A. KONSEP DASAR
1. Definisi
Diabetes Melitus berasal dari bahasa latin, yaitu diabetes yang berarti
2. Etiologi
a. Diabetes Melitus
1. Kelainan sel beta pankreas, berkisar dari hilangnya sel beta sampai
kehamilan.
3. Gangguan sistem imunitas. Sistem ini dapat dilakukan oleh
b. Angiopati diabetik
c. Neuropati diabetik
b. Infeksi
c. Obat
3. Patofisiologis
a. Diabetes Melitus
1200 mg/dl.
dan timbul polidipsi. Akibat glukosa yang keluar bersama urine maka
menurun serta cenderung terjadi polifagi. Akibat yang lain adalah astenia
penebalan membran basalis dan perubahan pada saraf perifer. Ini akan
1. Teori Sorbitol
pada sel dan jaringan tertentu dan dapat mentransport glukosa tanpa
2. Teori Glikosilasi
Apabila sumbatan darah terjadi pada pembuluh darah yang lebih besar
berupa : ujung kaki terasa dingin, nyeri kaki di malam hari, denyut
antara lain :
a) Klasifikasi klinis :
1) DM
Tipe I : IDDM
autoimun
Tipe II : NIDDM
3) Diabetes kehamilan
kemungkinan
Derajat 4 : Gangren jari kaki atau bagian distal kaki dengan atau tanpa
selulitis.
Menurut Purmoharjo (2016) gejala yang lazim terjadi pada diabetes mellitus
Hal ini disebabkan oleh karena kadar glukosa darah meningkat sampai
diuresis yang mana gula banyak menarik cairan dan elektrolit sehingga
minum
Tetapi walaupun klien banyak makan, tetap saja makanan tersebut hanya
Hal ini disebabkan kehabisan glikogen yang telah dilebur jadi glukosa,
maka tubuh berusaha mendapat peleburan zat dari bagian tubuh yang
lain yaitu lemak dan protein, karena tubuh terus merasakan lapar maka
tubuh termasuk yang berada di jaringan otot dan lemak sehingga klien
e. Mata kabur
a. Komplikasi akut
1) Hipoglikemia
kadar glukosa darah turun dibawah 50 mg/dl. Keadaan ini dapat terjadi
makanan yang terlalu sedikit atau karena aktivitas fisik yang berat.
individu dan keluarga. Adapun dampak masalah yang bisa terjadi meliputi :
a. Pada Individu
dimengerti pasien.
3. Pola eliminasi
Adanya hiperglikemia menyebabkan terjadinya diuresis
Adanya poliuri, nyeri pada kaki yang luka dan situasi rumah
perubahan.
kelelahan.
Dengan adanya salah satu anggota keluarga yang sakit dan dirawat
B. Asuhan keperawatan
keperawatan.
kesehatan dapat berhubungan dengan klien keluarga juga orang terdekat atau
1. Pengkajian
a. Pengumpulan data
1. Anamnese
a. Identitas penderita
b. Keluhan Utama
mengatasinya.
hipertensi, jantung.
f. Riwayat psikososial
2. Pemeriksaan fisik
c. Sistem integumen
kuku.
d. Sistem pernafasan
e. Sistem kardiovaskuler
Perfusi jaringan menurun, nadi perifer lemah atau berkurang,
kardiomegalis.
f. Sistem gastrointestinal
abdomen, obesitas.
g. Sistem urinary
saat berkemih.
h. Sistem muskuloskeletal
ekstrimitas.
i. Sistem neurologis
3. Pemeriksaan laboratorium
a. Pemeriksaan darah
puasa >120 mg/dl dan dua jam post prandial > 200 mg/dl.
b. Urine
b. Analisa Data
dibedakan atas data subyektif dan data obyektif dan berpedoman pada
2. Diagnosa keperawatan
pembuluh darah.
ekstrimitas.
10. Ganguan pola tidur berhubungan dengan rasa nyeri pada luka di kaki.
3. Perencanaan
a. Diagnosa no. 1
Rencana tindakan :
stres.
b. Diagnosa no. 2
ekstrimitas.
Rencana tindakan :
selanjutnya.
kultur pus untuk mengetahui jenis kuman dan anti biotik yang tepat
perkembangan penyakit.
c. Diagnosa no. 3
berkurang/hilang .
Rencana tindakan :
6. Lakukan massage dan kompres luka dengan BWC saat rawat luka.
pasien.
d. Diagnosa no. 4
di kaki.
optimal.
Rencana tindakan :
pasien.
baik.
dan benar.
e. Diagnosa no. 5
Rencana Tindakan :
1. Kaji status nutrisi dan kebiasaan makan.
adekuat.
terjadinya hipoglikemia/hiperglikemia.
5. Kerja sama dengan tim kesehatan lain untuk pemberian insulin dan
diet diabetik.
mencegah komplikasi.
f. Diagnosa no. 6
Rencana tindakan :
infeksi.
yang ditetapkan.
penyembuhan.
g. Diagnosa no. 7
3. Istirahat cukup.
Rencana tindakan :
bergantian.
Rasional : Pasien akan merasa lebih tenang bila ada anggota keluarga
yang menunggu.
h. Diagnosa no. 8
penyakitnya.
Rencana Tindakan :
gangren.
cemasnya berkurang.
memungkinkan).
i. Diagnosa no. 9
Rencana tindakan :
secara normal.
kehilangan.
yang normal.
j. Diagnosa no.10
Gangguan pola tidur berhubungan dengan rasa nyeri pada luka di kaki.
cukup.
Rencana tindakan :
1. Ciptakan lingkungan yang nyaman dan tenang.
meningkatkan tidur/istirahat.
3. Kaji adanya faktor penyebab gangguan pola tidur yang lain seperti
relaksasi .
nyeri.
4. Pelaksanaan
yang dilakukan dengan cermat dan efisien pada situasi yang tepat dengan
5. Evaluasi
Evaluasi merupakan tahap terakhir dari proses keperawatan. Kegiatan
perencanaan.
tercapai:
1. Berhasil : prilaku pasien sesuai pernyatan tujuan dalam waktu atau tanggal
Doenges, E. Marylin, dkk, (2015), Rencana Asuhan Keperawatan (edisi 3), EGC,
Jakarta.
Guyton and Hall, (2014), Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, EGC. Jakarta.
Price, A. Sylvia dan Lorraine M. Wilson, (2015), Patofisiologi, Edisi IV, EGC.
Jakarta.
Tjokronegoro, Arjatmo, Prof. dr. Ph.D, Hendra Utama,(2016), Buku Ajar Ilmu