SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
Ruri Anjayani
132130060
i
ii
iii
MOTTO
Bismillahirrohmanirrohim.
(QS. Al-Insyirah : 6)
Teman yang tidak membantu kesulitan seperti halnya musuh. Tanpa saling
membantu maka hubungan teman tak akan lama. Telah kucari teman sejati
(Imam Syafií)
demikian itu sungguh berat. Kecuali bagi orang – orang yang khusyu.
Melakukannya.
(Penulis)
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Alhamdulillahirobilalamin.
Sujud syukur kepada Allah SWT atas nikmat, ridho, dan kesempatan
yang diberikan kepadaku, akhirnya engkau berikan kenikmatan, maka skripsi ini
kupersembahkan untuk :
Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT atas karunia serta kemudahan
yang Engkau berikan akhirnya skripsi ini dapat terselesaikian. Shalawat dan
dengan penuh kasih sayang dan pengorbanan yang diberikan. Skripsi ini
bundaku.
ayahandaku sayang.
bantuan yang sangat menguras waktu dan tenaga. Aku bangga padamu
adikku sayang.
v
Lelaki kedua dihidupku (Fuad Hasan) terimakasih telah menemani lelahku
selama ini, terimakasih atas semua motivasi dan dukungan yang telah kamu
Arum Maria Sari, Purwi Desi Rahayu, Suroto, Maulana Malik yang selalu
kuliah, terimakasih banyak. “Tiada hari yang indah tanpa kalian semua”
Ekonomi B yang menjadi kelas heboh dan penuh kekeluargaan dan selalu
vi
PRAKATA
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Motivasi Kerja, Disiplin Kerja, dan Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan pada
Kabupaten Kebumen”.
Ekonomi. Dalam penulisan skripsi ini tidak lepas dari hambatan dan kesulitan,
namun berkat bimbingan khususnya pembimbing, bantuan, nasihat dan saran serta
kerjasama dari berbagai pihak, segala hambatan tersebut akhirnya dapat diatasi
dengan baik.
dalam menyusun skripsi ini namun penulis yakin bahwa hasilnya kurang dari
sempurna dan tidak lepas dari kekurangan dan kelemahan – kelemahan, oleh
sebab itu saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat kami harapkan.
Di samping itu pula dalam penulisan skripsi ini tidak terlepas dari
bantuan berbagai pihak yang telah turut menyumbangkan pikiran, tenaga dan
bimbingan kepada penulis baik secara langsung, ataupun tidak langsung. Untuk
viii
ABSTRAK
Kata Kunci : Motivasi Kerja, Disiplin Kerja, Kompensasi dan Kinerja Karyawan
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii
HALAMAN MOTO........................................................................................ iv
HALAMAN PERSEMBAHAN........................................................................v
HALAMAN PERNYATAAN ....................................................................... vii
PRAKATA ................................................................................................... viii
ABSTRAK ..................................................................................................... xi
DAFTAR ISI .................................................................................................. xii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................xv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................1
B. Identifikasi Masalah ......................................................................6
C. Batasan Masalah............................................................................6
D. Rumusan Masalah .........................................................................6
E. Tujuan Penelitian ..........................................................................7
F. Manfaat Penelitian ........................................................................8
xii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Diskripsi Data..............................................................................75
1. Profil Home Industry Adi Jaya Konveksi .............................75
2. Struktur Organsasai Home Industry Adi Jaya Konveksi.......80
B. Analisis Data ...............................................................................81
C. Pembahasan Hasil Penelitian ......................................................92
BAB V PENUTUP
A. Simpulan .....................................................................................96
B. Saran............................................................................................97
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Kisi – kisi Instrumen Variabel Motivasi Kerja ..................................... 60
Tabel 2. Kisi – kisi Instrumen Variabel Disiplin Kerja ...................................... 60
Tabel 3. Kisi – kisi Instrumen Variabel Kompensasi ......................................... 61
Tabel 4. Kisi – kisi Instrumen Variabel Kinerja Karyawan ................................ 61
Tabel 5. Hasil Uji Validitas Instrumen Motivasi Kerja ...................................... 63
Tabel 6. Hasil Uji Validitas Instrumen Disiplin Kerja ........................................ 64
Tabel 7. Hasil Uji Validitas Instrumen Kompensasi........................................... 66
Tabel 8. Hasil Uji Validitas Instrumen Kinerja Kryawan ................................... 66
Tabel 9. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Motivasi Kerja................................... 67
Tabel 10. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Disiplin Kerja .................................. 68
Tabel 11. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Kompensasi ..................................... 68
Tabel 12. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Kinerja Karyawan ........................... 69
Tabel 13. Kecendrungan Motivasi Kerja ............................................................ 81
Tabel 14. Kecendrungan Disiplin Kerja.............................................................. 83
Tabel 15. Kecendrungan Kompensasi................................................................. 84
Tabel 16. Kecendrungan Kinerja Karyawan ....................................................... 86
Tabel 17. Hasil Ringkasan Analisis Uji t ............................................................ 88
Tabel 18. Hasil Ringkasan Koefisien Korelasi Ganda ........................................ 90
Tabel 19. Hasil Ringkasan Analisis Uji F ........................................................... 91
xiv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Paradigma Ganda dengan Tiga Variabel Independen .................. 54
Gambar 2. Bagan Struktur Organisasi Adi Jaya Konveksi ............................ 80
Gambar 3. Diagram Kecendrungan Motivasi Kerja ...................................... 82
Gambar 4. Diagram Kecendrungan Disiplin Kerja ........................................ 83
Gambar 5. Diagram Kecendrungan Kompensasi ........................................... 85
Gambar 6. Diagram Kecendrungan Kinerja Karyawan ................................. 86
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Keputusan Penetapan Dosen Pembimbing Skripsi
Lampiran 2. Surat Keputusan Penetapan Dosen Penguji Skripsi
Lampiran 3. Surat Izin Penelitian
Lampiran 4. Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian
Lampiran 5. Angket Variabel Motivasi Kerja, Disiplin Kerja, Kompensasi, dan
Kinerja Keryawan
Lampiran 6. Rekapitulasi Data Hasil Penelitian Variabel Motivasi Kerja
Lampiran 7. Rekapitulasi Data Hasil Penelitian Variabel Disiplin Kerja
Lampiran 8. Rekapitulasi Data Hasil Penelitian Variabel Kompensasi
Lampiran 9. Rekapitulasi Data Hasil Penelitian Variabel Kinerja Karyawan
Lampiran 10. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Motivasi Kerja
Lampiran 11. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Disiplin Kerja
Lampiran 12. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Kompensasi
Lampiran 13. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Kinerja Karyawan
Lampiran 14. Hasil Analisis Regresi
Lampiran 15. Kartu Bimbingan Skripsi
xvi
1
BAB I
PENDAHULUAN
manejemen yang baik dan benar, sebagaimana kita ketahui setiap organisasi
1
2
suatu tujuan. Dengan adanya motivasi pada diri sesorang akan menunjukan
suatu perilaku yang diarahkan pada suatu tujuan untuk mencapai sasaran
untuk berperilaku dan bekerja dengan giat dan baik sesuai dengan tugas dan
perlu membuat adanya peraturan yang mengikat bagi para karyawan. Dengan
terhambat karena kesalahan yang mereka lakukan. Adanya peraturan ini juga
kerja inilah yang dapat mempengaruhi hasil kerja yang mereka lakukan
bahwa :
disiplin kerja maka akan menghasilkan kualitas kerja, kuantitas kerja dan
disiplin dalam bekerja sehingga hasil kerja yang mereka lakukan akan
akan memiliki rasa ketertiban atau kenyamanan yang lebih baik terhadap
permasalahan yang ada dalam diri seseorang yang bisa dianggap penting
untuk menjalankan kerja secara profesional sehingga akan lebih mengerti apa
mencapai kinerja yang optimal hal itu dapat tercapai dengan baik jika
Kompensasi adalah imbalan jasa atau balas jasa yang diberikan oleh
perusahaan kepada para tenaga kerja, karena tenaga kerja tersebut telah
memberikan sumbangan tenaga dan pikiran demi kemajuan perusahaan
guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Siswanto Sastrohadiwiryo,
2002:181) dalam skripsi Resti Lufitasari.
ekonomi”.
kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai
kepadanya”.
