BLOK 3 A
Kelompok :4
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2020/2021
STEP 1 : TERMINOLOGI
1. G1P0A0
Kode ketika berbicara tentang wanita dan kehamilan. G berarti gravida. Jumlah kehamilan. P
berarti para. Jumlah bayi yang lahir setelah 20 minggu. A artinya aborta. Jumlah bayi yang
dilahirkan sebelum 20 minggu. Beberapa mengembangkannya menjadi GTPAL dengan G
menjadi jumlah kehamilan, persalinan cukup bulan, P kelahiran prematur, aborsi yang
diinduksi atau keguguran dan L hidup anak.
2. Standar 10 T
Jarak antara simpisis pubis dan fundus uteri yang dilakukan pada minggu ke-12 sampai
minggu ke-14 kehamilan.
Istilah yang digunakan untuk filosofi asuhan kebidanan meternitas yang prioritas nya ada
keinginan dan kebutuhan perempuan.
Salah satu media yang digunakan dalam promosi kesehatan terhadap klien denagn cara tatap
muka langsung.
STEP 2 : IDENTIFIKASI MASALAH
1. Menapa Ny. Srikandi mengeluhkan sakit kepala, mual, muntah dipagi hari?
2. Apa saja yang dibutuhkan oleh ibu hamil pada masa kehamilan?
3. Mengapa Ny. Srikandi sering buang air kecil di malam hari?
4. Mengapa bidan melakukan pemeriksaan dengan standar 10 T?
5. Bagauimana prinsip Women Center Care?
6. Mengapa pada kasus NY. Srikandi TFU nya belum dapat teraba?
7. Bagaimana pentingnya asam folat dan zat besi pada masa kehamilan?
8. Bagaiaman penagruh dukungan keluarga terhadap kondisi ibu hamil?
9. Bagaimana tanda-tanda kehamilan normal?
10. Bagaiaman cara mengatasi kasus yang terjadi pada Ny, Srikandi?
11. Bagaiaman peran dan wewenang bidan dalam asuhan kehmaila?
12. Apa saja informasi gizi yang dibutuhkan ibu hamil pada setiap trimesternya?
13. Bagaimana cara memberikan informasi melalui media lembar balik dan berapa tambahan
nutrisi yang dibutuhkan ib u hamil setiap trimesternya?
14. Mengapa bidan menyaranakan ibu hamil untuk makan sering tapi sedikit dibandingkan
makan jarang dengan porsi banayak?
STEP 3 : HIPOTESA
1. Keluhan pusing, mual dan muntah dipagi hari yang dialami ny.srikandi merupakan hal
yang wajar karena ia sedang hamil usia 7 minggu yang mana itu merupakan kehamilan
pada trimester awal. Mual saat hamil biasanya dialami saat usia kandungan masih
dalam trimester pertama kehamilan. Umumnya, wanita mengalami rasa mual karena
peningkatan hormon human chorionic gonadotropin (hCG) yang menandakan bahwa
plasenta berkembang di dalam tubuh. Ini merupakan hal yang umum dialami dan
biasanya baru mereda pada usia kehamilan 14–20 minggu. Selain itu, rasa mual tersebut
juga bisa disebabakan karena adanya peningkatan hormone esterogen. Pusing yang
dialami ny.srikandi bisa juga disebabkan karena perubahan hormone. Perubahan
hormon pada tubuh selama kehamilan dapat membuat dinding pembuluh darah
menjadi rileks dan melebar sehingga memicu tekanan darah turun. Hal ini bisa
menyebabkan ibu hamil pusing, terutama saat bangun dari posisi tidur.
3. Ada beberapa kondisi yang menyebabkan ibu hamil lebih sering buang air kecil. Salah
satunya adalah perubahan hormon yang terjadi selama kehamilan. Perubahan hormon ini
membuat aliran darah dan cairan ke ginjal menjadi lebih cepat, sehingga membuat ibu
hamil jadi lebih sering pipis. Pada trimester pertama, rahim yang terletak di belakang
kandung kemih mulai membesar. Kandung kemih akan mengalami penekanan sehingga
tidak dapat menyimpan urine dalam jumlah banyak. selain itu, jumlah darah yang
bersirkulasi dalam tubuh ibu meningkat pesat dibandingkan sebelum hamil. Ginjal pun
akan bekerja keras menyaring darah tersebut, dan kelebihannya akan dikeluarkan melalui
urine
4. Antenatal care adalah istilah kesehatan yang mengacu pada program pelayanan kesehatan
ibu hamil oleh tenaga profesional. Setiap program antenatal care telah disesuaikan
dengan standar yang ditetapkan dalam buku pedoman petugas rumah sakit dan
puskesmas setempat.
1. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan
Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan ibu hamil merupakan salah satu dari
beberapa pemeriksaan yang dilakukan dalam temu antenatal, terutama pada pertemuan
pertama. Tujuan pengukuran ini adalah untuk memantau perkembangan tubuh ibu hamil.
2. Periksa tekanan darah
Sama seperti pengukuran berat badan dan tinggi badan, pemeriksaan tekanan darah
merupakan hal yang wajib dilakukan oleh dokter kandungan saat antenatal care. Bahkan,
pengukuran tekanan darah rutin dilakukan setiap pemeriksaan antenatal.
3. Periksa tinggi fundus uteri (puncak rahim)
Dokter akan memeriksa fundus uteri untuk menentukan usia kehamilan Moms. Tinggi
puncak rahim dalam cm seharusnya berbanding lurus dengan usia kehamilan. Ukuran
puncak rahim dianggap normal apabila sesuai dengan tabel ukuran fundus uteri dengan
toleransi perbedaan ukuran 1-2 cm.
4. Skrining status imunisasi tetanusdan pemberian imunisasi tetanus toksoid (TT)
Sebelum imunisasi tetanus toksoid, kita harus terlebih dahulu menjalani skrining. Tujuan
skrining tersebut adalah untuk mengetahui dosis dan status imunisasi tetanus toksoid
yang telah diperoleh sebelumnya. Imunisasi tetanus toksoid cukup efektif jika dilakukan
minimal dua kali dengan jarak antar imunisasi empat minggu.
5. Minum tablet zat besi
Dokter akan meresepkan zat besi untuk konsumsi setiap hari selama kehamilan. Jangna
mengonsumsi tablet zat besi ini bersama denagn kopi atau teh karena dapat mengganggu
penyerapan zat besi ke dalam tubuh.
