Anda di halaman 1dari 32

BAB I

PENDAHULUAN
1.1         Latar Belakang
Setiap makhluk hidup pasti mengalami pertumbuhan seiring berjalannya waktu.
Di dalam pertumbuhan terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
tersebut. Salah satu faktor yaitu adanya cahaya. Dalam dunia tumbuhan, yang cepat
mengalami pertumbuhan yaitu biji kacang hijau. Biji kacang hijau memiliki nutrisi yang
tinggi dan sangat bermanfaat bagi kehidupan misalnya dalam hal pangan.
Biji kacang hijau sangat menarik dan praktis untuk menjadi bahan penelitian.
Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian dengan biji kacang hijau untuk
mengetahui besarnya pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan pada kacang hijau, baik
pada kacang hijau yang berada dalam cahaya terang ataupun gelap.

1.2         Tujtan
-       Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan biji kacang
hijau
-       Perbedaan pertumbuhan antara biji kacang hijau pada cahaya yang terang dan biji
kacang hijau pada cahaya yang gelap

1.3         Rumusan Masalah
-       Apakah cahaya mempengaruhi kecepatan tumbuh pada tanaman di tempat gelap dan
terang ?
-       Apakah cahaya mempengaruhi warna daun pada tanaman di tempat gelap dan terang ?
-       Apakah cahaya mempengaruhi warna batang pada tanaman di tempat gelap dan terang
?

BAB II
DASAR TEORI
2.1 Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua proses hidup yang selalu
terjadi pada setiap makhluk hidup. Kedua istilah tersebut sering diucapkan untuk
pengertian yang sama. Padahal pertumbuhan dan perkembangan memiliki pengertian
yang berbeda satu sama lain. Pertumbuhan dapat diartikan sebagai peningkatan
ukuran yang bersifat permanent (tetap) dan tidak dapat balik ( Irrevisible), sedangkan
perkembangan adalah proses perubahan dalam bentuk. Pada proses pertumbuhan
selau terjadi peningkatan volume dan bobot tubuh peningkatan jumlah sel dan
protoplasma. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan bukan merupakan
besaran sehingga tidak dapat diukur. Perkembangan pada tumbuhan diawalai sejak
terjadi fertilisasi. Calon Tumbuhan akan berubah bentuk dari sebuah telur yang dibuahi
menjadi zigot, embrio, dan akhirnya menjadi sebatang pohon yang kokoh atau rumput
yang mudah digoyangkan oleh angina. Nama lain proses perkembangan adalah
morfogenesis. Proses perttmbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan
aktivitas sintetis bahan mentah (bahan baku) berupa molekul sederhana dan molekul
kompleks. Tahapan yang dilalui selama melangsungkan proses tersebut adalah
sebagai berikut :
1. Tahap pembelahan sel, yaitu sel induk membelah menjadi beberapa sel anak.
 2.Tahap Pembesaran sel, yaitu pembesaran atau peningkatan volume sel anak. Pada
sel tumbuhan, peningkatantersebut biasanya disebabkan oleh penyerapan air kedalam
vakuola.  Perkembangan sel anak yang telah mencapai ukuran tertentu menjadi bentuk
khusus (terspesialisasi) melalui proses diferensiasi. Pada akhirnya terbentuk jaringan,
organ, dan individu.
2.2 Klasifikasi dan Morfologi pada Tanaman Kacang Hijau
2.2.1 Klasifikasi Tanaman Kacang Hijau
Kacang hijau merupakan salah satu tanaman semusim yang berumur pendek
(kurang lebih 60 hari). Tanaman ini disebut juga mungbean, green gram ataugolden
gram. Dalam dunia tumbuh-tumbuhan, tanaman ini diklasifikasikan seperti berikut ini.
Divisi                    : Spermatophyta
Sub-divisi            : Angiospermae
Kelas                    : Dicotyledoneae
Ordo                     : Rosales
Famili                   : Papilionaceae
Genus                  : Vigna
Spesies                : Vigna radiata atau Phaseolus radiates
2.2.2 Morfologi Tanaman Jacang Hijau
Tanaman kacang hijau berbatang tegak dengan ketinggian sangat bervariasi, antara
30-60 cm, tergantung varietasnya. Cabangnya menyamping pada bagian utama,
berbentuk bulat dan berbulu. Warna batang dan cabangnya ada yang hijau dan ada
yang ungu.
Daunnya trifoliate (terdiri dari tiga helaian) dan letaknya berseling. Tangkai daunnya
cukup panjang, lebih panjang dari daunnya. Warna daunnya hijau muda sampai hijau
tua.
Bunga kacang hijau berwarna kuning, tersusun dalam tandan, keluar pada cabang
serta batang, dan dapat menyerbuk sendiri.
Biji kacang hijau lebih kecil dibanding biji kacang-kacangan lain. Warna bijinya
kebanyakan hijau kusam atau hijau mengilap, beberapa ada yang berwarna kuning,
cokelat dan hitam . Tanaman kacang hijau berakar tunggang dengan akar cabang pada
permukaan.

2.3 Perkecambahan Kacang Hijau


Perkecambahan adalah proses pertumbuhan embrio dan komponen-komponen
biji yang memiliki kemampuan untuk tumbuh secara normal menjadi tumbuhan baru.
Komponen biji tersebut adalah bagian kecambah yang terdapat didalam biji, misalnya
radikula dan plumula.
Tahapan perkdcambahan :
Perkembangan bij berhubungan dengan aspek kimiawi. Proses tersebut meliputi
beberapa tahapan, antara lain imbibisi, sekresi hormon dan enzim, hidrolisis cadangan
makanan, pengiriman bahan makanan terlarut dan hormone ke daerah titik tumbuh atau
daerah lainnya, serta asimilasi (fotosintetis). Proses penyerapan cairan pada biji
(imbibisi) terjadi melalui mikropil. Air yang masuk kedalam kotiledon membengkak.
Pembengkakan tersebut pada akhirnya menyebabkan pecahnya testa. Awal
perkembangan disahului aktifnya enzim hidrolase (protease, lipase, dan karbohidrase)
dan hormone pada kotiledon atau endosperma oleh adanya air. Enzim protease segera
bekerja mengubah molekul protein menjadi asam amino. Asalm amino digunakan untuk
membuat molekul protein baru bagi membrane sel dan sitoplasma. Timbunan pati di
uraikan menjadi maltosa kemudian menjadi glukosa. Sebagian glukosa akan diubah
menjadi selulosa, yaitu bahan untuk membuat dinding sel bagi sel-sel yang baru. Bahan
makanan terlarut berupa maltosa dan asam amino akan berdifusi ke embrio. Semua
proses tersebut memerlukan energi. Biji memperoleh energi melalui pemecahan
glukosa saat proses respirasi. Pemecahan glukosa yang berasal dari timbunan pati
menyebabkan biji kehilangan bobotnya. Setelah beberapa hari, plumula tumbuh di atas
permukaan tanah. Daun pertama membuka dan mulai melakukan fotosintesis.
 Tipe Perkecambahan :
Berdasarkan posisi kotiledon dalam proses perkecambahan dikenal perkecambahan
hipogeal dan epigeal. Hipogeal adalah pertumbuhan memanjang dari epikotil yang
meyebabkan plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas tanah. Kotiledon
relatif tetap posisinya. Contoh tipe ini terjadi pada kacang kapri dan jagung. Pada
epigeal hipokotillah yang tumbuh memanjang, akibatnya kotiledon dan plumula
terdorong ke permukaan tanah. Perkecambahan tipe ini misalnya terjadi pada kacang
hijau dan jarak. Pengetahuan tentang hal ini dipakai oleh para ahli agronomi untuk
memperkirakan kedalaman tanam.

2.4  Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan

A.   Faktor eksternal/lingkungan: faktor ini merupakan faktor luar yang erat sekali
hubungannya dengan proses pertumbuhan dan perkembangan. Beberapa faktor
eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan adalah sebagai berikut:
1.Air dan mineral
2.Kelembaban.
3.Suhu
4.Cahaya
B.   Faktor internal : faktor yang melibatkan hormon dan gen yang akan mengontrol
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. 