Menurut Fahmi (2012 :100) karyawan adalah salah satu bentuk aset
internal yang paling berharga dimiliki oleh perusahaan. Karyawan
merupakan aset penting yang sangat dibutuhkan oleh setiap perusahaan
dalam menjalankan kegiatan produksi untuk mencapai tujuan atau
kesuksesan. Tanpa karyawan perusahaan akan kesulitan dalam
menjalankan aktivitas-aktivitas produksi. Jika produksi tidak bisa
berjalan lancar, maka tujuan dari perusahaan akan semakin susah
dicapai.
kuantitas kerja, dan waktu yang digunakan para karyawan untuk bekerja.
konveksi.
B. Identifikasi Masalah
C. Batasan Masalah
kekurangan dari berbagai hal yang ada baik waktu, biaya, dan tenaga. Maka,
D. Rumusan Masalah
1. Apakah ada pengaruh yang positif dan signifikan antara motivasi kerja
2. Apakah ada pengaruh yang positif dan signifikan antara disiplin kerja
4. Apakah ada pengaruh yang positif dan signifikan secara simultan antara
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
3. Bagi Peneliti
mendatang.
4. Bagi Pembaca
BAB II
KAJIAN TEORI, TINJAUAN PUSTAKA,
KERANGKA PIKIR
DAN RUMUSAN HIPOTESIS
A. Kajian Teori
1. Kinerja Karyawan
bahwa istilah kinerja dari kata job performance atau actual performance
hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan
diberikan padanya”. Kualitas kinerja yang baik tidak dapat diperoleh hanya
membalikan telapak tangan, namun itu harus dilakukan dengan kerja keras
dan kedisiplinan yang tinggi, baik secara jangka pendek maupun jangka
panjang.
dengan banyak perbedaan dalam arti tergantung pada siapa yang sedang
9
10
sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam perumusan
membutuhkan jasa tenaga kerja, yang mana dari jasa tersebut, karyawan
berikut:
(http://serviceprima.blogspot.co.id/2012/06/pengertian-karyawan.html)
dari seseorang yang bekerja menyediakan jasa baik dalam bentuk pikiran
kerja dan disiplin kerja”. Kinerja pada dasarnya adalah hasil kerja
12
satu tugas penting untuk dilakukan oleh seorang menejer atau pemimpin.
Mathis dan Jackson dalam Widodo (2015 : 135) “penilaian kinerja dapat
Menurut Mondy dan Noe, ada tujuh metode penilaian kinerja yaitu:
1) Rating Scales
Menilai kinerja pegawai dengan menggunakan skala untuk mengukur
faktor-faktor kinerja (performance factor)
2) Critical Insidents
Evaluator mencatat mengenai apa saja perilaku/pencapaian terbaik
dan terburuk (extrmely goog or bad behavior) pegawai. Dalam metode
ini, penilai harus menyiapkan catatan tertulis tentang tindakan-
tindakan atau perilaku kerja yang sangat positif (high favorable) dan
perilaku kerja yang sangat negatif (high unfavorable) selama periode
penilaian.
3) Essay
Evaluator menulis deskriptif mengenai kekuatan dan kelemahan
karyawan, kinerjanya pada masa lalu, potensinya dan memberikan
saran-saran untuk pengembangan pekerja tersebut. Penelitian ini
sangat tergantung pada kemampuan menulis seorang penilai.
13
4) Work Standard
Metode ini membandingkan kinerja setiap karyawan dengan standar
yang telah ditetapkan sebelumnya atau dengan tingkat keluaran yang
diharapkan. Standar mencerminkan keluaran normal dari seorang
pekerja yang berprestasi rata-rata, yang bekerja pada kecepatan atau
kondisi normal.
5) Rangking
Penilaian menempatkan seluruh pekerja dalam suatu kelompok sesuai
dengan peringkat yang disusun berdasarkan kinerja secara
keseluruhan.
6) Forced Distribution
Penilai harus “memasukkan” individu dari kelompok kerja kedalam
sejumlah kategori yang serupa dengan sebuah distribusi frekuensi
normal.
7) Behaviourally anchored rating scales (BARS)
Evaluator menilai pegawai berdasarkan beberapa jenis perilaku kerja
yang mencerminkan dimensi kinerja dan membuat skalanya. Metode
ini mendiskripsikan perilaku yang diharapkan sesuai dengan tingkat
kinerja yang diharapkan.
(Widodo, 2015: 147-149)
1) Posisi Tawar
Untuk memungkinkan manajemen melakukan negosiasi yang objektif
dan rasional dengan serikat buruh (kalau ada) atau langsung dengan
pegawainya.
2) Perbaikan Kinerja
Umpan balik pelaksanaan kerja yang bermanfaat bagi karyawaan
dalam bentuk kegiatan untuk meningkatkan kinerja karyawan.
3) Penyusunan Kompensasi
Penilaian kinerja membantu pengambilan keputusan dalam
penyusunan ganti rugi, menentukan siapa yang perlu dinaikan
gajinya.
4) Keputusan Penempatan
Membantu dalam promosi, keputusan penempatan, perpindahan dan
penurunan pangkat pada umumnya didasarkan pada masa lampau
atau mengantisipasi kerja.
5) Pelatihan dan Pengembangan
Kinerja buruk mengindikasikan adanya suatu kebutuhan untuk
latihan. Demikian juga, kinerja baik dapat mencerminkan adanya
potensi yang belum digunakan dan harus dikembangkan. Manfaat
dari penilaian kinerja, dirasakan baik oleh pemimpin.
(Widodo, 2015: 139)
seseorang, yaitu :
15
antara lain:
tinggi maka semua pekerjaan yang dibebankan kepadanya akan lebih cepat
17
dan tepat selesai. Pekerjaan yang dengan cepat dan tepat selesai adalah
e. Indikator Kinerja
1) Kualitas,
Tingkat dimana hasil aktifitas yang dilakukan mendekati
sempurna, dalam arti menyesuaikan beberapa cara ideal dari
penampilan aktifitas ataupun memenuhi tujuan yang
diharapkan dari suatu aktifitas.
2) Kuantitas,
Jumlah yang diharapkan dalam arti jumlah unit, aktifitas yang
di selesaikan
3) Ketepatan waktu,
Tingkat suatu aktifitas yang diselesaikan pada waktu awal yang
diinginkan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output
serta memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktifitas lain.
4) Efektifitas,
Tingkat penggunaan sumber daya manusia organisasi
dimaksimalkan dengan maksud menaikan keuntungan atau
mengurangi kerugian dari setiap unit dalam penggunaan
sumber daya.
18
5) Kemandirian,
Tingkat dimana seorang karyawan dapat melakukan fungsi
kerja tanpa minta bantuan bembingan dari pengawas atau
meminta turut campurnya pengawas untuk menghindari hasil
yang merugikan.