6. Tetapkan status gizi
Untuk mendeteksi kekurangan gizi saat hamil sejak dini, dokter akan melakukan
pengukuran status gizi. Risiko si Kecil lahir dengan berat badan rendah meningkat
apabila kekurangan gizi saat hamil.
7. Tes laboratorium
Selama pemeriksaan antenatal, dokter akan mengambil sampel dari tubuh Moms untuk
keperluan tes laboratorium baik tes rutin maupun khusus. Pemeriksaan laboratorium
tersebut meliputi setidaknya pemeriksaan golongan darah dan rhesus, pemeriksaan kadar
hemoglobin, tes HIV dan penyakit menular seksual lainnya, serta rapid test untuk
malaria.
8. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin
Pemeriksaan denyut jantung biasanya dilakukan saat usia kehamilan memasuki 16
minggu. Tujuan dari pemeriksaan janin dan denyut jantung janin adalah untuk memantau,
mendeteksi, dan menghindari faktor risiko kematian prenatal yang disebabkan oleh
infeksi, gangguan pertumbuhan, cacat bawaan, dan hipoksia.
9. Tatalaksana kasus
Ketika menjalani antenatal care, kita berhak mendapatkan fasilitas kesehatan yang
memadai. Apabila hasil tes menunjukkan bahwa kehamilannya berisiko tinggi, pihak
rumah sakit akan menawarkan untuk segera mendapatkan tatalaksana kasus.
10. Temu wicara persiapan rujukan
Setiap kali kunjungan antenatal, kita berhak untuk berkonsultasi kepada pihak dokter.
Temu wicara ini dapat membantu untuk menentukan perencanaan kehamilan, pencegahan
komplikasi kehamilan, dan persalinan.
5. Women Centered Care adalah istilah yang digunakan untuk filosofi asuhan maternitas
yang memberi prioritas pada keinginan dan kebutuhan pengguna, dan menekankan
pentingnya informed choice, kontinuitas perawatan, keterlibatan pengguna, efektivitas
klinis, respon dan aksesibilitas. Dalam hal ini Bidan difokuskan memberikan dukungan
pada wanita dalam upaya memperoleh status yang sama di masyarakat untuk memilih
dan memutuskan perawatan kesehatan dirinya.
Women Center Care ini sangat sesuai dengan keinginan ICM (International
Confederation Of Midwifery) yang tertuang dalam VISI nya, yaitu :
1. Bidan memberikan asuhan pada wanita yang membutuhkan askeb.
2. Bidan mempunyai otonomi sebagai pemberi asuhan yang menghargai kerjasama team
dalam memberikan asuhan untuk seluruh kebutuhan wanita dan keluarga.
3. Bidan memegang kunci dalam menentukan asuhan dimasa mendatang termasuk
pelayanan kesehatan utama pada komunitas untuk seluruh wanita dan keluarga.
4. Bidan bekerjasama dengan wanita dalam memberikan asuhan sesuai dengan harapan
wanita.
6. Pada usia kehamilan sekitar 8 minggu, janin dalam kandungan berukuran kurang lebih
sebesar kacang tanah dan tinggi fundus uteri (bagian atas rahim) masih belum teraba
karena tertutup oleh tulang panggul. Seiring dengan bertambahnya usia kehamilan maka
bagian atas rahim tersebut akan membesar pula hingga berada di atas dari tulang panggul
dan dapat teraba dari luar yaitu pada kisaran > 12 minggu.
Namun apabila usia kehamilan sudah mencapai 8 bulan tentu saja tinggi puncak rahim
(TFU/Tinggi Fundus Uteri) sudah dapat teraba dengan lebih mudah yaitu sekitar
pertengahan antara pusar dan ujung bawah tulang dada (processuss xiphoideus).
7. Asam folat merupakan salah satu nutrisi penting dalam pembentukan sel otak bayi.
Suplemen prenatal (masa sebelum kelahiran) dengan asam folat, penting bagi kecerdasan
Si bayi meski dalam kandungan. Temuan ahli dalam Journal of American Medical
Association mengatakan, ibu yang mengonsumsi asam folat empat minggu sebelum
kehamilan dan delapan minggu setelah kehamilan, bisa meminimalkan risiko autis pada
bayi sebanyak 40 persen. Selain hal di atas, manfaat asam folat bisa mencegah
keguguran, mencegah anemia, hingga menurunkan risiko preeklamsia.
zat besi merupakan nutrisi untuk trimester pertama kehamilan yang tidak boleh
dilupakan. makanan kaya zat besi bertujuan untuk mencegah terjadinya anemia..Anemia
bisa memicu berbagai masalah bagi janin, salah satunya kelahiran prematur. Anemia
membuat sel darah merah atau hemoglobin menurun. Kondisi ini ujung-ujungnya bisa
menyebabkan peningkatan volume plasma dan mengakibatkan kontraksi pada
rahim.Selain itu, zat besi juga bermanfaat untuk membawa darah yang kaya akan oksigen
pada bayi di dalam kandungan. kekurangan zat besi juga bisa berdampak negatif pada IQ
anak kelak. selain asam folat, zat besi termasuk yang berperan penting
dalam pertumbuhan dan perkembangan otak janin.
Zat besi dan asam folat ini merupakan kebutuhan dasar bagi ibu hamil.
8. Seluruh anggota keluarga harus turut ambil bagian mendukung si ibu hamil agar lebih
siap menjadi orangtua kelak. Dukungan yang bisa dilakukan keluarga di antaranya adalah
sering mengunjungi atau menjenguk ibu hamil, memberi support dan berbagi
pengalaman, mendukung secara fisik dan mental, Selain itu, mendoakan keselamatan ibu
dan bayi saat bertemu juga bisa memberi dukungan moril yang sangat besar.
1. Morning sickness
Morning sickness adalah keluhan mual dan muntah yang dialami oleh banyak ibu hamil.
Tanda kehamilan normal ini biasanya muncul pada usia kehamilan 4–12 minggu. Meski
disebut morning sickness, keluhan ini juga bisa dirasakan pada siang atau malam hari.