2.5 Pengaruh Cahaya
Cahaya bermanfaat bagi tumbuhan terutama sebagai energi yang nantinya
digunakan untuk proses fotosintesis. Cahaya juga berperan dalam proses pembentukan
klorofil. Akan tetapi cahaya dapat bersifat sebagai penghambat
(inhibitor) pada proses pertumbuhan, hal ini terjadi karena cahaya dapat memacu difusi
auksin ke bagian yang tidak terkena cahaya. Sehingga, proses perkecambahan yang
diletaan di tempat yang gelap akan menyebabjan terjadinya
etiolasi.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian dilaksanakan pada hari Senin,8 Oktober 2012 di Kelas Akselerasi
SMA Unggulan Hafsa BPPT Genggong Pajarakan Probolinggo.
3.2 Variabel
Variabel Bebas :
- Intensitas Cahaya

Variabel Terikat
- Pertumbuhan Kacang Hijau

Variabel Kontrol :
- Air
-Suhu
- Kelembaban

3.3 Alat dan Bahan


Alat :
         2 gelas Aqua plastik
         Silet
         Pena
         Penggaris
         Benang

Bahan :
         20 biji kacang hijau
         Kapas
         Air

3.4 Cara Kerja
         Sediakan 2 gelas botol aqua
         Potong gelas botol aqua tersebut dengan tinggi yang cukup
         Masukkan kapas ke dalam masing-masing botol aqua
         Tetesi air ke dalam botol yang berisi kapas hingga lembab
         Letakkan 10 biji kacang hijau di masing-masing botol aqua
         Berilah tanda pada botol aqua untuk setiap biji kacang hijau
         Lakukan pengamatan terhadap pertumbuhan biji kacang hijau selama 1 minggu
         Catatlah setiap hari pertambahan tinggi biji kacang hijau pada interval waktu yang
sama
         Buatlah laporan praktikum

BAB IV
DATA HASIL PENGAMATAN

4.1 Tabel Pengamatan


A. Kecambah pada Tempat Terang
Hari ke-1 Hari ke-2 Hari ke-3 Hari ke-4 Hari ke-5 Rata-Rata
Biji 1 - - - - - -
Biji 2 0.7 cm 0.8 cm 0.8 cm 0.8 cm Mati 0.62 cm
Biji 3 - - - - - -
Biji 4 0.6 cm 0.6 cm 0.7 cm 0.7 cm Mati 0.52 cm
Biji 5 0.1 cm 0.5 cm 0.5 cm 0.5 cm 0.5 cm 0.42 cm
Biji 6 - 0.1 cm 0.1 cm 0.1 cm Mati 0.06 cm
Biji 7 0.3 cm 0.4 cm 0.4 cm 0.4 cm Mati 0.3 cm
Biji 8 0.5 cm 1.1 cm 1.1 cm 1.1 cm 1.1 cm 0.98 cm
Biji 9 - 0.1 cm 0.1 cm 0.1 cm Mati 0.06 cm
Biji 10 - - - - - -
Rata-Rata 0.22 cm 0.36 cm 0.37 cm 0.37 cm 0.16m

B.   Kecambah pada Tempat Gelap

Hari ke-1 Hari ke-2 Hari ke-3 Hari ke-4 Hari ke-5 Rata-Rata
Biji 1 - 1.5 cm 7 cm 15 cm 24 cm 9.5 cm
Biji 2 1.3 cm 2.5 cm 12 cm 19 cm 22 cm 11.36 cm
Biji 3 1 cm 2 cm 10 cm 11 cm 21 cm 9 cm
Biji 4 0.5 cm 1.5 cm 4 cm 15 cm 21 cm 8.4 cm
Biji 5 0.3 cm 1.7 cm 2.2 cm 15 cm 19 cm 7.64 cm
Biji 6 - 1.5 cm 7 cm 16 cm 22 cm 9.3 cm
Biji 7 0.7 cm 2.1 cm 8 cm 17 cm 21 cm 9.76 cm
Biji 8 - 1.3 cm 6 cm 15 cm 21 cm 8.6 cm
Biji 9 - 2.5 cm 9 cm 17 cm 19 cm 9.5 cm
Biji 10 0.4 cm 2 cm 8 cm 17 cm 22 cm 9.88 cm
Rata-Rata 0.42 cm 1.8 cm 7.3 cm 14.7 cm 21.2 cm

C.   Warna Daun
Warna Daun
Gelap Terang
Biji 1 Hijau kekuningan Pucat kekuningan
Biji 2 Hijau kekuningan Pucat kekuningan
Biji 3 Hijau kekuningan Pucat kekuningan
Biji 4 Hijau kekuningan Puccat kekuningan
Biji 5 Hijau kekuningan Pucat kekuningan
Biji 6 Hijau kekuningan Pucat kekuningan
Biji 7 Hijau kekuningan Pucat kekuningan
Biji 8 Hijau kekuningan Pucat kekuningan
Biji 9 Hijau kekuningan Pucat kekuningan
Biji 10 Hijau kekuningan Pucat kekuningan

D.   Warna Batang
Warna Batang
Gelap Terang
Biji 1 Putih Keunguan
Biji 2 Putih Keunguan
Biji 3 Putih Keunguan
Biji 4 Putih Keunguan
Biji 5 Putih Keunguan
Biji 6 Putih Keunguan
Biji 7 Putih Keunguan
Biji 8 Putih Keunguan
Biji 9 Putih Keunguan
Biji 10 Putih Keunguan

BAB V
PEMBAHASAN
Pertumbuhan pada sisi tumbuhan yang disinari oleh matahari akan terjadi secara
lambat karena adanya hormon auksin dihambat oleh matahari, tetapi sisi tumbuhan
yang tidak disinari oleh cahaya matahari pertumbuhannya menjadi sangat cepat. Hal ini
dipengaruhi beberapa faktor yaitu faktor dari dalam dan faktor dari luar.
Perkecambahan banyak dipengaruhi oleh faktor cahaya dan hormon, walaupun faktor
yang lain ikut mempengaruhi.   Sehingga hal ini akan menyebabkan ujung tanaman
tersebut cenderung mengikuti arah sinar matahari atau yang disebut fototropisme.
Untuk tanaman yang diletakkan di tempat yang gelap pertumbuhan tanamannya sangat
cepat tetapi tekstur  batangnya sangat lemah dan warnanya  pucat kekuningan karena
mengalami etiolasi.  Hal ini disebabkan karena kerja hormon auksin tidak dihambat oleh
matahari. Sedangkan untuk tanaman yang diletakkan di tempat yang terang tingkat
pertumbuhannya sedikit lebih lambat dibandingkan dengan tanaman yang diletakkan di
tempat gelap, tetapi tekstur batangnya sangat kuat dan juga warnanya segar kehijauan
Pada perkecambahan di tempat terang hormon auksin yang terhambat menyebabkan
pertumbuhan rata-rata dalam lima hari pada titik primernya yaitu 9 cm, sedangkan pada
titik tumbuh primer kecambah yang diletakkan ditempat gelap sebesar  0.5 cm dalam
keadaan tidak ada cahaya, auksin merangsang perpanjangan sel-sel sehingga
kecambah di tempat gelap tumbuh lebih panjang namun dengan kondisi pucat
kekuningan, kurus, dan daunnya tidak berkembang. Sedangkan pada kecambah yang
tumbuh di tempat terang, auksin mengalami kerusakan sehingga pertumbuhan
kecambah terhambat. Laju tumbuh memanjang pada kecambah tersebut dengan
segera berkurang sehingga batang lebih pendek, namun tumbuh lebih kokoh, daun
berkembang sempurna, dan berwarna hijau.