(ejournal.unsrat.ac.id/index.php/actadiurna/article/download/62
28/5752)
2. Motivasi Kerja
berhasil.
sekaligus tercapai”.
bawahannya agar mau bekerja sama dalam mencapai tujuan yang telah
manusia, supaya mau bekerja giat dan antusias mencapai hasil yang
mampu, cakap dan trampil tetapi yang terpenting mereka mau bekerja
lebih giat dan berkeinginan untuk mencapai hasil kerja yang maksimal.
20
b. Perlunya Motivasi
1) Tabiat / watak.
2) Sikap laku / penampilan.
3) Kebutuhan.
4) Keinginan.
5) Cita - cita atau kepentingan lainnya.
6) Kebiasaan – kebiasaan yang di bentuk oleh keadaan aslinya.
7) Keadaan lingkungan dan pengalaman karyawan itu sendiri.
(Sinungan Muchdarsyah, 2000 : 137)
produktivitas kerja.
21
sendiri.
d. Tujuan Motivasi
e. Jenis-jenis Motivasi
f. Teori-teori Motivasi
1) Teori kebutuhan
Teori Motivasi Menurut Abraham Maslow
Kebutuhan dapat didefinisikan sebagai suatu kesenjangan atau
pertentangan yang dialami antara suatu kenyataan dengan dorongan
yang ada dalam diri. Manusia mempunyai sejumlah kebutuhan
yang diklasifikasikannya pada lima tingkatan atau hierarki
kebutuhan (hierarchy of need), yaitu :
a) Kebutuhan fisiologis, yaitu kebutuhan untuk makan, minum,
perlindungan fisik, bernafas, seksual, kebutuhan merupakan
kebutuhan tingkat rendah atau disebut pula sebagai kebutuhan
yang paling dasar.
b) Kebutuhan rasa aman, yaitu kebutuhan akan perlindungan dari
ancaman, bahaya, pertentangan, dan lingkungan hidup.
c) Kebutuhan untuk merasa memiliki, yaitu kebutuhan untuk
diterima oleh kelompok, berafiliasi, berintraksi, dan kebutuhan
untuk mencintai serta dicintai.
d) Kebutuhan atau harga diri, yaitu kebutuhan untuk dihormati,
dan dihargai oleh orang lain.
e) Kebutuhan untuk mengaktualisasikan, yaitu kebutuhan untuk
menggunakan kemampuan, skill, dan potensi. Kebutuhan
untuk berpendapat dengan mengemukakan ide-ide memberi
penilaian dan kritik terhadap sesuatu.
2) Teori Motivasi Menurut David McClelland :
a) Need for Achievement, yaitu kebutuhan untuk berprestasi yang
merupakan refleksi dari dorongan akan tanggung jawab untuk
pemecahan masalah. Seorang pegawai yang mempunyai
kebutuhan akan berprestasi tinggi cenderung untuk berani
mengambil resiko.
b) Need for Affiliation, yaitu kebutuhan untuk berafiliasi yang
merupakan dorongan untuk berintraksi dengan orang lain,
berada bersama orang lain, tidak mau melakukan sesuatu yang
merugikan orang lain.
c) Need for Power, yaitu kebutuhan untuk kekuasaan yang
merupakan refleksi dari dorongan untuk mencapai otoritas
untuk memiliki pengaruh terhadap orang lain.
3) Teori ERG (Existence, Relatedness, Growth) dari Alderfer
Teori ERG merupakan refleksi dari tiga dasar kebuthan, yaitu :
a) Existensi needs, kebutuhan ini berhubungan denga fisik dari
eksistensi pegawai, seperti makanan, minuman, pakaian,
bernafas, gaji, keamanan kondisi kerja, fringe benefits.
b) Relatedness needs. Kebutuhan interpersonal, yaitu kepuasan
dalam berintraksi dalam lingkungan kerja.
24
g. Model-model Motivasi
1) Model Tradisional
Model ini mengemukakan bahwa untuk memotivasi bawahan agar
gairah kerjanya meningkat, perlu diterapkan sistem insetif, yaitu
memberian insentif (uang/barang) kepada karyawan yang
berprestasi baik. Semakin banyak produksinya semakin besar pula
balas jasanya. Jadi, motivasi bawahan hanya untuk mendapatkan
insentif (uang/barang ) saja.
25
ataupun karena faktor lain dari karyawan. Motivasi yang timbul dari
h. Unsur-unsur Motivasi
berikut ini:
a) Tujuan
Manusia adalah makhluk bertujuan, meski tidak ada manusia
yang mempunyai tujuan yang benar-benar sama di dalam
mengarungi hidup.
b) Kekuatan dari dalam diri individu
Manusia organisasional bekerja di dalam organisasi semata-
mata karena rasa terpanggil untuk berbuat, tanpa mengingkari
ada maksud-maksud yang ingin dicapai dari pekerjaan itu,
seperti gaji, aktualisasi diri, mengisi waktu luang, atau rekreasi.
c) Keuntungan
Keuntungan adalah manusiawi, meski harus dihindari sikap
yang hanya ingin bekerja manakala ada keuntungan langsung
(direct profit) yang akan diperoleh.
(Danim Surdawin, 2004:15-16)
1) Motivasi positif
Motivasi positif didasari atas keinginan manusia untuk mencari
keuntungan-keuntungan tertentu.
2) Motivasi negatif
Motivasi negatif sering dikatakan sebagai motivasi yang bersumber
dari rasa takut, misalnya, jika dia tidak bekerja akan muncul rasa
takut dikeluarkan, takut tidak diberi gaji, dan takut dijauhi oleh
rekan sekerja.
3) Motivasi dari dalam
Motivasi dari dalam timbul pada diri pekerja waktu dia
menjalankan tugas-tugas atau pekerjaan dan bersumber dari dalam
diri pekerja itu sendiri.
4) Motivasi dari luar
Motivasi dari luar adalah motivasi yang muncul sebagai akibat
adanya pengaruh yang ada di luar pekerjaan dan dari luar diri
27
motivasi karyawan.
sebagai berikut:
a) Secara Intern
(1) Penjabaran dan penanaman pengertian serta tumbuhnya sikap
laku dan pengalaman Konsep Tri Dharma.
(a) Rumongso Handarbeni (saling merasa ikut memiliki).
(b) Melu Hangrungkebi (ikut serta memelihara,
mempertahankan dan melestarikan).
(c) Mulat Seriro Hangroso Wani (terus menerus mewasdiri).
(2) Secara fisik, maka sarana-sarana motivatif yang langsung
berkaitan dengan kerja dan tenaga kerja diusahakan
peningkatan menurut kemampuan dan situasi-situasi
perusahaan, seperti adanya man-power planning untuk lebih
memantapkan job-security melalui empoyment policy yang
jelas dan mantap antara lain dan pendidikan untuk carier dan
succession planning.
b) Secara Ekstern
Penanaman kesadaran bermasyarakat dan kesadaran bernegara
antara lain melalui Penataran P4.
c) Pancasila Sebagai Motivator
(1) Menanamkan kesadaran dan melaksanakan P4 dalam
melakukan pekerjaan.
(2) Mengoprasionalkan hubungan industrial pancasila.
(3) Mengemban tugas dan berperan serta menciptakan masyarakat
adil makmur berdasarkan jiwa dan semangat pancasila.
(Muchdarsyah Sinungan, 2000:140-141)
29
k. Asas-asas Motivasi
l. Metode-metode Motivasi
m. Proses Motivasi
1) Tujuan
Dalam proses memotivasi perlu ditetapkan terlebih dahulu tujuan
organisasi, baru kemudian para bawahan dimotivasi kearah tujuan
itu.
2) Mengetahuai Kepentingan
Dalam proses motivasi penting mengetahui kebutuhan/keinginan
karyawan dan tidak hanya melihatnya dari sudut kepentingan
pimpinan dan perusahaan saja.