Untuk meredakan mual saat hamil, Bumil bisa mengonsumsi makanan dengan porsi
sedikit namun lebih sering atau mencoba minum teh jahe. Karena morning sickness bisa
membuat Bumil lebih sensitif terhadap aroma makanan, hindarilah konsumsi makanan
yang pedas, berlemak, atau berbau tajam.
Bila mual dan muntah yang dialami cukup parah atau berlangsung sepanjang hari hingga
membuat Bumil tidak bisa mengonsumsi makanan apa pun, segeralah konsultasikan ke
dokter kandungan. Kondisi tersebut bisa jadi disebabkan oleh hipermemesis gravidarum
yang perlu segera ditangani oleh dokter.
2. Perdarahan
Perdarahan dari vagina dalam jumlah sedikit merupakan salah satu tanda awal kehamilan
normal. Perdarahan ini terjadi karena bakal janin (embrio) telah menempel pada dinding
rahim. Munculnya tanda kehamilan ini dapat disertai dengan kram ringan dan terkadang
menyerupai gejala menstruasi.
Meski begitu, Bumil tetap perlu waspada dan memeriksakan diri ke dokter jika
perdarahan yang muncul sangat banyak, disertai nyeri atau kram berat, atau jika
perdarahan keluar beserta gumpalan atau jaringan. Bumil juga perlu waspada jika
perdarahan tersebut muncul setelah terjatuh atau mengalami benturan pada perut.
3. Kram
Kram merupakan tanda kehamilan normal yang biasanya dialami ibu hamil di awal
kehamilan. Kram yang muncul selama hamil umumnya tidak jauh berbeda dengan yang
dirasakan saat menstruasi.
Namun, kondisi ini juga bisa jadi tanda adanya masalah pada kehamilan jika kram terasa
berat atau semakin parah dan disertai kontraksi yang terjadi setiap 5–20 menit sekali.
4. Keputihan
Keputihan selama kehamilan yang tidak mengganggu dan tidak terasa nyeri atau gatal
adalah salah satu tanda kehamilan normal. Keputihan ini merupakan cara alami tubuh ibu
hamil untuk melindungi dan menjaga jalan lahir dari infeksi.
Akan tetapi, Bumil perlu waspada jika keputihan selama kehamilan tampak berwarna
kekuningan atau kehijauan, berbau tidak sedap, atau muncul beserta gejala lain, seperti
vagina gatal atau nyeri, nyeri saat berkemih atau berhubungan intim, dan demam.
Keputihan dengan ciri-ciri tersebut bisa jadi disebabkan oleh infeksi.
Tanda kehamilan normal lainnya adalah berat badan yang naik secara bertahap. Selama
hamil, peningkatan berat badan yang normal dan sehat adalah sekitar 1–2 kg di trimester
pertama kehamilan dan 2–2,5 kg di trimester selanjutnya.
10. Mulailah mempersiapkan mental dan fisik dalam menghadapi proses persalinan.
Menghindari perubahan suhu yang ekstrim seperti terlalu panas atau terlalu dingin,
karena pembuluh darah agak sedikit lebih peka. Sebaiknya mengonsumsi makanan yang
banyak serat seperti buah dan sayur serta perbanyak minum, makanan bernutrisi sedikit
namun sering. Ibu cenderung lebih sensitif karena kondisi tubuh yang mudah capek dan
lelah.Sebaiknya ibu hamil tidak menahan rasa ingin buang air kecil dan tidak banyak
minum air putih di malam hari Ibu bisa mengurangi tekanan pada kandung kemih
dengan cara tidur dalam posisi miring pada malam hari.
12. Kebutuhan Gizi Trimester Pertama Pada usia kehamilan 1-12 minggu ini, calon ibu
diharapkan dapat memenuhi kebutuhan kalori yang mencapai 200 kilo kalori (kkal) per
hari. Pasalnya, di masa ini janin berkembang pesat sehingga butuh kecukupan energi.
Calon ibu disarankan mengonsumsi sumber karbohidrat seperti nasi, roti, mie, pasta,
ditambah dengan daging, ikan, sayuran, buah, serta susu dan produk olahannya.
Umumnya memasuki minggu kelima, calon ibu mengalami morning sickness berupa
mual dan muntah. Agar kebutuhan asupan makanan bergizi tetap pernuhi, pastikan
mengonsumsi makanan dengan porsi yang sedikit tapi sering. Selain itu, sajikan makanan
dengan kondisi hangat dan segar. Selanjutnya, pada minggu ke-7 kebutuhan kalsium
perlu diperhatikan demi menunjang pembentukan tulang kerangka tubuh janin yang
sedang berlangsung. Asupan kalsium yang dibutuhkan sebanyak 1000 miligram per hari
bisa diperoleh dari keju, yoghurt dan susu.
Kebutuhan Gizi Trimester Kedua Pada usia kehamilan minggu ke 13-28 ini, kebutuhan
gizi semakin meningkat seiring banyaknya kemajuan dan perkembangan janin dan calon
ibu. Pada usia ini, diharapkan calon ibu menambah asupan sekitar 300 kalori per hari
untuk tambahan energi yang dibutuhkan untuk tumbuh-kembang janin. Upayakan
mengonsumsi camilan yang sehat 3-4 kali sehari dengan porsi sedang. Hindari kafein,
misalnya kopi, karena dapat mengganggu perkembangan sistem saraf pusat janin yang
sedang berkembang. Pada minggu ke-17, umumnya calon ibu mengalami sembelit.
Cegah hal ini denagn makan sayur dan buah. Begitu juga pastikan minum setidaknya 8
gelas per hari untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh yang meningkat. Di masa ini,
jantung jantung dan sistem peredaran darah janin sedang berkembang sehingga pastikan
asupan zat besi dan vitamin C untuk mengoptimalkan pembentukan sel darah merah baru.
Caranya dengan mengonsumsi kuning telur, ayam, daging, bayam dan lainnya.
Kebutuhan Gizi Trimester Ketiga Calon ibu perlu mendapat energi yang mencukupi
terutama untuk persiapan melahirkan. Asupan nutrisi berkualitas akan menjamin ibu tak
mengalami kekurangan gizi. Pastikan kebutuhan kalori terpenuhi dengan konsumsi
karbohidrat dan lemak yang memadai. Misalnya, karbohidrat didapat dari serelia (padi-
padian) dan produk olahannya, kentang, gula, kacang-kacangan, biji-bijian dan susu.
