Anda di halaman 1dari 6

Tanggal 06/02/2023

Angkatan CXXVI
Nama Munadya Hamzah

Instansi PKM LAWANGA

Jabatan Ahli Pertama-Dokter Umum

TUGAS REFLEKSI AKTUALISASI

NILAI-NILAI BERAKHLAK DI INSTANSI

Berdasarkan Surat Edaran (SE) Menteri PANRB Nomor 20 tahun 2021 tanggal 26 Agustus
2021 tentang Implementasi Core Values Dan Employer Branding Aparatur Sipil Negara, disebutkan
bahwa dalam rangka penguatan budaya kerja sebagai salah satu strategi transformasi pengelolaan
ASN menuju pemerintahan berkelas dunia (World Class Government), pemerintah telah meluncurkan
Core values atau nilai-nilai dasar ASN BerAkhlak dan Employer Branding (Bangga Melayani
Bangsa).

Pada tanggal 27 Juli 2021, Presiden Joko Widodo meluncurkan Core Values dan Employer
Branding ASN tersebut yang bertepatan dengan Hari Jadi Kementerian PANRB ke-62. Core values
ASN yang diluncurkan yaitu ASN BerAkhlak yang merupakan akronim dari Berorientasi Pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif.

Core Values tersebut seharusnya dapat dipahami dan dimaknai sepenuhnya oleh seluruh ASN
serta dapat diimplementasikan dalam pelaksanaan tugas dan kehidupan sehari-hari. Oleh karena tugas
pelayanan publik yang sangat erat kaitannya dengan pegawai ASN, sangatlah penting untuk
memastikan bahwa ASN mengedepankan nilai-nilai BerAkhlak ini Dalam pelaksanaan tugasnya.

Refleksi Aktualisasi Nilai-Nilai BerAkhlak

1. Berorientasi Pelayanan
Untuk menciptakan instansi yang berorientasi pelayanan maka diperlukan beberapa
aspek yang merupakan indikator dari nilai dasar berorientasi pelayanan antara lain yaitu
memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat, ramah, cekatan, solutif, dan dapat
diandalkan, melakukan perbaikan tiada henti. Aktualisasi nilai berorientasi pelayanan di
Puskesmas Lawanga dapat dilihat dari hal-hal sebagai berikut:
a. Melayani pasien dengan ramah dan cekatan, tetapi karena kendala fasilitas yang ada
kadang waktu pelayanan agak lama (misal masalah alat laboratorium yang serba manual
jadi menunggu lama untuk hasil laboratorium)
b. Pegawai mulai berbenah untuk menaati datang dan jam pulang, tetapi tetap masih ada
beberapa pegawai yang belum menaatinya karena tidak ada fasilitas fingerprint.
Kedepannya semoga bisa menerapkan adanya fingerprint agar absensi berjalan secara
objektif
c. Adanya survei kepuasan masyarakat yang rutin dilakukan sebagai bahan koreksi demi
menciptakan pelayanan yang sesuai kebutuhan masyarakat
d. Menindaklanjuti Hasil survei jika ada kekurangan dengan melakukan perbaikan.
e. Mendekatkan pelayanan ke sekitar wilayah kerja di Puskesmas, agar lebih dapat
dijangkau masyarakat seperti adanya Pustu, polindes, poskesdes yang tersebar di wilayah
kerja puskesmas. Hal ini sudah berjalan baik dan peran Pustu, polindes, poskesdes sangat
baik.

Untuk mata pelatihan berorientasi pelayanan ini sudah dijalankan dengan baik. Adapun hal-
hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan pelaksanaan nilai ini antara lain:
a. Komitmen pimpinan yang merupakan kunci untuk membangun pelayanan yang
berkualitas
b. Penyediaan layanan sesuai dengan sasaran dan kebutuhan masyarakat
c. Penerapan dan penyesuaian standar pelayanan di dalam penyelenggaraan pelayanan
publik
d. Memberikan perlindungan bagi pegawai serta menindaklanjuti pengaduan masyarakat.

2. Akuntabel
Poin-poin penting pada nilai akuntabel adalah melaksanakan tugas dengan penuh
tanggung jawab, jujur, cermat, disiplin, dan berintegritas tinggi, tidak menyalahgunakan
kewenangan jabatan, menggunakan barang dan kekayaan milik negara secara efektif dan
bertanggung jawab. Di Puskesmas Lawanga, nilai kompeten ini direfleksikan dengan:
a. Tidak menyalahgunakan barang inventaris yang ada di kantor seperti menggunakan
printer untuk mencetak keperluan pribadi
b. Mematikan alat elektronik apabila tidak digunakan
c. Pegawai berkomitmen tidak melakukan tindak korupsi
d. Pegawai berkomitmen untuk tidak sembarangan menerbitkan surat izin sakit atau surat
sehat untuk keperluan tertentu.
e. Melaksanakan tugas sesuai SK Kepala Puskesmas dengan bertanggung jawab.
Untuk meningkatkan mata pelatihan akuntabel ini ada beberapa hal yang bisa
dilakukan antara lain:
a. Menentukan tujuan yang ingin dicapai dan tanggung jawab yang harus dilakukan
b. Memberikan laporan hasil secara lengkap mudah dipahami dan tepat waktu sebagai
wujud untuk menjalankan akuntabilitas dalam menyediakan dokumentasi dengan
komunikasi yang benar serta mudah dipahami
c. Melakukan evaluasi hasil dan menyediakan masukan atau feedback untuk memperbaiki
kinerja yang telah dilakukan melalui kegiatan-kegiatan yang bersifat korektif.