BAB VI
PENUTUP

6.1 Kesimpulan

1.    Perkecambahan banyak dipengaruhi oleh faktor cahaya dan hormon, walaupun faktor
yang lain ikut mempengaruhi.
2.    Ditinjau dari faktor cahaya, dibuktikan bahwa kacang hijau yang ditempatkan di daerah
gelap atau cahaya kurang akan memiliki laju pertumbuhan yang lebih cepat
dibandingkan dengan kacang kedelai yang diletakkan di tempat yang terang.
3.    Kecambah yang diletakkan di tempat gelap tumbuh lebih cepat panjang, namun dengan
kondisi kekuningan karena kekurangan klorofil , kurus, dan daunnya tidak berkembang.
4.    kecambah yang diletakkan di tempat yang terang tingkat pertumbuhannya sedikit lebih
lambat dibandingkan dengan tanaman yang diletakkan di tempat gelap, tetapi tekstur
batangnya sangat kuat dan juga warnanya segar kehijauan.
5.    Hormone auksin yang dipengaruhi sedikit atau tanpa cahaya matahari akan
merangsang perpanjangan sel-sel pada titik tumbuh primer.
6.    kondisi tumbuhan yang baik akan dialami oleh kacang hijau dengan pengaruh cahaya
lebih banyak yaitu tumbuh lebih kokoh, daun berkembang sempurna, dan berwarna
hijau namun batang lebih pendek.

6.2 Saran
1.    Dalam melakukan suatu percobaan, lebih baik melakukan percobaan di tempat yang
sekiranya tidak ada sesuatu yang mengganggu seperti hama tanaman, hewan,
sehingga percobaan akan aman dan berhasil.
2.    Dalam mengukur tinggi kecambah, harus dilakukan dari permukaan tanah hingga ujung
batang.
3.    Dalam melakukan percobaan, hendaknya memperhatikan kualitas kacang hijau yang
akan ditanam dan memperhatikan kondisi lingkungan yang sesuai dengan apa yang
ingin diteliti sehingga hasil percobaan itu baik dan valid.
6.3 Daftar Pustaka

Http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/11/tumbuhan-monokotil-dan-dikotil
Kimball, John W. 1983. Biologi Edisi Kelima. Terjemahan: Siti Soetarmi dan Nawangsari
Sugiri. Edisi kelima. Jakarta: Erlangga.
Tjitroaoepomo,G.1990.Morfologi Tumbuhan.Gajah
MadaUniv.Press.Yogyakarta.Wijayani, Suprih.dkk.tanpa tahun. Petunjuk Praktikum
Biologi. Institut Pertanian “Stiper” Yogyakarta.
Wikipedia, Web.2010. Ensiklopedia Bebas telusuran geoogle kategori botani.
Yogyakarta.
Zhamal, 2008. Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Biji Kacang Hijau.

PENDAHULUAN

1.1             Latar Belakang
Tumbuhan adalah makhluk hidup yang mempunyai ciri sebagaimana makhluk hidup
lainnya. Salah satu ciri tumbuhan adalah mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
Pertumbuhan pada tanaman dapat dilihat dari makin besarnya suatu tanaman yang
disebabkan oleh jumlah sel yang bertambah banyak dan bertambah besar.dan bersifat
tidak dapat balik (irreversible). Selain tumbuh, tanaman juga mengalami
perkembangan. Perkembangan adalah peristiwa biologis menuju kedewasaan ,tidak
dapat dinyatakan dengan  ukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuh
(metamorfosis) dan tingkat kedewasaan.
Pertumbuhan dan perkembangan  merupakan dua proses yang berjalan secara
stimultan (pada waktu yang bersamaan). Perbedaannya terletak pada faktor kuantitatif
karena mudah diamati, yaitu perubahan jumlah dan ukuran. Sebaliknya perkembangan
dapat dinyatakan secara kualitatif karena perubahannya bersifat fungsional.
Tumbuhan  yang masih kecil, belum lama muncul dari biji dan masih hidup dari
persediaan makanan yang terdapat di dalam biji, yang dinamakan kecambah (plantula).
Awalperkecambahan dimulai dengan berakhirnya masa dormansi. Masa dormansi
adalah berhentinya pertumbuhan pada tumbuhan dikarenakan kondisi lingkungan yang
tidak sesuai. Berakhirnya masa dormansi ditandai dengan masuknya air ke dalam biji
suatu tumbuhan, yang disebut dengan proses imbibisi. Imibibisi ini terjadi karena
karena penyerapan air akibat potensial air yang rendah pada biji yang kering. Air yang
berimbibisi menyebabkan biji mengembang dan memecahkan kulit  pembungkusnya
dan juga memicu perubahan metabolik pada embrio yang menyebabkan biji tersebut
melanjutkan pertumbuhan. Enzim-enzim akan mulai mencerna bahan-bahan yang
disimpan pada endosperma atau kotiledon, dan nutrien-nutriennya dipindahkan ke
bagian embrio yang sedang tumbuh.

Biji dapat berkecambah  karena di dalamnya terdapat embrio atau lembaga


tumbuhan. Embrio atau lembaga tumbuhan mempunyai tiga bagian, yaitu akar
lembaga/calon akar (radikula), daun lembaga (kotiledon), dan bayang lembaga
(kaulikulus).
Terdapat beberapa faktor yang  mempengaruhi pertumbuhan tanaman,
salah  satunya, yaitu faktor cahaya, tumbuhan memerlukan cahaya matahari untuk
melakukan fotosintesis. Hasil fotosintesis di butuhkan oleh makhluk hidup lainnya. Oleh
karena itu, kami mengadakan penelitian untuk mengetahui apakah benar ada pengaruh
cahaya matahari terhdap pertumbuhan kacang hijau.

1.2             Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari praktikum ini adalah sebagai berikut.


1.     Apakah cahaya dapat mempengaruhi pertumbuhan biji kacang hijau ?
2.    Adakah perbedaan pertumbuhan biji kacang hijau yang di tanam pada tempat
yang   memiliki intensitas cahaya yang berbeda(tempat gelap dan terang) ?

1.3             Tujuan

Tujuan dilakukannya praktikum ini adalah sebagai berikut.


1.     Mengetahui pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan biji kacang hijau
2.    Mengetahui perbedaan pertumbuhan biji kacang hijau di dua tempat berbeda
(tempat terang dan tempat gelap)

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kajian Teori
     Ada 2 teori yang menjadi landasan dalam praktikum, yakni :
1.    Pengertian pertumbuhan dan  perkembangan
Pertumbuhan dapat diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau
volume serta jumlah sel secara irreversible, atau tidak dapat kembali ke bentuk semula.
Sedangkan Perkembangan adalah peristiwa perubahan biologis menuju kedewasaanm
tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuh
(metamorfosis) dan tingkat kedewasaan.
Pada proses pertumbuhan selalu terjadi peningkatan volume dan bobot tubuh
peningkatan jumlah sel dan protoplasma. Berbeda dengan pertumbuhan,
perkembangan bukan merupakan besaran sehingga tidak dapat diukur. Perkembangan
pada tumbuhan diawalai sejak terjadi fertilisasi. Calon Tumbuhan akan berubah bentuk
dari sebuah telur yang dibuahi menjadi zigot, embrio, dan akhirnya menjadi sebatang
pohon. Proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan
aktivitas sintetis bahan mentah (bahan baku) berupa molekul sederhana dan molekul
kompleks. Tahapan yang dilalui selama melangsungkan proses tersebut adalah
sebagai berikut :
a.    Tahap pembelahan sel, yaitu sel induk membelah menjadi beberapa sel anak.
b.    Tahap pembentangan, yaitu pembesaran atau peningkatan volume sel anak. Pada
sel tumbuhan, peningkatan tersebut biasanya disebabkanoleh penyerapan air kedalam
vakuola.
c.    Tahap pematangan, yaitu perkembangan sel anak yang telah mencapai ukuran
tertentu menjadi bentuk khusus (terspesialisasi) melalui proses diferensiasi. Pada
akhirnya terbentuk jaringan, organ, dan individu.

