Anda di halaman 1dari 5

RANGKUMAN

Sejarah Perkembangan Penduduk Dan Model Transisi Demografi

DOSEN PENGAMPU :

Dr.Dede Ruslan, M.Si

DISUSUN OLEH :

NAMA MAHASISWA : Hotdin Nopriandi Simanjuntak

NIM : 7183540014

KELAS : ILMU EKONOMI-A

PRODI ILMU EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


Sejarah Perkembangan Penduduk Dan Model Dan Transisi Demografi

1.Kependudukan Dunia

Dunia terbagi menjadi 5 benua, yang masing-masing diantaranya memiliki perbedaan karakteristik.
Perbedaan karakteristik ini menjadi ciri khas tersendiri mulai dari etnik, bahasa, budaya, hingga
kepercayaan sebagai bagian dari dinamika penduduk setiap negara.

Seperti diketahui, benua di dunia ada 5, meski beberapa pendapat lain menyebut ada 7. Adapun lima
benua yang kita kenal itu meliputi Asia, Amerika, Eropa, Afrika dan Australia. Dinamika penduduk di
masing-masing benua di dunia dapat diartikan sebagai penduduk yang hidup di setiap benua mengalami
perubahan dari sisi jumlah, distribusi, dan komposisinya.

Perubahan yang terjadi akibat adanya peristiwa kelahiran, kematian maupun karena adanya
perpindahan penduduk atau migrasi. Oleh sebab itu ada dinamika penduduk, yaitu perubahan keadaan
penduduk. Perubahan komposisi penduduk seperti budaya, etnik, dan agama juga menunjukkan
dinamika penduduk yang memengaruhi komposisinya.

Dinamika Penduduk Asia

Penduduk Asia merupakan penduduk terbesar di dunia, hal ini bisa terlihat dari jumlahnya yang telah
mencapai 4.397 juta jiwa pada 2015, atau meningkat sebesar 476 juta jiwa dalam kurun waktu 10 tahun.
Peningkatan ini dinilai cukup wajar karena laju pertumbuhan rata-rata penduduk Asia sebesar 2 persen
per tahun.

Dinamika Penduduk Amerika

Pada tahun 2015 penduduk di benua Amerika tercatat mencapai 987 juta jiwa dengan laju pertumbuhan
penduduk sekitar 0,9 persen per tahun. Sama halnya dengan di Asia, persebaran populasi di benua
Amerika juga tidak merata karena populasi lebih banyak tersebar di Amerika bagian utara dan selatan
sedangkan di bagian tengah relatif lebih sedikit.

Dinamika Penduduk Eropa

Jumlah penduduk benua Eropa pada tahun 2015 mencapai 742 juta jiwa dengan laju pertumbuhan
penduduk kurang dari 1 persen. Penduduk benua Eropa umumnya merupakan keturunan dari ras
Kaukasoid yang terdiri dari beberapa suku bangsa seperti bangsa Alpen, Mediteranian, Nordik, Slavia,
dan Dinarik.

Dinamika Penduduk Afrika

Pada tahun 2015 jumlah penduduk di benua Afrika mencapai 1.171 juta jiwa dengan laju pertumbuhan
penduduk sebesar 2,5 persen per tahun. Besarnya jumlah penduduk di benua ini tidak lepas dari angka
kelahiran yang tinggi dibangdingkan dengan angka kematian.
Dinamika Penduduk Australia

Australia merupakan sebuah negara yang juga sebuah benua dengan kualitas penduduk yang tinggi.
Pada tahun 2016 penduduk Australia mencapai 24 juta jiwa, dimana 92 persennya adalah bangsa
berkulit putih. Sisanya merupakan bangsa Asia dan bangsa Aborigin.

2. Kependudukan Indonesia

Penduduk Indonesia sebagian besar hidup di daerah pedesaan yang masih memiliki rasa kekeluargaan
antar sesama.[1] Kependudukan di Indonesia memiliki empat ciri-ciri umum yaitu Jumlah penduduk
yang semakin bertambah, sebagian besar penduduk berusia muda, persebaran penduduk tidak merata
pada setiap pulau, sebagain besar penduduk berkerja di sektor pertanian. Pertumbuhan penduduk
Indonesia dari tahun ke tahun semakin bertambah namun untuk mengatasi hal itu pemerintah
menetapkan kebijakan-kebijakan yang dapat mengendalikan jumlah pertumbuhan.

