Kesetaraan gender adalah konsep politik yang menekankan kesetaraan antar gender.
Sehingga kesetaraan gender ini juga dikenal sebagai kesetaraan seksual atau kesetaraan jenis
kelamin yang mencerminkan dalam keadaan kemudahan akses yang sama ke sumber daya
dan peluang tanpa memandang gender, termasuk partisipasi ekonomi dan pengambilan
keputusan, dan keadaan menghargai perilaku, aspirasi, dan kebutuhan yang berbeda secara
setara, tanpa memandang gender
1. Akses
Akses yang dimaksud dalam hal ini adalah peluang atau kesempatan dalam
mendapatkan atau menggunakan sumberdaya tertentu. Untuk mewujudkan kesetaraan
gender, harus dipertimbangkan bagaimana mendapatkan akses yang adil dan setara
antara perempuan dan laki-laki terhadap sumberdaya tertentu.
2. Partisipasi
3. Kontrol
4. Manfaat
Manfaat merupakan kegunaan yang bisa dinikmati secara optimal. Keputusan yang
diambil bisa memberikan manfaat yang adil dan setara bagi perempuan dan laki-laki
atau tida
1. Perspektif Kuantitatif
2. Perspektif Kualitatif
Pekerjaan kesetaraan gender kualitatif masing-masing berfokus pada situasi
perempuan dan laki-laki. Lebih khusus lagi, ini menyangkut sikap, norma, nilai dan
cita-cita yang mempengaruhi kemampuan perempuan dan laki-laki untuk
mempengaruhi di sekolah, di tempat kerja, dalam politik dan di bidang lain
tujuan dari kesetaraan gender adalah di mana perempuan dan laki-laki menikmati
kesempatan, hak dan kewajiban yang sama di semua bidang kehidupan tanpa
memandang dan melihat gender.
MATERI 2
Kesetaraan gender adalah kesamaan kondisi bagi laki-laki dan perempuan untuk
memperoleh kesempatan serta hak-haknya sebagai manusia, agar mampu berperan dan
berpartisipasi dalam kegiatan politik, hukum, ekonomi, sosial budaya, pendidikan dan
pertahanan dan keamanan nasional (hankamnas).
1. Teori Nurture
Menurut teori nurture adanya perbedaan perempuan dan laki-laki adalah hasil
konstruksi sosial budaya sehingga menghasilkan peran dan tugas yang berbeda.
Perbedaan itu membuat perempuan selalu tertinggal dan terabaikan peran dan
kontribusinya dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Konstruksi sosial menempatkan perempuan dan laki-laki dalam
perbedaan kelas. Laki-laki diidentikkan dengan kelas borjuis, dan perempuan sebagai
kelas proletar.
2. Teori Nature
Menurut teori nature adanya pembedaan laki-laki dan perempuan adalah
kodrat, sehingga harus diterima. Perbedaan biologis itu memberikan indikasi
dan implikasi bahwa diantara kedua jenis kelamin tersebut memiliki peran dan
tugas yang berbeda. Ada peran dan tugas yang dapat dipertukarkan, tetapi ada
yang tidak bisa karena memang berbeda secara kodrat alamiahnya.
3. Teori Equilibrium
keseimbangan (equilibrium) yang menekankan pada konsep kemitraan dan
keharmonisan dalam hubungan antara perempuan dengan laki-laki. Pandangan
ini tidak mempertentangkan antara kaum perempuan dan laki-laki, karena
keduanya harus bekerja sama dalam kemitraan dan keharmonisan dalam
kehidupan keluarga, masyarakat, bangsa dan Negara.
MATERI 3
Kesetaraan gender merupakan kesamaan kondisi bagi laki-laki atau perempuan guna
memperoleh kesempatan serta hak-haknya sebagai manusia, agar mampu berpartisipasi
dalam kegiatan politik, sosial budaya, pendidikan, serta kesamaan dalam menikmati hasil
pembangunan.Sehingga terwujudnya kesetaraan gender ditandai dengan tidak adanya
diskriminasi antara perempuan dan laki-laki, dengan begitu mereka memiliki kesempatan
berpartisipasi dan memperoleh manfaat yang adil dari pembangunan.
Pada masa kini, perempuan juga menempati posisi dalam bidang pemerintahan, birokrasi, dan
politik bukan hanya untuk lelaki saja . Hal tersebut menunjukkan bahwa dalam masyarakat
sudah ada kesetaraan gender. Bukan hanya itu, perempuan juga memiliki hak untuk menjadi
seorang pemimpin organisasi bahkan negara.
MATERI 4
Kesetaraan gender atau keadilan gender adalah pandangan bahwa semua orang harus
menerima perlakuan yang setara dan tidak didiskriminasi berdasarkan identitas gender
mereka, yang bersifat kodrati. Kesetaraan gender ini merupakan salah satu tujuan dari
Deklarasi Universal Hak asasi Manusia, PBB yang berusaha untuk menciptakan kesetaraan
dalam bidang sosial dan hukum, seperti dalam aktivitas demokrasi dan memastikan akses
pekerjaan yang setara dan upah yang sama.