Anda di halaman 1dari 13

PROGRAM KERJA TAHUNAN

OLAHRAGA TRADISIONAL

SMPTI AL-HIDAYAH
TAHUN AJARAN 2022/2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan taufik
dan hidayahnya kepada kita semua serta dengan rahmatnya program kerja ekstrakurikuler olahraga
tradisional SMPTI AL-HIDAYAH bisa dilaksanakan.
Program ini merupakan pedoman bagi Pembina ekstrakurikuler olahraga tradisional,
sehingga dapat terlaksana dan dapat berjalan dengan baik, tertib, aman, dan lancar sesuai dengan
aturan yang berlaku.
Program ini dapat pula berfungsi sebagai bahan informasi serta masukan bagi pihak-pihak
yang berkepentingan dalam rangka pemantauan terhadap kegiatan ekstrakurikuler olahraga
tradisional SMPTI AL-HIDAYAH.
Program kerja ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kami dengan terbuka
menerima saran, kritik dan masukan dari semua pihak agar dapat melakukan perbaikan dan
penyempurnaan dimasa yang akan dating.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................i

DAFTAR ISI.......................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1

A. Latar Belakang.........................................................................................................................1

B. Dasar Hukum.............................................................................................................................2

C. Tujuan...................................................................................................................................2

D. Manfaat.................................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................................3

A. Penyelenggaraan Ekstrakurikuler.............................................................................................3

B. Waktu dan Tempat...................................................................................................................3

C. Visi dan Misi............................................................................................................................3

D. Program Kegiatan.....................................................................................................................3

E. Macam-Macam Olahraga Tradisional......................................................................................3

BAB III PENUTUP........................................................................................................................8

LAMPIRAN........................................................................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Indonesia memiliki kekayaan cultural yang beragam. Untaian indah kultur, etnis, suku
dan agama menghiasi bumi nsantara ini. Setiap kltur, etnis, suku dan agama memiliki ekspresi
dan cara pengungkapannya masing-masing. Salah satu ekspresi itu tercermin pada olahraga
tradisional yang hidup dan berkembang subur pada setiap daerah. Olahraga tradisional adalah
permainan-permainan rakyat yang hidup dalam suatu masyarakat yang telah mengakar,
tumbuh dan berkembang dan secara turun-temurun diwariskan dari generasi ke generasi.

Olahraga tradisional adalah budaya bangsa yang hampir punah akibat perkembangan
zaman. Olahraga tradisional ini hampir tidak dipermainkan lagi oleh anak-anak baik di daerah
terpencil sampai di daerah perkotaan.

Disamping itu olahraga tradisional sebagai asset kekayaan budaya bangsa. Sudah
sepatutnya diangkat kembali untuk menunjukkan perannya dalam usaha mewujudkan
persatuan bangsa dan kesatuan bangsa. Oleh karena itu olahraga tradisional perlu mendapat
perioritas yang lebih besar dari pemerintah pusat dan daerah untuk turut serta bahu membahu
menggali, melestarikan dan mengembangkan kembali sehingga dapat dinikmati oleh semua
lapisan masyarakat di seluruh Indonesia.

Berbagai upaya pengembangan dan pelestarian olahraga tradisional saat ini, masih belum
optimal dan menghadapi berbagai kendala karena memang olahraga tradisional di jaman
modern sudah ditinggalkan oleh generasi muda akibat berbagai permainan modern yang begitu
maju dan menarik serta dipengaruhi oleh budaya maju dari masyarakat di jaman modern pula.
Banyak yang lebih memilih permainan yang canggih dan bersifat ototamis serta digital.
Anak-anak dan pemuda kita memiliki kecenderungan kurang mengenal olahraga tradisional.
Padahal olahraga tradisional bias menjadi modal bagi ketahanan budaya menghadapi serbuan
budaya global. Olahraga tradisional bisa dijadikan perisai atau jati diri bangsa dalam pentas
globalisasi.

