Anda di halaman 1dari 2

Tanda dan Gejala Klinis Kanker Prostat

Biasanya kanker prostat berkembang secara perlahan dan tidak menimbulkan gejala
sampai kanker telah mencapai stadium lanjut. Kadang gejalanya menyerupai BPH yaitu
Lower Urinary Tract Symptom (LUTS). LUTS meliputi gejala obstruksi dan gejala iritatif.
Gejala obstruksi, terdiri dari pancaran melemah, akhir buang air kecil belum terasa kosong
(incomplete emptying), menunggu lama pada permulaan buang air kecil (hesitancy), harus
mengedan saat buang air kecil (straining), buang air kecil terputus-putus (intermittency), dan
waktu buang air kecil memanjang yang akhirnya menjadi retensi urin dan terjadi inkontinen
karena overflow. Gejala iritatif terdiri dari sering buang air kecil (frequency), tergesa-gesa
untuk buang air kecil (urgency), buang air kecil malam hari lebih dari satu kali (nocturia),
dan sulit menahan buang air kecil (urge incontinence).1,2

Gejala tersebut timbul karena kanker menyebabkan penyumbatan parsial pada aliran
air kemih melalui uretra. Kanker prostat bisa menyebabkan air kemih berwarna merah
(karena mengandung darah) atau menyebabkan terjadinya penahanan air kemih mendadak.
Pada beberapa kasus, kanker prostat baru terdiagnosis setelah menyebar ke tulang (terutama
tulang panggul, iga dan tulang belakang) atau ke ginjal (menyebabkan gagal ginjal). Kanker
tulang menimbulkan nyeri dan tulang menjadi rapuh sehingga mudah mengalami fraktur
(patah tulang). Setelah kanker menyebar, biasanya penderita akan mengalami anemia.3,4

Kanker prostat juga bisa menyebar ke otak dan menyebabkan kejang serta gejala
mental atau neurologis lainnya. Gejala lainnya adalah:3,4
 Nyeri ketika berkemih
 Nyeri ketika ejakulasi
 Nyeri punggung bagian bawah
 Nyeri ketika buang air besar
 Nokturia (berkemih pada malam hari)
 Inkontinensia urin
 Nyeri tulang atau tulang nyeri jika ditekan
 Hematuria (darah dalam air kemih)
 Nyeri perut
 Penurunan berat badan.
Kecurigaan kanker prostat umumnya berawal dari ditemukan nodul yang secara tidak
segaja pada pemeriksaan rektal. Nodul yang irreguler dan keras harus dibiopsi untuk
menyingkirkan hal ini. Atau didapatkan jaringan yang ganas pada pemeriksaan patologi dari
jaringan prostat yang diambil akibat gejala BPH. Pada pemeriksaan rektal toucher (colok
dubur) didapatkan massa dengan permukaan yang berbenjol, keras, dan terfiksasi.2,3

DAFTAR PUSTAKA

1. Purnomo BB. Dasar-dasar urologi: anatomi sistem urogenitalia. Ed 2. Jakarta: Sagung


Seto; 2009.
2. Ramsey EW Elhilail M, Goldenberg SL, Nickel CJ, Norman R, Perreault JP et al.
Practice Patterns of Canadian Urologist in BPH and Prostate Cancer. J Urol 163; 2000. p.
499-502.
3. Thompson Am, Trasher JB, Burnett AL, Hagino DC, Michael S, Anthony V D’Amico,
et all. Guideline for the management of clinically localized prostate cancer. Available at
https://www.auanet.org/education/guidelines/prostate-cancer.cfm
4. Sagalowsky.Arthur I. Karsinoma Prostat. In : Harrison Principles of Internal Medicine.
Editor Isselbacher. Kurt J..et all., Volume 4. Jakarta: EGC; 2002.h.. 2070-85.

Anda mungkin juga menyukai