30
3) Komunikasi Efektif
Dalam proses motivasi harus dilakukan komunikasi yang baik dan
efektif dengan bawahan.
4) Integrasi Tujuan
Dalam proses motivasi perlu untuk menyatukan tujuan perusahaan
dan tujuan kepentingan karyawan.
5) Fasilitas
Manager dalam memotivasi harus memberikan fasilitas kepada
perusahaan dan individu karyawan yang akan mendukung
kelancaran pelaksanaan pekerjaan, misalnya memberikan bantuan
kendaraan kepada salesman.
6) Team Work
Team work (kerja sama) ini penting karena dalam suatu perusahaan
biasanya terdapat banyak bagian.
(Malayu S. P. Hasibuan 2014:150-151)
n. Indikator Motivasi
3. Disiplin Kerja
mentaati tata tertib. Pada pengertian disiplin juga tersimpul dua faktor
organisasi”.
32
standar organisasi.
macam bentuk disiplin kerja, yaitu disiplin preventif dan disiplin korektif.
1) Disiplin Preventif
Disiplin preventif adalah suatu upaya untuk menggerakkan
pegawai mengikuti dan mematuhi pedoman kerja, aturan-aturan
yang telah digariskan oleh perusahaan. Tujuan dasarnya adalah
untuk menggerakkan pegawai berdisiplin diri. Dengan cara
33
2) Disiplin Korektif
Disiplin korektif adalah suatu upaya menggerakkan pegawai dalam
menyatukan suatu peraturan dan mengarahkan untuk tetap
mematuhi peraturan sesuai dengan pedoman yang berlaku pada
perusahaan.
1) Pemberian peringatan
Pegawai yang melanggar disiplin kerja perlu diberikan surat
peringatan pertama, kedua, dan ketiga. Tujuan pemberian
peringatan adalah agar pegawai yang bersangkutan menyadari
pelanggaran yang telah dilakukannya. Disamping itu pula surat
peringatan tersebut dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam
memberikan penilaian kondite pegawai.
2) Pemberian Sanksi Harus Segera
Pegawai yang melanggar disiplin harus segera diberikan sanksi
yang sesuai dengan peraturan organisasi yang berlaku. Tujuannya,
agar pegawai yang bersangkutan memahami sanksi pelanggaran
yang berlaku di perusahaan. Kelalaian pemberian sanksi akan
memperlemah disiplin yang ada. Disamping itu, memberi peluang
pelanggar utnuk mengabaikan disiplin perusahaan.
3) Pemberian Sanksi Harus Konsisten
Pemberian sanksi kepada pegawai yang tidak disiplin harus
konsisten. Hal ini bertujuan agar pegawai sadar dan menghargai
peraturan – peraturan yang berlaku pada perusahaan. Ketidak
konsistenan pemberian sanksi dapat mengakibatkan pegawai
merasakan adanya diskriminasi pegawai, ringannya sanksi, dan
pengabdian disiplin.
4) Pemberian Sanksi Harus Impersonal
Pemberian sanksi pelanggaran disiplin harus tidak membeda –
bedakan pegawai, tua muda, pria – wanita tetap diberlakukan sama
sesuai dengan peraturan yang berlaku. Tujuannya agar pegawai
menyadari bahwa disiplin kerja berlaku untuk semua pegawai
dengan sanksi pelanggaran yang sesuai dengan peraturan yang
berlaku di perusahaan.
(Mangkunegara, 2015:131-132)
35
4. Kompensasi
a. Pengertian Kompensasi
(Widodo, 2015:155)
upah per jam ataupun gaji periodik didesain dan dikelola oleh
bagian personalia”.
2) Andrew F. Sikula
S.P, 2014:119)
1) Ikatan Kerja
Dengan pemberian kompensasi terjalin ikatan kerjasama
formal antara majikan dengan karyawannya. Karyawan harus
menerjakan tugas – tugas dengan baik, sedangkan
pengusaha/majikan wajib membayar kompensasi.
2) Kepuasan Kerja
Karyawan dapat memenuhi kebutuhan – kebutuhannya dengan
pemberian kompensasi.
39
3) Pengadaan Efektif
Jika program kompensasi ditetapkan cukup besar, pengadaan
karyawan yang qualified untuk perusahaan lebih mudah.
4) Motivasi
Jika balas jasa yang diberikan cukup besar, manager akan lebih
mudah memotivasi bawahannya.
5) Stabilitas Karyawan
Dengan program kompensasi atas prinsip adil dan layak serta
sksternal konsistensinya yang kompetitif maka stabilitas
karyawan lebih terjamin karena turnovel yang relatif kecil.
6) Disiplin
Dengan pemberian balas jasa yang cukup besar maka disiplin
karyawan semakin baik.
7) Pengaruh Serikat Buruh
Dengn program kompensasi yang baik pengaruh serikat buruh
dapat dihindari dan karyawan akan konsentrasi pada
pekerjaannya.
8) Pengaruh Pemerintah
Jika program kompensasai dengan undang – undang
pemburuhan yang berlaku (seperti batas upah minimum), maka
intervensi pemerintah dapat dihindarkan.
(Malayu S. P. Hasibuan 2014:121-122)
c. Asas Kompensasi
1) Asas Adil
Besarnya kompensasi yang dibayar kepada setiap karyawan
harus disesuaikan dengan prestasi kerja, jenis pekerjaan, resiko
40
d. Sistem Kompensasi
adalah :
1) Sistem Waktu
Dalam sistem waktu, besarnya kompensasi (gaji, upah)
ditetapkan berdasarkan standar waktu seperti jam, minggu,
atau bulan. Administrasi pengupahan sistem waktu relatif
mudah serta dapat ditetapkan kepada karyawan tetap maupun
pekerja harian. Misalanya: Fitrawan pekerja harian, upahnya
perhari sebesar Rp. 5.000,00. Jika ia bekerja selama 6 hari,
maka upahnya sama dengan 6 x Rp. 5.000,00 = Rp. 30.000,00.
Jadi setiap bulannya Elvijn akan menerima gaji sebesar Rp.
350.000,00.
2) Sistem Hasil (Output)
Dalam sistem hasil, besarnya kompensasi/upah ditetapkan atas
kesatuan unit yang dihasilkan pekerja, seperti per potong,
meter, liter, dan kilogram. Contoh: Perusahaan Genting Merah
mentapkan upah per genting Rp. 1000,00. Jika Ali dapat
mengerjakan 500 genting maka kompensasi (balas jasa) yang
diterimamya = 500 x Rp. 1.000,00 = Rp. 500.000,00.
41
3) Sistem Borongan
Sistem borongan adalah suatu cara pengupahan yang
penetapan besarnya jasa didasarkan atas volume pekerjaan dan
lama mengerjakannya. Contoh: A dan B memborong menggali
sumur sampai beres sebesar Rp. 100.000,00. Menurut
kalkulasi, mereka akan selesai dalam 10 hari. Jadi upah mereka
per hari Rp. 5.000,00 per orang. Pada saat itu upah menggali
sumur per hari Rp. 4.000,00. Jika mereka dapat menyelesaikan
10 hari, berarti upahnya lebih besar dari tingkat upah biasa
yaitu Rp. 5.000,00 – Rp. 4.000,00 = Rp. 1.000,00. Tetapi jika
sumur itu baru selesai dalam 20 hari, berarti upah mereka per
hari hanya Rp. 2.500,00. Jadi lebih kecil dari tingkat upah
biasa yaitu Rp. 4.000,00 – Rp. 2.500,00 = Rp. 1.500,00.