Lemak didapat dari mentega, susu, telur, daging berlemak, alpukat dan minyak nabati.
13. Bidan memberikan informasi seperti perubahan yang terjadi pada ibu selama masa
kehamilan dengan berupa gambar dan lainnya. Bidan juga memberikan informasi
kebutuhan gizi dan nutrisi yang perlu dipenuhi selama masa kehamilan. Bidan juga
melakukan promosi kesehatan melalu lembar balik. Yang nanti akan dibagikan kepada
ibu hamil. Hal itu bertujuan agar ibu hamil siap terhadap kehamilannya
14. Untuk mengurangi mual muntah di awal kehamilan ini, makanlah dalam jumlah sedikit
tapi sering, agar Mama tetap dapat mencukupi kebutuhan nutrisinya. Jangan makan
dalam porsi besar karena hanya akan membuat Mama bertambah mual.
Sebaiknya banyak mengonsumsi buah dan sayuran, serta makanan tinggi karbohidrat dan
protein karena dapat membantu mengatasi rasa mual. Hindari makanan berlemak,
berminyak, dan pedas karena akan memperburuk rasa mual. Bila perlu, Mama dapat
meminta dokter meresepkan vitamin B6 yang efektif mengurangi rasa mual di awal
kehamilan
SKEMA
Safety Ibu Hamil Sejarah Asuhan Kehamilan Ruang Lingkup Asuhan Kehamilan
Konseling
Asuhan Kehamilan
Peran Bidan
Refocusing
LEARNING OBJECTIVE
1. Mahasiswa mampu menjelaskan sejarah asuah kehamilan
4. Mahasiswa mampu menjelaskan nutrisi pada ibu hamil (kebutuhan dasar, iplementasi, skrining)
6. Mahasiswa mampu menjelaskan perubahan fisiologis yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi ibu
hamil
9. Mahasiswa mampu menjelaskan etika dan kewenangan bidan dalam asuahan kehamilan
10. Mahasiswa mampu menjelaskan pengaruh budaya, etnik, dan kepercayaan pada nutrisi yang
mempengaruhi kehamila
Sejarah asuhan kehamilan sejalan dengan perkembangan dunia kebidanan. Dimana dunia
menyadari bahwa persalinan akan berjalan lancar apabila adanya peningkatan
pelayanan antenatal care.
Booming terjadi pada tahun 1980-an seiring dengan munculnya safe motherhood, yaitu upaya
untuk meneyelamatkan wanita agar kehamilan dan persalinannya dapat dinilai dengan sehat dan
aman, serta menghasilkan bayi yang sehat, yang bertujuan utnuk menurunkan angka kesakitan
dan kematian ibu hamil, bersalin, nifas, serta menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi
baru lahir.
Di Indonesia, asuhan pada ibu hamil sudah dilakukan sejak jaman dahulu dilakukan oleh dukun
bayi, di rumah sakit, dan pendidikan kebidanan. Pada zaman Jepang pengawasan menurun
dikarenakan situasi yang terjadi pada jaman itu. Setelah peran kemerdekaan, asuhan pada ibu
hamil mengalami kemajuan yang pesat. Oleh pemerintah adanya program KIA dan BKIA
menjadi prioritas tinggi keberadaanya ke pelosok daerah. Sehingga meningkatkan asuhan pada
ibu hamil. Sejak tahun 1995, adanya program bidan desa juga dalam rangka meningkatkan
asuhan. Dalam pelaksanaannya asuhan kehamilan selalu mengikuti perubahan zaman dan
tuntunan masyarakat
Filosofi adalah pernyataan mengenai keyakinan dan nilai/value yang dimiliki yang berpengaruh
terhadap perilaku seseorang/kelompok. Filosofi asuhan kehamilan menggambarkan keyakinan
yang dianut oleh bidan dan dijadikan sebagai panduan yang diyakini dalam memberikan asuhan
kebidanan pada klien selama masa kehamilan. Dalam filosofi asuhan kehamilan ini dijelaskan
beberapa keyakinan yang akan mewarnai asuhan itu.
3.Pelayanan yang terpusat pada wanita (women centered) serta keluarga (family centered)
4.Asuhan kehamilan menghargai hak ibu hamil untuk berpartisipasi dan memperoleh
pengetahuan/pengalaman yang berhubungan dengan kehamilannya
Ruang lingkup asuhan kehamilan meliputi asuhan kehamilan normal dan identifikasi kehamilan
dalam rangka penapisan untuk menjaring keadaan resiko tinggi dan mencegah adanya
komplikasi kehamilan
Keterampilan Dasar :
1. Mengumpulkan data riwayat kesehatan
7. Memberikan penyuluhan
9. Memberikan imunisasi
Keterampilan tambahan :
1. Menggunakan doppler
2. Memberikan pengobatan
1. Kehamilan dan kelahiran adalah suatu proses yang normal, alami dan sehat.
Sebagai bidan kita meyakini bahwa model asuhan kehamilan yang membantu serta
melindungi proses kehamilan & kelahiran normal adalah yang paling sesuai bagi sebagian besar
wanita.
2. Pemberdayaan
Ibu adalah pelaku utama dalam asuhan kehamilan. Oleh karena itu, bidan harus
memberdayakan ibu (dan keluarga) dengan meningkatkan pengetahuan & pengalaman mereka
melalui pendidikan kesehatan agar dapat merawat dan menolong diri sendiri pada kondisi
tertentu.
3. Otonomi.
Pengambil keputusan adalah ibu & keluarga. Untuk dapat mengambil suatu keputusan
mereka memerlukan informasi. Bidan harus memberikan informasi yang akurat tentang resiko
dan manfaat dari semua prosedur, sebelum mereka memutuskan untuk menyetujuinya.
4. Tidak membahayakan
5. Tanggung jawab
Asuhan yang diberikan bidan harus selalu didasari ilmu, analisa, dan pertimbangan yang
matang. Akibat yang timbul dari tindakan yang dilakukan menjadi tanggungan bidan.
Tujuan utama ANC adalah menurunakn/mencegah kesakitan dan kematian maternal dan
perinatal. Adapun tujuan khususnya adalah :
1. Memonitor kemajuan kehamilan guna memastikan kesehatan ibu & perkembangan bayi yang
normal.
2. Mengenali secara dini penyimpangan dari normal dan memberikan penatalaksanaan yang
diperlukan.
