Anda di halaman 1dari 12

TUGAS 1B

TENDENSI SENTRAL

Irfana Nurul Laili


S2 MP 2020 A/20070845021/2020
Hari/Jam Kuliah: Kamis/07.00 s/d 08.45 WIB

PROGRAM STUDI S2 MANAJEMEN PENDIDIKAN


PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
A. TENDENSI SENTRAL

Tujuan umum metode statistik deskriptif adalah untuk mengorganisisr dan


menyimpulkan seperangkat skor. Metode umum untuk menyimpulkan dan mendeskripsikan
distribusi adalah untuk menemukan nilai tunggal yang disebut rata-rata skor dan dapat
mengetahui ditribusi data yang representative. Dalam statistik rata-rata representative skor
disebut tendensi sentral.
Tendensi sentral  adalah pengukuran statistik untuk menentukan skor tunggal yang
menetapkan pusat dari distribusi. Tujuan tendensi sentral adalah untuk menemukan skor
single yang paling khusus atau paling representatif dalam kelompok (Gravetter & Wallnau,
2007).
Tiga metode dalam pengukuran tendensi sentral yakni: mean, median,
modus. Mean biasanya diketahui sebagai ilmu hitung rata-rata. Rata-rata untuk populasi
diidentifikasi dalam huruf yunani yakni μ (mew), dan rata-rata untuk sampel adalah “M atau
x  ( x-bar) ”. Pengukuran tendensi sentral yang kedua yakni median, yakni skor yang
membagi distribusi menjadi dua. Median sama dengan persentil ke-50. Ukuran tendensi
sentral yang ketiga yakni modus (mode), modus adalah skor atau kategori yang paling besar
dari frekuensi. Kata mode/modus berarti ”gaya yang paling populer”, defines statistik modus
adalah skor yang paling siring terlihat dalam kelompok data/ skor yang paling siring muncul.

1. Mean (rata-rata hitung, ukur, dan harmonik)


a. Mean

Rumus data tunggal, sebagai berikut:

  atau

Keterangan:
x1: Data ke 1
x2: Data ke 2
xn: Data ke-n
n: Jumlah data 
Rumus data kelompok, sebagai berikut:

atau

Keterangan:
x1: Data ke 1
x2: Data ke 2
xn: Data ke n
f1: Frekuensi data ke 1
f2: Frekuensi data ke 2
fn: Frekuensi data ke n
n: Jumlah data
xi: Nilai tengah 

b. Rata-Rata Hitung
Rumus data tunggal, sebagai berikut:

atau 

Keterangan:
∑xi: Jumlah data
n: Banyaknya data
x : Data ke-1
i

Rumus data kelompok, sebagai berikut:

Keterangan:
f : Frekuensi untuk nilai x
i i

x : Titik tengah kelas data ke-1


i

c. Rata-Rata Ukur
Rumus data tunggal, sebagai berikut:

Jika perbandingan tiap dua berurutan tetap atau hampir tetap, rata-rata ukur lebih baik
digunakan dari pada rat-rata hitung, apabila dikehendaki rata-rata nya. Untuk data X X X
1, 2, 3,

X . . . . . X maka rata-rata ukur (U). 


4 n
Rumus data kelompok, sebagai berikut:

Dimana X adalah titik tengah, k adalah banyaknya kelas, dan f frekuensi data kelas ke-i. 
i i

d. Rata-Rata Harmonik

Rumus data tunggal, sebagai berikut:

Dimana H adalah rata-rata harmonik, n adalah banyaknya data, X adalah nilai


i

data ke-i. Rata-rata harmonik dari suatu kumpulan data X X . . . X adalah kbalikan rata-
1, 2, n

rata hitung (aritmetik mean). 

Rumus data kelompok¸sebagai berikut:

2. Modus
Modus merupakan nilai data yang memiliki frekuesni terbesar atau dengan kata
lain, nilai data yang paling sering muncul. Perhitungan modus data yang tidak
dikelompokkan langkah-langkahnya, sebagai berikut:
a. Urutkan data dari terkecil ke terbesar atau dari terbesar ke terkecil
b. Cari modus dengan cara mencari nilai observasi yang paling banyak muncul. Bisa terjadi
dalam satu kumpulan data tidak terdapat modus atau bahkan memiliki modus lebih dari
satu. Untuk kasus dimana ada 2 modus dikenal dengan sebutan bomodu atau untuk yang
lebih dari 3 modus dikenal multimodus (Sudjana, 2004).