Secara keseluran jumlah kependudukan indonesia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Pada
tahun 1980 jumlah penduduk Indonesia adalah 147,49 juta jiwa dan pada tahun 2000 menjadi 203,456
juta jiwa.Pertumbuhan penduduk khususnya di Indonesia mengalami peningkatan dipengaruhi karena
tiga faktor yaitu semakin meningkatnya kualitas kesehatan penduduk yang terlihat dengan ditandai
berkurangnya angka kematian bayi, pertumbuhan ekonomi yang mendorong perbaikan gizi
masyarakat,kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya jumlah pengendalian kelahiran.

Kebijakan kependudukan di Indonesia merupakan salah satu bentuk upaya pemerintah yang tujuannya
untuk mengatur pengendalian jumlah pertumbuhan penduduk.Kebijakan kependudukan di Indonesia
diterapkan dengan mempengaruhi tiga variabel utama masalah kependudukan yaitu kelahiran, kematian
dan migrasi.Pemerintah telah merapkan beberapa kebijakan kependudukan seperti melaksanakan
program keluarga berencana, pembatasan usia perkawinan, mengurangi dan membatasi tunjangan bagi
pegawai negri sipil, serta memberikan penyuluhan kepada masyarakat.

Kebijakan Kependudukan Bedasarkan Sifat Sunting

Kebijakan kependudukan bedasarkan sifat biasanya dapat dibagi menjadi dua yaitu kebijakan lansung
dan tidak langsung. Kebijakan langsung merupakan bentuk kebijakan yang langsung mempengaruhi tiga
variabel utama yaitu kelahiran,kematian dan migrasi.Keluarga berencana merupakan contoh kebijakan
langsung.Kebijakan tidak lansung merupakan kebijakanya yang bersifat perantara.Contohnya
memperluas kesempatan mendapatkan pendidikan,serta perluasan peluang kerja.Yang secara tidak
lansung menjadi perantara penghambat bagi usia perkawinan.

3. Model Transisi Demografi

Transisi Demografi merupakan suatu grafik berdasarkan tren populasi historis dua karakteristik
demografi - angka kelahiran dan angka kematian - yang menunjukkan bahwa jumlah siklus laju
pertumbuhan penduduk suatu negara melalui tahapan sebagai negara yang sedang berkembang dalam
sisi ekonomi.
Setiap tahap ditandai dengan hubungan khusus antara angka kelahiran (jumlah kelahiran per tahun per
seribu orang) dan tingkat kematian (jumlah kematian tahunan per seribu orang). Dalam model ini,
sebuah negara akan maju dari waktu ke waktu dari satu tahap ke tahap berikutnya sebagai dampak dari
kekuatan sosial dan ekonomi tertentu pada tingkat kelahiran dan kematian.

Setiap negara dapat ditempatkan dalam fase transisi, tapi tidak setiap fase dilalui oleh setiap negara.
Sebagai contoh, saat ini tidak ada negara di Tahap 1, juga tidak ada negara di Tahap 5, tapi potensi tetap
ada di masa depan. Baca juga: Nilai kultural bangsa Indonesia

5 Fase Transisi Demografi

Dalam Tahap 1, yang diterapkan untuk sebagian besar negara dunia sebelum Revolusi Industri, baik
tingkat kelahiran dan tingkat kematian yang tinggi. Akibatnya, ukuran populasi tetap cukup konstan
tetapi dapat memiliki kejadian utama seperti perang atau pandemi penyakit.

Dalam Tahap 2, pengenalan obat modern menurunkan angka kematian, terutama di kalangan anak-
anak, sementara tingkat kelahiran tetap tinggi; hasilnya adalah pertumbuhan penduduk yang cepat.
Banyak dari negara-negara berkembang saat ini di Tahap 2.

Pada Tahap 3, tingkat kelahiran secara bertahap menurun, biasanya sebagai akibat dari kondisi ekonomi
membaik, peningkatan status perempuan, dan pengenalan kontrasepsi. Pertumbuhan penduduk yang
terus terjadi, tetapi pada tingkat yang lebih rendah. Sebagian besar negara-negara berkembang di Tahap
3.

Pada Tahap 4, tingkat kelahiran dan kematian keduanya rendah, menstabilkan populasi. Negara-negara
ini cenderung memiliki ekonomi kuat, tingkat pendidikan yang lebih tinggi, kesehatan yang lebih baik,
proporsi yang lebih tinggi dari perempuan yang bekerja, dan tingkat kesuburan stagnan sekitar dua anak
per wanita. Sebagian besar negara-negara maju dalam Tahap 4.

Kemungkinan Tahap 5 akan mencakup negara-negara di mana tingkat kesuburan telah jatuh jauh di
bawah tingkat penggantian (2 anak) dan penduduk lanjut usia lebih besar daripada populasi muda
seperti Jepang, Jerman dan Italia. Indonesia sekarang berada di mana ya?.

Anda mungkin juga menyukai