2.   Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan


           Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman :
      a.   Faktor Internal
·         Gen
        Setiap jenis tumbuhan membawa gen untuk sifat-sifat tertentu, seperti berbatang
tinggi atau berbatang rendah. Tumbuhan yang mengandung gen ‘baik’ dan didukung
oleh lingkungan yang sesuai akan.memperlihatkan pertumbuhan yang baik.
·         Hormon
         Hormon pada tumbuhan juga memegang peranan penting dalam proses
perkembangan dan     pertumbuhan.
Auksin                         : untuk membantu perpanjangan sel
Giberelin                     : untuk pemanjangan dan pembelahan sel
Sitokinin                      : untuk menggiatkan pembelahan sel
Etilen                           : untuk mempercepat buah menjadi matang
Asam traumalin           : Merangsang pemebelahan sel di bagian tumbuhan yang luka
Kalin                           :Merangsang pembentukan organ tumbuhan sbb :
      -      Rizokalin                    :Untuk pembentukan akar
      -      Aulokalin                   :Untuk pembentukan batang
      -      Filokalin                     :Untuk pembentukan daun
      -      Antokalin                   :Untuk pembentukan bunga

      b.  Faktor Eksternal

·         Air
        Fungsi air antara lain :
   -      Untuk Fotosintesis
   -      Mengaktifkan reaksi-reaksi enzim
   -      Membantu proses perkecambahan biji
   -      Menjaga (mempertahankan) kelembapan
   -      Untuk transpirasi
   -      Meningkatkan tekanan turgor sehingga merangsang pemebelahan sel
   -      Menghilangkan asam asbisat

·         Suhu / Temperatur Lingkungan


           Tinggi rendah suhu menjadi salah satu faktor yang menentukan tumbuh
kembang reproduksi dan kelangsungan hidup dari tanaman. Suhu yang baik bagi
tumbuhan adalah antara 22°C-37°C. Temperatur yang lebih atau kurang dari batas
normal tersebut dapat mengakibatkan pertumbuhan yang lambat atau berhenti.
·         Kelembaban Udara
         Kadar air dalam udara dapat mempengaruhi pertumbuhan serta perkembangan
tumbuhan.Tempat yang lembab menguntungkan bagi tumbuhan di mana tumbuhan
dapat mendapatkan air lebih mudah serta berkurangnya penguapan yang akan
berdampak pada pembentukan sel yang lebih cepat.
·         Cahaya Matahari
         Sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat melakukan
fotosintesis (khususnya tumbuhan hijau). Jika suatu tanaman kekurangan cahaya
matahari, maka tanaman itu bisa tampak pucat dan warna tanaman itu kekuning-
kuningan (etiolasi). Pada kecambah, justru sinar matahari dapat menghambat proses
pertumbuhan.
·         Nutrien
          Tumbuhan memerlukan nutrien untuk kelangsungan hidupnya. Nutrien yang
dibutuhkan dalam jumlah banyak disebut unsur makro (makronutrien). Unsur makro
misalnya karbon, oksigen, hidrogen, nitrogen, sulfur, kalium, kalsium, fosfor, dan
magnesium. Sedangkan nutrien yang dibutuhkan tumbuhan dalam jumlah sedikit
disebut unsur mikro (Mikronutrien). Contoh unsur mikro adalah klor, besi, boron,
mangan, seng, tembaga, dan molibdenum.
   Kekurangan nutrien di tanah atau media tempat tumbuhan hidup menyebabakan
tumbuhan mengalami defisiensi. Defisiensi mengakibatkan tumbuhan menjadi tumbuh
dan berkembang dengan tidak sempurna.
·         Kelembapan
          Kelembapan ada kaitannya dengan laju transpirasi melalui daun, karena
transpirasi akan terkait dengan laju pengangkutan air dan unsur hara terlarut. Jika
kondisi lembap dapat dipertahankan, akan banyak air yang diserap dan lebih sedikit
yang diuapkan. Kondisi ini mendukung aktivitas pemanjangan sel sehingga sel-sel lebih
cepat mencapai ukuran maksimum dan tumbuhan membesar.

2.2. Rumusan Hipotesis


          Biji kacang hijau yang tumbuh di tempat gelap akan tumbuh lebih cepat
dibandingkan biji kacang hijau yang tumbuh di tempat yang terkena matahari.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A.      Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi      : Rumah Nur Al Hanif
Waktu      : 17 November – 21 November 2012

B.       Populasi dan Sampel


Populasi    : biji kacang hijau (Phaseolus radiatus)
Sampel     : 10 biji kacang hijau.

C.      Variabel Penelitian
1.    Variabel bebas             : intensitas cahaya matahari.
2.    Variabel kontrol          : volume air , media tanam,wadah(gelas plastik),biji kacang
hijau
3.    Variabel Terikat          : panjang batang kecambah kacang hijau dan warna daun.

D.      Metode Penelitian
 Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi pustaka,
yaitu mempelajari teori-teori perkecambahan melalui buku-buku referensi.
Metode  eksperimen , yaitu metode yang dilakukan melalui percobaan dan pengamatan
untuk membandingkan pertambahan tinggi tanaman kacang hijau (Phaseolus radiatus)
dalam 2 gelas plastik dengan intensitas cahaya matahari yang berbeda

E.       Rancangan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan 10 biji kacang hijau yang ditanam di
dalam 2 gelas plastik yang berisi kapas sehingga masing – masing gelas plastik
terdapat 5 biji kacang hijau . Komposisi masing – masing gelas plastik sebagai berikut:
1.      Gelas plastik A   : 5 biji kacang hijau yang diletakkan di lingkungan terang
( intensitas cahaya matahari kuat )
2.      Gelas plastik B   : 5 biji kacang hijau yang diletakkan di lingkungan gelap
( intensitas cahaya matahari sedikit)

F.        Alat dan Bahan


1.    Alat
a.) 2 buah gelas plastic
b.) Kapas
c.) Mistar dan alat tulis
2.    Bahan
a.) 10 butir kacang hijau
b.) Air bersih

G.      Cara kerja
1)       Menyiapkan  alat dan bahan
2          Rendam biji kacang hijau sampai biji sedikit terbuka
3)        Sediakan dua buah gelas plastik
4)        Masukkan segumpal kapas (tiga buah) yang telah dibasahi kedalam gelas
plastic
5)        Masukkan biji kacang hijau yang telah diredam dengan ketentuan tiap
gelasnya lima biji
6)        Beri label A untuk 1 gelas dan label B utuk satu gelas lainnya
7)        Letakkan gelas berlabel A pada tempat yang terang dan label B pada
tempat yang gelap
8)         Siram biji-biji tersebut setiap hari dengan volume air yang sama
9)         Ukur dan catat setiap hari perubahan tinggi dan keadaan daun pada
tanaman tersebut ke dalam tabel pengamatan
10)       Membuat kesimpulan

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Penelitia
1. Kecambah yang diletakkan di tempat terang (luar rumah) :
Rata
Tinggi Kecambah (cm)
-Rata
Tanggal
Sampel Sampel Sampel Sampel Sampel
1 2 3 4 5
17 November 0 0 0 0 0 0
2012
18 November 1,5 1,2 1,2 1,3 1 1,24
2012
19 November 2,1 1,9 1,7 1,9 1,8 1,88
2012
20 November 3,4 2,7 2,5 2,7 2,9 2,84
2012
21 November 4.2 3,5 3,4 3,6 4 3,74
2012
Rata-Rata 2,24 1,86 1,76 1,9 1,94 2,328

2. Kecambah yang diletakkan di tempat gelap (bawah meja) :


Tinggi Kecambah
Rata -
Tanggal Sampel Sampel Sampel Sampel Sampel Rata
1 2 3 4 5
17 November 0 0 0 0 0 0
2012
18 November 2,3 2,1 2,2 2,4 2,1 2,22
2012
19 November 4,7 4,5 4,5 4,3 4,3 4,46
2012
20 November 8,3 8,1 8,2 7,8 8,1 8,1
2012
21 November 14,3 13,4 14 12,5 13,5 13,54
2012
Rata-Rata 5,92 7,025 5,78 5,4 5,6 9,66
Dari Tabel diatas dapat dibuat Grafik  Rata-Rata pertumbuhan