a. Rumus data kelompok


Keterangan:
L = Tepi bawah kelas modus
mo

d = Selisih antara frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sebelum modus
i

d = Selisih antara frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sesudah modus
2

c = Interval kelas modus

3. Median
Rumus data tunggal, sebagai berikut:
Jika banyak data ganjil maka median setelah data disusun menurut nilainya merupakan
data paling tengah. 

n ganjil : Me = data ke- (n+1)/2


n genap : Me = [data ke- (n/2) + data ke- (n/2)+1]/2 

Keterangan:
n: Jumlah data

Rumus data kelompok, sebagai berikut:

Keterangan:
L : True lower limit atau batas bawah sesungguhnya dari kelas dengan frekuensi paling tinggi
m

(tepi bawah kelas median)


n: Jumlah frekuensi
∑f: Frekuensi kumulatif diatas kelas median
f : Frekuensi kelas median (frekuensi tertinggi dari kelas interval)
m

c: Interval kelas median

4. Kuartil
Jika sekumpulan data dibagi menjadi empat bagian yang sama banyak, sesudah disusun
menurut urutan nilainya, maka bilangan pembaginya disebut kuartil. Ada tiga buah kuartil,
yakni kuartil pertama, kedua, dan ketiga yang masing-masing disingkat dengan Q Q dan Q .
1, 2, 3

Pemberian nama ini dimulai dari nilai kuartil paling kecil, untuk menentukan nilai kuartilnya
yaitu:
a. Susun data menurut urutan nilainya
b. Tentukan letak kuartil 
c. Tentukan nilai kuartil
Rumus data tunggal, sebagai berikut:
Letak kuartil ke-i diberi lambang Q i

Rumus data kelompok, sebagai berikut:

Keterangan:
i/4.n: Letak Qi
Tb: Tepi bawah interval kelas Qi (Tb = batas bawah – 0,5)
p: Panjang kelas interval
n: Banyak data
F: Frekuensi kumulatif sebelum kelas Qi
f: Frekuensi pada kelas Qi

5. Desil
Jika sekumpulan data dibagi menjadi 10 bagian yang sama, maka didapat sembilan pembagi
dan tiap pembagi dinamakan desil. Karenanya ada sembilan buah desil, ialah desil pertama, desil
ke-dua, . . ., desil ke-sembilan, yang disingkat D D D . Desil-desil ini dapat ditentukan dengan
1, 2 . . . ., 9

jalan, sebagai berikut:


a. Susun data menurut urutan nilainya
b. Tentukan letak desil
c. Tentukan nilai desil
Letak desil ke-i, diberi lambang D .
i

Rumus data tunggal, sebagai berikut:

Rumus data kelompok, sebagai berikut:


Untuk data berkelompok yang telah disusun dalam tabel distribusi frekuensi, desil ke-i D (i = 1,
i

2, . . ., 9). 

Keterangan:
i: 1, 2, . . . , 9
Tb: Batas bawah kelas Di, ialah kelas interval dimana Di akan terletak
p: Panjang kelas Di
F: Jumlah frekuensi dengan tanda kelas lebih kecil dari tanda kelas Di
f: Frekuensi kelas Di

6. Presentil 
Sekumpulan data yang dibagi menjadi 100 bagian yang sama, akan menghasilkan 99
pembagi berturut-turut yang dinamakan persentil pertama, persentil kedua, . . ., persentil ke-99.
Simbol yang digunakan berturut-turut P P 1, P . Persentil ini dapat ditentukan dengan cara,
2, . . ., 99

sebagai berikut:
a. Susun data menurut urutan nilainya
b. Tentukan letak presentil
c. Tentukan nilai presentil
Letak presentik ke-i, diberi lambang P.
Rumus data tunggul, sebagai berikut:

Rumus data kelompok, sebagai berikut:


Untuk data berkelompok yang telah disusun dalam tabel distribusi frekuensi, presentil ke-i P i

(i = 1, 2, . . ., 99).

