Anda di halaman 1dari 2

a.

Purposive sampling
Metode purposive sampling dapat dilakukan ketika peneliti telah
memahami karakteristik dari populasi, atau sampling dilakukan oleh orang yang
telah mengenal betul populasi yang akan diteliti (seorang ahli di bidang yang
akan diteliti). Penentuan sample selanjutnya berdasarkan tujuan-tujuan tertentu
yang telah ditetepakan serta mewakili karakteristik dari populasi. Dengan
demikian, sampel tersebut akan representatif terhadap populasi yang sedang
diteliti.Purposive sampling juga sering dikaitkan dengan tujuan penelitian yang akan
dilakukan.2
Contoh:2
jika kita hendak meneliti tentang hubungan pemberian tablet zat besi pada ibu hamil
dengan kenaikan kadar haemoglobin darah ibu hamil tersebut, maka tidak perlu
semua ibu hamil diteliti karena dampak pemberian zat besi akan terlihat setelah
beberapa waktu pemberian. Dengan demikian maka sampel yang dipilih dalam
penelitian tersebut adalah ibu hamil dengan usia kehamilan 4 bulan atau lebih
(trimester ke-2 dan ke-3).
b. Insidental sampling
Sampel insidental atau aksidental (insidental sampling atau accidental sampling)
adalah pengambilan sampel dilakukan atas dasar seadanya tanpa direncanakan
terlebih dahulu dan penggambaran hasil dari pengumpulan data tidak didasarkan pada
suatu metoda yang baku. 2
Contoh:2
Terjadi suatu keadaan luar biasa (KLB), data yang sudah terkumpul disajikan secara
deskriptif dan hasil tersebut tidak dapat digeneralisasi
c. Quota sampling
Quota sampling didasarkan atas quota yang sudah ditetapkan peneliti terhadap
karakteristik tertentu. Missal jenis kelamin, kuota laki-laki 50%, perempuan 50%.
Dengan kata lain, sampel yang akan diambil ditentukan oleh pengumpul data dan
sebelumnya telah ditentukan jumlah yang akan diambil. Kalau jumlah tersebut sudah
dicapai, si pengumpul data berhenti, selanjutnya hasil itu dipresentasikan.2,3
Contoh:2
Seorang peneliti ingin mengetahui apakah masyarakat setuju dengan kebijakan
larangan merokok di tempat umum. Sebelum mengumpulkan data telah
ditentukan bahwa ia akan mewawancara sebanyak 1000 orang yang sedang
mengunjungi sebuah pusat perbelanjaan di Jakarta. Kepada setiap orang yang hendak
mengunjungi sebuah pusat perbelanjaan ditanyakan apakah ia setuju dengan
kebijakan larangan merokok di tempat umum. Orang yang ditanya atau
responden mungkin hanya menjawab setuju atau tidak setuju. Peneliti tersebut
akan berhenti setelah ia menanyai sebanyak 1000 orang dan akan menulis hasil
temuannya.
d. Convenience sampling
Convenience sampling didasarkan pada ketersediaan elemen dan kemudahan
mendapatkannya( sampel terpilih karena ada pada tempat dan waktu yang tepat).3
Contoh:3
mengambil sampel pada orang yang dijumpai di jalan/yang rumahnya paling
dekat/terjangkau.
e. Snowball sampling
Sampel pertama yang diambil dapat menjadi informasi untuk pengambilan sampel
berikutnya, demikian seterusnya. Hal ini akan menyebabkan sampel yang awalnya
sedikit semakin lama semakin besar.3
Contoh:4
Suatu penelitian tentang “Evaluasi Standar Operasional Pengelolaan Rekam Medis di
Puskesmas X”. Peneliti menetapkan subjek penelitian pada awalnya adalah Kepala
Rekam Medis, kemudian dari hasil wawancara diarahkan ke bagian perencanaan RS.

Anda mungkin juga menyukai