Anda di halaman 1dari 5

MATERI 1

Kesetaraan gender adalah konsep politik yang menekankan kesetaraan antar gender.
Sehingga kesetaraan gender ini juga dikenal sebagai kesetaraan seksual atau kesetaraan jenis
kelamin yang mencerminkan dalam keadaan kemudahan akses yang sama ke sumber daya
dan peluang tanpa memandang gender, termasuk partisipasi ekonomi dan pengambilan
keputusan, dan keadaan menghargai perilaku, aspirasi, dan kebutuhan yang berbeda secara
setara, tanpa memandang gender

CIRI KESETARAAN GENDER

Terdapat beberapa indikator yang menjadi penciri kesetaraan gender, yaitu:

1. Akses

Akses yang dimaksud dalam hal ini adalah peluang atau kesempatan dalam
mendapatkan atau menggunakan sumberdaya tertentu. Untuk mewujudkan kesetaraan
gender, harus dipertimbangkan bagaimana mendapatkan akses yang adil dan setara
antara perempuan dan laki-laki terhadap sumberdaya tertentu.

2. Partisipasi

Partisipasi dapat diartikan sebagai keikutsertaan seseorang atau kelompok dalam


kegiatan dan/atau pengambilan keputusan. Dalam kaitannya dengan kesetaraab
gender, indikator partisipasi menunjukkan kesamaan peran antara perempuan dan
laki-laki dalam pengambilan keputusan, entah itu di tempat yang sama atau tidak.

3. Kontrol

Kontrol merupakan penguasaan atau wewenang atau kekuatan dalam pengambilan


keputusan. Dalam hal ini, apakah pemegang jabatan tertentu yang berperan sebagai
pengambil keputusan didominasi oleh gender tertentu atau tidak.

4. Manfaat
Manfaat merupakan kegunaan yang bisa dinikmati secara optimal. Keputusan yang
diambil bisa memberikan manfaat yang adil dan setara bagi perempuan dan laki-laki
atau tida

Bentuk Kesetaraan Gender

1. Perspektif Kuantitatif

Pekerjaan kesetaraan gender dengan perspektif kuantitatif menyiratkan fokus pada


pemerataan perempuan dan laki-laki di tempat kerja, di sekolah, di posisi kekuasaan
dan di berbagai tingkat organisasi di lembaga masyarakat. Distribusi kesetaraan
gender dikatakan terjadi ketika keseimbangan antara perempuan dan laki-laki dalam
sebuah kelompok setidaknya 40/60.

2. Perspektif Kualitatif
Pekerjaan kesetaraan gender kualitatif masing-masing berfokus pada situasi
perempuan dan laki-laki. Lebih khusus lagi, ini menyangkut sikap, norma, nilai dan
cita-cita yang mempengaruhi kemampuan perempuan dan laki-laki untuk
mempengaruhi di sekolah, di tempat kerja, dalam politik dan di bidang lain

TUJUAN KESETARAAN GENDER

tujuan dari kesetaraan gender adalah di mana perempuan dan laki-laki menikmati
kesempatan, hak dan kewajiban yang sama di semua bidang kehidupan tanpa
memandang dan melihat gender.

CONTOH KESETARAAN GENDER

Memperoleh kesempatan pendidikan formal setinggi-tingginya


Pada zaman dahulu, pada masa abad ke-18 dan sebelumnya, perempuan tidak
dibolehkan menempuh arti pendidikan setinggi mungkin atau bahkan tidak
diperbolehkan untuk sekolah. Bahkan mereka dianjurkan untuk segera menikah
meskipun baru berumur belasan tahun dan belum mempunyai kesiapan fisik dan
mental.Akan tetapi, saat ini perempuan mempunyai akses yang sama dalam
mendaptakan pendidikan. Hal itu bisa dilihat dari banyaknya perempuan yang
menempuh pendidikan hingga jenjang S-2 dan S-3.

MATERI 2

Kesetaraan gender adalah kesamaan kondisi bagi laki-laki dan perempuan untuk
memperoleh kesempatan serta hak-haknya sebagai manusia, agar mampu berperan dan
berpartisipasi dalam kegiatan politik, hukum, ekonomi, sosial budaya, pendidikan dan
pertahanan dan keamanan nasional (hankamnas).