4.2 Analisis Data


Dari tabel 1 dapat dilihat bahwa pertumbuhan kecambah pada tempat yang
terang selalu mengalami peningkatan. Pada sampel 1 di hari pertama masih
berupa biji yang belum tumbuh sehingga pengukurannya yaitu 0 cm,namun
setelah hari ke 1 biji kacang hijau sudah mulai mengalami pertumbuhan yaitu
menjadi 1,5 cm pada hari ke 2,naik menjadi 2,1 pada hari ke 3, naik lagi menjadi
3,4 cm pada  hari ke 4 dan 4,2 cm pada hari ke 5.
 Pada sampel ke 2  juga mengalami hal yang sama yaitu di hari pertama masih
berupa biji yang belum tumbuh sehingga pengukurannya yaitu 0 cm,namun
setelah hari ke 1 biji kacang hijau sudah mulai mengalami pertumbuhan yaitu
menjadi 1,2 cm pada hari ke 2 naik menjadi 1,9  pada hari ke 3, naik lagi menjadi
2,7  cm pada  hari ke 4 dan 3,5 cm pada hari ke 5.
Pada sampel 3 di hari pertama masih berupa biji yang belum tumbuh sehingga
pengukurannya yaitu 0 cm,namun setelah hari ke 1 biji kacang hijau sudah mulai
mengalami pertumbuhan yaitu menjadi 1,2 cm pada hari ke 2,naik menjadi 1,7
pada hari ke 3, naik lagi menjadi 2,5 cm pada  hari ke 4 dan 3,4 cm pada hari ke 5.
Pada sampel ke 4 juga mengalami hal yang sama yaitu di hari pertama masih
berupa biji yang belum tumbuh sehingga pengukurannya yaitu 0 cm,namun
setelah hari ke 1 biji kacang hijau sudah mulai mengalami pertumbuhan yaitu
menjadi 1,3 cm pada hari ke 2 ,naik menjadi 1,9  pada hari ke 3, naik lagi menjadi
2,7  cm pada  hari ke 4 dan 3,6 cm pada hari ke 5.
Pada sampel terakhir di hari pertama masih berupa biji yang belum tumbuh
sehingga pengukurannya yaitu 0 cm,namun setelah hari ke 1 biji kacang hijau
sudah mulai mengalami pertumbuhan yaitu menjadi 1 cm pada hari ke 2,naik
menjadi 1,8 pada hari ke 3, naik lagi menjadi 2,9 cm pada  hari ke 4 dan 4 cm
pada hari ke 5.
Dari tabel 2 yaitu kecambah yang diletakkan di tempat gelap dapat diketahui pada
sampel 1 dihari pertama masih 0 cm, pada hari kedua yaitu 2,3 cm, pada hari ke
tiga menjadi 4,7 cm, pada hari ke empat menjadi 8,3 cm dan pada hari ke lima
menjadi 14,3 cm.
Pada sampel 2 dihari pertama masih 0 cm, pada hari kedua yaitu 2,1 cm, pada
hari ke tiga 4,5 cm, pada hari keempat menjadi 8,1 cm dan pada hari terakhir
menjadi 13,4 cm.
Pada sampel 3 dihari pertama masih 0 cm, pada hari kedua yaitu 2,2 cm, pada
hari ke tiga 4,5 cm, pada hari keempat menjadi 8,2 cm dan pada hari terakhir
menjadi 14 cm.
Pada sampel 4 dihari pertama masih 0 cm, pada hari kedua yaitu 2,4 cm, pada
hari ke tiga 4,3 cm, pada hari keempat menjadi 7,8 cm dan pada hari terakhir
menjadi 12,5 cm.
Pada sampel 5 dihari pertama masih 0 cm, pada hari kedua yaitu 2,1 cm, pada
hari ke tiga 4,3 cm, pada hari keempat menjadi 8,1 cm dan pada hari terakhir
menjadi 13,5 cm.
Dari data  tabel maka dapat dibuat grafik yang menunjukkan rata rata
pertumbuhan kacang hijau yang diletakkan pada tempat yang gelap dan tempat
yang banyak cahaya. Berdasarkan grafik yang telah didapat maka terlihat jelas
bahwa rata rata pertumbuhan tanaman yang diletakkan di tempat gelap lebih
tinggi dari pada tanaman yang diletakkan di tempat yang terang.

4.3 Pembahasan
Cahaya merupakan salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi proses
perkecambahan pada tumbuhan. Setiap tumbuhan membutuhkan intensitas
cahaya yang berbeda-beda.
Pada penelitian ini, praktikan menggunakan kacang hijau untuk mengetahui
pengaruh intensitas cahaya terhadap proses perkecambahan kacang hijau.
Ternyata pada penelitian yang dilakukan praktikan ini cocok dengan apa yang
teori telah jelaskan bahwa tanaman (kacang hijau) yang diletakkan di tempat
yang gelap akan tumbuh lebih panjang/tinggi daripada tanaman (kacang hijau)
yang diletakkan di tempat yang terang.
Dari rincian-rincian tersebut menunjukkan bahwa tanaman kacang hijau
akan tumbuh lebih tinggi jika diletakkan di tempat yang gelap daripada diletakkan
di tempat yang terang. Tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat yang
terang tumbuh lebih pendek karena umumnya cahaya dapat menguraikan auksin
(hormon pertumbuhan). Peristiwa ini terjadi karena pengaruh fitohormon,
terutama hormon auksin. Seperti yang telah dijelaskan di atas, hormon auksin ini
akan terurai dan rusak sehingga laju pertambahan tinggi tanaman tidak terlalu
cepat. Dan sebaliknya, tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat yang
gelap akan tumbuh lebih tinggi karena terjadi peristiwa pertumbuhan yang cepat
di tempat gelap yang disebut etiolasi. Pada keadaan yang gelap, hormon auksin
ini tidak terurai sehingga akan terus memacu pemanjangan batang.
Tetapi, pertumbuhan meninggi yang baik tidak menjamin kualitas tumbuhan
itu juga baik. Buktinya, yang seperti praktikan amati, bahwa tanaman kacang
hijau yang diletakkan di tempat yang gelap, meski tumbuhnya lebih tinggi, tetapi
dengan kondisi fisik tanaman yang kurang sehat, akar yang banyak dan lebat,
batang terlihat kurus tidak sehat, warna batang dan daun pucat serta kekurangan
klorofil sehingga daun berwarna kuning. Sebaliknya, tanaman kacang hijau yang
diletakkan di tempat yang terang, meskipun tumbuhnya lebih pendek, tetapi
dengan kondisi fisik tanaman yang sehat, jagur, subur, batang terlihat gemuk,
daun terlihat segar dan berwarna hijau serta memiliki cukup klorofil.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Pada dasarnya tumbuhan membutuhkan cahaya. Banyak sedikitnya cahaya yang
dibutuhkan tiap tumbuhan berbeda-beda. Dari percobaan yang telah kita lakukan
terhadap perkecambahan kacang hijau dengan biji, air dalam kapas yang sama
namun dengan cahaya yang berbeda (ditempatkan pada tempat yang bercahaya
dan tanpa cahaya), kita dapat mengambil kesimpulan bahwa hipotesis yang kita
perkirakan telah benar,yaitu biji kacang hijau yang tumbuh di tempat gelap akan
tumbuh lebih cepat dibandingkan biji kacang hijau yang tumbuh di tempat yang
terkena matahari.
“Kacang hijau yang diletakkan di intensitas cahaya lemah, memiliki pertumbuhan
yang lebih tinggi karena tidak terurainya hormon auksin. Dan memiliki keadaan
fisik yang tidak sempurna karena daun berwarna kuning dan kelihatan
kekurangan klorofil. Sedangkan keadaan ini berkebalikan dengan tanaman
kacang hijau yang berada di intensitas cahaya kuat.”

