Fakultas Kedokteran
UI : Media Aescullapius.
Pitono Soeparto, dkk. (1997). Gastroenterologi Anak. Surabaya : GRAMIK FK
Universitas Airlangga.
Pada dehidrasi ringan, terapi cairan dapat diberikan secara oral sebanyak 1500-
2500 ml/24 jam (30 ml/kg berat badan /24 jam) untuk kebutuhan dasar, ditambah
dengan pengantian defisit cairan kehilangan cairan yang masih berlangsung.
Menghitung kebutruhan cairan sendiri, termasuk jumlah insensible water loss
sangat perlu dilakukan setiap hari. Perhatian tanda-tanda kelebihan cairan seperti
ortopnea,sesak nafas, perubahan pola tidur, atau konfusion. Cairan yang diberikan
secara oral tergantung jenis dehidrasi.
a. Dehidrasi hippertonik : cairan yang dianjurkan adalah air atau minuman
dengan kandungan sodium rendah, jus buah seperti apel, jeruk, dan anggur.
b. Dehidrasi isotonik : cairan yang dianjurkan selain air dan suplemen yang
mengandung sodium(jus tomat) juga dapat diberikan isotonik yang ada di
pasaran.
c. Dehidrasi hipotonik cairan yang dianjurkan seperti diatas tetapi dibutuhkan
kadar sodium yang lebih tinggi.
Pada dehidrasi sedang sampai berat dan pasien tidak dapat minum per oral, selain
pemberian cairan enteral, dapat diberikan rehidrasi parenteral. Jika cairan tubuh
yang hilang terutama adalah air, maka jumlah cairan rehidrasi yang dibutuhkan
dapat dihitung dengan rumus :
Definisi cairan (liter = Cairan badan total (CBT) yang diinginkan – CBT saat
ini
CBT yang diinginkan = kadar Na serum x CBT saat ini
CBT saat ini (pria) = 50%x berat badan (kg)
CBT saat ini (perempuan) = 45% x berat badan (kg)
Jenis cairan kristaloid yang digunakan untuk rehidrasi tergantung dari
jenisdehidrasinya. Pada dehidrasi isotonik dapat diberikancairan NaCl 0,9% atau
dekstrosa 5% dengan kecepatan 25-30% dari defisit cairan total perhari. Pada
dehidrasi hipertonik digunakan cairan NaCl, 45%. Dehidrasi hipotonik
ditatalaksanakan dengan mengatasi penyebab yang mendasari, penambahan diet
natrium, dan bila perlu pemberian cairan hipertonik.
http://www.pdgi-online.com/v2/index.php?
option=com_content&task=view&id=422&Itemid=40
Catatan :
Kalau anaknya setelah diperiksakan tetap dehidrasi, suruh ibunya untuk terus
memberikan ASI. Kalau ibunya tidak menyusui, anaknya diberikan 100 – 200 ml
air minum bersih, kemudian diberikan Oralit.
EVALUASI PETUNJUK
TANYAKAN :
Diare 0 - 3 kali mencret 4-10 kali mencret ≥ 10 kali mencret
Muntah Tidak atau sedikit Kadang-kadang Sangat sering
Rasa haus biasa berlebihan Tidak bisa minum
Air kencing biasa sedikit dan warna Tidak kencing
kuning gelap selama 6 jam
PERHATIKAN :
Kondisi sadar Ngantuk dan Ngantuk, pingsan,
jika menangis gelisah sawan
Air mata masih ada jika menangis jika menangis
tidak ada tidak ada
Mata biasa cekung sangat kering dan
cekung
Mulut basah kering sangat kering
Pernafasan biasa lebih cepat sangat cepat dan
dalam
RASAKAN :
Kulit Kalau dicubit Kalau dicubit Kalau dicubit
cepat kembali lambat kembali kembali lambat
sekali
Nadi Biasa Biasa Cepat sekali dan
lemah
Ubun-ubun Biasa Cekung Cekung sekali
PENURUNAN
BERAT 25-100 gram per ≥100 gram per
25 gram per kilo
BADAN : kilo kilo
DEHIDRASI
Dehidrasi terjadi jika cairan yang dikeluarkan oleh tubuh melebihi cairan yang
masuk. Namun karena mekanisme yang terdapat pada tubuh manusia sudah sangat
unik dan dinamis maka tidak setiap kehilangan cairan akan menyebabkan tubuh
dehidrasi. Dalam kondisi normal, kehilangan cairan dapat terjadi saat kita
bernafas, kondisi cuaca sekitar, berkeringat, buang air kecil dan buang air besar.
Sehingga setiap hari kita harus minum cukup air guna mengganti cairan yang
hilang saat aktifitas normal tersebut. Untungnya, tubuh mempunyai mekanisme
unik bila kekurangan cairan. Rasa haus akan serta merta muncul bila
keseimbangan cairan dalam tubuh mulai terganggu. Tubuh akan menghasilkan
hormon ADH guna mengurangi produksi kencing oleh ginjal. Tujuan akhir dari
mekanisme ini adalah mengurangi sebanyak mungkin kehilangan cairan saat
keseimbangan cairan tubuh terganggu.
Dehidrasi terjadi bila kehilangan cairan sangat besar sementara pemasukan cairan
sangat kurang. Beberapa kondisi yang sering menyebabkan dehidrasi antara lain :
Saat gula dan sodium sitrat tidak tersedia maka dapat diganti dengan