TEORI KESETARAAN GENDER 


Menurut Sasongko (2009), terdapat beberapa aliran teori yang menjelaskan kesetaraan dan
keadilan gender, yaitu: teori nurture, teori nature dan keseimbangan kedua teori tersebut yang
dikenal dengan teori equilibrium. Berikut penjelasan ketiga teori kesetaraan gender tersebut:

1. Teori Nurture 

Menurut teori nurture adanya perbedaan perempuan dan laki-laki adalah hasil
konstruksi sosial budaya sehingga menghasilkan peran dan tugas yang berbeda.
Perbedaan itu membuat perempuan selalu tertinggal dan terabaikan peran dan
kontribusinya dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Konstruksi sosial menempatkan perempuan dan laki-laki dalam
perbedaan kelas. Laki-laki diidentikkan dengan kelas borjuis, dan perempuan sebagai
kelas proletar.

2. Teori Nature 
Menurut teori nature adanya pembedaan laki-laki dan perempuan adalah
kodrat, sehingga harus diterima. Perbedaan biologis itu memberikan indikasi
dan implikasi bahwa diantara kedua jenis kelamin tersebut memiliki peran dan
tugas yang berbeda. Ada peran dan tugas yang dapat dipertukarkan, tetapi ada
yang tidak bisa karena memang berbeda secara kodrat alamiahnya.

3. Teori Equilibrium 
keseimbangan (equilibrium) yang menekankan pada konsep kemitraan dan
keharmonisan dalam hubungan antara perempuan dengan laki-laki. Pandangan
ini tidak mempertentangkan antara kaum perempuan dan laki-laki, karena
keduanya harus bekerja sama dalam kemitraan dan keharmonisan dalam
kehidupan keluarga, masyarakat, bangsa dan Negara.

Contoh kesetaraan gender


Tidak diperlakukan secara kasar Perempuan seringkali menjadi objek bag laki-laki
kaitannya denagn kekerasan yang dilakukan. Hal itu biasanya terjadi dalam lingkup
rumah tangga dan hubungan pacaran. Kasus pelecehan seksual pun seringkali
disertadi kekerasan fisik terhadap perempuan.Hal itu tentunya merupakan melanggar
hak seseorang untuk diperlakukan dengan baik oleh sesame, padahal perempuan dan
laki-laki mempunyai kesetaraan, dan keadilan satu sama lain. Tidak diperlakukan
secara kasar merupakan wujud kesetaraan gender maupun kesetaraan seksual.

MATERI 3
Kesetaraan gender merupakan kesamaan kondisi bagi laki-laki atau perempuan guna
memperoleh kesempatan serta hak-haknya sebagai manusia, agar mampu berpartisipasi
dalam kegiatan politik, sosial budaya, pendidikan, serta kesamaan dalam menikmati hasil
pembangunan.Sehingga terwujudnya kesetaraan gender ditandai dengan tidak adanya
diskriminasi antara perempuan dan laki-laki, dengan begitu mereka memiliki kesempatan
berpartisipasi dan memperoleh manfaat yang adil dari pembangunan.

Contoh kesetaraan gender


mendapatkan ruang untuk berpolitik

Pada masa kini, perempuan juga menempati posisi dalam bidang pemerintahan, birokrasi, dan
politik bukan hanya untuk lelaki saja . Hal tersebut menunjukkan bahwa dalam masyarakat
sudah ada kesetaraan gender. Bukan hanya itu, perempuan juga memiliki hak untuk menjadi
seorang pemimpin organisasi bahkan negara.

Manfaat kesetaraan gender


Ada berbagai manfaat dari menerapkan sikap kesetaraan gender seperti, ,memberikan
kesempatan untuk memperlihatkan potensi diri ,meminimalisasi kesenjangan antara gender
dan menciptakan lingkungan yang sehat serta memberikan perspektif yang beragam

MATERI 4
Kesetaraan gender atau keadilan gender adalah pandangan bahwa semua orang harus
menerima perlakuan yang setara dan tidak didiskriminasi berdasarkan identitas gender
mereka, yang bersifat kodrati. Kesetaraan gender ini merupakan salah satu tujuan dari
Deklarasi Universal Hak asasi Manusia, PBB yang berusaha untuk menciptakan kesetaraan
dalam bidang sosial dan hukum, seperti dalam aktivitas demokrasi dan memastikan akses
pekerjaan yang setara dan upah yang sama.

TUJUAN KESETARAAN GENDER


Tujuan kesetaraan gender yaitu agar tiap orang memperoleh perlakuan yang sama dan adil
dalam masyarakat, tidak hanya dalam bidang politik, di tempat kerja, atau bidang yang terkait
dengan kebijakan tertentu.

CONTOH KESETARAAN GENDER DIMASYARAKAT


Masyarakat laki-laki maupun perempuan mendapatkan kebebasan untuk memiliki Pendidikan
setinggi- tingginya serta tidak ada perlakuan perbedaan dalam dunia pekerjaan semuanya
memiliki hak yang sama.

Anda mungkin juga menyukai