5.2 Saran
1.      Dalam melakukan suatu percobaan, lebih baik melakukan percobaan di
tempat yang sekiranya tidak ada sesuatu yang mengganggu seperti hama
tanaman, hewan, sehingga percobaan akan aman dan berhasil.
2.      Dalam mengukur tinggi kecambah, harus dilakukan dari permukaan tanah
hingga ujung batang.
3.      Dalam melakukan percobaan, hendaknya memperhatikan kualitas kacang
hijau yang akan ditanam dan memperhatikan kondisi lingkungan yang sesuai
dengan apa yang ingin diteliti sehingga hasil percobaan itu baik dan valid.

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Salah satu ciri organisme adalah tumbuh. Pertumbuhan diartikan sebagai pertambahan
ukuran atau volume serta jumlah sel secara irreversibel. Irreversibel maksudnya tidak dapat
kembali pada keadaan awal.
Pertumbuhan pada tanaman terjadi dalam beberapa tahapan, yaitu perkecambahan yang
diikuti dengan pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder. Tumbuhan yang belum lama
muncul dari biji, dan masih hidup dari persediaan makanan yang terdapat di dalam biji
dinamakan kecambah (plantula).
Awal perkecambahan dimulai dengan berakhirnya masa dormansi. Masa dormansi adalah
berhentinya pertumbuhan pada tumbuhan dikarenakan kondisi lingkungan yang tidak sesuai.
Berakhirnya masa dormansi ditandai dengan masuknya air ke dalam biji suatu tumbuhan, yang
disebut dengan proses imbibisi. Air yang berimbibisi menyebabkan biji mengembang dan
memecahkan kulit pembungkusnya dan juga memicu perubahan metabolik pada embrio yang
menyebabkan biji tersebut melanjutkan pertumbuhan.
Dalam pertumbuhan kecambah dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah
cahaya. Sehubungan dengan adanya faktor cahaya yang mempengaruhi pertumbuhan kecambah,
maka pada penelitian ini akan membahas mengenai perlakuan yang akan ditimbulkan dari
pemberian intensitas cahaya yang berbeda terhadap biji kacang hijau.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apakah cahaya mempengaruhi kecepatan pertumbuhan kecambah kacang hijau?
C.     Tujuan Percobaan
1.      Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh factor cahaya terhadap kecepatan pertumbuhan
kecambah kacang hijau.
2.      Untuk membandingkan kecepatan pertumbuhan kecambah kacang hijau
3.      Untuk menambah wawasan
4.      Untuk memenuhi tugas dari guru biologi.
D.    Manfaat Percobaan
1.      Agar dapat mengetahui efek dari sinar matahari terhadap kecepatan pertumbuhan kecambah
kacang hijau.
2.      Sebagai sumber pengetahuan untuk semua orang.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.    Kajian Teori
1.      Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah proses pertambahan ukuran atau volume yang irreversibel (tidak dapat
kembali). Pertumbuhan bersifat kuantitatif atau terukur. Pertumbuhan pada tumbuhan diawali
dengan perkecambahan biji. Kemudian, berkembang menjadi tumbuhan kecil sempurna, hingga
tumbuh membesar.
Pertumbuhan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satu factor adalah cahaya. Banyaknya
cahaya yang diperlukan berbeda-beda pada setiap tumbuhan. Umumnya, cahaya dapat
menghambat pertumbuhan meninggi, karena cahaya dapat menguraikan auksin (hormon
pertumbuhan). Dan pertumbuhan yang cepat di tempat gelap dipengaruhi oleh aktifitas hormon
fitokrom. Fitokrom adalah suatu protein yang merupakan reseptor cahaya. Tumbuhan
menggunakan fitokrom untuk mengatur beberapa aspek fisiologi adaptasi terhadap lingkungan,
seperti perkecambahan, pemanjangan dan pertumbuhan kecambah, serta pembuatan (sintesis)
klorofil.
2.      Klasifikasi Tanaman Kacang Hijau
Kacang hijau merupakan salah satu tanaman semusim yang berumur pendek (± 60 hari).
Tanaman kacang hijau dapat disebut juga mungbean, green gram atau golden gram. Dalam dunia
tumbuhan, tanaman ini diklasifikasikan sebagai berikut :
Klasifikasi Kacang Hijau
Kingdom Plantae
Sub-kingdom Tracheobionta
Divisi Spermatophyta
Sub-divisi Angiospermae
Kelas Dicotyledoneae (Magnoliopsida)
Sub-kelas Rosidae
Ordo Rosales (Fabales/Polypetales)
Famili Papilionaceae (Fabaceae)
Sub-familia Leguminoseae
Genus Vigna (Phaseolus)
Spesies Vigna radiata atau Phaseolus radiates
3.      Morfologi Tanaman kacang Hijau
Tanaman kacang hijau berbatang tegak, dengan ketinggian sangat bervariasi, antara 30-60
cm, tergantung varietasnya. Cabangnya menyamping pada bagian utama, berbentuk bulat dan
berbulu. Warna batang dan cabangnya ada yang hijau dan ada yang ungu.
Daunnya trifoliate (terdiri dari tiga helaian) dan letaknya berseling. Tangkai daunnya cukup
panjang, lebih panjang dari daunnya. Warna daunnya hijau muda sampai hijau tua.
Bunga kacang hijau berwarna kuning, tersusun dalam tandan, keluar pada cabang serta
batang, dan dapat menyerbuk sendiri. Polong kacang hijau berbentuk silindris dengan panjang
antara 6-15 cm, dan biasanya berbulu pendek. Sewaktu muda polong berwarna hijau dan setelah
tua berwarna hitam atau coklat. Setiap polong berisi 10-15 biji.
Biji kacang hijau lebih kecil dibandingkan dengan biji kacang-kacangan lainnya. Warna
bijinya kebanyakan hijau kusam atau hijau mengilap, beberapa ada yang berwarna kuning,
cokelat, dan hitam. Tanaman kacang hijau berakar tunggang dengan akar cabang pada
permukaan.

B.     Rumusan Hipotesis


Proses pertumbuhan kecambah akan lebih cepat di wadah yang gelap, dibanding di wadah
yang diberi cahaya. Atau sebaliknya, pertumbuhan kecambah akan lebih cepat di wadah yang
diberi cahaya, dibanding di wadah yang gelap.

BAB III
METODE PENELITIAN

A.    Variabel
  Variabel bebas  : pengaruh intensitas cahaya.
 

Perlakuan:
1.     WadahI : ditutup dengan kertas karbon.
2.     WadahII : dibiarkan terbuka.

  Variabel terikat  : kecepatan pertumbuhan kecambah, parameternya adalah panjang batang.


  Variabel control : biji kacang hijau, kapas, wadah, air PAM, dan kertas karbon.
B.     Rancangan Percobaan
1.      Mengupayakan alat dan bahan
2.      Melakukan sesuai dengan prosedur kerja yang telah dibuat
3.      Melakukan pengukuran pertumbuhan kecambah dengan menggunakan penggaris persegi
panjang
C.     Sasaran Percobaan
  Populasi : semua biji kacang hijau yang dimasukkan dalam 2 wadah.
  Sampel   : 3 biji kacang hijau per wadah.
D.    Alat dan Bahan
1.      6 biji kacang hijau
2.      2 wadah
3.      1 lembar kertas karbon
4.      Kapas
5.      Air PAM
6.      Penggaris persegi panjang
E.     Cara Kerja
a.       Menyiapkan alat dan bahan
b.      Mengecambahkan biji kacang hijau
1.      Merendam kacang hijau selama 19 jam 55 menit
2.      Kemudian meniriskan, dan memilih kacang hijau yang telah berkecambah dan sama besar
c.       Melakukan penelitian terhadap pertumbuhan kecambah
1.      Menyiapkan wadah untuk menanam kecambah kacang hijau
2.      Memasukkan kapas yang dibasahkan terlebih dahulu ke dalam wadah
3.      Meletakkan kecambah kacang hijau ke dalam wadah yang telah berisi kapas
4.      Menyiram kecambah kacang hijau yang baru ditanam
5.      Menutup wadah I dengan kertas karbon, dan menyimpan wadah II dengan keadaan terbuka
6.      Mengamati kecepatan pertumbuhan kecambah kacang hijau 1 hari 1 jam 20 menit sekali, selama
5 hari, dan diberikan penambahan air agar tetap lembab selama melakukan pengamatan.
7.      Kemudian, membandingkan kecepatan pertumbuhan kecambah.