3. Membina hubungan saling percaya antara ibu dan bidan dalam rangka mempersiapkan ibu dan
keluarga secara fisik, emosional, dan logis untuk menghadapi kelahiran serta kemungkinan
adanya komplikasi.
a. Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat saat kehamilan,
persalinan dan nifas
b. Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai kehamilan, persalinan dan kala nifas
c. Memberi nasihat dan petunjuk berkaitan dengan kehamilan, persalinan, kala nifas, laktasi
dan aspek keluarga berencana
d. Memonitor kemajuan kehamilan guna memastikan kesehatan ibu dan perkembangan bayi
yang normal.
e. Membina hubungan saling percaya antara ibu dan bidan dalam rangka mempersiapkan
ibu dan keluarga secara fisik, emosional dan logis untuk menghadapi kelahiran serta
kemungkinan adanya komplikasi.
3. Mahasiswa mampu menjelaskan peran dan tanggung jawab bidan dalam asuhan
kehamilan
A. Peran Bidan
Peran bidan dalam melaksanakan profesinya bidan memiliki peran sebagai pelaksana, pengelola,
pendidik, dan peneliti.
Sebagai pelaksana, bidan memiliki tiga kategori tugas, yaitu tugas mandiri, tugas kolaborasi, dan
tugas ketergantungan.
Tugas mandiri
Tugas Kolaborasi
1. Mengkaji masalah yang berkaitan dengan komplikasi dan kondisi kegawatdaruratan yang
memerlukan tindakan kolaborasi.
2. Menentukan diagnosis, prognosis, dan prioritas kegawat daruratan yang memerlukan
tindakan kolaborasi.
3. Merencanakan tindakan sesuai dengan prioriras kegawatdaruratan dan hasil kolaborasi
serta berkerjasama dengan klien.
4. Melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana dan dengan melibatkan klien.
5. Mengevaluasi hasil tindakan yang telah diberikan.
6. Menyusun rencana tindak lanjut bersama klien.
7. Membuat pencatatan dan pelaporan.
Memberi asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan risiko tinggi dan pertolongan pertama
pada kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi, mencakup:
1. Mengkaji kebutuhan asuhan pada kasus risiko tinggi dan keadaan kegawatdaruratan yang
memerlukan tindakan kolaborasi.
2. Menentukam diagnosis, prognosis, dan prioritas sesuai dengan faktor risiko serta keadaan
kegawatdaruratan pada kasus risiko tinggi.
3. Menyusun rencana asuhan dan tindakan pertolongan pertama sesuai dengn prioritas
4. Melaksanalkan asuhan kebidanan pada kasus ibu hamil dengan risiko tinggi dan memberi
pertolongan pertama sesuai dengan prioritas.
5. Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan dan pertolongan pertama.
6. Menyusun rencana tindak lanjut bersama klien.
7. Membuat pencatatan dan pelaporan.
Tugas ketergantungan
Menerapkan manajamen kebidanan ,pada setiap asuhan kebidanan sesuai dengan fungsi
keterlibatan klien dan keluarga, mencakup:
Memberi asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada kasus kehamilan dengan
risiko tinggi serta kegawatdaruratan, mencakup:
B. Tugas Bidan
Tugas pokok bidan merupakan tugas utama yang harus dijalankan oleh seorang bidan. Tugas
pokok tersebut berkaitan dengan ruang lingkup bidan dalam mengerjakan tugasnya sehari-hari.
Dimana tugas pokok bidan yang dikerjakan mencerminkan kompetensi yang dimiliki oleh bidan
tersebut. Berikut adalah tugas pokok bidan yang antara lain adalah
Tugas pokok bidan harus dilakukan dengan penuh rasa tanggung jawab agar terhindar dari
kesalahan dalam melakukan tugas pokok bidan tersebut.
4. Mahasiswa mampu menjelaskan nutrisi pada ibu hamil (kebutuhan dasar, iplementasi,
skrining)
A. Nutrisi
Kalori. Selama kehamilan konsumsi kalori haruslah bertambah dikisaran 300-400 kkal
perharinya. Kalori yang di dapat haruslah berasal dari sumber makanan yang bervariasi, dimana
pola makan 4 sehat 5 sempurna harus sebagai acuannya. Baiknya, 55% kalori di peroleh dari
umbi-umbian serta nasi sebagi sumber karbohidrat, lemak baik nabati maupun hewani sebanyak
35%, 10% dari protein dan sayuran serta buahan bisa melengkapi.
Asama Folat. Janin sangat membutuhkan asam folat dalam jumlah banyak guna pembentukan sel
dan sistem syaraf. Selama trimester pertama janin akan membutuhkan tambahan asam folat
sebanyak 400 mikrogram per harinya. Jika janin mengalami kekurangan akan asam folat, maka
hal ini akan membuat perkembangan janin menjadi tidak sempurna dan dapat membuat janin
terlahir dengan kelainan seperti mengalami anenchephaly (tanpa batok kepala), mengalami bibir
sumbing dan menderita spina bifda (kondisi dimana tulang belakang tidak tersambung).
Protein. Selain menjadi sumber bagi kalori dan zat pembangun, pembentukan darah dan sel
merupakan salah satu fungsi protein. Protein dibutuhkan oleh ibu hamil dengan jumlah sekitar 60
gram setiap harinya atau 10 gram lebih banyak dari biasanya.
Kalsium berfungsi dalam pertumbuhan dan pembentukan gigi dan tulang janin. Dengan ada
kalsium yang cukup selama kehamilan, ibu hamil dapat terhindar dari penyakit osteoporosis.
Kenapa hal ini bisa terjadi? karena jika ibu hamil tidak memiliki kalsium yang cukup, maka
kebutuhan janin akan kalsium akan diambil dari tulang ibunya. Susu dan produk olahan lainnya
merupakan sumber kalsium yang baik, selain kalsium, susu memiliki kandungan vitamin lain
yang dibutuhkan ibu hamil, seerti vitamin A, Vitamin D, Vitamin B2 vitamin B3 dan vitamin C.
Selain dari susu, kacang-kacangan dan sayuran hijau merupakan sumber kalsium yang baik juga.
Vitamin A. Sangat bermanfaat bagi pemeliharaan fungsi mata, pertumbuhan tulang dan kulit.