(Hasibuan, Malayu S.P, 2014:124-125)
didasarkan pada filsafah atau teori yang dianut oleh Negara itu.
prinsip pengupahan adil dan layak lebih baik dan kepuasan kerja
sama tercapai.
waktu tidak hadir seperti cuti, libur, sakit, istirahat dan sebagainya.
prestasi kerja.
g. Metode Kompensasi
metode jamak.
1) Metode Tunggal
Metode tunggal yaitu suatu metode yang dalam penetapan gaji
pokok hanya didasarkan atas ijazah terakhir dari pendidikan
formal yang dimiliki karyawan.
2) Metode Jamak
Metode jamak yaitu suatu metode yang dalam gaji pokok
didasarkan atas beberapa pertimbangan seperti ijazah, sifat
pekerjaan, pendidikan informal, bahkan hubungan keluarga ikut
menentukan besarnya gaji pokok seseorang.
(Hasibuan, Malayu. S.P, 2014:123)
standar gajinya banyak dan kurang jelas seperti yang sering terdapat
yaitu :
45
1) Gaji
Gaji adalah balas jasa dalam bentuk uang yang diterima
karyawan sebagai konsekuensi dari statusnya sebagai seorang
pegawai yang memberikan kontribusi dalam mencapai tujuan
perusahaan. Gaji umumnya berlaku untuk tarif bayaran
mingguan, bulanan, atau tahunan (terlepas dari lamanya jam
kerja).
2) Insentif
Insentif adalah bentuk pembayaran langsung yang didasarkan
dengan kinerja karyawan dan dimaksudkan sebagai pembagian
keuntungan bagi pegawai akibat peningkatan produktivitas.
Sedangkan Mathis dan Jacson (2006:455) menyebutkan bahwa
adalah penghasilan tidak tetap karyawan berdasarkan pada
kinerja individu, tim, atau organisasi. Tujuan utama dari
pemberian insentif adalah untuk mendorong produktivitas
karywan dan ekfektivitas kerja.
3) Bonus
Bonus merupakan pembayaran sekaligus yang diberikan
karena memenuhi sasaran kinerja yang telah ditetapkan
sedangkan Mathis dan Jacson (2006:455) bonus adalah
kompensasi tambahan yang tidak menjadi bagian dari gaji
pokok, yang diterima oleh karyawan. Bonus dapat berupa uang
tunai atau bentuk lainnya, misalnya perjalanan wisata.
4. Home Industry
a. Pengertian Home Industry
Istilah Home Industry atau usaha di rumah adalah tempat tinggal
yang merangkap tempat usaha, baik berupa usaha jasa , kantor hingga
untuk tempat berkembang usaha jenis rumahan ini tidak terlepas dari
mencari penghasilan.
dilihat dari sisi jumlah unit usaha dan daya serapnya terhadap tenaga
antara lain:
Linda Erika, 2016 adapun yang menjadi landasan hukum usaha kecil
B. Tinjauan Pustaka
1) Penelitian yang dilakukan oleh Endah Dwi Purwanti, pada tahun 2014
Kerja Karyawan Unit Produksi dan Jasa (UPJ) SMK Negeri 7 Purworejo”
2) Penelitian yang dilakukan oleh Resti Lufitasari, pada tahun 2014 dengan
Aset D.I Yogyakarta” yang menyimpulkan dari penelitian ini bahwa : (1)
koefisien determinasi thitung sebesar 0,149 < ttabel 1,684. (2) terdapat
dengn koefisien korelasi rx2y sebesar 0,656 dan koefisien determinasi r2x2y
sebesar 0,430 harga thitung sebesar 5,359 > ttabel 1,684. (3) terdapat pengaruh
dengan koefisien korelasi rx3y sebesar 0,178 dan koefisien determinasi r2x3y
sebesar 0,032 dan harga thitung 1,113 < ttabel 1,684. (4) terdapat pengaruh
R2y(123) sebesar 0,435 nilai hitung Fhitung sebesar 9,255 > Ftabel 2,84.
3) Penelitian dari jurnal skripsi yang dilakukan oleh Yanti, pada tahun 2015
kinerja karyawan, dengan nilai koefisien regresi 0,470 dan nilai thitung
(2,394) > ttabel (1,668). (2) terdapat pengaruh positif signifikan dari
regresi 0,097 dan nilai thitung (2,919) > ttabel (1,668). (3) terdapat pengaruh
karyawan, dengan nilai koefisien regresi 0,130 dan nilai t hitung (4,224) >
50
ttabel (1,668). (4) terdapat pengaruh positif signifikan dari variabel disiplin
kerja terhadap kinerja karyawan, dengan nilai koefisien regresi 0,951 dan
nilai thitung (21,116) > ttabel (1,668). (5) terdapat pengaruh kompensasi,
terhadap kinerja karyawan, dengan nilai Fhitung (33,576) > Ftabel (3,091) dan
4) Penelitian dari jurnal skripsi yang dilakukan oleh Rivky Pomalingo, pada
kerja dengan kinerja pegawai, hasil perhitungan diperoleh t hiting (2,056) >
ttabel maka disiplin kerja t berpengaruh terhadap kinerja yaitu hanya sebesar
2,056 atau sebesar 2,6%. Hal ini sesuai juga dengan angka signifikan
0,047 < 0,05. (2) hubungan antara kompensasi dengan kinerja pegawai,
hasil perhitungan diperoleh thitung (0,728) < ttabel (1,681), maka kompensasi
atau sebesar 7,3%. Hal ini sesuai juga dengan angka signifikan 0,471 >
perhitungan diperoleh thitung (2,043) > ttabel (1,681), maka motivasi terdapat
sebesar 2,4%. Hal ini sesuai dengan angka signifikan 0,048 < 0,05. (4)
hasil perhitungan didapatkan angka Fhitung (2,526) > Ftabel (1,483) sehingga
51
C. Kerangka Pikir
Penelitian ini terdiri dari satu variabel terikat yaitu kinerja karyawan
dan tiga variabel bebas yaitu motivasi kerja, disiplin kerja, dan kompensasi.
termotivasi untuk bekerja lebih baik lagi untuk mencapai tujuan yang
segala kebutuhan tersebut, seseorang dituntut untuk lebih giat dan aktif
dalam bekerja, untuk mencapai hal ini diperlukan adanya motivasi dalam
karyawan. Disiplin kerja merupakan hal yang harus ditanamkan pada diri
tiap seseorang, karena hal ini menyangkut tanggung jawab pada tugas
kewajibannya.
semua peraturan perusahaan dan norma – norma soaial yang berlaku. Jadi,
tugas nya, baik secara suka rela maupun karena terpaksa. Kedisiplinan
perusahaan dan norma – norma sosial yang berlaku. Oleh karena itu
mewujudkan tujuan.
semangat kerja mereka”. Jika sesuatu yang diberikan dari perusahaan baik
baik dan disiplin, maka akan menimbulkan motivasi pada diri karyawan
bekerja maka kualitas kinerja akan semakin meningkat dan tujuan dan
Kinerja Karyawan
– sama terhadap kinerja karyawan maka akan diperoleh dampak yang lebih
tinggi. Dimana jika motivasi kerja, disiplin kerja, dan kompensasi akan
antara variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan
X1 rx1y
Rx2y
Y
X2
X3
rx3y
Keterangan :
X1 : Motivasi Kerja
X2 : Disiplin Kerja
X3 : Kompensasi
Y : Kinerja Karyawan
: Pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara
individual
: Pengaruh variabel bebas terhadap variavel terikat secara bersama
– sama
R : Pengaruh variabel X1 , X2, dan X3 terhadap Y secara bersama-
sama.
rx1 : Pengaruh variabel X1 terhadap Y
rx2 : Pengaruh variabel X2 terhadap Y
rX3 : Pengaruh variabel X3 terhadap Y
D. Rumusan Hipotesis
1. Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara motivasi kerja terhadap
2. Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara disiplin kerja terhadap
4. Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara motivasi kerja, disiplin
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif, yang mana peneliti
lebih menekankan pada data angka – angka dan dianalisis dengan statistik
56
57
Penelitian ini di laksanakan pada bulan Maret sampai dengan Mei 2017.
1) Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Home Industry Adi Jaya
2) Sampel
Arikunto (2014: 174) “sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang di
teliti”.
yang di kembangkan dari Isaac dan Maichel, untuk tingkat kesalahan, 1%,
kesalahan 5%, maka jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 42.
D. Variabel Penelitian
variabel penelitian adalah “suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
bebas”.
Karyawan (Y).
59
F. Instrumen Penelitian
hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga
lebih mudah di olah (Arikunto, 2015: 203)”. Untuk memperoleh data tentang
Tabel 1
Kisi-kisi Motivasi Kerja
Tabel 2
Kisi-kisi Disiplin Kerja
Tabel 3
Kisi-kisi Kompensasi
Tabel 4
Kisi-Kisi Kinerja Karyawan
merupakan gambaran variabel yang diteliti dan data berfungsi sebagai alat
ukur perlu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas dari kuesioner yang
dianalisis menggunakan :
62
1. Uji Validitas
N XY X Y
rxy
N X 2
X N Y 2 Y
2 2
Keterangan :
X = skor butir
Y = skor total
rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
(Widoyoko, 2013:147)
63
Tabel 5
Validitas Instrumen Motivasi Kerja
Item-Total Statistics
Corrected Item- Squared Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Total Multiple Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Correlation Correlation Deleted
X1.1 32.6429 11.796 .486 .529 .876
X1.2 32.7143 11.282 .559 .703 .872
X1.3 32.7619 11.405 .518 .700 .875
X1.4 32.6905 10.707 .803 .689 .853
X1.5 32.6905 11.780 .536 .499 .873
X1.6 32.5714 11.275 .691 .679 .862
X1.7 32.7381 10.979 .640 .639 .865
X1.8 32.6905 11.731 .551 .559 .872
X1.9 32.5714 11.178 .648 .639 .865
X1.10 32.7143 11.380 .657 .656 .864
Sumber : hasil olah data variabel motivasi kerja
64
motivasi kerja bahwa dari 10 item memiliki nilai validitas tertinggi yaitu
0,803 dan nilai validitas terendah yaitu 0,486 (0,486 > 0,3). Maka dapat
Tabel 6
Validitas Instrumen Disiplin Kerja
Item-Total Statistics
Corrected Item- Squared Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Total Multiple Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Correlation Correlation Deleted
X2.1 32.5238 10.646 .589 .730 .778
X2.2 32.4286 11.568 .327 .642 .809
X2.3 32.4524 10.546 .575 .602 .779
X2.4 32.4286 11.275 .432 .688 .796
X2.5 32.4762 10.987 .547 .476 .783
X2.6 32.2381 11.649 .587 .597 .785
X2.7 32.4524 11.766 .339 .463 .805
X2.8 32.2857 11.868 .401 .500 .799
X2.9 32.4048 10.100 .702 .693 .763
X2.10 32.5238 11.182 .413 .552 .799
Sumber : hasil olah data variabel disiplin kerja
disiplin kerja bahwa dari 10 item memiliki nilai validitas tertinggi yaitu
0,702 dan nilai validitas terendah yaitu 0,327 (0,327 > 0,3). Maka dapat
Tabel 7
Validitas Instrumen Kompensasi
Item-Total Statistics
Corrected Squared Cronbach’s
Scale Mean if Scale Variance Item-Total Multiple Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Correlation Correlation Deleted
X3.1 24.6190 4.876 .583 .499 .767
X3.2 24.5476 5.620 .386 .311 .744
X3.3 24.8095 5.963 .397 .297 .799
X3.4 24.5952 5.613 .320 .450 .765
X3.5 24.7143 5.233 .436 .362 .707
X3.6 24.5714 5.031 .582 .520 .773
X3.7 24.6190 5.412 .406 .412 .716
X3.8 24.5238 5.670 .311 .270 .738
Sumber : hasil olah data variabel kompensasi
kompensasi bahwa dari 8 item memiliki nilai validitas tertinggi yaitu 0,583
dan nilai validitas terendah yaitu 0,311 (0,311 > 0,3). Maka dapat
Tabel 8
Validitas Instrumen Kinerja Karyawan
Item-Total Statistics
Corrected Item- Squared Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Total Multiple Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Correlation Correlation Deleted
Y.1 31.2857 16.209 .525 .466 .840
Y.2 31.4048 15.466 .595 .644 .833
Y.3 31.4524 16.351 .455 .518 .845
Y.4 31.4286 15.031 .741 .751 .821
Y.5 31.3333 15.593 .724 .641 .825
Y.6 31.2857 16.014 .625 .587 .833
Y.7 31.2143 16.319 .569 .766 .837
Y.8 31.2143 16.904 .383 .289 .850
Y.9 31.3810 15.071 .786 .837 .819
Y.10 31.7143 13.916 .452 .487 .869
Sumber : hasil olah data variabel kinerja karyawan
yaitu 0,786 dan nilai validitas terendah yaitu 0,383 (0,383 > 0,3). Maka
2. Uji Reliabilitas
dipercaya (reliable) jika memberikan hasil yang tetap atau ajeg (konsisten)
r11 (
k
)(1
b2
)
k 1 2t
Keterangan :
r11 = reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
b 2
= jumlah varians butir
2t = varians total
(Suharsimi Arikunto, 2014:239)
sekurang-kurangnya 0,7”.
Tabel 9
Reliabilitas Instrumen Motivasi Kerja
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.879 10
Sumber : data yang diolah
68
0,879 yang berarti nilai reliabilitas > 0,7. Maka dapat disimpulkan bahwa
Tabel 10
Reliabilitas Instrumen Disiplin Kerja
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.807 10
Sumber : data yang diolah
0,807 yang berarti nilai reliabilitas > 0,7. Maka dapat disimpulkan bahwa
Tabel 11
Reliabilitas Instrumen Kompensasi
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.759 8
Sumber : data yang diolah
0,759 yang berarti nilai reliabilitas > 0,7. Maka dapat disimpulkan bahwa
Tabel 12
Reliabilitas Instrumen Kinerja Karyawan
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.851 10
Sumber : data yang diolah
0,851 yang berarti nilai reliabilitas > 0,7. Maka dapat disimpulkan bahwa
pada penelitian ini digunakan teknik analisis deskriptif dan analisis kuantitatif.
1. Analisis Deskriptif
2. Analisis Kuantitatif
sebagai berikut :
Keterangan :
Ry.x1x2x3 = Korelasi antara variabel X1, X2, dengan X3 secara
bersama- sama dengan variabel Y.
ryx1 = Korelasi antara X1 dengan Y
rxy2 = Korelasi antara X2 dengan Y
rxy3 = Korelasi antara X3 dengan Y
(Sugiyono, 2015 : 193 )
71
b. Uji t
Kebumen.
√ -
√ -
Keterangan:
b) Kriteria Pengujian
(1) Jika p value < 0,05 (α = 5%), maka ada pengaruh yang
karyawan.
72
(2) Jika p value > 0,05 (α = 5%), maka tidak ada pengaruh
karyawan.
c. Korelasi Ganda
digunakan adalah :
R y. x1x 2 x 3
1 rx1x 2 x 3
2
Keterangan :
d. Uji F
R2 / k
Fh
(1 R 2 ) /( n k 1)
Keterangan :
b) Kriteria Pengujian
(1) Jika p value < 0,05 (α = 5%), maka ada pengaruh yang
(2) Jika p value > 0,05 (α = 5%), maka tidak ada pengaruh
karyawan.
