Anda di halaman 1dari 2

PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS PENERIMAAN BERUPA BARANG

Organisasi Nirlaba dalam kegiatan memperoleh penghasilan (Fundrising) adakalanya tidak hanya
menerima sumbangan berupa dana namun ada juga donatur yang memberikan sumbangan berupa
barang, seperti organisasi nirlaba yang bergerak disektor penanggulangan bencana yang menerima
sumbangan berupa pakaian, sembako, obat-obatan, bahkan kendaraan misalnya ambulance dan
aset tetap lainnya.

Berdasarkan tujuan penggunaan dari barang tersebut oleh organisasi dapat dibagi dalam 2 golongan,
yaitu :

1. Persediaan (Stock) yaitu barang tersebut dalam kegiatan organisasi dengan tujuan disalurkan
kembali.
2. Aset tetap (Fixed Assets) yaitu barang tersebut bertujuan guna menunjang kegiatan operasional
organisasi.

Dengan demikian perlakuan akuntansi untuk masing-masing golongan tersebut ada perbedaanya.

Ad 1. Barang yang masuk dalam golongan Persediaan (Stock) pada saat penerimaan barang dicatat
dalam AKUN Persediaan, jurnalnya sebagai berikut :

AKUN DEBIT KREDIT


Persediaan xxx
Pendapatan Hibah Barang xxx
Nilai saldo persediaan akan berkurang pada saat barang tersebut disalurkan kembali.

Ad 2. Sedangkan barang yang masuk dalam golongan Aset Tetap ( Fixed Assets) pada saat
penerimaan barang dicatat dalam AKUN Harga Perolehan Aset Tetap ( Fixed Assets),
jurnalnya sebagai berikut :

AKUN DEBIT KREDIT


Harga Perolehan Aset Tetap xxx
Pendapatan Hibah Barang xxx
Nilai aset akan berkurang menggunakan metode penyusutan sesuai kebijaksanaan yang
berlaku dalam SOP organisasi.

Bagaimana cara menilai barang tersebut?

Dalam siklus akuntansi, sebuah lembaga (entitas) akan mencatat semua transaksi dan kejadian, baik
transaksi yg disepakati nilainya maupun transaksi yang tidak didasari dengan kesepakatan nilai.

Lebih mudah perlakuan akuntansinya atau pencatatannya dalam pembukuan organisasi apabila nilai
dari barang sudah disepakati nilai-nya, organisasi bisa langsung menjurnal transaksi tersebut sesuai
golongan tujuan penggunaan dari barang tersebut, misalnya :

a. Harga yang tertera dalam tanda terima barang dari Penyumbang atau harga yang
diinformasikan dari penyumbang.

Sedangkan perlakuan akuntansi atau pencatatan atas barang yang tidak didasari dengan kesepakan
nilainya atau harga barang yang diterima tidak diketahui pada saat penerimaan, manajemen
organisasi terlebih dahulu harus mencari nilai barang tersebut bisa dengan beberapa metode sesuai
dengan kebijakan dalam SOP organisasi, yaitu
a. Harga pasar yaitu manajemen mencari harga pasar dari barang sejenis, metode ini umum
digunakan oleh manajemen organisasi karena dinilai lebih wajar, tapi terkesan ribet.
b. Manajemen organisasi bisa juga menentukan kebijakan perkiraan harga sendiri yaitu berupa
standar harga yang tertuang dalam SOP organisasi yang dipergunakan secara konsisten,
metode ini lebih mudah.

Banyak yang bertanya mengapa harus dicatat secara akuntansi? Apalagi kalau barang yang diterima
berupa barang bekas, hanya merepotkan saja.

Berikut manfaat yang bisa diperoleh organisasi menurut pemikiran penulis :

1. Organisasi dinilai lebih Transparan dan Akuntable, oleh pembaca laporan keuangan dapat
langsung dibaca terdapat item penerimaan sumbangan berupa barang dan kegiatan
penyaluran barang tersebut.
2. Donatur merasa dihargai atas sumbangan yang diberikan tanpa mengharap imbal balik dari
penerima.
3. Dari sisi organisasi sendiri akan tercipta Pengendalian Internal yang baik atas pengelolaan
harta, dengan demikian memperkecil kecurangan yang mungkin terjadi.

Semoga bermanfaat tulisan ini yang jauh dari sempurna, mohon masukannya, apabila pembaca ada
pertanyaan silahkan klik menu chat yang tersedia atau melalui email sekretariat@integrasi-
edukasi.org dan apabila ingin berbagi pengetahuan seputar pengelolaan keuangan organisasi nirlaba
silahkan tulisan anda kirim ke email tersebut.

Terimakasih atas kunjungannya.

Salam Transparansi & Akuntabilas NGO

Anda mungkin juga menyukai