bisa memesan makanan dari luar
dan langsung diantarkan ke rumah. Hal ini dinilai lebih aman dan praktis.

8
10. Cuci bahan makanan dengan air mengalir
Setelah berbelanja bahan makanan, cucilah dengan air mengalir sebelum
dimasak atau dimakan langsung. Hal ini dilakukan sebagai cara menghindari
virus Corona.

11. Gunakan masker


Memakai masker dapat menghambat penyebaran virus saat kita
berinteraksi dengan orang di luar rumah. Hal ini sebagai cara menghindari virus
Corona dan menghambat penyebaran virus. Gunakan masker kain atau masker
medis untuk menutupi area hidung dan mulut. Virus Corona mudah masuk ke
dalam tubuh lewat mulut atau hidung.

E. CARA PENYEMBUHAN VIRUS CORONA

Segera ke dokter bila mengalami gejala infeksi virus Corona (COVID-19)


seperti yang diketahui, terutama jika gejala muncul 2 minggu setelah kembali
dari daerah yang memiliki kasus COVID-19 atau berinteraksi dengan penderita
infeksi virus Corona. Bila terpapar virus Corona namun tidak mengalami gejala
apa pun, maka tidak perlu pergi ke rumah sakit untuk memeriksakan diri, cukup
tinggal di rumah selama 14 hari dan membatasi kontak dengan orang lain.

Infeksi virus Corona atau COVID-19 belum bisa diobati, tetapi ada
beberapa langkah yang dapat dilakukan dokter untuk meredakan gejalanya dan
mencegah penyebaran virus, yaitu:
 Merujuk penderita COVID-19 untuk menjalani perawatan dan karatina di
rumah sakit yang ditunjuk
 Memberikan obat pereda demam dan nyeri yang aman dan sesuai kondisi
penderita
 Menganjurkan penderita COVID-19 untuk melakukan isolasi mandiri dan
istirahat yang cukup
 Menganjurkan penderita COVID-19 untuk banyak minum air putih untuk
menjaga kadar cairan tubuh

9
Untuk menentukan apakah pasien terinfeksi virus Corona, dokter akan
menanyakan gejala yang dialami pasien. Dokter juga akan bertanya apakah
pasien bepergian atau tinggal di daerah yang memiliki kasus infeksi virus
Corona sebelum gejala muncul. Dan dokter akan melakukan pemeriksaan
lanjutan berikut:
 Uji sampel darah
 Tes usap tenggorokan untuk meneliti sampel dahak (tes PCR)
 Rontgen dada untuk mendeteksi infiltrat atau cairan di paru-paru

10
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Penyakit menular merupakan penyakit yang dapat menular dari seseorang
kepada oranglain. Penyakit dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan
penderita,melalui binatang peliharaan, atau benda benda yang sudah
tercemar oleh bakteri, jamur ataupun virus.
Penyakit menular disebabkan oleh agen biologi seperti mikroorganisme
pategonik (virus, bakteri, dan fungi) serta parasit. Keberadaan mereka ada di
dalam atau permukaan tubuh, sehingga dapat menyebabkan infeksi.
Perpindahan agen infeksi atau parasit tersebut dari individu yang sakit ke
individu sehat dinamakan penularan penyakit. Jika seseorang terkena bakteri
atau terinfeksi namun kesehatan dalam tubuh tidak berubah maka proses ini
disebut infeksi subklinis.
Sekarang dunia telah dihebohkan oleh penyakit virus menular yang sangat
berbahaya, yaitu covid 19. Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa
menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya
menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa
menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru
(pneumonia). Penyakit menular menjadi salah satu penyebab utama kematian
di Dunia.
Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem
pernapasan. Coronavirus merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan
penyakit ringan sampai berat, seperti common cold atau pilek dan penyakit
yang serius seperti MERS dan SARS - Penularannya dari hewan ke manusia
(zoonosis) dan penularan dari manusia ke manusia sangat terbatas.
Virus Corona bersifat zoonosis, artinya ia merupakan penyakit yang dapat
ditularkan antaraBhewan dan manusia. Rabies, Malaria, merupakan contoh
dari penyakit zoonosis yang ada.Begitu pula dengan MERS yang ditularkan dari
unta ke manusia.

11
Nama Corona diambil dari Bahasa Latin yang berarti mahkota, sebab
bentuk virus corona memiliki paku yang menonjol menyerupai mahkota dan
korona matahari. Para ilmuan pertama kali mengisolasi virus corona pada
tahun 1937 yang menyebabkan penyakit bronkitis menular pada unggas
Virus corona bertanggung jawab atas beberapa wabah di seluruh dunia,
termasuk pandemi Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) 2002-2003 dan
wabah Middle East Respiratory Syndrome (MERS) di Korea Selatan pada tahun
2015.
Baru-baru ini, virus corona baru muncul dan dikenal sebagai COVID-19
memicu wabah di Cina pada Desember 2019, dan merebak di berbagai negara
sehingga WHO mendeklarasikannya sebagai pandemi global. Virus ini
diketahui pertama kali muncul di pasar hewan dan makanan laut di Kota
Wuhan. Dilaporkan kemudian bahwa banyak pasien yang menderita virus ini
dan ternyata terkait dengan pasar hewan dan makanan laut tersebut. Orang
pertama yang jatuh sakit akibat virus ini juga diketahui merupakan para
pedagang di pasar itu.

B. SARAN
Dengan banyaknya penyakit menular yang sering terjadi disekitar kita saat
ini, sangat penting untuk kita menerapkan pola hidup sehat, menjaga
kesehatan dan kebersihan lingkungan sekitar, juga konsumsi makanan dan
minuman yang sehat. Karna jika tubuh kita sehat maka peluang untuk terkena
penyakit sangat minim

12
DAFTAR PUSTAKA

1. https://stoppneumonia.id/informasi-tentang-virus-corona-novel-
coronavirus/

2. https://www.alodokter.com/virus-corona

3. https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5369806/catat-ini-
urutan-gejala-covid-19-dari-hari-ke-hari

4. https://m.detik.com/news/berita/d-4943950/latar-belakang-
virus-corona-perkembangan-hingga-isu-terkini

5. https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5329084/11-cara-
menghindari-virus-corona-sepele-tapi-kerap-terlupakan

6. https://news.detik.com/berita/d-4943950/latar-belakang-virus-
corona-perkembangan-hingga-isu-terkini

13

Anda mungkin juga menyukai