IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. A
Usia : 46 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Buruh parkir
Alamat :Gemblakan bawah DN I/392 RT 019/ RW 007
Tanggal masuk : 10/11/2020
Nomor RM : 020899xx
Ruang rawat : C / 4E
II. ANAMNESIS
1) Keluhan Utama
Demam
Pasien masuk ke IGD RS Bethesda Lempuyangwangi, dengan keluhan mata dan kuku
menjadi bertambah kuning, pasien mengaku bahwa mata dan kuku sudah berwarna
kuning sejak muda. Pasien juga mengeluhkan tangan dan kaki kanan-kiri mengalami
bengkak, tidak nyeri
Pasien juga mengeluhkan adanya rasa berdebar pada dada kiri sejak 1 minggu SMRS,
tanpa nyeri dada, rasa berdebar muncul secara mendadak, terus-menerus, pasien
mengatakan rasa berdebar diperingan dengan istirahat dan posisi setengah duduk,
memperberat ketika aktivitas, disertai rasa sempoyongan ketika berjalan, pasien
mengaku tidak mengalami demam.
Pasien mengeluhkan warna kencing menjadi gelap seperti kopi, tidak disertai dengan
rasa nyeri saat BAK, pasien sering mengeluhkan rasa anyang-anyangen ketika ingin
BAK, keinginan BAK sulit untuk di control. Pasien tidak mengeluhkan masalah BAB,
BAB seperti biasa tidak ada perubahan warna ataupun konsistensi, pasien tidak
mengalami mual muntah.
4 hari SMRS
Pasien mengeluhkan tangan dan kaki kanan-kiri mengalami bengkak, tidak nyeri,
bengkak dirasa semakin memberat sejak 4 hari SMRS. Pasien juga mengeluhkan
kesulitan untuk berjalan.
Pasien mengeluhkan nyeri pada perut bagian tengah seperti ditusuk-tusuk sejak 2
hari sebelum dirujuk hingga saat ini (11/11/2020), nyeri tajam seperti ditusuk-tusuk,
tidak menjalar, nyeri muncul secara mendadak, nyeri terus-menerus dari pagi hingga
malam, nyeri diperberat ketika pasien bergerak dan tidak ada yang memperingan
nyeri. Pasien tidak mengalami kesulitan dalam menggerakan kaki namun belum
dapat berjalan.
HMRS (10/11/2020)
4) Status Lokalis :
- Kepala : normocephalic, jejas(-)
- Mata : secret(-/-), konjungtiva anemis(+/+), sklera ikterik (+/+)
- Hidung : secret (-/-), deviasi septum(-/-)
- Telinga : secret(-/-), nyeri (-/-)
- Mulut : mukosa bibir kering (+), lidah kotor (+)
- Leher : pembesaran KGB (-), pembesaran tiroid (-), nyeri tekan (-)
- Paru :
a. Inspeksi simetris, jejas(-), mketertinggalan gerak(-)
b. Palpasi nyeri(-), fremitus normal
c. Perkusi sonor
d. Auskultasi vesikuler (+/+), wheezing(-/-), ronki(+/+)
- Jantung
a. Inspeksi iktus kordis tidak terlihat
b. Palpasi iktus kordis teraba di SIC V linea midklavikula
sinistra
c. Perkusi batas jantung normal
d. Auskultasi S1/S2 reguler, bising (-)
- Abdomen :
a. Inspeksi distensi(+), jejas(-)
b. Auskultasi bising usus sulit dinilai
c. Perkusi timpani-pekak, hepatomegaly (+), undulasi(+),
shifting dullness(+)
d. Palpasi hepatomegaly (+), murphy sign (-), splenogemali
(+) schuffner 3, nyeri abdomen regio gastric dan umbilical
- Ekstremitas :
a. Inspeksi edema tungkai atas dan bawah bilateral
b. Palpasi Pitting edema, nyeri(-), akral hangat
IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1) Hematologi (10/11/2020)
Hemoglobin (L) 7,4 g/dl
Leukosit (H) 20,75 ribu/mmk
Eosinofil (H) 4,4 %
Segment Neutrofil (H) 87,5 %
Limfosit (L) 3,2 %
Limfosit total (L) 0,7 103/ul
Rasio Neutrofil Limfosit (H) 25,86
Hematokrit (L) 21,4 %
Eritrosit (L) 2,85 juta/mmk
RDW (H) 19,8 %
MCV (L) 75,1 Fl
Albumin (L) 1,5 g/dl
Globulin (H) 5,1 g/dl
Natrium (L) 132,9 mmol/L
Kalium (L) 3,28 mmol/L
2) Radiologi : USG Abdomen
- Hepar : tampak ukuran membesar dengan echogenitas meningkat kasar
dengan tepi ireguler
- Lien/Pankreas: ukuran lien membesar, pancreas normal dengan echogenitas yang
normal
- Vesica Felea : tampak menebal
Kesan :
Tanda sirosis hepatis dengan massif ascites dan splenomegaly, tanda awal hipertensi
portal
V. ASSESMENT
Sirosis hepatis, Bronkopneumoni, Hipoalbumin, Iskemik Heart Disease
VI. TATALAKSANA
VII. EDUKASI
IX. PEMBAHASAN
1) Hal yang membuat pasien mengkonsumsi alcohol adalah Ketika pasien mengalami
tekanan atau pikiran, pasien sering diajak oleh teman-temannya untuk
mengkonsumsi alcohol dan tidak dapat menolak ajakan dari teman-temannya.