F.      Jadwal Percobaan


Dilaksanakan tanggal 25 Juli 2012 sampai tanggal 30 Juli 2012.

BAB IV
DATA DAN PEMBAHASAN

A.    Deskripsi Data


-          Wadah I
Bahan dan alat : 3 biji kacang hijau, kertas  karbon, air PAM, dan kapas yang dibasahkan.
-          Wadah II
Bahan dan alat : 3 biji kacang hijau, air PAM, dan kapas yang dibasahkan.
B.     Interpretasi Data
Berdasarkan hasil penelitian, dapat diinterpretasikan bahwa pertumbuhan kecambah kacang
hijau lebih cepat jika di tempat gelap, dikarenakan hormon auksin yang bekerja tidak dihambat
oleh cahaya. Dan sebaliknya, pertumbuhan kecambah kacang hijau di tempat terang lebih
lambat, dikarenakan hormon auksin yang bekerja dihambat oleh cahaya.
C.     Ujian Hipotesis
Wadah I Wadah II
Hari ke-
A B C A B C
1 - - - - - -
2 1,5 cm 1,7 cm 1,7 cm 0,7 cm 0,9 cm 0,6 cm
3 3,8 cm 3,9 cm 4,5 cm 0,9 cm 1,2 cm 1,2 cm
4 6,5 cm 5,4 cm 5,5 cm 1,8 cm 2,9 cm 2,0 cm
5 14,0 cm 13,7 cm 13,0 cm 5,2 cm 7,0 cm 6,2 cm
Ket.
Wadah I : Wadah yang tertutup kertas karbon.
Wadah II : Wadah yang dibiarkan terbuka

Jadi, dengan melihat tabel di atas, jelas sudah bahwa pertumbuhan kecambah akan lebih
cepat di tempat yang gelap, dibanding di tempat yang terang.

D.    Pembahasan
Pertumbuhan tanaman merupakan hasil interaksi yang kompleks antara Faktor Internal
(dalam) dan Factor Eksternal (luar).
A.    Faktor Internal yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman :
1.      Sifat Menurun atau hereditas
Ukuran dan bentuk tumbuhan banyak dipengaruhi oleh faktor genetik. Faktor genetik dapat
digunakan sebagai dasar seleksi bibit unggul.
2.      Hormon Pada Tumbuhan
Hormon merupakan hasil sekresi dalam tubuh yang dapat memacu pertumbuhan, tetapi adapula
yang dapat menghambat pertumbuhan. Hormon-hormon pada tumbuhan yaitu auksin, giberilin,
gas etilen, sitokinin, asam absisat dan kalin.
B.     Faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman:
1.      Cahaya Matahari
Cahaya jelas pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman. Cahaya merupakan sumber energi
untuk fotosintesis. Daun dan batang tumbuhan yang tumbuh ditempat gelap akan kelihatan
kuning pucat. Tumbuhan yang kekurangan cahaya menyebabkan batang tumbuh lebih panjang,
lembek dan kurus, serta daun timbul tidak normal. Panjang penyinaran mempunyai pengaruh
khusus bagi pertumbuhan dan reproduksi tumbuhan.
2.      Temperatur
Temperatur mempengaruhi pertumbuhan dan reproduksi tumbuhan. Perubahan temperatur dari
dingin atau panas mempengaruhi kemampuan fotosintesis , translokasi, respirasi, dan transpirasi.
Jika temperatur terlalu dingin atau terlalu tinggi pertumbuhan akan menjadi lambat atau terhenti
sama sekali. Pada beberapa tumbuhan apabila lingkungan, air , temperatur, dan cahaya tidak
memungkinkan untuk tumbuh.
3.      Kelembaban Atau Kadar Air
Tanah dan udara yang kurang lembab umumnya berpengaruh baik terhadap pertumbuhan karena
meningkatkan penyerapan air dan menurunkan penguapan atau transpirasi.
4.      Air dan Unsur Hara
Air merupakan senyawa yang sangat penting bagi tumbuhan. Fungsi air antara lain sebagai
media reaksi enzimatis, berperan dalam foto sintesis, menjaga turgiditas sel dan kelembapan.
Kandungan air dalam tanah mempengaruhi kelarutan unsure hara dan menjaga suhu tanah.
Tanaman ,menyerap unsur hara dari media tempat hidupnya, yaitu dari tanah ataupun dari air.
Unsur hara merupakan salah satu penentu pertumbuhan suatu tanaman baik atau tidaknya
tumbuhan berkembangbiak.
BAB V
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Pada dasarnya tumbuhan membutuhkan cahaya. Banyak sedikitnya cahaya yang dibutuhkan
tiap tumbuhan berbeda-beda. Dari percobaan yang telah saya lakukan terhadap pengaruh
intensitas cahaya pertumbuhan kecambah kacang hijau, saya dapat mengambil kesimpulan
bahwa tumbuhan yang berada pada tempat gelap (tanpa cahaya) akan lebih cepat tinggi daripada
tumbuhan yang berada di tempat terang / bercahaya. Atau dapat dikatakan bahwa cahaya
memperlambat / menghambat pertumbuhan meninggi. Hal tersebut dapat terjadi karena cahaya
dapat menguraikan auksin.

Dan pertumbuhan yang cepat di tempat gelap dipengaruhi oleh aktifitas hormon fitokrom.
Fitokrom adalah suatu protein yang merupakan reseptor cahaya. Tumbuhan menggunakan
fitokrom untuk mengatur beberapa aspek fisiologi adaptasi terhadap lingkungan, seperti
perkecambahan, pemanjangan dan pertumbuhan kecambah, serta pembuatan (sintesis) klorofil.
Tabel Pengamatan Pertumbuhan Kacang Hijau di Tempat Gelap
Rata-
Tinggi Tanaman (cm) Rata
Hari 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 10 14.5 13.5 17 17.5 15 13.5 16.5 1.5 0.5 11.95
2 15.5 19.5 17.5 21 21.5 20.5 19 20.5 5 1.5 16.15
3 20.5 24 22.5 24.5 24.5 23.5 21.5 22.5 13 5 20.15
4 24 27.5 26 27 27.4 27 24.5 26.5 19 12.5 24.14
5 25.5 28 26.5 28 28.5 28 24.5 27 22.5 13 25.15
6 26 28.5 27 29 29 29 25 27.5 25 15.5 26.15
7 27.5 29.5 27.5 29.5 29.5 29.5 25 28 26.5 17 26.95
8 28 30 28 30 30 30 25 28 28.5 18 27.55
9 29.5 31 29 31.5 30.5 31 26.5 29 29.5 20 28.75
10 30 31.5 29.5 32 31 32 28 30.5 31 22.5 29.8
Rata- 20.1 12.5
Rata 23.65 26.4 24.7 26.95 26.94 26.55 23.25 25.6 5 5 23.674