Olahraga tradisional yang berasal dari permainan rakyat sebagai asset budaya bangsa
perlu dilestarikan dan dikembangkan di seluruh Indonesia melalui tenaga-tenaga penggerak yang
terampil. Permainan rakyat atau olahraga tradisional sebagai aset bangsa yang perlu dilestarikan
digali dan ditumbuh kembangkan pada penerus bangsa. Karena olahraga/permainan tradisional
tidak hanya digunakan untuk mengisi waktu luang tapi juga mempunyai potensi untuk dapat

1
dikembangkan sebagai olahraga yang bisa membantu dalam meningkatkan kualitas jasmani bagi
pelakunya.

Olahraga tradisional harus memenuhi dua persyaratan yaitu berupa olahraga tradisional
baik dalam memiliki tradisi yang telah berkembang selama beberapa generasi, maupun dalam
arti sesuatu yang terkait dengan tradisi budaya suatu bangsa secara luas.

Dalam upaya untuk melestarikan permainan tradisional maka dari itu SMPTI AL-
HIDAYAH akan memberikan ekstrakurikuler Olahraga tradisional utuk mengasah kemampuan
siswa.
B. Dasar Hukum

a. Undang-ndang Nomor 25 Tahun 2005 tentang Perencanaan Pembangunan Nasional


b. Undang-undang Republik Indonesa Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan
Nasional pasal 19 (4).
c. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas,
Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia

C. Tujuan
Tujuan dari olahraga ini, yang pasti adalah memberikan feedback baik kepada seseorang yang
melakukan olahraga tersebut. Sebagai berikut :

1. Menyehatkan tubuh, dan menghindarkan diri dari terjangkit penyakit karena virus ataupun
bakteri.
2. untuk melatih otak mereka dalam menyusun strategi walau sederhana. Mengingat ada begitu
banyak permainan tradisional, dengan menitikberatkan pada permainan strategi.
3. Melatih daya fikir anak dalam Menyusun suatu strategi menjadi lebih teliti dalam melakukan
sesuatu.
4. Untuk melestarikan budaya dari tahun-tahun sebelumnya.
D. Manfaat
1. Jasmani (tubuh)
Badan menjadi sehat dan kuat, dapat menghilangkan kekakuan badan, seluruh
pancainderanya dapat dipergunakan dengan baik, lancar, dan cekatan
2. Rohani
Tumbuhnya ketajaman berpikir, kehalusan rasa serta kekuatan kemauan, disiplin,
tertib, membiasakan bersikap waspada, membiasakan berpikir riil dan menghilangkan rasa
segan atau mudah putus asa.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Penyelenggaraan Ekstrakurikuler
1. PEMBINA : M. Zainul Afif
2. Kordinator : Nurul Faizah, S.Pd
3. PESERTA : Seluruhanggotaekstrakurikuler Olahraga Tradsional SLTPI Al-Hidayah
B. Waktu dan Tempat
Waktu : Hari Sabtu 11.00-13.00 WIB
Tempat : Halaman SLTPI Al-Hidayah
C. Visi dan Misi
1. Visi
a. Sebagai upaya melestarikan Olahraga Tradisional.
b. Melatih sensor motorik peserta didik
c. Meningkatkan konsentrasi siswa
2. Misi
Mendorong generasi muda untuk berperan aktif dalam mengembangkan
keberadaan Olahraga Tradisional.

D. Program Kegiatan

1. Melaksanakan pembinaan dan bimbingan secara berkesinambungan bagi anggota


Olahraga Tradisional.
2. Melaksanakan pendidikan Olahraga Tradisional bagi anggota untuk menciptakan siswa
siswi yang kreatif, apresiatif dan ekspresif.
3. Peningkatan mutu dan jumlah anggota Ekstrakulikuler SLTPI Al-Hidayah.
4. Menyelenggarakan latihan rutin dan pembinaan anggota Ekstrakulikuler.
5. Mempersiapkan personil untuk mengikuti kejuaraan-kejuaraan yang diadakan oleh
KEMENPORA, KOMITE OLAHRAGA MASYARAKAT INDONESIA dan
Komunitas-Komunitas Olahraga Tradisional baik tingkat Daerah maupun Tingkat
Nasional.