Pasien mengatakan banyak pikiran terutama dalam hal kerukunan dan ekonomi
keluarga, pasien mengeluhkan anak-anak nya sulit diatur dan tidak mau menurut.
Pasien bekerja sebagai buruh parkir di SPBU dengan hanya mendapatkan 60-70ribu
rupiah dalam sehari, yang mana tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga,
pasien juga mengatakan bahwa istri dan anak-anaknnya menuntut banyak hal salah
satunya adalah istri meminta HP baru tanpa melihat kondisi keuangan keluarga.
Komunikasi antara pasien dengan istri juga dirasa tidak cukup baik, pasien tidak
pernah bercerita mengenai permasalahannya dan pikirannya kepada istri.
2) Pasien menjelaskan bahwa tidak pernah periksa / control Kesehatan sebelumnya,
pasien merasa dirinya sehat seperti biasanya, walaupun teman-temannya pernah
bertanya mengapa mata dan kuku pasien terlihat lkuning dibandingkan orang
normal, namun pasien tidak menghiraukannya dan berkata bahwa sejak remaja
memang sudah seperti itu. Pasien dan keluarga tidak pernah mendapatkan edukasi
sebelumnya mengenai penyakit apapun, sehingga pasien merasa dirinya kurang
edukasi.
X. KESIMPULAN
Dari kasus tersebut, saya dapat mengambil pelajaran bahwa dalam menangani pasien sangat
perlu untuk melihat pasien secara holistic, dengan mengetahui latar belakang pasien, baik
segi pendidikan/ekonomi/sosial agar penanganan pasien dapat optimal, dengan pemberian
edukasi yang dibutuhkan serta tidak hanya penyembuhan (kuratif) dan pemulihan
(rehabititatif) saja, namun diperlukan juga tindakan pencegahan (preventif) dan peningkatan
(promotif)
FOLLOW UP PASIEN
Rabu, 11/11/2020
S/ pasien mengeluhkan perut bagian tengah terasa nyeri tajam seperti ditusuk-tusuk, terut menerus,
tidak menjalar, mual muntah (-), demam (-), sesak nafas (-)
O/ KU sedang, CM, oedem anasarca(+), TD 120/80, RR 20x/min, SpO2 94%, HR 91 x/mnt, Suhu
36.8oC.
Thoraks : simetris, rhonki +/+, whez -/-, s1s2, mr (-), galop (-)
Abdomen : supel, BU(+), normal, nyeri tekan epigastrium-umbilical(+)
Ektremitas : akral hangat, pitting edem, crt < 2 detik, nadi kuat regular, kuku ikterik
Kamis, 12/11/2020
S/ pasien mengatakan nyeri perut tidak membaik, regio gastric-umbilical, nyeri tajam terus-menerus
dan tidak menjalar. Demam(+) mendadak
O/ KU sedang, CM, oedem ekstremitas atas dan bawah bilateral(+), TD 120/80, RR 22 x/min, HR 88
x/min, Suhu 37.7oC. Ensefalopati grade III (bicara kacau, rasa kantuk yang berat, sangat bingung,
disorientasi berat)
Thoraks : simetris, rhonki +/+, whez -/-, s1s2, mr (-), galop (-)
Ektremitas : akral hangat, pitting edem, crt < 2 detik, nadi kuat regular, kuku ikterik
Px HBsAg untuk mengetahui penyebab demam (karena pasien memiliki factor resiko :
tato)