Selain itu vitamin A juga berfungsi sebagai imunitas dan pertumbuhan janin. Namun meskiun
vitamin A sangat dibutuhkan oleh ibu hamil, namun jangan samapi berlebih dalam
mengkonsumsinya, karena jika ibu hamil mengalami kelebihan vitamin A hal ini dapat membuat
janin terganggu pertumbuhannya.
Zat Besi. Berfungsi di dalam pembentukan darah terutama membentuk sel darah merah
hemoglobin dan mengurangi resiko ibu hamil terkena anemia. Zat besi akan diperlukan pada saat
kehamilan memasuki usia 20 minggu. Kebutuhan akan zat besi sebanyak 30 mg per harinya. Zat
besi dapat diperoleh pada hati, daging atau ikan.
Vitamin C. Tubuh ibu hamil memerlukan vitamin C guna menyerap zat besi. Selain itu vitamin
C sangat baik guna kesehatan gusi dan gigi. Fungsi lain dari vitamin C adalah melindungi
jaringan dari organ tubuh dari bberbagai macam kerusakan serta memberikan otak berupa sinyal
kimia, hal terjadi karena vitamin C banyak mengandung antioksidan.
Vitamin D. Dapat meneyerap kalsium sehingga sangat bermanfaat dalam pembentukan dan
pertumbuhan tulang bayi. Vitamin D dapat di dapat dari sumber makanan, susu, kuning telur
atau hati ikan.
2. Oksigen
Ibu hamil membutuhkan udara yang bersih bebas dari polusi. Kebutuhan Oksigen Bagi Ibu
Selama Kehamilan Trimester I, II, dan III. Oksigen (O2) merupakan kunci segala kehidupan.
Kita bisa hidup beberapa hari tanpa makanan dan air, tetapi tidak dapat hidup selama 4 menit
saja tanpa oksigen. Bahkan sel-sel otak kita akan mati bila dalam waktu 15 detik tanpa adanya
oksigen. Setiap sel didalam tubuh manusia membutuhkan oksigen, untuk membelah, untuk
bertumbuh dan untuk sel tetap hidup. Pada dasarnya, kebutuhan oksigen pada manusia adalah
sama, termasuk pada wanita yang sedang mengandung/hamil. Betapa pentingnya oksigen bagi
kehidupan menjadikan oksigen tersebut menjadi perhatian khusus terlebih pada ibu hamil. Hal
ini dikarenakan keadaan ibu hamil harus lebih ketat diperhatikan segala sesuatu yang
dikonsumsinya, agar tidak mengganggu dan merusak kondisi janin. Pada ibu hamil, kebutuhan
oksigen meningkat dari 500 ml menjadi 700 ml dan ini relatif sama dari trimester I, II dan III.
Hal ini merupakan hal yang wajar, karena konsumsi oksigen pada ibu hamil meningkat seiring
dengan bertambahnya kebutuhan untuk dirinya dan janin yang dikandungnya. Oksigen yang
dimaksud dalam pembahasan ini adalah oksigen yang sehat dan termasuk dalam kriteria oksigen
yang baik.
Adapun kriteria oksigen yang baik dan dibutuhkan oleh ibu hamil adalah sebagai berikut :
a. Bersih dan Segar
Kriteria oksigen ini bisa didapatkan pada tempat yang bersih dan asri. Oleh karena itu, ibu yang
sedang hamil dianjurkan untuk berolah raga pada pagi hari ( jalan pagi), hal ini dimaksudkan
agar konsumsi oksigen yang masih bersih dan segar dapat berlangsung. Oksigen kotor yang
didapatkan sebelumnya bertukar dengan oksigen yang segar dan bersih.
b. Tidak Berpolusi dan Kotor
Dengan semakin banyaknya jumlah kendaraan bermotor menjadikan semakin rentannya oksigen
yang kita hirup mengandung zat yang berbahaya buat tubuh, mulai dari udara yang mengandung
timbel sampai yang mengandung residu. Polusi udara dapat menimbulkan gangguan kesehatan
pada manusia melalui berbagai cara, antara lain dengan merangsang timbulnya atau sebagai
faktor pencetus sejumlah penyakit. Kelompok yang terkena terutama bayi, orang tua dan
golongan berpenghasilan rendah biasanya tinggal di kota-kota besar dengan kondisi perumahan
dan lingkungan yang buruk. Hal inilah yang menjadi alasan kenapa seorang ibu hamil dianjurkan
untuk menghindari tempat yang berpolusi, agar tidak menghirup oksigen yang telah tercemar
yang dapat mengganggu perkembangan janin didalam rahimnya.
c. Tidak Bau
Adapun alasan kenapa seorang ibu hamil tidak diperbolehkan menghirup udara yang berbau
dikarenakan indera penciuman seorang ibu hamil semakin sensitif yang tidak tahan terhadap bau
yang kuat. Si ibu hamil akan muntah karena tidak tahan menghirup oksigen yang berbau.
Apabila berlanjut dapat mengganggu kondisi kesehatannya dan janin yang dikandungnya. Untuk
itu seorang ibu hamil harus menghindari tempat keramaian yang memiliki kualitas oksigen yang
buruk, seperti terminal, ataupun ruangan yangsering digunakan untuk merokok.
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam personal hygiene pada ibu hamil adalah dimulai
dari kebersihan rambut dan kulit kepala, kebersihan payudara, kebersihan pakaian, kebersihan
vulva, kebesihan kuku tangan dan kaki.
a. Kebersihan Rambut & Kulit Kepala
b. Kebersihan Gigi dan Mulut
c. Kebersihan Payudara
d. Kebersihan Vulva
Women Centered Care adalah istilah yang digunakan untuk filosofi asuhan maternitas yang
memberi prioritas pada keinginan dan kebutuhan pengguna, dan menekankan pentingnya
informed choice, kontinuitas perawatan, keterlibatan pengguna, efektivitas klinis, respon dan
aksesibilitas. Dalam hal ini Bidan difokuskan memberikan dukungan pada wanita dalam upaya
memperoleh status yang sama di masyarakat untuk memilih dan memutuskan perawatan
kesehatan dirinya.
Women Centered Care harus mencakup:
1. Sebuah filosofi yang menegaskan kekuatan perempuan itu sendiri, kekuatan dan keterampilan,
dan komitmen untuk mempromosikan persalinan fisiologis dan kelahiran.