Tabel Pengamatan Petumbuhan Kacang Hijau di Tempat Terang


Rata-
Tinggi Tanaman (cm) Rata
Hari 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 7.5 7 7 6 7.5 6.5 7 6.5 7.5 7 6.95
2 8 7.5 7.5 6.5 8 7 7.5 7 8 7.5 7.45
3 9 9 7.5 8 9.5 9 9.5 9 9.5 8.5 8.85
4 10.5 10.5 7.5 9.5 11 10.5 11.5 10 10 9 10
5 11.5 11 8 11 12.5 11 12 12 12.5 10.5 11.2
6 13 12.5 8.5 13.5 13.5 13.5 13.5 14.5 14 11 12.75
7 14.5 13 9 15 15.5 16 14 16 15 12.5 14.05
8 16 17.5 10.5 18 18 18 16.5 19.5 17 13.5 16.45
9 18.5 18.5 12 19.5 19 19 19 21 19.5 15 18.1
10 21 21.5 14 22 21.5 21.5 21 22.5 21 17.5 20.35
Rata
- 12.61
Rata 12.95 12.8 9.15 12.9 13.6 13.2 13.15 13.8 13.4 11.2 5
Analisa Data :
Didasari atas hasil pengamatan yang telah kami lakukan, ternyata ada
perbedaan kecepatan tumbuh kecambah di tempat yang terang dan di tempat yang
gelap. Pertumbuhan kecambah di tempat gelap lebih cepat pertumbuhannya daripada
di tempat yang terang. Hal ini disebabkan karena adanya hormon auksin yang terdapat
dalam batang kecambah, dimana pada daerah gelap, konsentrasi auksin lebih tinggi
sehingga sel akan memanjang lebih cepat dibandingkan kecepatan pemanjangan sel
didaerah lebih terang karena cahaya menguraikan auksin sehingga cahaya dapat
menghambat pertumbuhan kecambah.
Kesimpulan :

Kesimpulan yang dapat kami ambil, yaitu ada perbedaan pertumbuhan tanaman
di tempat yang terang dan yang gelap, yaitu dalam pertumbuhan batangnya. Di tempat
gelap, pertumbuhan batangnya lebih cepat tumbuh dibandingkan tanaman di tempat
yang terang karena di tempat gelap tidak ada cahaya yang dapat menghalangi
perkembangan auksin, sehingga tumbuhan menjadi lebih tinggi. Sebaliknya di tempat
terang, ada cahaya yang dapat menghalangi perkembangan auksin, sehingga
tumbuhan menjadi lebih pendek.

Jawab Pertanyaan:
1)    Bagaimanakah Rumusan masalah dan hipotesis tentang pengaruh faktor luar (cahaya)
terhadap pertumbuhan ?
         Rumusan masalah : Apakah kecepatan tumbuh kecambah yang berada di tempat
yang gelap akan sama dengan yang berada di tempat terang?

         Hipotesis : Tanaman yang berada di tempat yang gelap akan cepat
bertambah tinggi namun tidak produktif (daunnya jarang), sebaliknya tanaman yang
berada di tempat yang terang akan lebih produktif, walaupun kecepatan tumbuhnya
lambat.

2)    Buatlah grafik pertumbuhan kecambah di tempat yang terang dan di tempat yang
gelap!

3)    Apakah akibatnya bila kecambah disimpan di tempat gelap untuk waktu yang cukup
lama ? Jelaskan !
Adapun akibatnya jika kecambah disimpan di tempat yang gelap untuk waktu
yang cukup lama adalah menjadi lebih cepat tumbuh, tetapi kecambah menjadi pucat
karena kekurangan klorofil, kurus, dan daun tidak berkembang. Tumbuhan seperti itu
disebut mengalami etiolasi.
4)    Kondisi lingkungan bagaimanakah yang dapat memberikan pengaruh baik terhadap
perkecambahan ?
Menurut kami, yang lebih baik bagi pertumbuhan tanaman adalah di tempat
yang terang, karena berdasarkan hasil pratikum dan pengamatan kami selama 16 hari,
tanaman di tempat teranglah yang bagus pertumbuhannya karena tumbuhan itu pada
umumnya harus membutuhkan cahaya, walaupun pertumbuhannya sedikit lebih lambat
dari pada di tempat yang gelap. Di tempat terang, tanaman dapat memperoleh cahaya
yang dibutuhkan dalam proses fotosintesis yang berpengaruh langsung pada
ketersediaan makanan, utamanya klorofil yang dibuat dari hasil fotosintesis.

5)    Jelaskan pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan ! Apakah pengaruh ini dapat
dikendalikan ?
Pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tanaman adalah yang paling nyata
dapat diamati dengan membandingkan satu macam tumbuhan yang tumbuh dalam
keadaan cahaya normal dan ada yang tumbuh dalam keadaan gelap. Keadaan gelap
berpengaruh terhadap bentuk luar tumbuhan dan laju perpanjangannya. Tumbuhan
yang di letakkan di tempat yang gelap akan tumbuh lebih cepat daripada yang di
letakkan di tempat yang terang. Akan tetapi, tumbuhan menjadi cepat tumbuh karena
kekurangan klorofil, kurus, dan daunnya tidak berkembang. Tumbuhan seperti itu
disebut mengalami etiolasi. Dalam keadaan tidak ada cahaya, auksin merangsang
pemanjangan sel-sel, sehingga tumbuhan tumbuh lebih panjang. Sebaliknya, dalam
keadaan banyak cahaya, auksin mengalami kerusakan sehingga tumbuhan tumbuh
lebih pendek

6)    Apakah ada faktor-faktor lingkungan lain yang ikut mempengaruhi pertumbuhan
kecambah pada percobaan anda?
Ada, yaitu faktor makanan, air, suhu, kelembaban, oksigen, gen dan hormon.

7)    Dari kegiatan percobaan di atas, identifikasikan manakah yang termasuk dalam variabel
terikat dan manakah yang termasuk variabel bebas?
Variabel bebas : Intensitas cahaya
Variabel terikat : Panjang batang kecambah, warna daun, keadaan batang kecambah.

8)    Adakah variabel lain yang tidak diteliti, tetapi memiliki pengaruh terhadap variabel
terikat? Menurut kami tidak ada.

9)    Berdasarkan data pertambahan tinggi tanaman yang telah anda peroleh, manakah yang
lebih cepat antara pertambahan tinggi batang di tempat gelap dengan tempat terang?
Berdasarkan percobaan yang telah kami lakukan, kecambah yang berada di
tempat yang gelaplah yang tumbuh lebih cepat

10) Jelaskan pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tanaman!


Cahaya dibutuhkan oleh tumbuhan sebagai sumber energi. Banyaknya cahaya
yang dibutuhkan tidak selalu sama pada setiap tumbuhan. Tidak pada semua kondisi,
cahaya dapat menghambat pertumbuhan meninggi karena cahaya menguraikan auksin
(suatu hormon pertumbuhan).

11) Dapatkah anda memprediksi (meramalkan), bagaimanakah produktivitas tanaman di


tempat terbuka dan di tempat tertutup?
Dapat
Produktifitas tanaman yang terdapat di tempat gelap sangatlah buruk, karena
hormone kalin yang ada pada tanaman tidak berfungsi dengan baik. Itu dapat di lihat
dari bagian-bagian tumbuhan (batang, daun, dll). Daun yang tumbuh maksimal hanya
ada 2, karena akibat hormon auksin yang terlalu mempengaruhi pertumbuhan
tanaman, sehingga meskipun tanaman itu tinggi dan panjang, tetapi daya
produktuvitasnya jelek.
Sedangkan tanaman yang ada di tempat terang, produktivitasnya sangat baik.
Karena hormone auksin yang bekerja pada tumbuhan seimbang dengan hormon kalin.
Maksudnya hormone auksin yang bekerja menyebabkan pertumbuhan yang teratur
terhadap ujung-ujung tanaman, sehingga batang dan daun yang tumbuh sangat baik.
Itu menunjang hormon kalin yang ada untuk melakukan kinerjanya. Jadi, daya
produktivitasnya sangat baik.

12) Bagaimana kesimpulan dari percobaan anda? Sesuaikah dengan rumusan masalah dan
hipotesisnya?
Kesimpulan yang dapat kami ambil, yaitu ada perbedaan pertumbuhan tanaman
di tempat yang terang dan yang gelap, yaitu dalam pertumbuhan batangnya. Di tempat
gelap, pertumbuhan batangnya lebih cepat tumbuh dibandingkan tanaman di tempat
yang terang karena di tempat gelap tidak ada cahaya yang dapat menghalangi
perkembangan auksin, sehingga tumbuhan menjadi lebih tinggi. Sebaliknya di tempat
terang, ada cahaya yang dapat menghalangi perkembangan auksin, sehingga
tumbuhan menjadi lebih pendek. Sehingga kesimpulan sesuai dengan hipotesis yang
kami buat.

Anda mungkin juga menyukai