Penanda pertama diferensiasi trofoblas dan produk plasenta pertama yang dapat
terukur adalah gonadotropin korion (hCG). Pada minggu-minggu pertama
kehamilan, kadar hCG meningkat dua kali lipat setiap 1,7-2 hari, dan pengukuran
serial akan memberikan suatu indeks yang peka untuk fungsi trofoblas. Kadar
hCG plasma ibu akan memuncak sekitar 100.000 mIU/mL pada kehamilan
sepuluh minggu dan kemudian lahan-lahan menurun hingga 10.000 mIU/mL pada
trimester ketiga.
Laktogen Plasenta manusia
Hormon polipeptida plasenta kedua, yang juga homolog dengan suatu protein
hipofisis, disebut laktogen plasenta (hPL) atau somatomamotropin korion (hCS).
hPL terdeteksi pada trofoblas muda, namun kadar serum yang dapat dideteksi
belum tercapai hingga minggu kehamilan ke-4-5. hPL adalah suatu protein yang
tersusun dari sekitar 190 asam amino di mana struktur primer, sekunder dan
tersier serupa dengan hormon pertumbuhan (GH). Seperti GH, maka hPL bersifat
diabetogenik. hPL juga memiliki ciri-ciri struktural yang mirip dengan
prolaktin (PRL)
Progesteron
Plasenta bergantung pada kolesterol ibu sebagai substratnya untuk produksi
progesteron. Enzim-enzim plasenta memisahkan rantai samping kolesterol,
menghasilkan pregnenolon yang selanjutnya mengalami isomerisasi parsial
menjadi progesteron; 250-350 mg progesteron diproduksi setiap harinya sebelum
trimester ketiga dan sebagian besar akan masuk ke dalam sirkulasi ibu. Kadar
progesteron plasma ibu meningkat progresif selama kehamilan dan tampaknya
tidak tergantung pada faktor-faktor yang normalnya mengatur sintesis dan sekresi
steroid. Jika hCG eksogen meningkatkan produksi progesteron pada kehamilan,
maka hipofisektomi tidak memiliki efek. Pemberian ACTH atau kortisol
tidakmempengaruhi kadar progesteron, demikian juga adrenalektomi atau
ooforektomi setelah minggu ketujuh.