2. Kebidanan yang dipimpin perawatan kehamilan normal, kelahiran dan periode pascanatal.
3. Layanan yang direncanakan dan disediakan dekat dengan perempuan dan masyarakat di mana
mereka tinggal atau bekerja.
4. Terintegrasi perawatan di batas-batas sektor akut dan primer.
5. Sebuah perspektif kesehatan masyarakat, yang mempertimbangkan faktor sosial dan
lingkungan yang lebih luas, berkomitmen sumber daya untuk perawatan kesehatan preventif, dan
bertujuan untuk mengurangi kesenjangan kesehatan dan sosial.
6. Maximised kontinuitas perawatan dan perawat, dengan satu-ke-satu perawatan kebidanan
selama persalinan.
7. Fokus pada kehamilan dan persalinan sebagai awal dari kehidupan keluarga, bukan hanya
sebagai episode klinis terisolasi, dengan memperhitungkan penuh makna dan nilai-nilai setiap
wanita membawa pengalamannya keibuan.
8. Pendanaan struktur dan komitmen yang mengakui hasil seumur hidup kesehatan ibu dan bayi.
9. Keterlibatan pengguna yang melampaui tokenistik, untuk mengembangkan kemitraan yang
nyata antara wanita dan bidan.
10. Keluarga-berpusat perawatan yang memfasilitasi pengembangan percaya diri, orangtua yang
efektif.
11. Memperkuat kepemimpinan kebidanan, dalam rangka untuk mempromosikan keunggulan
profesional dan memaksimalkan kontribusi pelayanan maternitas ke agenda kesehatan
masyarakat yang lebih luas.
Dalam praktik kebidanan, “Women Centered Care” adalah sebuah konsep yang
menyiratkan hal berikut:
• Perawatan yang berfokus pada kebutuhan wanita yang unik, harapan dan aspirasi wanita
tersebut daripada kebutuhan lembaga-lembaga atau profesi yang terlibat.
• Memperhatikan hak-hak perempuan untuk menentukan nasib sendiri dalam hal pilihan, kontrol
dan kontinuitas perawatan dalam bidang kebidanan.
• Meliputi kebutuhan janin, bayi, atau keluarga wanita itu, orang lain yang signifikan, seperti
yang diidentifikasi dan dipercaya oleh wanita tersebut.
• Melibatkan peran serta masyarakat, melalui semua tahap mulai dari kehamilan, persalinan, dan
setelah kelahiran bayi.
• Melibatkan kolaborasi dengan profesional kesehatan lainnya bila diperlukan.
• ‘Holistik’ dalam hal menangani masalah sosial wanita, emosional, fisik, psikologis, kebutuhan
spritual dan budaya.
Women Center Care ini sangat sesuai dengan keinginan ICM (International
Confederation Of Midwifery) yang tertuang dalam VISI nya, yaitu :
1. Bidan memberikan asuhan pada wanita yang membutuhkan askeb.
2. Bidan mempunyai otonomi sebagai pemberi asuhan yang menghargai kerjasama team dalam
memberikan asuhan untuk seluruh kebutuhan wanita dan keluarga.
3. Bidan memegang kunci dalam menentukan asuhan dimasa mendatang termasuk pelayanan
kesehatan utama pada komunitas untuk seluruh wanita dan keluarga.
4. Bidan bekerjasama dengan wanita dalam memberikan asuhan sesuai dengan harapan wanita
1) Ciptakan rasa percaya dengan menyepa ibu dan keluarga seramah mungkin dan
membuatnya merasa nyaman.
9) Memberikan nasihat kepada ibu untuk mencari pertolongan apabila ada tanda-tanda
bahaya seperti perdarahan pervagina, sakit kepala lebih dari biasanya dan gangguan penglihatan.
d. Mendeteksi kehamilan ganda setelah usia kehamilan 28 minggu, dan letak/presentasi abnormal
setelah usia kehamilan 36 minggu. Ibu yang memerlukan kelahiran operatif akan mempunyai
jangkauan pada penolong yang terampil dan fasilitas kesehatan yang dibutuhkan.
e. Memberikan imunisasi Tetanus Toxoid untuk mencegah kematian BBL karena tetanus.
f. Memberikan suplementasi zat besi & asam folat. Umumnya anemia ringan yang terjadi pada
bumil adalah anemia defisiensi zat besi & asam folat.
g. Untuk populasi tertentu:
1.1 Profilaksis cacing tambang (penanganan presumtif) untuk menurunkan insidens anemia berat,
1.2 Pencegahan/ terapi preventif malaria untuk menurunkan resiko terkena malaria di daerah
endemik
1.3 Suplementasi yodium
1.4 Suplementasi vitamin A
9. Mahasiswa mampu menjelaskan etika dan kewenangan bidan dalam asuahan kehamilan
2. Menjaga kita untuk melakukan tindakan kebaikan dan mencegah tindakan yg
merugikan/membahayakan orang lain. Contohnya seperti bidan diatur dalam etika memberikan
asuhan pelayanan sesuai standar asuhan dan dalam melakukan asuhan telah di atur dalam standar
dan menerapka etika dalam asuhannya.
3. Menjaga rahasia setiap individu
Misalnya : dalam melaksanakan pelayanannya bidan memang wajib melakukan pengakuan
menjaga privacy pasien yang berdasarkan perturan yang di tetapkan dalam standar.
4. Mengatur manusia untuk berbuat adil dan bijaksana sesuai dengan porsinya
Arinya bidan di tutut bukan hanya pemberi pelayanan kesehatan melainkan memberikan asuhan
dan pendidikan, contonya seperti konseling baik itu pada orang dewasa mau pun anak-anak
untuk meberikan pendidikan yang sesuai etika.
5. Dengan etik kita mengatahui apakah suatu tindakan itu dapat diterima dan apa
alasannya etika itu adalah norma yang mengatur tindakan baik atau buruknya menurut yang telah
di terapkan pemerintas dan terlintaskan dalam hubunggan eratnya dengan religi contohnya
jangan berbuat curang karena akan mengrugikan diri sendri dan orang lain.
6. Mengarahkan pola pikir seseorang dalam bertindak atau dalam menganalisis suatu
7. Menghasilkan tindakan yg benar
Cotonya seperti melakukan asuhan pelayanan yang bermutu sesuai standar.
