B (Breathing) : Hal yang harus dinilai pada bagian thorax berupa inspeksi (pergerakan dinding dada,
frekuensi napas), palpasi (krepitasi tulang sela iga), perkusi (sonor atau hipersonor) dan auskultasi
(vesicular breathing sounds). Pada kasus, didapatkan data bahwa frekuensi napas pada pasien yaitu
normal: 30 kali permenit dan auskultasi paru: SD V (+/+) tidak ada suara tambahan wheezing
maupun ronkhi. Sedangkan SpO2 mengalami penurunan (89% tanpa O2) Maka dapat disimpulkan
bahwa breathing pada pasien terganggu.
C (Circulation) : Hal yang dinilai adalah cek Nadi, Heart rate, tekanan darah.
D (Disability) : Hal yang dinilai adalah tingkat kesadaran dan fungsi neurologis. Pada Kasus,
didapatkan data bahwa Pasien dalam Keadaan umum tampak sakit berat dan kesadaran apatis.
Maka dapat di simpulakan bahwa Disability pasien terganggu karena mengalami penurunan
kesadaran dan terdapat kejang
M (medication) lagi minum obat ngga?, obat yang diminum terakhir apa?
E (Event) Bisa sering tertidur ini awalnya gimana? (pada kasus diceritakan 5 hari SMRS pasien
demam dan 1 hari SMRS pasien mengantuk, BAK bekurang. Selain itu, keluarga mengatakan anaknya
muntah tiap diberi makan dan kadang muntah disertai darah). Selain itu, tanyakan lingkungan
(dikeluarga atau ditetangga ada yang seperti ini ngga?)
Pada kasus anak, bisa ditanyakan riwayat imunisasi, riwayat perkembangan dan pertumbuhan, dan
riwayat persalinan.
Dapus:
1. I Putu G, Gusti A. Terapi Oksigen. Faktultas kedokteran universitas Udayana RSUP Sanglah
Denpasar : 2017
2. Marina. Syok Hipovolemik E.C DSS (Dengue Shock Syndrome) : 2020