Anda di halaman 1dari 2

Review Materi Efikasi Diri Terhadap Kesiapan Kerja

Jurnal Nasional: Wijikapindho dan Hadi (2021) Hubungan antara Self Effication
Terhadap Kesiapan Kerja Mahasiswa Semester Akhir

Permasalahan Utama:

a. Menurut Agustin (2018) menunjukkan bahwa lulusan perguruan tinggi masih belum
memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan dengan dunia kerja sehingga
mengakibatkan bertambahnya jumlah pengangguran terdidik dari kalangan perguruan
tinggi.
b. Menurut data BPS (2021) terjadi peningkatan jumlah pengangguran terdidik dari
kalangan lulusan perguruan tinggi sebesar 999.543 jiwa pada bulan februari 2021.
c. Menurut data trace study dari Universitas Airlangga sepanjang tahun 2018 sampai
dengan tahun 2020 lulusan dari Unair memerlukan waktu setidaknya 4 bulan untuk
mendapatkan pekerjaan sehingga dapat disimpulkan bahwa lulusan Unair banyak
yang belum memperoleh pekerjaan.
d. Menurut Wibowo dan Suroso (2016) yang menyatakan bahwa kompetensi atau
keahlian dari lulusan perguruan tinggi kurang memenuhi kualifikasi untuk memasuki
dunia kerja yang mengakibatkan perusahaan tidak memberikan kesempatan kerja.

Pembahasan:

Kebutuhan Kesiapan Kerja Pada Mahasiswa Tingkat Akhir

a. Menurut Pool dan Sewel (2007) mengemukakan bahwa mahasiswa tingkat akhir perlu
meningkatkan hard skill dan soft skill agar memiliki kompetensi yang sesuai dengan
kriteria yang diinginkan oleh perusahaan.
b. Menurut Caballero (2010) mengungkapkan bahwa perusahaan memiliki ekpektasi
yang tinggi terhadap lulusan sarjana yang ingin bekerja. Hal ini karena mahasiswa
yang memiliki kesiapan kerja yang tinggi maka akan mempengaruhi kemajuan
kariernya.
c. Menurut Agustin (2018) mengemukakan bahwa mahasiswa tingkat akhir perlu
memiliki kesiapan kerja yang tinggi. Hal ini disebabkan oleh penguasaan atau
kemampuan akademik dan non-akademik menjadi hal utama dalam menyelaraskan
antara kompetensi lulusan dengan standar kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia
kerja.

Anda mungkin juga menyukai