8. Mendapatkan informasi tentang hal yg sebenarnya
Contohnya seperti 58 langkah asuhan persalinan normal
9. Memberikan petunjuk terhadap tingkah laku/perilaku manusia antara baik, buruk, benar atau
salah sesuai dengan moral yg berlaku pada umumnya
10. Berhubungan dengan pengaturan hal-hal yg bersifat abstrak
Contohnya seperti meninjau suatu permasalahan kemungkin sebab akibat yang terjadi jika
tindakan itu di ambil.
11. Memfasilitasi proses pemecahan masalah etik
Contonya seperti bersikap ramah, sopan santun di tempat tenaga kesehatan.
12. Mengatur hal-hal yang bersifat praktik
Contohnya bidan sebagai pengelola Mengembangkan konsep kegiatan pelayanan kebidanan.
bagi individu, keluarga, kelompok masyarakat,sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat
setempat yang didukung oleh partisipasi masyarakat, Menyusun rencana pelaksanaan pelayanan
kebidanan di lingkungan unit kerjanya.
13. Mengatur tata cara pergaulan baik di dalam tata tertib masyarakat maupun tata cara di dalam
organisasi profesi
14. Mengatur sikap, tindak tunduk orang dalam menjalankan tugas profesinya yg biasa
disebut kode etik profesi.
Dalam menjalankan tugas memberikan pelayanan kesehatan ibu sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 46 ayat (1) huruf a, Bidan berwenang:
Dalam menjalankan tugas memberikan pelayanan kesehatan anak sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 46 ayat (1) huruf b, Bidan berwenang:
1. memberikan Asuhan Kebidanan pada bayi baru lahir, bayi, balita, dan anak prasekolah
2. memberikan imunisasi sesuai program Pemerintah Pusat
melakukan pemantauan tumbuh kembang pada bayi, balita, dan anak prasekolah serta deteksi
dini kasus penyulit, gangguan tumbuh kembang, dan rujukan
3. dan memberikan pertolongan pertama kegawatdaruratan pada bayi baru lahir dilanjutkan
dengan rujukan
10. Mahasiswa mampu menjelaskan pengaruh budaya, etnik, dan kepercayaan pada
nutrisi yang mempengaruhi kehamilan
Permasalahan yang cukup besar pengaruhnya pada kehamilan adalah masalah gizi. Permasalahan
gizi pada ibu hamil di Indonesia tidak terlepas dari faktor budaya setempat. Hal ini disebabkan
karena adanya kepercayaan-kepercayaan dan pantangan-pantangan terhadap beberapa makanan.
Kepercayaan bahwa ibu hamil dan post partum pantang mengkonsumsi makanan tertentu
menyebabkan kondisi ibu post partum kehilangan zat gizi yang berkualitas. Sementara, kegiatan
mereka sehari-hari tidak berkurang ditambah lagi dengan pantangan-pantangan terhadap
beberapa makanan yang sebenamya sangat dibutuhkan oleh wanita hamil tentunya akan
berdampak negatif terhadap kesehatan ibu dan janin. Kemiskinan masyarakat akan berdampak
pada penurunan pengetahuan dan informasi, dengan kondisi ini keluarga, khususnya ibu akan
mengalami resiko kekurangan gizi, menderita anemia dan akan melahirkan bayi berat badan lahir
rendah. Tidak heran kalau anemia dan kurang gizi pada wanita hamil cukup tinggi terutama di
daerah pedesaan. Dapat dikatakan bahwa persoalan pantangan atau tabu dalam mengkonsumsi
makanan tertentu terdapat secara universal di seluruh dunia. Pantangan atau tabu adalah suatu
larangan untuk mengkonsumsi jenis makanan tertentu, karena terdapat ancaman bahaya terhadap
barang siapa yang melanggarnya. Dalam ancaman bahaya ini terdapat kesan magis, yaitu danya
kekuatan superpower yang berbau mistik yang akan menghukum orang-orang yang melanggar
pantangan atau tabu tersebut. Tampaknya berbagai pantangan atau tabu pada mulanya
dimaksudkan untuk melindungi kesehatan anak-anak dan ibunya, tetapi tujuan ini bahkan ada
yang berakibat sebaliknya, yaitu merugikan kondisi gizi dan kesehatan.
Secara universal adat atau kepercayaan tentang makanan yang terkait dengan tabu ada di seluruh
negara, baik di negara yang teknologinya sudah maju maupun di negara berkembang. Di
Meksiko seorang wanita hamil dan setelah melahirkan dilarang makan makanan yang bersifat
“dingin”. Masyarakat Cina Amerika menganut teori “Yin” dan “Yang” sehingga wanita yang
baru melahirkan harus dilindungi dari angin dan dilarang makan makanan dan minuman yang
bersifat dingin, dan minum obat. Di beberapa negara berkembang umumnya ditemukan larangan
atau pantangan tertentu bagi wanita hamil Di Indonesia wanita hamil dan setelah melahirkan
dilarang makan telur, daging, udang, ikan laut dan lele, keong, daun lembayung, buah pare,
nanas, gula merah, dan makanan yang digoreng dengan minyak (Afiyah Sri Harnany, 2006: 45).
Di Jawa Tengah, ada kepercayaan bahwa ibu hamil pantang makan telur karena akan
mempersulit persalinan dan pantang makan daging karena akan menyebabkan perdarahan yang
banyak. Sementara di salah satu daerah di Jawa Barat, ibu yang kehamilannya memasuki 8-9
bulan sengaja harus mengurangi makannya agar bayi yang dikandungnya kecil dan mudah
dilahirkann. Budaya pantang pada ibu hamil sebenarnya justru merugikan kesehatan ibu hamil
dan janin yang dikandungnya. Misalnya ibu hamil dilarang makan telur dan daging, padahal telur
dan daging justru sangat diperlukan untuk pemenuhan kebutuhan gizi ibu hamil dan janin.
Berbagai pantangan tersebut akhirnya menyebabkan ibu hamil kekurangan gizi seperti anemia
dan kurang energi kronis (KEK). Dampaknya, ibu mengalami pendarahan pada saat persalinan
dan bayi yang dilahirkan memiliki berat badan rendah (BBLR) yaitu bayi lahir dengan berat
kurang dari 2.5 kg. Tentunya hal ini sangat mempengaruhi daya tahan dan kesehatan si bayi.