74
kemajuan usaha.
Keterangan :
Y = Kinerja karyawan
a = Konstanta nilai Y pada saat X sama dengan 0
X1 = Motivasi kerja
X2 = Disiplin kerja
X3 = Kompensasi
b1b2b3 = Koefisien regresi
(Sugiyono, 2015:293)
f. Koefisien Determinasi
determinasi (R2).
b1 x1 y b2 x2 y b3 x3 y
R2
Y 2
Keterangan :
R2 = koefisien determinasi
x1, x2, x3 = nilai variabel independen
Y = nilai variabel dependen
(Sugiyono, 2015:286)
75
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Diskripsi Data
utamanya. Home industry Adi Jaya Konveksi ini berdiri sejak tahun
1998 di jakarta pemilik dan pimpinan Adi Jaya Konveksi ini adalah
dapat bersaing dengan produk kaos kaki lainnya, Adi Jaya Konveksi
mulai memproduksi berbagai macam jenis dan model kaos kaki. Jenis
kaos kaki yang diproduksi oleh Adi Jaya Konveksi beragam mulai
dari kaos kaki baby, kaos kaki sekolah, kaos kaki sport, dan ada pula
75
76
pelanggan.
a. Visi
pemasaran yang baik dan tim kerja yang handal dan profesional
dibidangnya.
b. Misi
kepuasan konsumen
Dan berhubungan serta ada kerjasama antara bagian yang satu dengan
masing unit kerja dapat mengetahui hak, kewajiban, wewenang, tugas dan
a. Direktur/pemilik perusahaan
Bagian ini merupakan level paling atas dalam struktur organisasai
perusahaan. Tugas dan tanggung jawab :
1) Pembentukan saat produksi
2) Penggambil keputusan yang bersifat strategi
3) Mengontrol perkembangan perusahaan
4) Membina kerjasama dengan pihak ekstern
b. Kepala pabrik
Kepala pabrik membawahi satpam, divisi finishing, kepala montir,
desigener, dan administrasi pabrik.
1) Menentukan urutan jenis kaos kaki yang diproduksi
2) Seleksi calon pekerja pabrik
3) Seleksi bahan baku
4) Mengawasi jalannya proses produksi
5) Bertanggung jawab terhadap target output produksi
c. Administrasi
1) Mensahkan orderan pelanggan
2) Mengkoordinir kegiatan administrasi secara keseluruhan
78
d. Security
1) Mengatur shift kerja satpam
2) Bertanggung jawab atas keamanan pabrik
e. Divisi Finishing
Divisi ini membawahi 2 (dua) bagian yaitu oven dan bagaian packing.
1) Bagian oven : bagian ini terdiri dari tiga kegiatan yaitu rajut, som,
obras, dan oven
2) Bagian packing : tugasnya yaitu memasukan kaos kaki kedalam
kemasan yang dilakukan secara manual
f. Kepala Montir
1) Bertugas sebagai teknis mesin
2) Menentukan banyaknya mesin yang dijalankan dalam produksi
3) Menguji kelayakan mesin produksi
4) Mengawasi kerja montir
g. Designer
1) Mendesign model / motif, bentuk, gambar, ukuran, dan warna
h. Koordinator pabrik
Tugas dan tanggung jawab :
1) Sebagai quality control
i. Ubah mode mesin
Tugas dan tanggung jawab :
1) Mengubah mode mesin sesuai dengan desain yang diterima
j. Administrasi pabrik
1) Mengisi laporan produksi harian
2) Membuat laporan hasil produksi
k. Gudang
1) Menentukan kapasitas persediaan
2) Menyiapkan barang yang dipesan
3) Menyerahkan barang ke bagian keluar masuk barang
79
Direktur / pemilik
perusahaan
Kepala Administrasi
Pabrik
B. Analisis Data
1. Analisis Deskriptif
Dari data hasil penelitian dideskripsikan dalam skor tertinggi dan skor
4, maka didapat skor tertinggi 40 dan terendah 10. Dari skor tersebut dapat
adalah:
76.19
80
70
60
50
40 32
30 23.81
20 10
10 0 0 0 0
0
Sangat Tinggi Tinggi Rendah Sangat Rendah
Frekuensi Persentase
tergolong sangat tinggi. Hal ini didukung data-data pada tabel 13 dan
adalah :
Tabel 14
Disiplin Kerja
Skor Kategori Frekuensi Persentase
32,6-40 Sangat tinggi 35 83,33
25,1-32,5 Tinggi 6 14,29
17,6-25 Rendah 1 2,38
10-17,5 Sangat Rendah 0 0
Jumlah 42 100
Sumber : data yang diolah
83.33
90
80
70
60
50
35
40
30
14.29
20
6
10 1 2.38 0 0
0
Sangat Tinggi Tinggi Rendah Sangat Rendah
Frekuensi Persentase
tergolong sangat tinggi. Hal ini didukung data-data pada tabel 14 dan
c. Variabel Kompensasi
adalah :
Tabel 15
Kompensasi
Skor Kategori Frekuensi Persentase
27-32 Sangat Baik 33 78,57
21-26 Baik 18 19,05
15-20 Cukup Baik 1 2,38
8-14 Kurang Baik 0 0
Jumlah 42 100
Sumber : data yang diolah
85
78.57
80
70
60
50
40 33
30 19.05
20
18
10 1 2.38 0 0
0
Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik
Frekuensi Persentase
tergolong sangat baik. Hal ini didukung data-data pada tabel 15 dan
karyawan adalah :
Tabel 16
Kinerja Karyawan
Skor Kategori Frekuensi Persentase
32,6-40 Sangat Baik 31 73,81
25,1-32,5 Baik 10 23,81
17,6-25 Cukup Baik 1 2,38
10-17,5 Kurang Baik 0 0
Jumlah 42 100
Sumber : data yang diolah
80 73.81
70
60
50
23,81
40 31
30
20 10
10 1 2.38 0 0
0
Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik
Frekuensi Persentase
tergolong sangat baik. Hal ini didukung data-data pada tabel 16 dan
(0%).
2. Analisis Kuantitatif
a. Korelasi Parsial
(r)2 = 0,012 dengan thitung = 0,688 (lihat tabel 17). Dengan hasil
(r)2 = 0,187 dengan thitung = 2,963 (lihat tabel 17). Dengan hasil
0,014 dengan thitung = 0,109 (lihat tabel 17). Dengan hasil tersebut
b. Uji t
Tabel 17
Hasil Ringkasan Analisis Uji t
Coefficientsa
Standard
ized
Unstandardized Coeffici 95% Confidence Collinearity
Coefficients ents Interval for B Correlations Statistics
Std. Lower Upper Zero- Toleran
Model B Error Beta t Sig. Bound Bound order Partial Part ce VIF
1 (Constant) 10.142 8.336 1.217 .231 -6.734 27.018
X1 .132 .192 .112 .688 .006 .257 .521 .278 .111 .096 .735 1.361
X2 .530 .179 .446 2.963 .005 .168 .893 .490 .433 .415 .867 1.154
X3 .029 .265 .017 .109 .013 .507 .565 .176 .118 .115 .790 1.266
a. Dependent Variable:
Y
Sumber: data yang
diolah
1) Menguji signifikansi pengaruh motivasi kerja (X1) terhadap
0,05.
(Y).
0,05.
