BAB I
DASAR-DASAR PERPAJAKAN
Capaian Pembelajaran
Setelah membaca dan mengkaji bab ini, pembaca akan mampu:
1. Memahami pengertian pajak dengan baik dan benar.
2. Mengetahui fungsi pajak dan pembagian jenis pajak.
3. Mengetahui pengertian, pembagian dan kedudukan hukum pajak dengan hukum
lainnya.
4. Memahami tata cara pemungutan pajak
5. Mengetahui teori pemungutan pajak
6. Mengetahui tarif pajak, saat timbul dan berakhirnya utang pajak
Pajak memiliki peran yang besar dalam penyelenggaraan negara, yaitu sebagai
kontributor utama dan terbesar dalam mengisi kas negara. Besarnya penerimaan
negara dari sektor pajak bisa dilihat dari besarnya persentase penerimaan pajak
dibandingkan dengan persentase penerimaan negara dari sektor lainnya dalam
APBN. Untuk meningkatkan penerimaan pajak diperlukan perangkat hukum yang
mengatur tata cara pemungutan pajak yang jelas dan memudahkan pelaksanaan hak
dan kewajiban di bidang perpajakan baik dari sisi Wajib Pajak maupun aparat
perpajakan (fiskus). Untuk memudahkan pemahaman lebih lanjut tentang
perpajakan, pada bab I ini akan dibahas tentang definisi, fungsi, dan pembagian
pajak serta aspek-aspek lain yang berkaitan dengan dasar-dasar perpajakan.
1
____________________________________________________________________________________________
POLITEKNIK NEGERI MALANG-JURUSAN AKUNTANSI
PROGRAM D-IV / AKUNTANSI MANAJEMEN
BAB I DASAR-DASAR PERPAJAKAN
2
____________________________________________________________________________________________
POLITEKNIK NEGERI MALANG-JURUSAN AKUNTANSI
PROGRAM D-IV / AKUNTANSI MANAJEMEN
BAB I DASAR-DASAR PERPAJAKAN
c. Cukai, yaitu pungutan yang dikenakan atas barang-barang tertentu yang sudah
ditetapkan untuk masing-masing jenis barang tertentu. Contoh : tembakau, gula,
bensin, minuman keras, dan lain-lain.
d. Retribusi, yaitu pungutan yang dikenakan sehubungan dengan suatu jasa atau
fasilitas yang diberikan oleh pemerintah secara langsung dan nyata kepada
pembayar. Contoh : parkir, pasar, jalan tol, dan lain-lain.
e. Iuran, yaitu pungutan yang dikenakan sehubungan dengan suatu jasa atau
fasilitas yang diberikan pemerintah secara langsung dan nyata kepada kelompok
atau golongan pembayar.
f. Pungutan lain yang sah/legal berupa sumbangan wajib.
3
____________________________________________________________________________________________
POLITEKNIK NEGERI MALANG-JURUSAN AKUNTANSI
PROGRAM D-IV / AKUNTANSI MANAJEMEN
BAB I DASAR-DASAR PERPAJAKAN
4
____________________________________________________________________________________________
POLITEKNIK NEGERI MALANG-JURUSAN AKUNTANSI
PROGRAM D-IV / AKUNTANSI MANAJEMEN
BAB I DASAR-DASAR PERPAJAKAN
pengembalian pajak, serta ketentuan yang memberi hak tagihan utama kepada
fiskus. Contoh: UU PPh, UU PPN dan PPn BM.
b. Hukum pajak Formil
Hukum pajak formil mengatur tentang cara-cara mengimplementasikan hukum
materiil menjadi suatu kenyataan. Di dalamnya mengatur tentang
penyelanggaraan mengenai penetapan suatu utang pajak, kontrol oleh
pemerintah terhadap penyelanggaranya, kewajiban para Wajib Pajak (sebelum
dan sesudah menerima surat ketetapan pajak), kewajiban pihak ketiga, dan
prosedur dalam pemungutannya. Hukum pajak formil dimaksudkan untuk
melindungi fiskus dan Wajib Pajak serta memberi jaminan bahwa hukum
materiilnya dapat diselenggarakan dengan tepat. Contoh: UU KUP
5
____________________________________________________________________________________________
POLITEKNIK NEGERI MALANG-JURUSAN AKUNTANSI
PROGRAM D-IV / AKUNTANSI MANAJEMEN
BAB I DASAR-DASAR PERPAJAKAN
Wajib Pajak. Untuk mengukur gaya pikul seseorang bisa digunakan jumlah
penghasilan, kekayaan, belanja, dan jumlah keluarga.
