Anda di halaman 1dari 2

 Apakah konsultasi online pada masa pandemic sekarang efektif ?

Konsultasi dokter melalui media online ini banyak diminati orang dan memiliki dampak negatif
ataupun positif. Dampak positifnya ialah orang dapat dengan cepat bertanya kepada dokter
melalui telepon genggam tentang masalah kesehatannya. Terlihat lebih mudah dan sederhana,
kenyataannya efektivitas dari konsultasi chat atau percakapan teks dengan dokter online tidak
lebih efektif, hal ini karena ketika melakukan konsultasi dengan chat, penjelasan yang kita
berikan biasanya lebih singkat. Selain itu biasanya pasien atau dokter akan lebih kesulitan dalam
memahami satu sama lain. Hal ini menjadi kendala yang cukup sering terjadi pada layanan
konsultasi dokter, sehingga pasien lebih tertarik untuk melakukan konsultasi secara langsung
dengan datang ke tempat praktik karena pasien lebih leluasa untuk berinteraksi dengan dokter. (1)

Namun dengan adanya covid-19 ini maka kesulitan untuk orang-orang melakukan konsultasi
secara langsung. Salah satu pelayanan kesehatan yang paling terdampak selama pandemi adalah
konsultasi dokter gigi. Karena media penularan Covid-19 melalui droplet alhasil baik dokter gigi
maupun masyarakat membatasi diri untuk berinteraksi di ruang konsultasi gigi. (2)

Hal yang sama juga disampaikan oleh drg. Iwan Dewanto, MMR, PhD, Wakil Sekretaris
Jenderal PBPDGI yang menyampaikan bahwa kita sebagai dokter gigi mendapat imbas yang luar
biasa dari kondisi pandemi ini. Dan sebagai bagian untuk keselamatan pasien serta tenaga medis
yang memberikan pelayanan maka perlu dilakukan penyesuaian dalam praktek melayani pasien
merujuk pada panduan new normal yang dikeluarkan PDGI. (3)

Ternyata adanya layanan konsultasi online di tengah pandemi serta penerapan self-isolation dan
physical distancing, mampu membuktikan kemampuannya dalam membantu masyarakat.
Meskipun tentunya tidak se-efektif apabila melakukan konsultasi secara langsung, karena tidak
adanya pemeriksaan fisik langsung yang dilakukan dokter ke pasien membuat para tenaga
kesehatan belum bisa memberikan diagnosa secara pasti melalui  media konsultasi online.  Paling
jauh, dokter hanya akan memberikan kemungkinan diagnosis disertai dengan pembanding
lainnya. Hal ini bisa dipahami, mengingat proses untuk menegakkan diagnosa merupakan
langkah berlapis yang terkadang juga perlu disertai dengan berbagai pemeriksaan penunjang. (4)

Namun dalam masa pandemic seperti ini ternyata konsultasi online termasuk hal yang cukup
efektif untuk dijadikan solusi dalam menangani masalah kesehatan . karena masyarakat dapat
terus melakukan konsultasi tanpa harus keluar rumah, dengan istilah lain bisa menerapkan
physicial distancing, selain itu salah satu dampak dari pandemic ini adalah menurunnya
ekonomi, konsultasi online bisa menjadi solusi yang memudahkan, tarfinya yang lebih murah
bahkan ada yang tidak berbayar menjadi pertimbangan dibandingkan dengan melakukan
konsultasi secara langsung dan juga dapat menghemat biaya perjalanan.
Tren konsultasi daring ini juga dilakukan di banyak negara lain. Bahkan jurnal Teledentistry
from a patient perspective during the coronavirus pandemic yang dipublikasikan oleh British
Dental Journal pada 2020 lalu menyebutkan, layanan ini terbukti efektif menjadi solusi atas
masalah kesehatan gigi dan mulut yang dialami pasien atas sulitnya berkonsultasi di masa
pandemi. Disebutkan dalam jurnal tersebut, survei dilakukan kepada 52 pasien yang
menggunakan klinik gigi virtual di Inggris selama pandemi Covid-19. Sebanyak 97% responden
mengatakan mereka puas karena klinik memenuhi kebutuhan mereka dan bersedia
menggunakannya lagi. (5)

SUMBER :

1. Karo Karo R, Pasaribu D. Legal Aspect of Consultation With Doctor Via Online System
in Indonesia. Tadulako Master Law J. 2018;2(2):1.
2. Lubis MNP, Rahman FUA. Adaptasi era kenormalan baru di bidang radiologi kedokteran
gigi: apa yang perlu kita ketahui. J Radiol Dentomaksilofasial Indones. 2020;4(2):55.
3. Amtha R. Panduan Dokter Gigi Dalam Era New Normal. Panduan Dokter Gigi Dalam Era
New Normal. 2019.
4. Arif MAI. the Legal Review of Online-Based Medical Services. 2018;1–134.
5. Rahman N, Nathwani S, Kandiah T. Teledentistry from a patient perspective during the
coronavirus pandemic. Br Dent J. 2020;229(3):1–4.

Anda mungkin juga menyukai