Keterangan:
i: 1, 2, . . . , 99
Tb: Batas bawah kelas Pi, ialah kelas interval dimana Pi akan terletak
p: Panjang kelas Pi
F: Jumlah frekuensi dengan tanda kelas lebih kecil dari tanda kelas Pi
f: Frekuensi kelas Pi (Mufidah, 2019).
B. PEMBAHASAN

65 74 67 83 91 90 79 70 75 87 95
85 87 68 72 86 91 90 73 66 74 85
65 76 71 68 65 86 67 89 88 89 67
95 74 73 65 68 91 74 69 70 68 65
72 65 82 86 72 83 75 71 61 85 86
75 87 95 91 95 61 79 90 86 63
66 74 85 73 67 75 80 86 95 92
88 89 67 86 69 68 75 63 65 74

Berdasarkan datanya sendiri-sendiri, mahasiswa menghitung dg berbagai teknik, sebagai


berikut:
1. Rata-rata hitung, ukur, dan harmonik; 
2. Modus; median; 
3. Menentukan letak dan nilai  3 kuartil, 5 desil, 10 persentil; data tunggal dan kelompok
DATA TUNGGAL

x f x.f log x f.log x 1/x  


61 2 122 1.785 3.571 0.0164
63 2 126 1.799 3.599 0.0159  
nilai Mo dan
65 7 455 1.813 12.690 0.0154 Presentil 10
66 2 132 1.820 3.639 0.0152  
67 5 335 1.826 9.130 0.0149  
68 5 340 1.833 9.163 0.0147  
69 2 138 1.839 3.678 0.0145  
70 2 140 1.845 3.690 0.0143  
71 2 142 1.851 3.703 0.0141  
72 3 216 1.857 5.572 0.0139  
73 3 219 1.863 5.590 0.0137  
74 6 444 1.869 11.215 0.0135  
Median, Desil,
75 5 375 1.875 9.375 0.0133 Presentil
76 1 76 1.881 1.881 0.0132  
79 2 158 1.898 3.795 0.0127  
80 1 80 1.903 1.903 0.0125  
82 1 82 1.914 1.914 0.0122  
83 2 166 1.919 3.838 0.0120  
85 4 340 1.929 7.718 0.0118  
86 7 602 1.934 13.541 0.0116 nilai Mo
87 3 261 1.940 5.819 0.0115 Nilai Kuartil 3
88 2 176 1.944 3.889 0.0114  
89 3 267 1.949 5.848 0.0112  
90 3 270 1.954 5.863 0.0111  
91 4 364 1.959 7.836 0.0110  
92 1 92 1.964 1.964 0.0109  
95 5 475 1.978 9.889 0.0105  
  85 6593 50.942   0.3533
sigma sigma log
f.x x sigma 1/x

SOAL 1B
data berkelompok :
1. Rata-rata hitung
2. Rata-rata ukur
3. Rata-rata harmonik
4. Modus
5. Median

jawaban            

1. Rata-rata hitung 77.56471


2. Rata-rata ukur 0.59932
240.6070
3. Rata-rata harmonik 7
4. Modus 65 dan 86
5. Median 75
6. a) Letak kuartil 3 64.5
Nilai Kuartil 3 87
b) Letak Desil 5 43
Nilai Desil 75
c) Letak Presentil 10 8.6
Nilai Presentil 75
DATA KELOMPOK
DISTRIBUSI FREKUENSI
Frekuensi
NILAI (f) nilai tengah (X) f.X Log X f . Log X f/X f kumulatif Tepi Kelas
letak persentil
11
61 - 65 63 693 1.7993 19.7927 0.1746 11 60.5 - 65.5 10
66 - 70 16 68 1088 1.8325 29.3201 0.2353 27 65.5 - 70.5
71 - 75 19 73 1387 1.8633 35.4031 0.2603 46 70.5 - 75.5 letak Me, Mo, dan Desil 5
76 - 80 4 78 312 1.8921 7.5684 0.0513 50 75.5 - 80.5
81 - 85 7 83 581 1.9191 13.4335 0.0843 57 80.5 - 85.5
86 - 90 18 88 1584 1.9445 35.0007 0.2045 75 85.5 - 90.5 letak kuartil 3
91 - 95 10 93 930 1.9685 19.6848 0.1075 85 90.5 - 95.5
Jumlah 85 6575 160.203 1.1179
Sigma f . Log Sigma
Sigma fX X f/X

SOAL 1B JAWABAN 1B
1. Rata-rata Hitung 77.3529
2. Rata-rata Ukur 1.8847
data berkelompok : 3. Rata-rata
1. Rata-rata Hitung Harmonik 76.0379
2. Rata-rata Ukur
4. Modus 71.1667
3. Rata-rata Harmonik
4. Modus 5. Median 73.7632
5. Median
6. menentukan letak dan nilai 3 Kuartil, 5 Desil, 10 Persentil 6. a) letak kuartil 3 63.75
nilai kuartil 3 87
b) letak Desil 5 42.5
nilai Desil 5 73.7632
c) letak persentil 10 8.5
nilai persentil 10 59.5909

Anda mungkin juga menyukai