(Y).
c. Korelasi Ganda
Tabel 18
Hasil Ringkasan Koefisien Korelasi Ganda
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
a
1 .503 .253 .194 3.91860
a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1
b. Dependent Variabel: Y
Sumber : data yang diolah
d. Uji F
kerja (X1) disiplin kerja (X2) dan kompensasi (X3) secara simultan
uji F
91
Tabel 19
Hasil Ringkasan Analisis Uji F
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 197.638 3 65.879 4.290 .011a
Residual 583.505 38 15.355
Total 781.143 41
a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1
b. Dependent Variable: Y
Sumber : data yang diolah
Berdasarkan Uji ANOVA pada tabel 19 didapat nilai Fhitung =
4,290 dengan sig = 0,011 karena sig = 0,011 < 0,05 maka dapat dikatakan
(R) 0,503 dan koefisien determinasi (R)2 sebesar 0,253 (lihat pada tabel
18), koefisien motivasi kerja (b1) sebesar 0,132, koefisien disiplin kerja
bilangan konstantanya (a) 10,142 (lihat pada tabel 17) dan bila dinyatakan
Artinya :
2) Jika nilai koefisien (b1) tersebut bernilai positif, jika X1 naik satu
3) Jika nilai koefisien (b2) tersebut bernilai positif, jika X2 naik satu
4) Jika nilai koefisien (b3) tersebut bernilai positif, jika X3 naik satu
f. Koefisien Determinasi
karyawan disebabkan oleh motivasi kerja (X1), disiplin kerja (X2) dan
pada kategori tinggi yaitu 23,81%, kategori rendah 0%, dan kategori sangat
rendah 0%. Variabel disiplin kerja berada pada kategori sangat tinggi yaitu
93
2,38%, dan kategori sangat rendah 0%. Variabel kompensasi berada pada
kategori sangat baik yaitu 78,57%, sedangkan kategori baik yaitu 19,05%,
kategori cukup baik 2,38%, dan kategori kurang baik 0%. Variabel kinerja
karyawan berada pada kategori sangat baik yaitu dengan 73,81%, sedangkan
kategori kategori baik yaitu 23,81%, kategori cukup baik 2,38%, dan kategori
dan thitung = 0,688 dengan sig = 0,006 ≤ 0,05 maka dapat dikatakan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Yanti pada tahun 2015 yang
2014, Yanti pada tahun 2015, dan Rivky Pomalingo pada tahun 2015
dengan penelitian yang dilakukan oleh Yanti pada tahun 2015 yang
ANOVA didapat Fhitung = 4,290 dengan sig = 0,011 (0,011 < 0,05
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. Dalam hal ini
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
kesimpulan yaitu :
untuk variabel disiplin kerja pada umumnya berada pada kategori sangat
(0,006 < 0,05 maka signifikan) dan diperoleh koefisien determinasi (r) 2 =
0,012.
(0,005 < 0,05 maka signifikan) dan diperoleh koefisien determinasi (r)2 =
0,187.
96
97
dengan nilai r = 0,118, thitung = 0,109 dengan sig = 0,013 (0,013 < 0,05
variabel lain yang tidak diteliti. Hal ini dibuktikan dengan nilai R = 0,503
dan Fhitung = 4,290 dengan sig = 0,011 (0,011 < 0,05 maka dapat
B. Saran
1) Bagi Prusahaan
kinerja karyawan.
Fahmi, Irham. 2013. Perilaku Organisasi Teori, Aplikasi, dan Kasus. Bandung.
Alfabeta
Hasibuan, Malayu. S.P. 2014. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta. Bumi
Askara
Ikmal Nur Muflih. 2015. Pengaruh Kompensasi dan Motivasi Kerja terhadap
Kepuasan Krja Karyawan PT. Aseli Dagadu Djokdja. Skripsi.
eprints.uny.ac.id/23038/1/Ikmal%20Nur%20Muflih_10408144035.pdf
Resti Lufitasari. 2014. Pengaruh Motivasi Kerja, Disiplin Kerja dan Kompensasi
terhadap Kinerja Karyawan pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan dan Aset D.I. Yogyakarta. Skripsi
eprints.uny.ac.id155641Resti%20Lafitasari%2011409134039%20.pdf
Rita Puspitasari. 2014. Pengaru Motivasi Kerja dan Pelatihan Kerja terhadap
Kinerja Karyawan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Magelang.
Skripsi
eprints.uny.ac.id/15315/1/RITA%20PUSPITASARI%2011409134045.pdf
Siagian, P. Sondang. 2004. Teori Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta
i
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampran 5
ANGKET
A. Identitas Responden
Nama :
Umur :
B. Petunjuk Pengisian Koesioner
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
KS : Kurang Setuju
TS : Tidak Setuju
MOTIVASI KERJA
N %
Cases Valid 42 100.0
a
Excluded 0 .0
Total 42 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
.879 10
Item Statistics
Scale Statistics
DISIPLIN KERJA
N %
Cases Valid 42 100.0
a
Excluded 0 .0
Total 42 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Item Statistics
Scale Statistics
KOMPENSASI
N %
Cases Valid 42 100.0
Excludeda 0 .0
Total 42 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Item Statistics
Scale Statistics
KINERJA KARYAWAN
N %
Cases Valid 42 100.0
a
Excluded 0 .0
Total 42 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Item Statistics
Scale Statistics
Descriptive Statistics
Correlations
X1 X2 X3 Y
* **
X1 Pearson Correlation 1 .353 .449 .278
Sig. (2-tailed) .022 .003 .005
N 42 42 42 42
*
X2 Pearson Correlation .353 1 .242 .490**
Sig. (2-tailed) .022 .012 .001
N 42 42 42 42
**
X3 Pearson Correlation .449 .242 1 .176
Sig. (2-tailed) .003 .012 .025
N 42 42 42 42
**
Y Pearson Correlation .278 .490 .176 1
Sig. (2-tailed) .005 .001 .025
N 42 42 42 42
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Variables Entered/Removedb
Variables Variables
Model Entered Removed Method
a
1 X3, X2, X1 . Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Y
Model Summaryb
Std. Change Statistics
Error of
Adjuste the
R d R Estimat R Square Sig. F Durbin-
Model R Square Square e Change F Change df1 df2 Change Watson
1 .503
a .253 .194 3.91860 .253 4.290 3 38 .011 2.007
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 197.638 3 65.879 4.290 .011a
Residual 583.505 38 15.355
Total 781.143 41
a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1
b. Dependent Variable: Y
Coefficientsa
Standard
ized
Unstandardized Coeffici 95% Confidence Collinearity
Coefficients ents Interval for B Correlations Statistics
Std. Lower Upper Zero- Toleran
Model B Error Beta t Sig. Bound Bound order Partial Part ce VIF
1 (Constant) 10.142 8.336 1.217 .231 -6.734 27.018
X1 .132 .192 .112 .688 .006 .257 .521 .278 .111 .096 .735 1.361
X2 .530 .179 .446 2.963 .005 .168 .893 .490 .433 .415 .867 1.154
X3 .029 .265 .017 .109 .013 .507 .565 .176 .118 .115 .790 1.266
a. Dependent
Variable: Y
Coefficient Correlationsa
Model X3 X2 X1
Correlations X3 1.000 -.100 -.401
X2 -.100 1.000 -.282
X1 -.401 -.282 1.000
Covariances X3 .070 -.005 -.020
X2 -.005 .032 -.010
X1 -.020 -.010 .037
a. Dependent Variable: Y
Collinearity Diagnosticsa
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Vaue 27.9252 37.5650 34.8571 2.19555 42
Residual -
5.10317 .00000 3.77251 42
1.49605E1
Std. Predicted Value -3.157 1.233 .000 1.000 42
Std. Residual -3.818 1.302 .000 .963 42
a. Dependent Variable: Y
Lampiran 15
Pembimbing I
Drs. H. Hartono,M.M
NIP 19540105 198103 1 002
Lampiran 15
Pembimbing II