3. Kompetensi
Sebagai ASN dituntut untuk kompeten dalam menjalankan pekerjaannya. Poin-poin
utama pada nilai kompeten ini yaitu meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab
tantangan yang selalu berubah, membantu orang lain belajar, mengerjakan tugas dengan
kualitas terbaik. Di Puskesmas lawanga nilai kompeten ini direfleksi dengan:
a. Semua pegawai tenaga kesehatan mempunyai bukti tertulis berupa sertifikat kompetensi,
Hal ini sudah terjaga sampai saat ini karena sertifikat kompetensi adalah kewajiban
b. Pegawai Puskesmas rutin mengikuti diklat seminar atau workshop untuk meningkatkan
kompetensi baik yang dikoordinasi dari instansi maupun mandiri
c. Jika ada permasalahan di puskesmas yang masih belum terlalu ahli, mengadakan studi
banding ke puskesmas lain yang lebih mumpuni.
Untuk meningkatkan nilai kompeten ini bisa diterapkan dengan:
a. Belajar bersama teman atau jejaring, selain akan menjadi motivasi belajar dan
penyemangat, akan membantu saat menemukan kesulitan
b. Mencari sumber pembelajaran lain dengan memanfaatkan sumber keahlian para pakar
atau konsultan yang mungkin dimiliki unit kerja atau instansi tempat ASN bekerja
atau tempat lain.

4. Harmonis
Terciptanya suasana harmonis di lingkungan kerja tentunya akan menciptakan
suasana yang nyaman sehingga suasana kerja lebih kondusif untuk semua pegawai. Poin-poin
nilai harmonis di antara lain menghargai setiap orang apapun latar belakangnya, suka
menolong orang lain, membangun lingkungan kerja yang kondusif.
Di Puskesmas lawanga nilai harmonis ini direfleksikan dengan:
a. Terciptanya lingkungan kerja yang nyaman dan kondusif, lingkungan bersih dan nyaman
dipandang. Hal ini sudah tercipta dengan baik. Kedepannya jika ada gesekan antar
pegawai harapannya bisa diselesaikan dengan baik
b. Sesama pegawai saling bersikap ramah satu sama lain. Hal ini juga sudah berjalan dengan
baik
c. Sesama pegawai bahu membahu bekerja sama mengerjakan suatu project misalnya
persiapan akreditasi
d. Meskipun pegawai beragam suku dan agama tetapi saling menghormati dan menghargai.
Hal ini juga bukan merupakan sesuatu yang sulit untuk menjaga toleransi antar umat
beragama. Pegawai dapat bekerja berdampingan dengan baik.
Untuk meningkatkan aktualisasi nilai harmonis di Puskesmas antara lain:
a. Membuat tempat kerja yang berenergi. Tempat kerja harus dibuat sedemikian rupa agar
karyawan tetap senang dan nyaman saat bekerja
b. Memberikan keleluasaan untuk belajar dan memberikan kontribusi
c. Berbagi kebahagiaan bersama seluruh rekan kerja

5. Loyal
Nilai BerAkhlak loyal poin-poin utama yang bisa dijalankan yaitu memegang teguh
ideologi Pancasila UUD 1945, NKRI, dan pemerintahan yang sah, menjaga nama baik sesama
ASN, pimpinan, instansi dan negara, menjaga rahasia jabatan dan negara.
Di Puskesmas lawanga nilai loyal ini direfleksikan dengan:
a. Sigap menjalankan perintah Kepala Puskesmas dengan penuh tanggung jawab. Hal ini
sudah dilakukan oleh pegawai namun kadang-kadang masih ada beberapa pegawai yang
menunggu komando dulu baru bergerak b
b. Bersedia dihubungi 24 jam. Jika ada problem yang membutuhkan bantuan
c. Jika ada hari libur cuti bersama bersedia melakukan piket yang bergilir. Uuntuk hal ini
biasanya sudah memahami karena kami bekerja di pusat kesehatan, maka tidak ada hari
libur dan selalu dikoordinasikan dengan rekan lain agar porsinya sama rata antar pegawai
d. Dengan senang hati mengikuti kegiatan-kegiatan hari khusus seperti upacara
kemerdekaan dan ikut memeriahkan hari jadi kabupaten, Hari Kesehatan Nasional dsb.
Rekomendasi hal-hal yang bisa dilakukan untuk lebih meningkatkan nilai loyal pegawai
antara lain adalah:
a. Setiap pegawai dapat mengimplementasikan Perhatikan nilai-nilai Pancasila dalam
pekerjaan sehari-hari dan kehidupan sehari-hari
b. Setiap pegawai berusaha untuk menerapkan nilai-nilai bela negara dalam
kehidupan sehari-hari.