E. Macam-Macam Olahraga Tradisional


Olahraga Tradisional mempunyai banyak macam, namun karena keterbatasan waktu
yang diajarkan pada ekstrakurikuler SMPTI Al-HIDAYAH hanya 7 saja, yaitu sebagai berikut:
1. Sumpitan

3
Sumpitan adalah warisan masyarakat Dayak berupa senjata khas yang dulunya
digunakan untuk berburu binatang dan alat pertahanan diri. Permainan olahraga tradisional
sumpitan biasanya dilakukan sendiri atau pun bersama-sama dalam bentuk pertandingan.
Area bermain sumpitan biasanya di lapangan atau alam terbuka. Cara bermainnya cukup unik
karena permainan olahraga tradisional ini membutuhkan keterampilan. Sehingga, permainan
ini bermanfaat melatih keterampilan bila dimainkan anak-anak.
Jika dalam pertandingan, pemain akan menyumpit dengan jarak dan sasaran yang sudah
disepakati. Untuk memainkannya, pemain memegang sumpit dengan kedua tangan pada pangkal
sumpitan. Anak sumpit sebelumnya dimasukkan ke dalam kaliber sumpit (lubang di bagian tengah
sebuah sumpitan yang biasanya sebesar pensil). Setelah itu, angkat sumpit dan arahkan ke sasaran.
Mulut ditempelkan ke kaliber sumpit, dengan konsentrasi untuk menyiapkan udara sebanyak-
banyak. Karena, keunikan permainan olahraga tradisional ini memang dilakukan dengan cara
meniupkan ke kaliber sumpit agar anak sumpit terlepas dengan kencang menuju sasaran.
Sasaran dalam permainan sumpit biasanya seperti sasaran pada olahraga panahan. Dalam
memainkan sumpitan, dibutuhkan kemampuan tangan untuk memegang sumpit agar tidak bergerak,
kemahiran membidik agar anak sumpit menuju ke sasaran yang tepat, dan kemahiran meniup.

2. Ketapel
Ketapel adalah sejenis permainan anak laki-laki jaman dulu, entahlah kalo anak melineal
paham cara kerja permainan ini atau tidak,dulu permainan ini juga menjadi senjata jaman penjajahan
Belanda jauh sebelum Indonedia merdeka.
Ternyata ketapel ini sudah ada sejak abad pertengahan,pada saat itu berbagai negri saling
serang menyerang demi menjadi yang paling mendominasi, Hal ini kemudian memunculkan upaya-
upaya untuk menang, seperti menemukan senjata-senjata penghancur yang mematikan.
Ketapel adalah salah satu penemuan alat penghancur tersebut, senjata ini pun berandil besar
terhadap berubahnya jalan perang dan seringkali menjadi unsur penentu yang memutuskan nasib suatu
peperangan.
Istilah ketapel (catapult) diambil dari bahasa yunani, cata (bawah) dan pollo (melemparkan).
Ketapel awal nya ditemukan oleh bangsa yunani pad 300SM. Selama bertahun-tahun, ketapel didesain
ulang dan digunakan oleh tentara-tentara diseluruh dunia. Ketapel sendiri mulai di gunakan dalam
perang pada awal 399 SM.
Sebuah ketapel terdiri 3 komponen, yaitu gagang, karet dan alas. Gagang ketapel terbuat dari
bahan kayu bercabang. Namun ada juga dari bahan kayu yang tidak bercabang. Komponen kedua
adalah karet pegas. Karet pegas paling sederhana terbuat dari karet gelang yang dirangkai sedemikian
rupa.

4
Alas ketapel terbuat dari kain atau karet pejal. Alas ini berguna untuk menempatkan batu atau
kerikil untuk dilontarkan. Ketiga komponen ketapel bekerja secara sinergis sehingga dapat melontarkan
benda dengan baik.