d. Teori Bhakti (Teori Kewajiban Pajak Mutlak)
Menurut teori ini, Negara mempunyai hak mutlak untuk memungut pajak. Di
lain pihak masyarakat menyadari bahwa membayar pajak sebagai kewajiban
intuk membuktikan tanda baktinya terhadap Negara. Sehingga dasar hukum
pajak terlerak pada hubugan masyarakat dengan Negara.
e. Teori Asas Daya Beli
Menurut teori ini, fungsi pemungutan pajak disamakan dengan pompa, yaitu
mengambil gaya beli dari rumah tangga dalam masyarakat untuk rumah tangga
negara, dan kemudian menyalurkannya kembali masyarakat dengan maksud
untuk memelihara hidup masyarakat dan untuk membawanya ke arah tertentu.
Teori ini mengajarkan bahwa penyelenggaraan kepentingan masyarakat inilah
yang dapat dianggap sebagai dasar keadilan pemungutan pajak.
6
____________________________________________________________________________________________
POLITEKNIK NEGERI MALANG-JURUSAN AKUNTANSI
PROGRAM D-IV / AKUNTANSI MANAJEMEN
BAB I DASAR-DASAR PERPAJAKAN
- Pajak Pusat, yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan digunakan
untuk membiayai Rumah Tangga Negara. Contohnya adalah PPh, PPN &
PPn BM dan Bea Materai.
- Pajak Daerah, yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dan
digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah. Contohnya adalah Pajak
Reklame serta Pajak hotel dan Restoran.
8
____________________________________________________________________________________________
POLITEKNIK NEGERI MALANG-JURUSAN AKUNTANSI
PROGRAM D-IV / AKUNTANSI MANAJEMEN
BAB I DASAR-DASAR PERPAJAKAN
Di Indonesia, tarif proporsional diterapkan pada PPN (tarif 10%), PPh Pasal 26
(tarif 20%),PPh Pasal 23 (tarif 15% dan 2% untuk jasa lain), PPh WP badan dalam
negeri dan BUT (tarif Pasal 17 ayat (1) b atau 28%) dan lain-lain.
1.7.3 Tarif Progresif (Meningkat)
Tarif progresif adalah tarif berupa persentase tertentu yang semakin meningkat
dengan semakin meningkatnya dasar pengenaan pajak. Tarif progresif dibedakan
menjadi tiga, yaitu :
1. Tarif Progresif-Proporsional, tarif berupa persentase tertentu yang
semakin meningkat dengan meningkatnya dasar pengenaan pajak, dan
kenaikan persentase tersebut adalah tetap.
9
____________________________________________________________________________________________
POLITEKNIK NEGERI MALANG-JURUSAN AKUNTANSI
PROGRAM D-IV / AKUNTANSI MANAJEMEN
BAB I DASAR-DASAR PERPAJAKAN
Contoh :
No Dasar Pengenaan Pajak Tarif Pajak Kenaikan %
Tarif
1 Sampai dengan Rp 10.000.000 15% -
2 Di atas Rp 10.000.000 s/d Rp
25.000.000 25% 10%
3 Di atas Rp 25.000.000 35% 10%
10
____________________________________________________________________________________________
POLITEKNIK NEGERI MALANG-JURUSAN AKUNTANSI
PROGRAM D-IV / AKUNTANSI MANAJEMEN
BAB I DASAR-DASAR PERPAJAKAN
11
____________________________________________________________________________________________
POLITEKNIK NEGERI MALANG-JURUSAN AKUNTANSI
PROGRAM D-IV / AKUNTANSI MANAJEMEN
BAB I DASAR-DASAR PERPAJAKAN
12
____________________________________________________________________________________________
POLITEKNIK NEGERI MALANG-JURUSAN AKUNTANSI
PROGRAM D-IV / AKUNTANSI MANAJEMEN
BAB I DASAR-DASAR PERPAJAKAN
13
____________________________________________________________________________________________
POLITEKNIK NEGERI MALANG-JURUSAN AKUNTANSI
PROGRAM D-IV / AKUNTANSI MANAJEMEN
BAB I DASAR-DASAR PERPAJAKAN
14
____________________________________________________________________________________________
POLITEKNIK NEGERI MALANG-JURUSAN AKUNTANSI
PROGRAM D-IV / AKUNTANSI MANAJEMEN