6. Adaptif
Poin-poin adaptif yang bisa diterapkan antara lain cepat menyesuaikan diri
menghadapi perubahan, terus berinovasi menghadapi perubahan dan bertindak proaktif.
Di Puskesmas lawanga nilai adaptif ini direfleksikan dengan:
a. Dalam era covid 19 pegawai puskesmas melakukan perubahan-perubahan sedemikian
rupa sehingga bisa mengurangi risiko infeksi seperti memakai alat pelindung diri,
menerapkan SOP dan alur pelayanan yang dimodifikasi selama pandemi covid. Untuk hal
ini sudah dijalankan dengan baik
b. Berusaha belajar teknologi di era digital karena semua laporan program-program di
Puskesmas saat ini mengarah ke IT, sayangnya ini tidak dibarengi dengan keinginan
pegawai-pegawai yang senior untuk belajar juga, jadi biasanya dilimpahkan ke pegawai
yang lebih muda. Seharusnya umur bukan jadi penghalang untuk mempelajari hal baru
meskipun memang teknologi tidak mudah dipelajari tetapi jika ada keinginan pasti dapat
menguasai teknologi dengan baik
c. Bersiap menerima tugas lain meskipun di luar tupoksi karena di puskesmas banyak
program-program yang harus dijalankan dan SDM-nya tidak sebanyak program-
programnya
d. Karena saat ini era digital begitu berkembang, mulai melakukan upaya pendekatan atau
promosi kesehatan melalui media sosial
Untuk meningkatkan nilai adaptif ini setidaknya pegawai harus melakukan hal-hal berikut ini:
a. Harus terus mengasah pengetahuan nya hingga tingkat mahir
b. Harus terus berkomunikasi hingga memiliki persepsi yang sama atau gelombang yang
sama terhadap suatu visi atau cita-cita yang akan dicapai bersama
c. Memiliki mental model yang mencerminkan realitas yang organisasi ingin wujudkan
d. Perlu selalu sinergis dalam melaksanakan kegiatan kegiatan untuk mewujudkan.

7. Kolaboratif
Kolaboratif merupakan nilai dasar yang harus dimiliki oleh CPNS. Sekat-sekat birokrasi yang
mengkungkung birokrasi pemerintah saat ini dapat dihilangkan. Pendekatan WoG yang telah
berhasil diterapkan di beberapa negara lainnya diharapkan dapat juga terwujud di Indonesia.
Semua ASN Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah kemudian akan bekerja dengan satu
tujuan yaitu kemajuan bangsa dan negara Indonesia. Poin-poin kolaboratif ini adalah memberi
kesempatan pada berbagai pihak untuk berkontribusi, terbuka dalam bekerja sama untuk
menghasilkan nilai tambah, dan menggerakkan pemanfaatan semua sumber daya untuk
kebaikan bersama. Di Puskesmas Lawanga nilai kolaboratif ini direfleksikan dengan:
a. Dalam melaksanakan vaksinasi melibatkan bantuan koordinasi dengan berbagai pihak
lintas sektor, desa, kecamatan, TNI, polisi untuk membantu mensukseskan vaksinasi
covid.
b. Dalam mengatasi pandemi covid untuk pemantauan pasien pasien covid dan kepentingan
tracing juga melibatkan dari pihak desa, TNI, polisi, dan Kecamatan.
c. Dalam segala aspek dan program-program di Puskesmas juga harus selalu berkoordinasi
dengan pihak dinas kesehatan kabupaten. Hal ini sudah berjalan dengan baik karena
Puskesmas berada dibawah Dinas Kesehatan tentunya hubungan baik dan kerjasama akan
terus dipertahankan.
Untuk meningkatkan aktualisasi nilai kolaboratif ini bisa dengan melakukan
rekomendasi sebagai berikut:
a. Trust building: membangun kepercayaan dengan stakeholder mitra kolaborasi
b. Face-to-face dialogue: melakukan negoisasi dan baik dengan sungguh-sungguh
c. Komitmen terhadap proses: pengakuan saling ketergantungan, sharing ownership dalam
proses serta keterbukaan terkait keuntungan bersama
d. Pemahaman bersama berkaitan dengan kejelasan misi definisi bersama terkait
permasalahan serta mengidentifikasi nilai bersama

Link Learning journal ke-2:

https://drive.google.com/file/d/11cOHVwHbXLBBmYgMgiHkY9nErpvsPPBI/view?usp=drivesdk

Anda mungkin juga menyukai