3. Egrang
Egrang atau Engrang adalah tongkat panjang yang terbuat dari bambu di mana seseorang bisa
berdiri di atasnya, kemudian berjalan dalam jarak atau waktu tertentu. Pada mulanya, Egrang ini
merupakan olahraga atau permainan tradisional yang jika diteliti, cukup sulit untuk menemukan dari
mana asal mulanya, tetapi beberapa peneliti mengatakan permainan ini sudah ada sejak zaman
penjajahan Belanda dan permainan ini mendapat pengaruh dari budaya China. Kosakata Egrang itu
sendiri berasal dari Bahasa Lampung yang berarti terompah pancung yang terbuat dari bambu bulat
panjang.
Permainan Egrang ini sebenarnya cukup unik dan cukup menguras tenaga. Karena pemain harus
terampil dalam menjaga keseimbangan tubuh dan berjalan dengan stabil di atas tongkat kayu
panjang. Permainan berkembang dan cukup populer di tahun 1900-an. Ada beberapa yang
menjadikan Egrang sebagai permainan tradisional, tetapi juga ada yang menganggapnya sebagai
olahraga tradisional. Saat ini, Egrang sendiri hanya bisa ditemui pada saat merayakan Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus.
Sebutan untuk permainan Egrang ini di setiap daerah berbeda-beda. Di Kalimantan disebut
dengan Batungkau, di Jawa Tengah disebut dengan Jangkungan, kemudian di Bengkulu disebut
dengan Ingkau, sedangkan di Sumatra Barat disebut dengan Tengkak-tengkak. Namun, masyarakat
lebih mengenalnya dengan istilah Egrang atau Engrang.
Permainan atau olahraga tradisional ini memiliki makna yang sangat dalam jika kita teliti lagi.
Mengapa, karena permainan ini harus dimainkan dengan niat yang kuat. Saat kaki sudah dipijakan
bamboo, kemudian mencondongkan badan ke depan untuk berjalan maka sang pemain tidak boleh
ragu-ragu. Pemain harus berjalan cepat supaya seimbang dan tidak jatuh, jika terjatuh akan terasa
sakit. Ini sama halnya dengan kehidupan. Ketika kita sudah mengambil suatu keputusan, kita harus
bertekad dan berkomitmen untuk menyelesaikannya dan tidak boleh ragu-ragu.
Nilai-nilai seperti sportifitas, kerja keras, keuletan sangat kental tercermin dalam nilai budaya
pada permainan Egrang ini. Nilai sportifitas tercermin pada pemain yang bisa menerima kekalahan
dengan lapang dada, dan pemain tidak berbuat curang selama permainan berlangsung. Nilai kerja
keras tercermin dari semangat si pemain itu sendiri, yang berusaha agar bisa berjalan dengan cepat
dan stabil hingga sampai ke tempat yang sudah ditentukan. Kemudian, nilai keuletan dapat terlihat
pada proses pembuatan tongkat kayu yang akan digunakan untuk Egrang, di mana bambu harus
dibuat sebaik mungkin supaya tidak patah atau rusak ketika dinaiki oleh pemain.

4. Hadang

5
Hadang merupakan salah satu permainan tradisional yang tidak menggunakan alat apapun.
Permainan ini dimainkan secara beregu. Masing-masing regu berjumlah delapan orang, terdiri dari
lima orang pemain inti dan tiga orang pemain cadangan.
Aturan dalam permainan ini cukup sederhana. Kedua tim akan saling menyerang di area
berbentuk persegi yang setiap garisnya diibaratkan pintu. Tugas tim penjaga adalah menjaga pintu agar
tim penyerang tidak bisa melewati garis. Dalam hal ini, mereka harus menangkap atau memegang si
penyerang.
Para pemain harus bisa melewati setiap garis yang dijaga ketat oleh lawan. Di sisi lain, setiap
penjaga garis dapat mengejar lawan dengan bebas dari ujung ke ujung garis.
Inti dari permainan ini adalah melakukan penghadangan terhadap lawan agar mereka tak bisa
melewati garis terakhir secara bolak-balik. Seluruh anggota tim harus secara lengkap melalui proses
bolak-balik tersebut untuk meraih kemenangan.
Kelincahan dan kecerdikan sangat dibutuhkan untuk memenangkan permainan ini. Sementara
itu, ada banyak manfaat positif yang bisa diperoleh dengan melakukan permaian hadang. Di antaranya
sebut saja bisa melatih ketangkasan, kecepatan, hingga mampu meningkatkan kekuatan tubuh.
Permainan hadang punya sebutan berbeda-beda di setiap daerah. Di wilayah Jawa, permainan
ini sering disebut gobak sodor, di Jakarta galah asin (galasin), sementara di Makassar lebih dikenal
dengan main asing.
Fakta menarik lainnya, permainan ini konon diadaptasi dari bahasa Inggris, yakni Go Back
Through the Door atau yang berarti kembali melewati pintu (sesuai aturan permainan). Karena sulit
diucapkan, jadilah orang Indonesia menyebutnya gobak sodor.
Hadang jadi salah satu permainan rakyat yang dilombakan dalam ajang berskala
internasional, The Association For International Sport for All (TAFISA) Games, beberapa tahun lalu di
Jakarta. TAFISA merupakan agenda empat tahunan yang dikelola oleh berbagai negara dari lima
benua. Berbagai lomba dalam acara ini pada dasarnya mengangkat permainan tradisional dari berbagai
daerah di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

5. Terompah Panjang
Permainan Terompah Panajang atau biasa disebut Bakiak adalah salah satu permainan
tradisional. Bahannya dibuat dari kayu panjang seperti seluncur es yang sudah dihaluskan dan diberi
beberapa selop diatasnya, biasanya untuk 3-5 orang. Memainkan bakiak biasanya secara berkelompok
atau tim, yang masing-masing tim berlomba untuk sampai ke finish. Permainan ini menguji
ketangkasan, kepemimpinan, kerja sama, kreatifitas, wawasan serta kejujuran.
Sejarah perkembangan permainan terompah panjang merupakan permainan tradisional dari
daerah sepanjang perairan sungai Rokan, baik rokan kiri maupun rokan kanan, Kabupaten Kampar,
maupun rokan bagian hilir. Bahkan terompah panjang sudah berkembang sampai Bagian Siapi-api,
Bengkalis, dan Riau. Hingga sekarang permainan terompah panjang telah merakyat di seluruh wilayah

6
indonesia. Permainan ini sering di lakukan dalam perlombaan perayaan hari Kemerdekaan RI, atau
dijadikan salah satu permainan pada Olahraga Rekreasi (Outbond).

6. Olahraga Tradisional Lainya


7. Kerajinan Tangan Membuat Peralatan Olahraga Tradsional
Selain memainkan ekstrakurikuler olahraga tradisional Pembina juga membimbing
siswa untuk membuat alat untuk menunjang kegiatan olahraga, seperti trompa Panjang,
egrang, ketapel, sumpitan, dan alat olahraga tradisional lainya.

7
BAB III
PENUTUP

Demikikan program kegiatan ektrakurikuler Olahraga Tradisional SLTPI Al-Hidayah


disusun dengan harapan kiranya dapat dijadikan acuan dalam pelaksanaan kegiatan dan
penyusunan program yang mendatang. Selain itu, diharapkan adanya hubungan kerjasama yang
serasi, selaras, saling mengisi secara gotong royong dalam lingkungan sekolah dan masyarakat.
Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua untuk dapat
melaksanakan tuga smendidik generasi muda dengan sekses demi kepentingan masyarakat, bangsa
dan Negara.

8
LAMPIRAN
PROGRAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER
OLAHRAGA TRADISIONAL

Juli Agustus September Oktober November Desember

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
NO Materi
1 Sumpitan L
2 Ketapel I

3 Egrang B

4 Hadang U
R
Terompa
5 h
M S
Panjang
P E
Olahraga
L M
Tradsion
S E
6 al Lainya
S
Kerajina
T
7 n
E
Tangan
R

GANJIL

9
PROGRAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER
OLAHRAGA TRADISIONAL

Januari Februari Maret April Mei Juni


1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
N
Materi
O
1 Sumpitan
2 Ketapel
3 Egrang
4 Hadang
Terompah

LIBUR
5 Panjang
Olahraga
6 Tradsional
Lainya
7 Kerajinan Tangan

10

Anda mungkin juga menyukai